Haai.. *plaaak*... huhu gomen.. T.T.. Maafkan author satu ini yang sangat amat telat mengupdate fic ini.. Kira-kira uda hampir 1 bulan lebih belum juga mengupdate fic. *plaak*..

Banyak halangan terjadi selama 1 bulan yang lalu. Jd perlu perjuangan agar bisa melanjutkan fic ini dan fic request dari teman.. T.T..

Maafkan akuu! Yasud.. Balaz review!

Aoihime: Hehe.. XD makasiih! Tp.. Maafkan saya telat apdet T.T..

Aya: XD sip..

Niadzh: maakaasiih uda di fave XD.. Tp maafkan saya..T.T telat apdet..

Deidei: maaf pendek T,T saya mang ga bisa panjangin *plak*

Tsukimori: T.T maaf.. Itu uda di dalam rencana koq.. Saya pernah baca koq fic senpai-senpai.. XD makasih uda saranin fic senpai ninja-edit.. Keren ceritanya.. Aku uda coba baca dan pelajari.. Iya.. Makasih sarannya XD.. Saya coba bikin lebih dari itu.. Semoga aku bisa.

Magna: wah.. Iya.. Memang kecepatan T.T akan kuusahakan.. Biasannya klo bersambung aku bikin '...' apakah itu boleh? Thanx

Nakamura: makasiih .. Iyah.. Kuusahakan T.T

ella-chan: iyah.. Banyak kekurangan T.T akan saya usahakan

ame choco: hehe skrg update pas puasa gpp kan? Klo disini naruto benar2 kasihan XD sip.. Maaf telat yah T.T

Sasuchiha: maaakaaasiiih XD sip!

Luth: ya begitu XD.. ~ *pusing menjawab* haha XD.. Maaf telat update..

Annzie: iyah semoga deh aku bisa memperbaikinya XD..

Kirahara: iya.. Thanx ida-chan XD

yup.. Selesai.. Maaf kekurangan fic ini T.T saya benar2 orang yang harus dibilang beberapa kali baru ngerti.. Soalnya lama connect otakku ini T.T

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: SasuSaku

Warning: OOC, AU, Don't like? Don't read!

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

I love you so much, Sakura

Tik Tik Tik..

Bunyi jarum jam dinding berbunyi mengisi seluruh ruangan itu. Tidak ada suatu suara pun yang berbunyi selain jarum jam itu.

Sasuke duduk sambil bersandar di sofa tanpa bergerak sedikit pun. Dia hanya menatap langit sambil menunggu sesuatu. Dilihatnya gadis disebelahnya sedang melayang tanpa suara, hanya ada hembusan angin sedikit menerpa wajah Sasuke.

Sedangkan laki-laki yang sedang terbaring di kasur hanya memandang langit dalam diam. Sadari tadi dia menutup dan membuka matanya lalu menutupnya lagi.

"Hei." panggil Sasuke yang sudah mulai bosan dengan keadaan sunyi ini. Laki-laki yang terbaring itu membuka matanya dan melihat Sasuke yang sedang menatapnya sambil melipat tangannya di depan dadanya.

"Aku sudah menunggumu lebih dari 2 jam, dan kau belum juga bisa tidur." kata Sasuke yang kesal melihat laki-laki si rambut kuning itu.

"Aku sudah berusaha." laki-laki berambut kuning itu lalu menutup matanya lagi.

Kesunyian pun datang lagi. Suara jarum jam mengisi ruangan lagi.

Laki-laki berambut kuning itu membalikkan badannya membelakangi kedua orang itu. Sejak dari tadi dia tidak bisa tidur, karena sebelumnya dia sudah tidur hampir 12 jam lebih dirumah mengisi kekosongan selama hari minggu itu ditambah di sekolah diam-diam dia tidur di kelas.

"Aku tidak bisa." katanya lagi sambil menatap Sasuke. Sasuke membalasnya dengan tatapan kesal.

"Itu salahmu, Dobe."

"Sudahlah, Sasuke. Naruto memang sudah tidak bisa tidur, lebih baik kita langsung saja ke rencanamu." kata gadis berambut pink itu. Tubuhnya yang tembus pandang membuat dirinya agak susah terlihat oleh Sasuke.

"Tubuhmu.." kata Sasuke terkejut melihat gadis bernama Sakura itu.

"Kenapa?" tanya Sakura sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Tubuhmu semakin memudar dari sebelumnya." Sakura lalu melihat ke arah tangannya. Tubuhnya memang makin lama, makin menipis. Hingga bagian pada kakinya seperti sudah akan menghilang.

"Sepertinya aku sudah.." kata Sakura sambil menatap Sasuke dengan raut wajah sedikit sedih.

"Tidak! Naruto, kamu harus cepat tidur! Sekarang juga!" Sasuke setengah berteriak ke arah Naruto.

"Aku tidak bisa." kata Naruto sambil menutup matanya sekuat tenaga.

"Obat tidur.. Yah! Kamu minum obat tidur sekarang juga." Sasuke berlari ke arah laci meja sebelah tempat tidur. Sasuke mencari di dalam laci itu dengan cepat. Matanya sempat melihat Sakura yang kini tubuhnya sudah semakin menipis. Kakinya pun sudah tidak tampak lagi.

Setelah mencarinya dalam beberapa menit, akhirnya dia menemukan sebuah botol kecil berisi obat. Dia lalu memberikannya ke Naruto, begitu juga beserta gelas berisi air yang diambilnya dari meja itu.

"Cepat! Telan obat itu!" Naruto langsung memasukkan obat yang diberikan Sasuke dengan cepat dan meneguk air dalam gelas.

Sasuke melirik ke arah Sakura, kini sudah setengah badannya tidak kelihatan.

"Sa..Suke.." Sakura memanggil Sasuke yang sadari tadi menunggu Naruto untuk segera tidur. Sasuke menatap gadis itu.

"Sepertinya aku akan menghilang." kata Sakura dengan mata berkaca-kaca. Kini air matanya tidak bisa ditahan lagi dan jatuh membasahi pipinya.

Sasuke hanya bisa berdiam diri. Dia tidak tau harus berbicara apalagi dan harus melakukan apa. Tapi dia tidak ingin gadis itu menghilang dari hidupnya.

Kini tangannya sudah tidak kelihatan lagi. Sasuke dengan cepat melirik ke arah Naruto, dia belum juga bisa tidur.

"Dobe! Minum obat lebih banyak lagi." Sasuke memberikan botol obat itu pada Naruto.

"Hei, Teme! Kau mau membuatku over dosis ya?" Naruto mengembungkan pipinya.

"Kini tidak ada waktu untuk bercanda!"

Plaps..

Suara itu mengejutkan Sasuke dan segera melihat ke arah samping. Sakura telah lenyap. Beberapa sisa cahaya menggelilingi tempat itu.

Sasuke hanya berdiam diri tidak percaya bahwa Sakura telah..

"Hei, Teme? Ada apa?"

Sasuke tetap diam dan menatap tempat yang tadinya ada Sakura. Setelah itu, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan langsung berlari mencari sesuatu.

"NEJI!" katanya sambil mencari sesuatu di laci meja dan mengobrak-abrik isinya.

Tak lama, dia akhirnya menemukan handphone yang tadi dia cari. Dia langsung memencet tombol untuk mencari nama-nama yang ada di daftar kontak.

'Neji' tulisan pada layar hape itu secepatnya dia tekan tombol berwarna hijau...

Tut.. Tut... Tut...

"Halo?"

"NEJI!" Teriak Sasuke ketika mendengar Neji mengangkat teleponnya. Teriakannya sempat membuat Neji terkejut, dengan tetap coolnya dia membalasnya dengan menjauhkan teleponnya dari telinga.

Dengan sedikit kesal Neji pun akhirnya mendekatkan teleponnya pada telinganya

"Ada apa?" tanya dengan santai, walau hatinya masih kesal mendengar teriakan Sasuke.

"Roh Sakura, kenapa tidak... memudar.. Hilang?" Pikiran Sasuke saat ini sangatlah kacau, hingga dirinya sendiripun tidak mampu berpikir dan menyusun kalimat yang ingin dia tanyakan.

"Ha? Hei, aku tidak mengerti."

Sasuke menarik nafasnya dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Selang beberapa menit, Sasuke mulai berbicara.

"Neji, kenapa roh Sakura bisa hilang?" tanya Sasuke dengan pikiran tenang tp hatinya tidak setenang yang dipikirnya.

"Hilang?" Neji sedikit mengangkat alisnya.

"Tubuhnya semakin memudar dan menghilang. Apakah ini berarti Sakura..."

"Tidak, roh baru seperti Sakura akan menghilang dalam 40 hari setelah kematiannya. Jika roh Sakura baru saja menghilang berarti ada beberapa faktor yang menyebabkannya menghilang." jawab Neji dengan sedikit membuat Sasuke semakin gusar dalam hatinya.

"Jadi, Sakura ma..mati?" tanya Sasuke dengan pasrah selang beberapa menit baru dijawab oleh Neji.

"Tidak.. Malah kebalikkannya. Sakura telah sadar dari komanya." kata Neji sambil tersenyum walau tidak ada yang melihatnya kecuali author *plaak*.

"Sa..Sakura sadar?" tanya Sasuke dengan ketidak percayaannya.

"Ya.. Tapi.." jawab Neji terputus ketika mendengar bunyi..

Tut.. Tut.. Tut...

"Akh.. Sial.." kesal Neji menutup teleponnya. Ternyata Sasuke kini telah menutup handphonenya dan bersiap pergi ke rumah sakit yang merawat Sakura tanpa mengajak sahabatnya, Naruto pergi.

.

.

Tap.. Tap.. Tap..

Langkah kaki Sasuke menuju ruangan tempat Sakura dirawat terdengar di rumah sakit yang sepi sambil membawa bingkisan bunga mawar pink.

Sesampainya di depan pintu kamar rumah sakit yang ditempati Sakura, Sasuke menghentikan langkahnya sementara.

Cklek...

Bunyi pintu yg terbuka membuat Sasuke sedikit terkejut dan memundurkan langkahnya ke belakang. Dibalik pintu keluar seseorang yg juga ikut terkejut melihat Sasuke berada di depan pintu.

"Sasuke?" tanya seorang gadis bernama Konan itu.

"Hn." jawab singkat dari Sasuke.

Konan menundukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Sasuke. Sasuke hanya berdiam diri menatap Konan pergi, lalu dia melanjutkan untuk masuk kedalam ruangan itu.

Terlihat seseorang wanita sedang menangis dan seorang gadis yg berada diatas tempat tidur dengan mata tertutup.

"Sasuke?" Wanita itu memanggil Sasuke yg sedang memperhatikan gadis yg berada diatas tempat tidur itu teralih ke arah wanita itu.

"Sakura.. Sakura telah sadar." kata wanita itu dengan tersenyum. Sasuke hanya menghela nafas dan menyerahkan bingkisan mawar pink itu kepada wanita itu.

"Ng.." suara itu membuat Sasuke dan wanita itu terkejut dan mengalihkan padangannya ke arah bunyi suara itu.

"Sakura?" wanita itu sontak mendekat ke arah gadis itu.

"Kaa-san..." gadis itu melihat Sasuke dengan tatapan terkejut.

"Sa.. Siapa.. Dia? " sambung Sakura membuat sasuke sedikit terkejut.

"Dia Uchiha Sasuke, dia sering menjenguk Sakura sewaktu sakit..."

"Saya permisi dulu." Potong Sasuke yg segera berpamitan dengan wanita itu dan langsung menuju pintu dan keluar dari ruangan.

.

.

Sebulan kemudian...

(Sakura POV)

Aku melihat banyak bingkisan didalam ruangan kamar rumah sakit itu. Kali ini uda saatnya aku pulang.

"Sakura." Kaa-san memanggil ku dengan memberikan sebuah bingkisan bunga mawar berwarna pink itu.

"Dari siapa?" Tanyaku pada kaa-san.

"Dari pemuda yang bernama Sasuke itu." Kata Kaa-san sambil tersenyum.

Bunga dari Sasuke? Apa dia tau kalau aku Haruno? tapi dari mana iya mengetahuinya?

Setelah beberapa lama aku dirawat rumah sakit, tidak ada yang pernah tau aku berada.

Aku mengambil bunga itu dari genggaman kaa-san, lalu kaa-san pergi meninggalku yang masih termenung. Mataku menggarah kesebuah surat kecil yang terselip diantara bunga-bunga mawar berwarna pink itu.

Berbagai jalan aku lewati..

Berbagai cara aku pikirkan bersamamu..

Setelah dirimu kembali kepada tubuhmu..

Aku mulai memikirkan dirimu..

-Sasuke-

HA? Apa maksudnya?

.

.

(Normal POV )

Flashback

Sasuke berjalan keluar dari rumah sakit itu dengan langkah kaki cepat.

Sasuke lalu menghentikan langkahnya dan mengambil sesuatu yang berada dikantongnya. Handphone. Sasuke lalu menekan tombol kontak dan mencari nama seseorang, Neji.

Tut.. tut.. Klak..

Neji mengangkat teleponnya.

"Neji, apakah seseorang yang kembali ke tubuhnya bakal melupakan kejadian sewaktu dia menjadi roh?" Belum sempat menjawab, Sasuke langsung memotongnya dengan pertanyaan. Neji tidak menjawabnya. Selang beberapa menit..

"Neji?" Sasuke memanggil Neji yang sedang terdiam.

"Tidak tau."

Gubrrak..

Terdengar suara terjatuh dari telepon Neji. Ternyata Sasuke terjatuh mendengar jawaban Neji. Dasar Neji, kalau gak tau yah bilang nggak tau dong.

"Aku serius Neji!"

"Apakah dia terlihat melupakanmu?" tanya Neji. Sasuke berpikir sementara. Sewaktu dia dirumah sakit dia berpura-pura tidak mengenal Sasuke. Apa karena dirinya adalah Haruno telah diketahui oleh ku atau karena dirinya... Sasuke lalu menghentakkan kakinya karena kesal.

"Iya." cuma itu yang dikeluarkan dari mulut Sasuke.

flashback end.

Sasuke memandang ke atas dari arah tempat pakiran rumah sakit tempat Sakura dirawat. Sadari tadi dia berdiri disana tidak berhenti memandang salah satu jendela di lantai 3.

"Aku akan menunggumu, Sakura."

Sasuke lalu mengambil sesuatu di kantong celana lalu pergi memasuki mobilnya.

To Be Continued...

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

Yeah~ saat ini aku pasti bakal di kejar-kejar sama readers XD.. Aku uda merinding.. Readers membawa pisau, kapak dan gergaji siap-siap memotongku.

T^T maafkan aku.. Aku sedang menyiapkan yang namanya sekolah. Yah begitulah, saat ini saya uda jadi anak SMK.

Oh ya, para readers ada yang suka gambar gak? Saya tertarik dalam gambar. Mari kita kenalan *plak*

yasud.. XD..

REVIEW pleasee! XD