EYESHIELD 21: Klo saia yang bikin, gak ada OOC, apalah yang nista! Tapi sayangnya bukan saia yang bikin…
Fic singkat dan aneh yang gag ada kerjaan.
"Hey, Clifford!" sapa Panther.
"Hm." dehem Clifford menanggapi sambil memainkan BlackJack di Facebook.
"Kamu pernah bayangkan tidak? Kalau seandainya kamu tidak terlahir sebagai seorang anggota Bangsawan, dan lahir sebagai rakyat jelata sepertiku, bagaimana?" tanya Panther serius.
Clifford yang mendengarnya sedikit mengeluarkan 'ekspresi.' "Apa maksudmu?"
"Maksudku…yeah, kau tahu kan?" jelas Panther.
"Hm…" dehem Clifford sekali lagi untuk berpikir. Beberapa saat kemudian, ia mendapatkan suatu jawaban di kepalanya. Membuat Panther yang melihatnya sedikit penasaran.
"Kalau aku terlahir bukan sebagai Bangsawan, melainkan terlahir seperti rakyat jelata sepertimu, maka aku akan berjudi."
"Lho?" tanggap Panther heran. "Kok…nyasar kesitu, Clifford?"
"Rakyat jelata memangnya enggak boleh berjudi?" tanya Clifford.
"Ehm…bukan begitu maksudku. Cuma…kenapa harus judi?" tanya Panther kepada si otaku kartu remi ini.
"Karena…bisa menambah uang saku." Jawab Clifford simpel. Sesuai dengan pemikirannya yang sangat sederhana namun logis. "Meskipun aku terlahir sebagai rakyat jelata, tapi aku dilahirkan dengan IQ yang tinggi."
"Ah!" Panther mengucek rambutnya yang enggak akan bisa berantakan karena dikepang sangat rapi. Jawabanmu sangat logis, Clifford…dengan kejeniusanmu, kau bisa jadi orang kaya dalam sekejap. Lain kali, aku harus memberi pertanyaan yang bagus…
"Kalau kau bagaimana?" tanya Clifford balik.
"Hee? Apa maksudmu? Aku kan sudah terlahir sebagai rakyat jelata, tidak usah dibayangkan, aku sudah tahu." Jawab Panther.
"Oh, iya." Kata Clifford. "Kalau kau seandainya dilahirkan tanpa mengenal American Football, bagaimana hidupmu?" tanya Clifford yang lumayan 'menohok' batin Panther dengan dalam.
Tahu juga dia kalau aku sukses begini karena American Fooball. Batin Panther mengelus dada karena sakitnya 'ditohok' sama pertanyaan Clifford.
"Apa jawabanmu?"
"Ya…pasti…aku tidak akan bertemu denganmu, Clifford. Dan aku hanya akan mengenalmu dari TV saja." Jawab Panther logis. Tapi terlalu simpel menurut Clifford.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang? Masa, jadi atlet American Football?" tanya Clifford lagi.
"Ehm…mungkin…cari suatu perkerjaan setelah sekolah High School." Jawab Panther.
"Perkerjaan apa?" tanya Clifford lagi.
Duh, kok kamu seperti tukang investigasi sih? Batin Panther. Kemudian, ia berpikir. Hm…jadi apa ya…? Aku tidak tahu keahlianku yang lain selain berlari. Ng…susah juga. Batin Panther lagi.
Lalu Panther bertanya, "Menurutmu aku jadi apa?"
"Hm…karena kau lulusan High School jadi anggota dewan mungkin." Kata Clifford simpel. "Kau lumayan tahu ilmu hukum kan?"
WHAT THE!? Teriak Panther dalam hati. "Duh, kau ini. Aku mana tahan jadi anggota dewan. Selain itu apa lagi?"
"Direktur perusahaan negara?" jawab Clifford mengutarakan isi kepalanya.
Clifford…Clifford…kamu ini. Tahunya perkerjaan yang elit saja. Batin Panther sambil (lagi) mengelus dada. "Itu sih…terlalu…berat. Agak ringankan sedikit."
"Pegawai Negeri Sipil?"
"Jiah!" kata Panther menepuk dahinya. "Kau ini. Sudahlah. Jika seandainya aku tidak mengenal American Football, aku jadi tekhnisi mesin jalanan saja."
"Apa! Tidak bisa itu!" kata Clifford serius.
"Kenapa?" Tanya Panther heran. Tumben Clifford berekspresi. Batin Panther senang. Tentu saja. Ada kemajuan dalam diri Clifford kan? Yang biasanya beku jadi sedikit mencair. Dalam hati, Panther bangga dan senang karena bias membuat Clifford mengeluarkan sedikit ekspresinya.
"Karena, menjadi tekhnisi mesin itu harus kuliah dan minimal punya ijazah SI, sedangkan kau lulusan High School." Jawab Clifford logis.
"APA? Jadi tekhnisi mesin jalanan harus berpendidikan lebih tinggi dari anggota dewan atau semacamnya?" Tanya Panther terkejut setengah mati.
"Iya. Memangnya kenapa?" Tanya Clifford heran melihat ekspresi Panther yang aneh.
Author note : ARGH! Jadilah fic geje yang aneh! Ini jadi fic tercepat yang saia selesaikan di warnet. Ya…ini fic trakhir saia karena saia mau sampaikan pada kalian sekalian kalau saia gak bias updet 3 fic saia karena keyboardnya ada masalah. Kalau ke warnet, harus bayar. Mana warnet mahal lagi =,='
Tapi, akan saia usahakan tuk updet meski sama kompie tetangga! OK! Bagi kalian yang sudah baca sampai tulisan saia ini diwajibkan review! *dilempar ember*