Agresif?! NO!!
By Sakura Dini
Disclaimer: Naruto-Masashi Kishimoto.
Pairing: SasuSaku & slight NaruHina
Warning: OOC
Hy hy. Bertemu lagi dengan Dini si Author amatiran. Yang tidak becus membuat fanfict. Hahaha… (bangga*?*).
Kali ini Dini akan buat fanfic pairing favorit Dini yang sangat terkenal karena keromantisan mereka, diakui kebenaranya oleh kang Masashi, dan kalian semua pasti menyukainya. Siapa lagi kalau bukan pairing………. SasuDini!! Hore!! (digebukin readers).
Maap…. Aye kan Cuma becande…. Ya udeh. Hepi Riding aje ye… semoga menghibur. ^_^
-
"Aku mau hubungan kita berakhir!"
"Apa Maksudmu?"
"Kita PUTUS!"
"T-t..tapi… Hey. Tunggu dulu!"
-
-
-
-
-
-
-
Kedai Ichiraku. At 01.00 pm
Dua pemuda sedang duduk menikmati makan siangnya di kedai Ichiraku. Oh maaf ralat. Yang menikmati makan hanya salah satu diantara mereka. Sendangkan satunya lagi, Pemuda berambut hitam mencuat kebelakang sedang mengaduk-ngaduk makanannya tanpa nafsu.
Pemuda berambut blonde spike yang duduk di sampingnya menghentikan aktifitas makannya sesaat. Ia heran melihat tingkah sahabatnya itu.
"Kau kenapa Sasuke Teme? kalau tidak mau. Berikan saja ramenmu padaku" pinta Pemuda bermata samudra bernama Naruto
Pemuda yang memiliki mata onyx bernama Sasuke melirik sahabatnya.
"hn" Tanpa pikir panjang, dia langsung menyodorkan mangkoknya sendiri pada Naruto
Bukannya senang, Naruto malah berkacak pinggang.
"Sasuke-Teme! kau itu apa-apaan sih! Kau yang mengajakku ke sini dan mentraktirku makan. Tapi kenapa kau sendiri tidak mau makan?!" seru Naruto.
"Aku tidak lapar" ujar Sasuke datar.
Naruto menghela nafas melihat tingkah sahabatnya itu. Sebenarnya dia tidak peduli Sasuke mau makan atau tidak. Tapi ada sesuatu yang mengganjal pada Sasuke. Jarang-jarang si bungsu Uchiha itu mau mentraktirnya, apalagi dari wajahnya yang biasa terlihat dingin menampakkan ada suatu masalah yang dipendam. Naruto tau tentang hal itu karena mengenal Sasuke sejak lama.
"Sasuke… katakan saja apa masalahmu?" Tanya Naruto yang mulai prihatin seraya menepuk pundak kanan Sasuke.
Sasuke menghela nafas panjang. Dia memang tidak bisa menyembunyikan masalah ini dari Naruto yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri. Begitu pun sebaliknya.
"Aku baru saja putus dari Sakura"
"UUAAAPAAA!!!!" Suara Naruto menggelegar sampai ke planet mars*?*. hingga Sasuke harus menutup telinganya, takut nantinya dia menjadi saudaranya pak bolot*?*
"hn"
"Kenapa bisa begitu? Kalian kan baru saja jadian dua hari yang lalu. Kenapa kau memutuskannya begitu cepat? Kau tidak menyukai Sakura-chan lagi?" Naruto menghujani beberapa pertanyaan pada Sasuke.
"Bukan aku yang memutuskannya. Tapi Dia yang meminta putus"
"Apa! Kenapa? Pasti ada alasannya Sakura-chan memutuskanmu. Aha! Aku tau! Kau pasti selingkuh kan? Tidak mungkin kalau Sakura-chan yang selingkuh. Pasti kau! Ayo Ngaku! Dengan siapa kau SELINGKUH!" seru Naruto seraya menunjuk-nunjuk wajah Sasuke bak seorang istri yang menuduh sumainya berselingkuh. Yah begitulah pemikiran orang saat melihat mereka saat ini, seperti pasangan tak normal.
"Dengarkan dulu penjelasanku DOBE!" seru Sasuke seraya menjitak kepala Naruto karena terlalu berisik baginya.
"Aw! Ok, ok… jadi…. Siapa gadis selingkuhanmu?" Tanya Naruto seraya mengusap-ngusap kepalanya.
Sasuke melempar death glare andalannya. "Aku tidak selingkuh Baka!"
Naruto menelan ludahnya. Kali ini dia lebih memilih diam.
Sasuke mendengus. "Sakura memutuskan ku karena sebuah alasan yang sangat konyol" Sasuke memutar bola matanya bosan.
Tapi begitu mengingat kejadian semalam. Aura si bungsu Uchiha itu tiba-tiba berubah menjadi sangat gelap. Kepalanya tertunduk, menyesali penderitaan yang sudah terjadi padanya. Di atas kepalanya ada background awan hitam mendung yang siap hujan kapan saja.
"Teme?..." panggil Naruto, memastikan arwah Sasuke belum meninggalkan tubuhnya*?*
"hanya karena…. Aku tidak lebih ag-re-sif darinya…" lanjut Sasuke dengan nada kecil tapi terdapat penekanan pada kata 'agresif'.
Naruto diam. Ia mulai mencerna penjelasan singkat dari Sasuke. Agresif?! Oh yeah. Selama ini Sasuke memang tidak begitu peduli dengan gadis. Bahkan menyentuh Sakura -yang notaben sudah menjadi kekasihnya dua hari lalu- sangat jarang (baca: tak pernah). Selalu saja Sakura yang terlebih dahulu menggandeng Sasuke dan bergeliat manja dalam rangkulan bungsu Uchiha itu. Naruto sendiri bingung, cara apa yang dilakukan Sasuke saat menembak Sakura dengan wajah tanpa ekspresi?
"Sakura menuduhku tidak mencintainya karena aku tidak agresif padanya" tambah Sasuke
"Itu kan memang salahmu teme! makanya jadi orang Agresif dikit napa? Apa susahnya sih? Tunjukan kalau kau itu memang pria sejati! Jangan-jangan kau memang tidak tertarik pada wanita" tuduh Naruto.
Sasuke melirik Naruto dengan tajam. "Jangan bilang kau juga percaya pada rumor itu" ujar Sasuke.
"y-ya… bisa jadi rumor itu benar kan… kau tidak agresif pada wanita karena kau… homo?"
'Bletak!' satu jitakan lagi mendarat mulus di atas kepala Naruto. Sempurnahlah dua benjolan yang muncul di sela-sela rambut duren itu.
"Jangan menuduh orang sembarangan. Memangnya kau pernah melihatku Agresif pada pria apa?" Tanya Sasuke sedikit geram.
"T-tidak sih…" Naruto mengusap kepalanya yang sakit. 'bahkan kau sangat kasar pada pria' batin Naruto.
Sasuke mendengus. "Aku memang benci dengan perilaku Agresif" guman Sasuke kesal.
"Kenapa? Gengsi ya?" Tanya Naruto.
Sasuke menggeleng. "tidak. hanya saja… aku pernah mengalami hal buruk karena bersikap Agresif"
~~Flashback~~
Tiga tahun yang lalu. Tepat saat Sasuke berumur 13thn.
"Kau akan menyesal jika tidak pergi ke pesta yang diadakan Konoha untuk menyambut Hokage kita yang baru" ujar Itachi yang berdiri, bersandar di pintu kamar Sasuke.
Sasuke yang berbaring di tempat tidur, membalik badannya dan merangkul gulingnya. "Aku sudah bilang pada Naruto dan yang lainnya kalau aku tidak akan datang" guman Sasuke seraya menutup matanya.
"Pasti pestanya akan meriah. Karena ku dengar, Nona Tsunade akan mengadakan dansa nantinya. Kau yakin akan melewatkan kesempatan berdasan dengan 'dia'. Hn?" Tanya Itachi dengan nada menggoda
"Aku tidak tertarik" ujar Sasuke datar. Padahal semburat merah yang kecil muncul dikedua pipinya.
"Bohong!" tuduh Itachi tapi tidak dipedulikan oleh adiknya itu.
"…"
"Ckckckck… kau itu memang keras kepala" Itachi menggelengkan kepalanya. "ya sudah. Aku mau pergi ke pesta itu. Anko pasti sudah menungguku. Ayah dan Ibu juga sudah ke sana. Oh ya Sasuke. Aku sudah menyiapkan topeng dan tuxedo di meja tamu untuk kau pakai ke pesta topeng itu. Yah.. itu pun kalau kau berubah pikiran…" ujar Itachi lalu beranjak pergi meninggalkan Sasuke yang masih berbaring di atas tempat tidurnya.
Seorang anak laki-laki masuk ke dalam ruangan pesta topeng yang sudah ramai oleh berbagai orang yang juga menggunakan topeng. Anak laki-laki itu menggunakan tuxedo hitam dan topeng biru dongker yang menutupi sebagian wajahnya. Sehingga yang terlihat hanya bibir tipisnya, hidung mancungnya dan sebagian pipinya. Sekitar mata onyxnya tertutup oleh topeng. Rambut hitamnya yang mencuat, sekarang tertidur(?) karena anak itu menggunakan jel rambut agar tidak ada yang mengenalinya. Yah. Dia berhasil. Tak ada satu pun yang mengenalinya sebagai Uchiha Sasuke. Kecuali kakaknya yang sudah hafal dengan topeng yang diberikannya.
"Akhirnya datang juga" ujar Itachi yang tiba-tiba muncul di belakang Sasuke.
Sasuke terkejut. Ia mendengus kesal tanpa menanggapi perkataan kakaknya.
"Itu 'dia'!" ujar Itachi seraya menunjuk seorang gadis bergaun putih bermotif bunga sakura dengan topeng pink menghiasi wajahnya. Gadis itu berdiri bersandar di dinding seraya memegang gelas berisi jus jeruk. Dan dia sendirian. "Tidak susah mengenalinya karena warna rambutnya yang langkah" komentar Itachi melihat warna rambut pink sang gadis.
"Iya" ujar Sasuke datar.
"Ayo. Hampiri dia!" pinta Itachi menggoda.
"Ah. A-aku… mau minum" kata Sasuke gelagapan seraya berpaling menghampiri tempat minuman. Itachi terkekeh melihat Sasuke salah tingkah.
Tapi pada akhirnya, Sasuke memberanikan diri untuk mendekati gadis berambut pink itu yang bernama Sakura.
"Sendirian?" Tanya Sasuke (padahal udah terlihat Sakura daritadi sendirian, pake nanya lagi. Yah… namanya basa-basi dulu gitu)
Sakura terkejut. Ia menoleh melihat anak laki-laki bertopeng biru dongker. "Eh?! I-iya…" jawab Sakura canggung.
"Mana temanmu?" Tanya Sasuke lagi.
Sakura menggembungkan pipinya seraya melempar pandangannya pada seseorang. Mata Sasuke pun mengikuti arah pandangan Sakura. terlihat anak laki-laki berambut blonde spike bertopeng orange sedang asik berdansa dengan anak perempuan berambut indigo bertopeng ungu. Rupanya acara dansa sudah dimulai.
"Kau cemburu dengannya?" Tanya Sasuke menyergitkan dahinya.
"Bukannya begitu… hanya saja. Naruto enak-enakan berdansa dengan yang lain dan meninggalkan aku sendirian di sini. Seharusnya kan aku juga sekarang berdansa dengan Sasuke-kun. Kalau dari awal aku tau Sasuke-kun tidak mau datang, aku juga tidak akan datang." Gerutu Sakura kesal.
Sasuke berusaha menyembunyikan senyuman bahagianya. 'rupanya dia sangat menginginkan kedatanganku' batin Sasuke.
Sasuke berdehem. "Ehm. Bagaimana kalau kau berdansa denganku?" tawar Sasuke.
Sakura terkejut begitu ada orang asing yang mengajaknya berdansa. Ia menatap mata onyx Sasuke dibalik topeng biru dongker.
Karena lama terdiam. Sasuke pun kecewa. "Kalau tak mau juga tak apa. Aku tidak akan memaksa" ujarnya seraya berbalik.
"Tunggu!" panggil Sakura.
Sasuke pun berbalik dan melihat Sakura tersenyum.
"Aku mau. Daripada aku diam saja di sini"
Sasuke tersenyum tipis. Ia langsung menggandeng Sakura dan mulai berdansa.
Kedua tangan Sakura dilingkarkan dileher Sasuke. Dan tangan Sasuke memegang pinggul Sakura. mereka berdansa mengikuti alunan lagu. Mereka berdua sama-sama larut dalam lamunannya masing-masing. Sakura membayangkan dia berdansa dengan Sasuke, tapi memang begitu kenyataannya tanpa dia sadari.
Tubuh keduanya semakin merapat. Sasuke semakin terbuai dengan aroma harum Sakura. tanpa sadar wajahnya dia dekatkan dengan wajah Sakura. berusaha menghilangkan jarak diantara mereka. Sakura menutup matanya, masih membayangkan laki-laki dihadapannya adalah Sasuke.
Dan akhirnya bibir Sakura bertemu dengan Sasuke. Awalnya Sakura menikmati ciuman pertama itu. Sampai dia sadar (baca: tau) kalau yang menciumnya orang asing. Sakura langsung menjauhkan kepalanya. Sasuke sedikit kecewa dan terkejut atas perilaku itu.
Dengan amarah yang memuncak karena sudah merebut ciuman pertamanya. Sakura langsung memukul Sasuke hingga terpental. Entah kekuatan apa yang dimiliki Sakura saat itu.
Semua mata pun memandang pada kejadian naas yang terjadi di tengah acara dansa. Sasuke langsung pingsan di tempat karena sakitnya luar biasa. Beruntung topengnya masih menempel wajahnya. Apa jadinya jika semua orang tau anak Uchiha pingsan karena pukulan seorang anak perempuan? Apa kata dunia??? (lebay!)
Dengan tanggap Itachi langsung menggendong adik tersayangnya keluar ruangan seraya berteriak. "Tenang Semua. Akan ku bawa dia ke rumah sakit"
Keesokan harinya. Sasuke dirawat dirumah sakit karena luka parah. Saat dijenguk oleh Naruto dan Sakura dan ditanya karena apa? Sasuke menjawab malu "Aku terpleset di kamar mandi"
~~End Flashback~~
-
Naruto tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Sasuke. "Hahaha….. tak kusangka kau orang yang memalukan yang ditinju Sakura-chan saat itu. Hahaha…" Naruto memgang perutnya geli.
'Bletak' tiga benjolan muncul dikepala Naruto menghentikan tawa Naruto.
"Jangan beritau cerita ini pada siapa pun. Awas kau!" ancam Sasuke geram.
"Tapi kalau kau tidak menceritakannya pada Sakura-chan. Dia tetap menuduhmu tidak normal" ujar Naruto.
Sasuke menopang dagunya. "Aku akan membuktikan kalau aku mencintainya tanpa berilaku agresif"
"Ckckck… kau memang keras kepala. Kalau lama-lama kau tidak balikan dengan Sakura-chan. Aku akan menceritakan masa lalumu padanya" ancam Naruto.
Sasuke menoleh menatap Naruto tajam. "Kalau kau menceritakan hal memalukan itu pada Sakura. Aku akan memberitahukan rahasiamu pada Hinata" ancam Sasuke balik.
Naruto menelan ludahnya. "memangnya rahasia yang mana?" Tanya Naruto yang merasakan hawa tak enak.
"Rahasia….. kau sudah mengintip Hinata mandi sebanyak lima kali" Sasuke menyeringai.
"JANGAAAAN!!!"
~~TBC~~
-
WAH!!! KYAAA!!! GAJE!! OOC!!!
Ini fict pertama Dini yang Rate T, eh salah, yang kedua setelah DCDS.
Dini janji. Fict ini hanya dua chapter doank. Itu artinya chap selanjutnya sudah tamat….
Kawai!!
Tapi Dini tak akan buat yang chap selanjutnya jika tak ada yang menrippyu. (ngambek)
So review Please…. (tekan tombol biru di bawah yaw)
~Terimakasih~
^_^