Paparazzi!

Disclamer: Masashi Kishimoto.

Rating: T

Warning: Miss typo dan... apa ya? Belum ada yg aneh-aneh untuk saat ini.

Tidak suka jangan dibaca!

Don't Like, Don't Read!!

Kawan, jumpa lagi sama princess teme. Maaf kalau yang kemarin kecewa dengan tingkah laku Pete, tetapi tenang cerita-cerita pete akan segera pete tamatkan (terutama yang I live in hell!) Terima kasih buat dukungannya. Mau bagaimanapun benar dengan apa yang dikatakan para reader. Pete harus bertanggung jawab menyelesaikan cerita.

m(_._)m

Pete sangat terharu, Pete akan memperbaiki tulisan pete perlahan-lahan (karena pete dodol untuk belajar menulis) dan untuk para flamer, terserah deh kalian mau ngomong apa, pete dah ga mikirin, kalian ini yang buta. Udah tau ada peringatan masih aja dibaca.

Thx: Untuk semua yang mendukungku di review 'I Live in Hell!'. Pete tidak tahu bagaimana membalas jasa kalian yang membuat mental Pete kembali. Pete tidak bisa berkata-kata yang lebih baik dari makasih dan maaf..

m(_._)m

Sekian dari Pete, silahkan menikmati cerita pete yang baru.


Chap 1: I and Paparazzi!


23.08

Kerlap-kerlip lampu diskotik, suara musik keras yang menghantam gendang telinga, dan bau rokok, alkohol menyerbak luas, mencemari seluruh penjuru ruangan. Di tempat tersebut, seseorang dengan berpakain kemeja putih, jaket hitam, dan celana hitam ketat dengan sebuah kamera bermerek canon yang tergantung di lehernya sedang memandang gadis dengan paras cantik, rambut berwarna merah muda, memakai baju yang cukup minim, dan sedang menari dengan seorang pria yang terlihat lebih tua darinya.

Laki-laki berpakaian jaket hitam pun membidik gambar wanita tersebut memakai kamera yang tergantung dilehernya dengan senyuman a la Uchiha yang terlukis di bibirnya. 'Sial, tadi keadaan yang sempurna, tetapi cahaya yang dibutuhkan untuk mengambil gambar kurang,' pikir Sasuke yang sedang memeriksa gambar hasil bidikannya yang berada di dalam kamera.

Sasuke Uchiha. Seseorang berparas tampan dengan pesona yang bisa membuat wanita maupun laki-laki bertekuk lutut di kakinya adalah seorang pemilik perusahaan percetakan majalah internasional sekaligus paparazzi eksklusif. Jika artis, politikus, atau siapapun yang telah menjadi target bidikan kameranya, kemungkinan besar karir yang dibidik gambarnya oleh Sasuke akan hancur, seketika. Hal ini disebabkan, gosip yang dibuat, maupun gambar yang dibidik oleh Sasuke sangat akurat, dan terpecaya dibanding paparazzipaparazzi lainnya. Apabila Sasuke Uchiha sudah turun tangan, tidak akan ada artis atau politikus yang berani bertingkah. Tetapi, wanita yang bernama Haruno Sakura adalah wanita yang cukup menentang paparazzi dan sangat tidak peduli dengan keberadaan paparazzi dan kerap kali menghina ketidaksopanan paparazzi di acara jumpa fans atau media masa. Oleh karena itu, untuk memberi pelajaran pada nona-yang-selalu-selamat-dari-bidikan-anak-buah-Sasuke, Uchiha Sasuke pun turun tangan untuk membuka aib wanita tersebut dengan usahanya sendiri.

'Baiklah, akan ku tunggu waktu yang tepat,' pikir Sasuke sambil berjalan ke arah pintu keluar diskotik.

Sasuke terus berjalan hingga mencapai sebuah mobil berwarna hitam dan bermerek Toyota Maybach miliknya. Sasuke membuka dan memasuki mobil tersebut.

01.00 (Dini hari)

Cukup lama menunggu, akhirnya orang atau bisa dibilang korban yang ditunggu-tunggu Sasuke telah keluar dari 'persembunyiannya.'

Sasuke menyalakan mobilnya dan membuka kaca jendela mobilnya. Kamera yang sejak tadi dikalungkan di lehernya, dipegangnya, dan difokuskannya pada wanita berambut merah muda yang sedang menggandeng, mencium, dan memeluk laki-laki yang menari bersamanya di dalam diskotik.

'Chk!' seru Sasuke dalam hati sambil membidik gambar dan cahaya kamera pun menyambar seperti kilat hingga disadari oleh Sakura dan pasangannya.

"Siapa itu?" teriak Sakura yang terlihat sangat panik.

Sasuke mulai menggerakkan mobil Toyota Maybach-nya dan sengaja berjalan melewati wanita berambut merah muda tersebut, "thank's for picture, lady!" kata Sasuke sambil menunjukkan kameranya pada Sakura.

Sakura membelalakkan mata dan segera mengejar mobil Sasuke. "Hei! Brengsek, jangan pergi!" teriak Sakura, tetapi apa yang dilakukan Sakura hanya sia-sia, karena Sasuke sudah pergi jauh membawa foto dirinya, yang kemungkinan besar akan menjadi sebuah gosip di pagi hari nanti.

-

-

"Apa Sakura-chan? Kau tertangkap oleh paparazzi?"

Naruto Uzumaki. Pemilik rambut pirang, dengan tiga buah garis di masing-masing pipinya adalah teman Sakura Haruno. Wanita yang telah diambil gambarnya oleh Sasuke Uchiha. Oh iya, Naruto pun adalah seorang artis seperti Sakura, tetapi berbeda pada artis umumnya, dia adalah artis yang tidak pernah berpoya-poya, bermain wanita atau pria, bahkan merokok sekalipun. Hidupnya hanyalah sebagai seseorang yang sederhana, periang, dan sangat baik pada kawan-kawannya, sehingga tidak ada gosip yang pernah datang pada dirinya.

"Iya, aku tertangkap oleh paparazzi...," lirih Sakura.

Naruto membalikkan badannya untuk melihat jam yang berada di meja, samping kasurnya. 02.17. 'Apa ini kurang siang?' pikir (sindir) Naruto yang masih ngantuk, lelah dan baru saja memejamkan matanya karena habis selesai melakukan pemotretan yang dilakukan selama seharian.

"Ya, sudah. Bersiap-siap saja untuk acara jumpa pers. Mau apalagi? Kau harus mengungkapkan semuanya, dan mengakui kalau kau adalah playgirl," kata Naruto. Setelah berkata demikian Naruto menguap.

"Kau bodoh! Itu bisa membunuh karirku," teriak Sakura.

"Lalu kau mau apa?" tanya Naruto yang sudah hampir tidak bisa fokus pada pembicaraannya dengan Sakura.

Mendengar pertanyaan Naruto, Sakura yang kini sedang berada di kamarnya menggigit bibir bagian bawahnya, "tidak tahu…," kata Sakura dengan suara sedih. Beberapa detik kemudian pecahlah tangisan Sakura.

"Sakura-chan! Sakura-chan! Jangan nangis! Akupun sedang berpikir, ayo kita bersama-sama menghadapi masalah ini. Masalahmu masalahku juga," kata Naruto yang sedikit panik karena Sakura tiba-tiba menangis.

"I-iya.. terima kasih Naruto. Sepertinya apa yang kau katakan benar adanya. Aku 'kan mengadakan jumpa pers untuk menentang paparazzi itu. Akhirnya, sebuah ide muncul di otakku. Maaf mengganggu, malam," kata Sakura. Setelah itu, Sakura pun menutup teleponnya.

Naruto menghela napas, dan menggelengkan kepala, "ah, aku jadi ingin ramen," gumam Naruto pada dirinya sendiri.

-

-

08.30 (pagi hari), Harmony Konoha Hotel.

Ruangan sudah penuh dengan kursi dan kamera. Orang-orang sedang sibuk berlalu-lalang untuk mempersiapkan jumpa pers dadakan yang diadakan oleh Sakura. Sedangkan, Sakura sendiri sedang mengurung diri di dalam kamar hotel. Wajahnya yang biasa putih kemerah-merahan kini begitu pucat dan terdapat lingkaran hitam yang mengelilingi kedua matanya.

Sakura menutup matanya dengan kedua tangannya, "ini sangat menyebalkan..," gumam Sakura dan tangisan pun kembali pecah.

'Kenapa aku menangis lagi,' Sakura sedang menghapus air matanya ketika suara pintu kamar hotel terdengar. Sakura menghela napas dan berjalan lunglai menuju pintu.

"Nona Sakura, acara segera akan dimulai," kata pelayan hotel yang tadi telah mengetuk pintu.

"Terima kasih," kata Sakura. Mendengar perkataan Sakura, pelayan tersebut tersenyum, "semangat Nona Sakura, banyak sekali yang mendukungmu," kata pelayan tersebut. Setelah berkata demikian, pelayan tersebut mengangguk dan pergi meninggalkan Sakura yang membelalakkan mata karena terkejut.

"Semangat? Memangnya dia mengetahui apa yang akan aku lakukan dijumpa pers?" kata Sakura pada dirinya sendiri.

-

-

Setelah dari tempat Sakura berada, pelayan tersebut berjalan menelusuri koridor hotel. Saat sudah tiba di depan lift, tampak seseorang dengan rambut pirang bersandar pada tembok sambil melipat tangan di depan dada.

"Bagaimana?" tanya Naruto.

"Semuanya sudah, Tuan Uzumaki. Nona Sakura cukup terkejut dengan apa yang aku katakan," kata pelayan tersebut.

Mendengar perkataan pelayan tersebut, Naruto mengangguk, 'tinggal beberapa rencana lagi. Sial sekali paparazzi itu, akan aku hentikan bagaimanapun rencananya. Kau harus tahu Uzumaki Naruto adalah artis nomor satu yang tidak bisa dikalahkan, aku sedikitnya jadi penasaran dengan paparazzi-paparazzi itu!!'

"Permisi Tuan," pamit pelayan tersebut yang tampaknya sedang terburu-buru.

"Ah, silahkan," kata Naruto sambil tersenyum ramah. Pelayan tersebut mengangguk dan beranjak pergi.

'Kayaknya akan seru jika aku membuat kekacauan, hahaha,' pikir Naruto.

-

-

Akhirnya, acara pun dimulai. Seluruh wartawan resmi telah berada di tempat masing-masing dan duduk dengan rapih untuk menunggu keterangan yang akan diberikan Sakura. Akhinya, Sakura pun muncul dan duduk di kursi yang sudah dipersiapkan untuknya. Moderatornya, yang merupakan Hatake Kakashi, sang pria ber-masker, dan berambut silver telah membuka acara dan mengucapkan salam pada para pengunjung alias para wartawan.

"Ya, sekian pembukaan dari saya. Untuk selanjutnya, saya akan menyerahkan acara ini pada Nona Haruno. Silahkan Nona Haruno," kata Kakashi yang tersenyum lembut pada Sakura, dan Sakura membalas senyuman Kakashi.

Sakura menghela nafas, 'ini saatnya. Apabila aku mengadakan acara ini, kemungkinan besar orang-orang akan percaya padaku karena aku terlebih dahulu angkat bicara,' pikir Sakura.

"Selamat pagi para wartawan terhormat…," sapa Sakura.

"Pagi!" jawab wartawan, serentak.

"Saya sebagai Haruno Sakura mengadakan acara jumpa pers ini karena saya sudah mengetahui akan beredarnya sebuah berita buruk mengenai saya. Memang ini terdengar aneh, ketika berita itu belum muncul tetapi saya telah mengeluarkan suara. Mau bagaimana lagi? Apabila berita itu sudah muncul sebelum saya bicara, kemungkinan besar, baik para wartawan dan masyarakat awam tidak akan menggubris perkataan saya, dan hanya fokus pada berita yang membicarakan kejelekan saya. Jadi, intinya, saya berada disini hanya memohon agar para wartawan maupun para masyarakat tidak percaya pada berita yang akan diterbitkan oleh paparazzi yang selalu melebih-lebihkan berita. Sekian dan terima kasih."

Kakashi mengangguk, "baik. Apa ada yang mau bertanya?"

Saat sesudah berkata demikian, banyak sekali wartawan yang mengacungkan jarinya.

Kakashi melihat para wartawan, "baik, silahkan pria yang memakai baju warna putih di depan saya. Sebutkan terlebih dahulu nama dan asal anda!"

Pria yang memakai baju putih berdiri dari tempat duduknya, sebuah mike telah diserahkan pada dirinya, "Saya adalah Akihito. Saya berasal dari Konoha magazine. Nona Haruno, bisakah anda memberitahukan isi gosip yang akan diedarkan oleh paparazzi tersebut? Terima kasih," kata Akihito. Setelah itu iapun kembali duduk.

"Terima kasih saudara Akihito. Gosip yang akan dikeluarkan tidak dapat saya beritahukan sekarang, mungkin anda bisa mengetahuinya jika sang paparazzi tersebut telah mengeluarkan beritanya. Terima kasih," kata Sakura.

"Baiklah, selanjutnya?" tanya Kakashi sambil melihat beberapa wartawan mengacungkan jari telunjuknya. "Ya, kamu!" seru Kakashi pada seseorang memakai jaket hitam.

Sasuke Uchiha memandang Kakashi, dan Sakura. Sasuke berdiri dari tempat duduknya dan senyuman a la Uchiha tidak terlepas dari bibirnya, "Apa kau yakin ini adalah gosip jika ternyata kau memang benar apa adanya adalah seorang playgirl, Nona Haruno?" tanya Sasuke yang sepertinya lebih pada perkataan menyudutkan dibandingkan pertanyaan.

Sakura membelalakkan mata, "Kau?! Kenapa kau bisa masuk?"

Senyum Sasuke bertambah lebar ketika melihat ekspresi ketakutan Sakura, foto-foto yang berisi Sakura dengan para laki-laki ditunjukkannya pada Sakura, "Lalu bagaimana dengan bukti-bukti ini? Belasan laki-laki telah kau kencani selama seminggu ini. Apa foto ini tidak membuatmu takut? Apa dengan jumpa pers sebelum terbitnya majalahku bisa membuat kau bebas dari bahan gosip yang dibuat olehku? Hahaha, jangan bercanda Haruno. Mau bagaimanapun Uchiha Magazine tidak akan pernah meleset dalam ketepatan membidik obyek, dan kau tidak tahu jika seorang Uchiha bisa kemanapun yang mereka inginkan?" kata Sasuke. Foto-foto tersebut pun dilempar ke arah Sakura dengan sangat tidak sopan. Seluruh orang yang di ruangan tersebut memandang foto-foto yang berjatuhan ke atas permadani berwarna merah.

"Hentikan tingkahmu!" teriak seseorang dari arah pintu, tepatnya dari arah belakang para wartawan.

Mendengar suara teriakan, Sasuke membalikkan badan dan melihat ke arah sumber suara.

Naruto berjalan memasuki ruangan, dan berhenti di tempat foto-foto yang berhamburan di atas permadani. Naruto mengambil salah satu foto tersebut dan menghela napas ketika melihat foto tersebut. 'Sakura-chan, Sakura-chan.'

Keributan pun mulai terdengar di seluruh penjuru ruangan, beberapa wartawan sibuk mengambil gambar Naruto.

"Kau paparazzi yang entah namanya siapa, kau hanyalah orang yang bisa memberitakan aib seseorang," kata Naruto sambil memandang Sasuke.

"Hn," jawab Sasuke singkat.

Naruto menggertakkan giginya, "kalau kau memang mampu dan merasa hebat menjadi seorang pembuka aib para artis, jangan orang yang mudah diambil gambarnya saja yang kau jadikan target!" teriak Naruto, dan membuat suasana hening seketika. Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut memandang Naruto dengan horror, karena mau bagaimanapun, jika seorang Uzumaki yang selalu ceria terlihat marah, itu adalah pemandangan yang benar-benar langka.

"Naruto…," kata Sakura, nyaris berbisik.

Sinar kamera pun mengenai Naruto, Sasuke telah mengambil gambar Naruto yang sedang marah, "tidak sia-sia aku datang kemari. Rupanya ada seorang Dobe," kata Sasuke sambil tersenyum a la Uchiha.

"Teme!" seru Naruto.

"Kau obyek yang cukup menghibur," kata Sasuke.

'O-orang ini, akan kubuat dia kapok,' pikir Naruto sambil mengembungkan pipinya.

Naruto menghela napas, jari-jari tangannya sudah terkepal sangat keras, "baiklah, kau paparazzi! Aku beri tantangan padamu! Jika kau bisa mengambil gambar yang membuat aku keluar dari dunia hiburan karena malu, aku akan mengakui kalau paparazzi itu sangat hebat."

Sasuke mengangkat sebelah alisnya, "kau menantangku?"

Naruto menganggukkan kepalanya, "Iya! Kenapa? Kau takut tidak mampu?"

Sasuke memutar kedua bola matanya, "chk, aku terima tantanganmu!"

Pada detik ini dan di hari yang cerah ini, Sasuke Uchiha sang paparazzi terkenal karena kesadisannya dalam membidik foto dan membuat berita akan berhadapan dengan Naruto Uzumaki sang artis terkenal tanpa pernah mendapatkan gosip murahan sedikit pun di arena pertandingan. Arena yang sangat tidak dikehendaki oleh para artis maupun politikus. Arena. Lingkaran. Setan. Paparazzi.

"Ini akan menjadi berita sangat menarik!!" seru para wartawan resmi yang sibuk mengarahkan kamera dan membidik gambar Naruto dan Sasuke.

Bersambung…


Baca untuk keterangan:

Oke Pete akan memberikan keterangan pada para pembaca. Sasuke disini adalah orang tajir yang senaaaaang sekali membidik foto para artis O.o, dan akibat bidikan gambar dan berita-berita yang diberikannya terkadang selalu melenceng dari kode etik dunia pers. Jadilah sang Uchiha bungsu menjadi seorang paparazzi, yang berarti orang yang sakit dalam bahasa Itali-nya hehehe.. ///

Perbedaan wartawan resmi dengan paparazzi? Kalau menurut tololpedia (buka dan search Naruto hahaha), wartawan resmi masih menghormati artis atau politikus, kalau paparazzi? Ya begitulah.. Makanya ada kata wartawan sama paparazzi di atas sana. Ingat! Ini hayalan Pete!! Jadi kalian jangan percaya dengan deskripsi!!

Silahkan di review.. Makasih…