Ha…ha…ha…gempor saya! Masa ya saya disuruh pentas gamelan tanggal 6 juni, padahal tanggal 4 disuruh ikutan outbond pramuka! Huh ayok mana tanggal 5 sekalian biar saya nanti tanggal 7 malah mampus! Hayo mana mana mana! *angkat lengan baju, padahal kek ranting tangan saya XD*

DISCLAIMER:

Ya udah udaahh dibantu yaaa ini harus buru buru ke ceritaaa. Tapi ora opo – opo, saya Cuma mau jelasin dikit disini. Plot bukan punya saya, dan Kuroshitsuji bukan punya saya melainkan Yang Mulia Ratu Yana Toboso.

Summary:

Setelah aku sakit begini, apa kau akan meninggalkanku Sebastian? Fem!CielxSebastian.


BLACK TEA PARTY

Scene 2: Hint of Mint

London, 1893.

Lelaki berambut pirang setengah baya itu menempelkan tangan kanannya di dinding yang dingin. Napasnya terengah – engah, seperti habis dikejar sesuatu.

"Ketemu juga akhirnya" ujar suara yang dingin itu. Lelaki setengah baya tadi langsung mendongakkan kepalanya, melihat asal suara tersebut. Seorang laki – laki berambut hitam raven serta berjaket hitam sedang berdiri di atap gedung yang kumuh. "Mistress sudah lelah bermain kejar – kejaran dengan anda"

"Hah? Bagaimana kamu—" lelaki itu terkejut bukan main. Ia merasa telah lari cukup jauh dari orang tersebut, tapi mengapa ia masih bisa mengejarnya?

"Betul, Tuan Seymour" ujar suara gadis dari belakang lelaki setengah baya yang dipanggil Seymour. "Aku bukan anak kecil yang suka menghabiskan waktu begini. Sudah, kita akhiri saja disini" Mendengar itu, lelaki berambut raven tersebut hanya tersenyum licik, "Tapi anda menyukainya kan?"

Belum sempat gadis itu memprotes, Seymour sudah menarik pistol dari saku jaketnya. Dia mengarahkannya ke gadis berambut biru itu, dan menarik pelatuknya. Tetapi peluru itu tidak mengenai dada gadis itu, melainkan si lelaki berambut raven. "Well, Well. Sekarang anda ingin bermain yang lain, Tuan Seymour?" Gadis itu mendesah pelan, lalu tersenyum licik pada lelaki yang melindunginya, "Lain kali hati – hati Sebastian! Aku tidak ingin jaketku kotor" protesnya.

keringat dingin mengucur deras di badan Seymour. Lelaki yang dipanggil Sebastian hanya tersenyum tipis seraya mengangkat jaketnya yang menutupi dadanya. "Bahkan dalam kondisi seperti ini, anda dapat membidik jantung saya. Kemampuan menembak anda memang hebat" ujarnya.

"Apa kau ini?" bisik Seymour, tetapi gadis berambut biru itu hanya tersenyum tipis. "Percayalah Tuan Seymour, anda tidak ingin tahu" jawabnya seraya menyibakkan rambut panjangnya. Senyum licik tersungging di bibir gadis itu. "Haruskah saya melakukannya sekarang Mistress Ciela?"

"You don't need to ask right?" jawab Ciela

XXX

Phantomhive Mansion, London

"Berapa kali harus saya bilang?" ujar Sebastian seraya meletakkan handuk kecil yang telah dibasahi air hangat di kening Ciela, "Anda harus beristirahat, kalau tidak asthma anda akan kambuh!" Ciela membuka matanya sedikit dan menggeleng pelan, "Ti –tidak bisa….Banyak yang harus kulakukan.." ujarnya lemah, lalu ia terbatuk lagi. "Banyak hal yang harus anda lakukan?" ulang Sebastian seakan tak percaya.

"Amplop yang anda pegang itu hal terakhir yang harus anda kerjakan kan? Anda yakin soal itu?" tanyanya dua kali. Ciel duduk di tempat tidurnya, dan mata biru safir-nya menatap Sebastian. Terlihat sedikit rasa takut di sana.

"Yang mulia ratu memberikannya pada anda sebelum ia meninggal. Sekarang ia sudah meninggal. Penerusnya akan dimahkotai minggu depan dan anda akan bebas dari julukan 'Anjing Penjaga Ratu' " ujar Sebastian. "My lady" lanjutnya,seraya melepas penutup mata Ciela "Anda bisa pergi kemanapun sekarang. Ia sudah tidak ada lagi bersama anda. Tidak ada lagi ratu untuk dilayani" Tiba – tiba saja, Ciela menarik lengan Sebastian, dan ia memeluknya seerat mungkin.

"Apakah kau akan melakukan itu juga padaku….Sebastian?" ujarnya lirih,dan ia masih menyandarkan kepalanya di dada Sebastian, "Setelah aku sakit dan hancur, apakah kau akan meninggalkanku? Pergi ke tempat lain?"Sebastian hanya tersenyum, lalu ia membelai kepala Ciela, "My dearest mistress…" ujarnya, "Berapa kali saya harus memberitahu anda?" bisiknya di kuping Ciela,

Meskipun kau jatuh sakit, kau akan selalu sama untukku. Gadis kecil yang pertama kali kulihat, jiwa indah yang telah membuatku jatuh cinta. Seorang gadis bernama Ciela Phantomhive

"Saya tidak akan pernah meninggalkan anda. Anda tahu saya tidak berbohong seperti manusia" ujarnya.

Dan ketika kau menjadi milikku seutuhnya…

"Jadi jangan khawatir. Beristirahatlah, banyak yang harus kita lakukan besok" ujarnya, lalu ia mengecup kening Ciela, "Selamat malam"

XXX

01.45 AM

Sebastian kembali lagi ke kamar Ciela, hanya untuk menemukan gadis yang berusia 18 tahun itu telah tertidur. Sebastian hanya tersenyum tipis, lalu ia memperhatikan Ciela yang tertidur. Sinar lilin yang dibawanya menimpa wajah gadis yang ada di depannya. Ia tampak seperti boneka porselen yang sempurna.

Kau sudah tahu bukan…

Kalimat yang kuucapkan semanis gula, tetapi pada akhirnya akan menjadi sepahit racun.

Tapi mengapa kau ingin aku mengulanginya terus menerus?

Pada akhirnya, jiwamu akan menjadi milikku. Dan aku memberikan janjiku untuk melayanimu.

Karena saat itu aku adalah butlermu yang setia.

Sebastian Michaelis yang kau ciptakan.

END FOR HINT OF MINT


Huh puzing zaya. Kena penyakit alien pasti neh. Adoohhh mana belom selesai nyatet FanFic bokep lagi! Arghh mati aku padahal besok mau dibaca… ah potong saja deh adegan flashback biar selesai!

Sekian dan terima kasih! Black Tea Party sudah selesai! Memang gantung tapi gitu deh dari sananya gitu. Mohon maaf atas typo dan salah pakem lainnya. Please review!