Wuuhuuu! Makasih buat kalian yang udah baca fic saya sebelum ini! Makasih buat BlackKiss'Valentine~ ai-mage dheechan~ TikaElric7~ Ai Ryudou~ dan Meguhana~ Kalian ini kurang kerjaan apa kerajinan, sih? Kok mau-maunya ngasih review buat fic GJ saya? *dirajam rame-rame*

Disclaimer : Fullmetal Alchemist punya paman adeknya kakak ipar dari ibunya sodara sepupu perempuan besannya tetangga kakek saya, Hiromu Arakawa. Iya-iya saya tau saya PD najis.

Warning : Fic ini keliatan kayak menghina Tuhan, gak? Kalo iya, bilang ya. Nanti saya apus.

Summary : Setiap orang punya cara masing-masing untuk berdoa pada Tuhannya. Termasuk mereka.


Edward Elric

Halo, Tuhan. Aku Edward Elric.

Sebenarnya malas juga jika harus mengakui-Mu ada. Tapi apa boleh buat, karena itulah kenyataannya.

Aku tidak akan protes mengenai kenapa Kau memanggil ibuku begitu cepat atau kenapa Kau membuat pak tua itu menjadi ayahku atau kenapa Kau menciptakan kunci inggris yang pada akhirnya menjadi senjata utama maniak mekanik itu untuk menyiksaku. Tidak.

Sebaliknya, justru aku sedikit berterima kasih atas wajah ganteng yang Kau berikan, kecerdasan yang Kau anugerahkan, serta kekerenan yang tak bisa kuhindari ini.

Tapi satu saja, Tuhan. Satu saja aku ingin tanya. KENAPA KAU MEMBERIKAN TINGGI BADAN DALAM UKURAN YANG SUDAH SANGAT MAKSIMUM UNTUKKU, TUHAN?

Kenapa? Apa kesempurnaanku ini sengaja harus dikurangi agar tak membuat orang lain iri dan akhirnya bunuh diri? Atau karena Kau ingin memberikan cobaan hidup dengan menjadikanku spesies kacang terbaru dalam ilmu biologi?

Sungguh, Kau pasti tahu betapa menyebalkannya ketika orang-orang dengan sialannya mengata-ngatai aku kacang tanah gagal panen, betapa keparatnya ketika Envy memanggilku mikroba berkaki dua, dan betapa brengseknya ketika kolonel sialan itu mengasihani ketidaksempurnaanku seakan dia sendiri sudah sempurna (padahal jelas-jelas aku jauh di atasnya, jelas).

Karenanya, Tuhan. Tambahkan tinggi badanku! Tambahkan sampai ukuran dimana semua orang akan kagum dan tergila-gila padaku hingga menjadi pemercik api dalam konflik nasional! Jika Kau mau melakukannya, maka akan kupikirkan ulang untuk mengakui keberadaan-Mu. Dan semoga, kita bisa menjadi Tuhan dan hamba yang rukun.

Amin.


Gimana? Apakah nampak menghina Tuhan? Kalo iya, bilang! Nanti saya apus! Kalo gak, yaudah. Nanti saya lanjutin ke chapter dua dengan tokoh yang berbeda. Makasih udah baca. Review, ya!