THE BEST CHALLENGE

Disclamer: Mas sashi-san.. tolong comblangin kou sama gaara donk..

*puppy eyes no jutsu..

Rate: T

Genre: Romance

Warning: bl, gaje, aneh, pemaksaan cerita, pov berantakan, ooc, alur kecepetan

DON'T LIKE DON'T READ

Summary: Jika pacarmu, yang juga mantan gurumu memberikan sebuah tantangan yang menggoda padamu. "Jika kau mendapat nilai minimal 80, aku akan mengajakmu berkencan. Jika kau mendapat nilai 90, aku akan menciummu. Dan.. Jika kau bisa mendapat nilai sempurna.. Aku akan mengabulkan APAPUN permintaanmu."

Naruto : 18 tahun

Sasuke : 23 tahun

-enjoy plizz-

XXXOOO(o)OOOXXX

-THE BEST CHALLENGE-

Siang hari yang terik di kediaman Namikaze. Tampak dua orang pemuda tengah memadu kasih di dalam sebuah kamar bernuansa oranye. Ups.. Salah. Ternyata mereka sedang melakukan hal yang paling dibenci oleh pemuda bernama Naruto tersebut. Apalagi jika bukan be-la-jar. Tentu saja dengan sang kekasih yang menjadi tutornya.

Pemuda berambut hitam kebiruan, bermodel seperti pantat ayam. Dengan mata sewarna onyx tersebut. (Kou: Alah.. sebut aja Sasuke.)

*Sasuke: Woi.. Dasar author males lo.. (tu tau)

Mantan guru SMA, sekaligus pacar Naruto yang berbeda usia 5 tahun itu. Kini tengah mengalami sebuah cobaan hidup. Tampak sebuah urat melintang muncul di keningnya. Menandakan pemuda tersebut tengah kehilangan kesabarannya.

"DOBE.. Sudah dari tadi kujelaskan padamu berulang-kali. Kenapa tidak ada satupun rumus yang bisa masuk di otakmu itu, hah?" Teriak Sasuke penuh emosi.

"Mana kutahu, Teme. Lagian siapa sih yang buat rumus susah begini? Pasti orang itu sengaja mau membuatku gila. Biar nanti kukutuk dia." Rutuk Naruto.

Sebuah jitakanpun mampir dengan mulus di kepalanya.

"Ittai.." Pekik Naruto.

"Apa yang kau lakukan Teme? Bagaimana kalau aku jadi bodoh karena kau terus memukuli kepalaku?" Protesnya.

"Kau itu memang sudah bodoh, Dobe." Jawab Sasuke dingin. Tak lupa sebuah senyum mengejek mengembang di wajahnya

Yang sukses membuat Naruto mengembungkan pipinya karena kesal. Sedangkan sang pelaku penghinaan tersebut hanya memasang tampang stoic andalannya. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Sasuke. Tiba-tiba dia mulai menyunggingkan seringaiannya.

"Dobe." Panggil Sasuke.

"Apa, Teme?" Sahut Naruto kesal.

Entah kenapa Naruto merasa merinding saat melihatnya. Diapun meneguk ludah saat melihat ekspresi sang kekasih.

"Ka- kau kenapa, Teme?" Tanya Naruto gugup. Jelas sekali dia terlihat tegang. Apalagi saat sang kekasih mulai mendekatinya perlahan. Sungguh menggoda. (*oowh.. Kou melted ngebayanginnya. Sampe merinding. /).

"Aku punya tantangan untukmu, Dobe." Bisik Sasuke di telinga Naruto.

"Ng~.. Ja-jangan dekat-dekat Teme!" Jawab Naruto pelan seraya mendorong Sasuke agar sedikit menjauh darinya.

Tapi bukannya menjauh Sasuke malah sengaja merapatkan dirinya. Bahkan dia melingkarkan tangannya pada pinggang sang Namikaze muda, agar dia tidak dapat melarikan diri.

"Yakin, kau tidak mau aku dekat-dekat?" Bisik Sasuke lagi di telinga Naruto. Bahkan kali ini dengan sengaja Sasuke menghembuskan nafasnya di telinga Naruto. Membuat Naruto menggeliat tidak nyaman dalam rengkuhannya.

"Ngg~.. Teme." Desah Naruto.

"Kembali ke topik. Jadi bagaimana, Dobe? Mau menerima tantanganku? Aku jamin kau tidak akan rugi." Bisik Sasuke masih menggoda.

"Ta-tantangan apa, Teme?" Tanya Naruto. Tampaknya dia mulai kehilangan akal sehatnya. Terlihat dari wajahnya yang semakin memerah dan desah nafasnya yang mulai memburu.

"Jawab dulu, Dobe!" Desak Sasuke.

"Tapi lepaskan aku dulu, Teme!" Pinta Naruto tak mau kalah.

"Baiklah." Ucap Sasuke akhirnya.

Terlihat Naruto memejamkan mata dan beberapa kali menarik nafas panjang mencoba menenangkan diri. Membuat Sasuke yang melihatnya menahan senyum geli. Akhirnya setelah beberapa saat Naruto pun membuka matanya dan menatap Sasuke.

"Nah.. Sekarang katakan apa tantangan yang kau maksud, Teme?" Tanya Naruto.

Mendengar pertanyaan Naruto tadi, membuat sasuke kembali menunjukan seringaiannya. Tampak jelas kilat jahil terpancar di matanya.

"Kau tahukan Dobe. Kalau nilaimu akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Karena itu aku membuat sebuah permainan yang akan meningkatkan semangat belajarmu dan juga nilai-nilaimu." Ucap Sasuke seraya menatap mata safir Naruto lekat-lekat.

"Jangan bertele-tele, Teme! Katakan saja apa maksudmu sebenarnya!" seru Naruto tidak sabaran.

"Ck.. Kau tidak sabaran sekali sih, Dobe." Decih Sasuke.

"Begini..Jika kau mendapat nilai minimal 80, aku akan mengajakmu berkencan. Jika kau mendapat nilai 90, aku akan menciummu. Dan.. Jika kau bisa mendapat nilai sempurna.. Aku akan mengabulkan APAPUN permintaanmu. Bagaimana menurutmu?" Ucap Sasuke lagi.

"Eh.. Kenapa? Bukankah biasanya juga kita.. eh.. mm.. bi-biasa berciuman." Ucap Naruto terbata. Terlihat dengan jelas semburat merah mulai menghiasi kedua pipinya saat dia mengatakan hal tersebut.

"Aku sudah memikirkan tentang hal itu, Dobe." Ucap Sasuke enteng.

"Eh.." Seru Naruto yang tampak tak mengerti.

"Kau tahukan dalam setiap tantangan pasti ada hadiahnya. Begitupun sebaliknya pasti ada hukumannya." Jelas Sasuke, memandang Naruto yang tampak sangat serius memperhatikannya. Menunggu penjelasan dari kata-kata Sasuke.

"Maka dari itu jika kau mendapatkan nilai di bawah tantangan yang kusebutkan tadi. Aku tidak akan menciummu lagi. Dan juga tidak akan menemani dan mengantarmu ke Ichiraku." Jelas Sasuke.

"EEEEHH.." Teriak Naruto seraya membelalakan matanya.

_TBC_

Fuh.. Tadinya kou mau buat oneshoot, g jadi deh. Karna kayaknya bakal panjang dan kou g kuat ngetiknya. Jadilah multicepi. Maaf klo kependekan. *dikubur idup-idup karna males

Maaf klo banyak typo dan saudara-saudaranya. Maklumlah bahasaku tuh ancur banget. Semoga para readers berkenan membacanya. Dan terhibur pastinya. ^^

Ku buat fic sekalian sebagai wujud terima kasih pada para author yang udah buat kou terhibur atas karya-karyanya dan kerja kerasnya.. (sekarang berasa jadi author susah. Males ngetik mulu..) *diinjek-injek.. *minna: Itu mah mang elonya males..

Yah.. Semoga minna-san terhibur dan senang.. ^^

Maaf klo-klo kurang memuaskan.. ^^

With smile.. ^^

-Kou-