Disclaimer :

Naruto © Masashi Kishimoto

Save Me From the Darkness © kazuki hiromeda

Warning : AU, OOC, Rate M utuk apapun yang masuk kedalam rate ini


Naluri Sai sebagai anggota S.W.A.T terlatih gerakan cepat dipelintirnya tangan orang itu kebelakang direbut dan dihunuskan ke dagu orang misterius berbalik.

"aaggh!! Lepaskan aku!" teriak orang itu.

"eh?" Sai dan Ino merasa tidak asing dengan suara itu.

Ino lantas menyorotkan cahaya senter ke wajah orang wajah pria sebaya dengan pirangnya bekas tanda garis di kedua mengerjap karena silau.

"Naruto?!" teriak Ino dan Sai bersamaan.

"ah! Hai? Kalian mengenalku?" tanya Naruto bingung.

"Tentu saja bodoh! Aku Ino! Yamanaka Ino" kata Ino.

"uh. Hai Ino. Lalu siapakah orang yang mencekal tanganku ini?"

"Itu Sai. Kau ingatkan?" Ino lah yang menjawab.

"Sai? Gyaaa! Lepaskan tanganku dasar kau mahluk aneh!" Naruto memberontak karena tangannya masih dipegang Sai.

"Tidak akan. Akan kutarik pelatuk pistol ini. Kubunuh kau Idiot!?" kata Sai main-main.

"hey! hey! Sai sudah cukup. Knapa kalian tidak pernah akur sih?" Ino berkacak pinggang.

Sai akhirnya melepaskan tangan Naruto. Tak lupa setelah itu ia menjitak kepala Naruto main-main.

"aduh! sialan kau Sai!" Naruto hendak membalasnya. Namun sebuah suara terdengar dari arah meja kasir.

"Na-Naruto. Si-siapa mereka?"

"Hinata?!" Sai dan Ino kembali berkata bersamaan.

Mereka lebih kaget lagi saat melihat tubuh Hinata hanya tertutup selimut.

"la-lama tak be-berjumpa. Ino. Sai" sapa Hinata gugup.

Dan ketika itu pula Sai dan Ino menyadari bahwa Naruto hanya memakai celana kolor saja. Bagian atasnya dibiarkan terbuka.

"Apa yang kalian lakukan ditokoku?" tanya Naruto.

"Bodoh kau! Seharusnya kami yang bertanya apa yang kalian lakukan berdua disini? Oh.. Jangan katakan pada kami bahwa kalian telah melakukan itu" cemooh Ino.

"dasar Idiot! Masih sempat saja disaat kondisi kritis seperti saat ini" sambung Sai.

"eh.. I-itu. Itu.. Anu.." Naruto dan Hinata tampak gusar.

"daripada begitu" Sai lalu menoleh kearah Ino. "kenapa kita tidak coba lakukan apa yang mereka baru saja lakukan Ino?" tanya Sai tanpa rasa berdosa.

"eh?" semburat merah muncul dipipi Ino.

Lalu..

"Dasar bodoh!!" Ino memukulkan senter ke kepala Sai.

Naruto juga ikut mendaratkan jitakannya ditempat yang sama.

"aduh!! Hey Naruto! Kenapa kau juga memukulku?" kata Sai sambil mengusap-usap kepalanya.

"Tadi kau yang mencemooh kami. Sekarng malah apa huh?! Dasar! Oya. Dengan begitu kita impas. Tak ada pukulan lagi Sai!" jawab Naruto ketus.

"cih!" decak Sai masih kesal.

"huh.. Kalian ini. Naruto lebih baik kau pakai pakaianmu. Kau juga Hinata. dan siapkan apa saja yang kami perlukan" Kata Ino berlalu ketempat Hinata berada.

"eh? Apa yang kalian perlukan?" tanya Naruto bingung.

"memang kalau kami pergi ke Gun Shop, apa yang kami perlukan? Matrial bangunan? Tentu saja Senjata. bodoh!" ejek Sai.

"oh baiklah tunggu sebentar ya?"

langkah Naruto berhenti ketika bahunya dipegang Sai.

"sebelumnya aku pinjam kotak P3K. Ino terluka saat melawan Pinky"

"siapa itu Pinky?" Naruto semakin bingung.

"nanti saja ku jelaskan."

"mmm.. Baik" Naruto melesat mencari kotak P3K.


Sementara itu dilain tempat....

Lorong itu sangat cahaya dari lampu yang terpasang pada dua buah machine gun dan helmet protector milik dua orang S.W.A.T konoha yang dapat menembus kegelapan lorong Rumah Sakit langkah mereka menggema.

"hey Sasuke! Kau yakin masih ada yang hidup ditempat seperti ini?" tanya seorang pemuda.

"entahlah. Tapi firasatku mengatakan bahwa Sakura masih hidup. Dan dia ada di R.S ini" jawab pemuda yang tadi dipanggil Sasuke.

Dua orang pemuda itu bernama Sasuke Uchiha dan Kiba Inuzuka. Dua orang yang berhasil selamat dari markas S.W.A.T dan Kiba berhenti melangkah ketika terdengar suara pintu didobrak dan erangan mengerikan setelah berdua saling kiri Sasuke memberi isyarat agar segera maju.

Beberapa Zombie nampak keluar dari pintu sebuah semakin mendekati Sasuke dan Kiba.

"Tembak!" perintah Sasuke.

Peluru-peluru meluncur deras dari kedua Macine -zombie tumbang satu persatu.

Namun bagaikan pepatah mengatakan "mati satu tumbuh seribu" bukannya berkurang. Namun para Zombie terus berdatangan dari penjuru arah.

"Gawat Sasuke! Mereka terus bertambah!"

Darah zombie bertebaran dan Kiba telah terkepung oleh para Zombie.

"Oy Sasuke!" kata Kiba.

"hn?"

"apa kau yakin Kekasihmu Sakura masih hidup?" tanya Kiba.

"ya!"

"kau mencintainya?" lanjutnya.

"sangat!" jawab Sasuke mantap.

"kalau begitu pergilah. Selamatkan cintamu!"

"apa maksudmu?" Sasuke heran.

"tembus barisan zombie itu. Aku akan melindungimu dari belakang. Dan aku akan menahan zombie-zombie busuk ini."

"tidak Kiba! Aku tak akan pergi tanpamu!"

"Pergilah Kapten!"

Kiba melakukan penghormatan kepada Sasuke yang notabene sebagai seorang Kapten. Kiba lalu mendorong tubuh Sasuke berjarak beberapa meter dari zombie perempuan.

Drrrt!

Zombie perempuan itu tumbang. Sasuke menoleh kebelakang. Dan mendapati Kibalah yang menembak Zombie itu. Kiba mengacungkan jempolnya. Sasukepun mengangguk dan berbalik lagi.

"terimakasih sobat!"

drrrt!

Sasuke menembus barisan zombie. Kiba melindungi Sasuke yang hendak mendak menggapainya dari belakang.

Sasuke terus berlari hingga keluar dari kepungan.

"berjuanglah kapten!" bisik ia masih terperangkap dalam kepungan.

"hey zombie buruk rupa! Ayo! Bermainlah denganku!" kata lancarkan pelurunya keseluruh -zombie paling depan berjatuhan.

Hingga.

Klik! Klik!

"Brengsek! Amunisiku habis!"dipukulkannya Machine Gun itu kekepala zombie Pria gondrong.

Prak!

Senjata itu terjatuh dan terinjak-injak zombie hingga senternya padam.

Kiba kini mengeluarkan sebilah pisau.

"maju kau jelek!"

crash! Crash!

Pisau kecil tak cukup membantu untuk menebas mereka. Mereka sudah berhasil menangkap menutup mata. Pasrah menanti ajalnya.

Trang!

Pisau Kiba terjatuh bersamaan dengan darah yang mengalir dari tubuh berhasil menembus barisan berhenti menatap kebelakang dengan tatapan nanar.

"Kiba!"

drrrt..

Dari kejauhan dia menembaki para zombie yang masih brkumpul disana. Sadar para zombie sudah mulai mengejarnya Sasukepun berbalik dan kembali tak ingin menyia-nyiakan pengorbanan Kiba.

"selamat jalan Kiba. Terima kasih.."


A/N. Yosh! Akhirnya sya bisa apdet juga. Maaf ya kalo fic saya selalu pendek..

makasih wat yg dah review...

Nakamura Kumiko-chan: Emangnya seru ya? Baru nyadar. XD * digetok* Thx atas sarannya..

Mugiwara piratez : Bingo! Emang saya terinspirasi ma game RPG resident evil ma Silent Hill.. . Jah.. anda terlalu berlebihan jika memuji.. hahah.. * garuk-garuk kepala**

siiryu wegah login : Saya juga suka kok... * peluk-peluk si Pinky* * di cekek* thx ya dah review..^^

Sakura Dini : eh. Emang gag apa-apa kalo adegan kekekrasan gini d masuukin rate-T? Maklumlah.. saya kan newbie disini... XD. Semua pertannyan n tanda tanyamu dah kejawab di chap ini kan? Yo!tunngu aja chapter slanjutnya... ^^

Terima kasih wat yg dah pada sempet mbaca n review..

dukungan kalian sangat berarti bagi saya... XD * nangis bombay*

Nantikan chapter selanjutnya ya??

Review please......