Disclaimer : Masashi Kishimoto-san

Kalau Hikari yang buat,, judulnya bukan Naruto tapi Sakura XDDDDD

Warning: OOC, Gaje, Abal, Typo dll

Rated : T

Pair: Sakura H. & Naruto U.

Slight/ SasuSaku

Love is Pain

Chapter 1

Semilir angin musim semi membuat Konoha terlihat tentram tanpa masalah. Seakan-akan tidak pernah terjadi perang antar Shinobi di sana. Sesekali terlihat beberapa pasangan kekasih hilir mudik di sepanjang jalan Konoha, dengan kemesraan tentunya. Tapi itu takkan pernah dirasakan oleh Sakura Haruno, medic-nin paling populer di Konoha. *author: Tsunade kan udah tua *di gebuk Tsunade*

Lagi-lagi musim semi ini, dia sendirian. Bukan karena tidak ada pria yang menyukainya, tapi karena sejak lama ia memang telah menutup hatinya untuk semua pria. Naruto, Lee, dan shinobi-shinobi lainnya, adalah satu dari sekian banyak shinobi Konoha yang ditolaknya.

Semua tahu apa alasannya menolak shinobi-shinobi itu. Sasuke Uchiha. Missing-nin yang telah bertahun-tahun meninggalkan Konoha demi membalaskan dendamnya pada Itachi, kakaknya. Kenapa Sakura masih mengharapkan pria yang tak pernah mempedulikan perasaannya dan meninggalkannya demi dendam? Sakura tak pernah tahu apa jawabannya, yang ia tahu hanya betapa ia mencintai Sasuke.

"Sakura, ada yang ingin kubicarakan denganmu"Ino memandang Sakura yang tengah membereskan peralatan medis.

"Ada apa, Ino?" Sakura menjawab dengan bingung, tidak biasanya Ino seserius ini.

"Apa kau sudah mendengar kabar itu…?" Ino berujar.

"Kabar apa?" Sakura semakin bingung kemana arah pembicaraan ini.

Ino menghela napas, "Kepulangan Sasuke ke Konoha.."

Sakura tersentak, gelas berisi minuman yang dipegangnya terlepas dari genggamannya. Ia menatap Ino tak percaya. "Apa itu benar, Ino? Sa..Sasuke pulang kesini?".

Ino mengangguk, "Ya, aku mendengarnya dari Shikamaru dan Sai. Naruto bertemu Sasuke di perbatasan Konoha saat misi kemarin malam. Meskipun memang belum ada yang melihatnya…".

Sakura hanya terdiam. Ia tak percaya Sasuke benar-benar kembali ke Konoha. Detik berikutnya, ia langsung berlari meninggalkan rumah sakit menuju kantor Hokage kelima. Ia tak mempedulikan Ino yang berteriak-teriak memanggil namanya, "Sakura! Bagaimana pasienmu ini?? Sakuraaa!".

Sesampainya di kantor Hokage, Sakura tidak langsung masuk. Ada suara sedang berbicara di dalam sana, membuatnya enggan melangkah masuk. "Jadi… Apa maksud kepulanganmu kesini, Uchiha Sasuke?" Suara Tsunade terdengar tajam.

"Hn, tidak ada" Suara Sasuke yang dingin terdengar, Sakura langsung terduduk lemas. Suara itu… Betapa ia merindukan suara itu.

"Hmm, jangan malu-malu, Teme! Aku tahu kau pulang karena merindukan.."Kata-kata Naruto mendadak terpotong oleh sesuatu. Tapi Sakura tidak tahu apa yang membuat Naruto memotong kata-katanya. Tentu saja, dia kan di luar kantor Hokage, dan tak bisa melihat apa yang terjadi di sana.

'Uuh, apa yang mereka bicarakan? Aku tak bisa mendengar apa-apa..'Sakura semakin menempelkan telinganya pada pintu kantor Hokage, tepat pada saat pintu itu terbuka dari dalam, membuat Sakura terjatuh ke dalam.

"Apa yang kau lakukan?"Sasuke menatap Sakura yang terjatuh tepat di depan kaki Sasuke. Sakura mendongak dan langsung blushing saat menyadari ia ketahuan menguping.

"Sakura-chan sedang apa? Waah… Kau menguping yaaa?"goda Naruto, sukses membuat wajah Sakura semerah kepiting rebus.

"Naruto, jangan bicara macam-macam! Kau mau kupukul?"ancam Sakura membuat Naruto langsung diam menutup mulutnya. "Gomen ne.. Sakura-chan..".

Sasuke sedari tadi hanya mengamati kelakuan kedua sahabat lamanya itu. Entah kenapa ada perasaan iri dan cemburu yang menyelimutinya saat melihat Naruto dan Sakura begitu akrab. 'Hn, kenapa aku harus memusingkannya?' Sasuke langsung melangkah keluar dari kantor Hokage tanpa menyadari sepasang mata Tsunade yang mengamatinya sejak tadi.

"Sasuke, tunggu! Kumohon tunggu sebentar!" Sakura berlari mengejar Sasuke, meninggalkan Naruto yang cemberut melihat Sakura mengejar Sasuke.

"Naruto.."Tsunade memanggil Naruto pelan sehingga hanya Naruto yang mendengarnya.

"Ada apa, Nenek?"Naruto terlihat bosan, kesal, dan kelihatan sekali cemburu.

"Kau tahu'kan apa yang harus kau lakukan? Sekarang Sasuke sudah kembali…"Tsunade menatap Naruto prihatin. Ia tahu sekali apa yang sedang Naruto rasakan. Ia sudah sejak lama menjadi saksi bisu kisah Naruto, Sakura dan Sasuke.

" Nenek, aku tahu. Kau tak perlu mengkhawatirkanku, tugasku adalah menjaga Sakura sampai Sasuke kembali dan tugasku sudah selesai sekarang"Naruto tersenyum, tapi Tsunade tahu senyumnya hanyalah sebuah kepalsuan semata.

OoOoOoOoOoOoOoOoO

"Sasuke.." Sakura berhenti melangkah saat Sasuke berbalik menatapnya, ia menatap Sakura setelah sekian lama pergi dari Konoha. Entah kenapa, ada semacam perasaan damai dan bahagia saat melihat gadis itu. Rambut pinknya yang dulu pendek kini sudah panjang mencapai pinggang, mata emeraldnya yang dulu kekanakkan kini tampak lebih matang, dan wajahnya…semakin cantik.

"Sasuke? Kenapa menatapku seperti itu?" Sakura tersipu, ia memalingkan wajahnya dari Sasuke.

"Hn, bagaimana kabarmu?"Tanya Sasuke dingin.

"Aku baik-baik saja, seperti yang kau lihat. Kau sendiri? Kemana saja kau.. selama ini?" Sakura terlihat berat mengucapkannya. Karena sesungguhnya ia tahu apa saja yang telah dilakukan Sasuke selama ini dan kemana saja ia pergi. Ia hanya ingin mendengar Sasuke mengatakan yang sesungguhnya kepadanya, ia berharap Sasuke mau mengatakan yang sejujurnya.

"Kurasa kau tahu kemana saja aku selama ini…"Jawaban Sasuke menohok Sakura. Ia tahu. Dan ia sama sekali tidak berniat menyembunyikannya dari Sakura.

Sasuke dan Sakura berjalan bersama-sama menyusuri sepanjang jalan Konoha, dalam semilir angin musim semi. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, Sakura tidak lagi sendirian di musim semi ini. Ketika matahari mulai tenggelam, dan sore berganti malam, Sasuke menghentikan langkahnya.

"Sudah malam, lebih baik aku mengantarmu pulang.."Sasuke menatap Sakura dalam.

"Kalau aku pulang sekarang, apakah kau mau berjanji takkan meninggalkan Konoha?"Tanya Sakura penuh harap, air mata mulai membayang di pelupuk matanya. Ini persis seperti dulu, malam dimana Sasuke meninggalkan Konoha untuk mencari Orochimaru.

"Hn, aku janji.."Sasuke menjawab begitu pelan tapi Sakura masih bisa mendengarnya. Air mata Sakura langsung menetes. Membanjiri mata dan pipinya. Sasuke menghela napas, "Kenapa kau menangis? Bodoh..".

Sakura mengusap air mata di pipinya, "Mataku kena debu". Sasuke menyeringai, "Memangnya angin tadi membawa debu masuk ke matamu?".

OoOoOoOoOoOoOoOoOo

Naruto tengah menyantap ramen di kedai Ichiraku Ramen saat ia melihat Sakura menghampirinya, wajah Sakura tampak berbinar-binar. Membuatnya semakin cantik. 'Sayang, bukan aku yang membuat wajahnya berbinar-binar seperti itu'. Sakura langsung duduk di samping Naruto, "Paman, aku pesan mi ramen special satu ya!"Sakura tampak begitu bersemangat.

"Sakura-chan, kau kelihatannya senang sekali.. Apa ada sesuatu yang terjadi?"Tanya Naruto. Sakura tersenyum padanya.

"Naruto, terima kasih…" Sakura mengucapkan kata itu sambil mengecup kening Naruto. Naruto yang tidak menyangkanya langsung mengeluarkan tinta merah dari hidungnya.

"Sa..Sakura…"Naruto mengusap keningnya. Bahagia.

"Naruto, terima kasih kau sudah membawa Sasuke pulang ke Konoha. Kau memang sahabatku yang paling baik.."Ucapan Sakura membuat Naruto terdiam. Ia tersenyum, "Sama-sama Sakura-chan..".

"Paman, mi ramen yang tadi kupesan untuk Naruto ya! Aku ada janji dengan Sasuke sekarang.. Selamat tinggal, Naruto.." Sakura langsung berlalu dari hadapan Naruto, tanpa mengetahui betapa sakitnya hati Naruto saat ini. Dari luar kedai ramen, Naruto melihat Sakura menghampiri Sasuke yang tengah menunggunya dan melangkah bersama-sama.

Hati Naruto rasanya hancur saat melihat Sakura dan Sasuke bergandengan tangan, melangkah bersama-sama.

To Be Continued…

Hyaaa!! Fic pertama yang gaje banget! Udah gitu berani-beraninya smem publish fic gaje n abal ini! Gomen ne Minna-san kalo ceritanya jelek dan pendek.. Akhir kata.. Review plisss… Untuk perbaikan fic Hikari selanjutnya, Arigato Gozaimasu…