khakhakha...

ini fanfic pertama saya ^U^

senangnya.

jangan lupa review ya ^^

arigatou minna-san XD


SunaGakure

"Hahhhhhhh…. Gaara kau lama sekali.. Kankuro kemana kau??", Temari berteriak-teriak gak jelas, yang jelas sih mereka mau pergi ke Konoha untuk urusan sesuatu yang penting.

"Ano, Temari-nee chan. Tampaknya aku gak bisa ikut. Aku harus menyelesaikan jurus-jurus baruku", Kankuro lari dengan tergesa-gesa.

"Ano… Temari-nee chan. Aku juga enggak bisa. Aku lupa ada janji kencan sama matsuri. Jadi Temari-nee chan saja yang pergi yak. Berkas-berkasnya ada di meja aku", Gaara yang sebetulnya dalam masa-masa malas dan lebih memilih berkencan dengan Matsuri menolak kewajiban yang dia tanggung.


KonohaGakure

"Hoooooooohhhhhhhh…… gawat.. gawat.. gawat!! Tampaknya aku tersesat", Temari kebingungan dengan jalan-jalan di Konoha. Padahal dia sudah pernah kesini sebelum-sebelumnya. "Ahhh…. uah jalan gak ada orang. Dan kenapa yang ada hanya pohon-pohon saja", Temari sangking frutasi berteriak-teriak.

Bruukk…

"Aduuhh… siapa sih yang menaruh barang di tengah jalan begini", Temari tersandung sesuatu, dan membuatnya terjatuh. "Eh, kok gak sakit yak. Malah empuk".

Ternyata Temari tersandung Shikamaru yang lagi tertidur. Temari jatuh TEPAT di ATAS Shikamaru. Dan dadanya Temari ada tepat di wajah Shikamaru.

"Heeeiiii… apa-apaan ini kenapa berat sekali", Shikamaru langsung terbangun. Dan meremas apa yang ada di depan wajahnya.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……………"

PLAK!

"Apa-apaan kau seenaknya saja", Temari langsung memukul wajah yang meremas dadanya.

"Hei kau, kenapa langsung memukulku. Dasar wanita", Shikamaru langsung marah-marah dan pipinya sekarang merah bengkak. "Eh!! Kau bukannya kunoichi dari SunaGakure. Sabaku no Temari"

"Shikamaru?"

"Ah, dasar. Selalu saja kenapa aku harus bertemu dengan mu di hari yang menyenangkan begini . mendokusei", Shikamaru menggurutu karena Temari sudah membangunkannya dan memukulnya. "Lagian ngepain kau kemari tak ada kerjaan saja"

"Tidak ada kerjaan katamu?? Enak saja aku punya banyak urusan si sini", Temari kesal karena di bentak oleh Shikamaru.

"Disini? Dengan ku?"

"Enak saja denganmu. Aku ada urusan dengan hokage bukan denganmu"

"Oh, aku kira kalau mau ke tempat hokage ngepain keu ke sini?"

"Eee… sebetulnya aku te.. ter.. errr.."

"Tersesat? Heh bilang dari awal dong", nada Shikamaru seperti mengejek.

"Heh.. aku tidak tersesat, tapi hanya sedang berjalan-jalan", Temari membantah.

"Hoh, kau jalan-jalan sampai ke pedalaman sini?"

"Iya iya… aku mengakuinya . Aku tersesat dan akhirnya sampai disini dan menemukan bahwa dadaku di remas oleh mu", Temari merenggut ngambek.

"Aku meremas dadamu, karena dadamu itu ada di depan wajahku dan dadamu itu menghalangi napasku. Makanya aku meremas dadamu. Kau paham itu. mendokusei", Shikamaru menjelaskan panjang lebar.

"Kau!!! Tak usah mengulang kata-kata 'dadamu' kepadaku!!", sekarang Temari menyesali pekartaannya malu, sambil memeluk dadanya.

"Hoh, tapi dadamu lumayan besar dan empuk. Lumayan buat pengetahuan", Shikamaru mulai mengejek, dengan mata yang menatap dada Temari seakan mau di makan.

"Kauuu… sudah ku bilang jangan bahas tentang dadaku dan apa-apaan itu matamu", wajah Temari semakin merah karena malu.

"Heh, lagian kau juga sudah menamparku. Padahal aku tidak salah apa-apa. Dan juga kau itu masih menindihku. Kau tau itu. Mendokusei. Apa kau ingin menciumku hah", Shikamaru mulai menggoda temari denga tatapan menatap dada Temari.

PLAK!!

"Apa-apaan kau menatapku seperti itu", Temari langsung menjauh dari Shikamaru.

"Mendokusei… kau itu. Kau sudah membuat kedua pipiku bengkak. Kau tahu itu", kata Shikamaru sambil memegang kedua pipinya yang sekarang memerah karena di tampar oleh Temari.

"Hah.. sudah aku mau pulang saja. Malas melihat kau. Kalau mau ke kantor Hokage pergi saja sana", Shikamaru mau akan berdiri pulang tapi di tahan oleh Temari.

"tung.. tunggu dulu aku tidak sedang jalan-jalan. Aku benar-benar tersesat", temari memohon dengan puppy eyes-nya.

"Heh, keu kira dengan minta maaf saja bisa meluluhkan hatiku", Shikamaru akan meu berdiri lagi, tapi lagi-lagi ditahan oleh Temari.

"Shikamaru.. aku benar-benar minta maaf telah menamparmu", Temari berkata sambil menyentuh pipi Shikamaru.

"Cium", kata Shikamaru.

"Hah?? Cium?? Cium apa", Temari tidak mengerti.

"Cium, baru akau akan mengantarmu ke tempat Hokage", Shikamaru mengajak barter.

"Apa-apaan kau, kenapa aku harus menciummu.", wajah Temari kembali memerah lagi.

"Jelas karena kau telah menamparku 2 kali dan menindihku lama sekali dan aku akan mengantarmu ke tempat Hokage", Shikamaru menjelaskan dengan panjang lebar.

"Ughhh… baiklah", akhirnya Temari mengalah.

Temari mencium di bibir Shikamaru, Shikamaru langsung terkejut karena dia tidak menyangka akan di cium di bibir. Karena Shikamaru sangat menyukai sensasinya. Maka dia meneruskannya dan menyelusuri seluruh mulut Temari, menghisap bibirnya. Berhenti untuk mengambil napas. Dan melakukan ciuman yang dalam lagi. menghisap bibirnya. menjelajahi lehernya dan menjilat kupingnya. kembali lagi ke bibirnya. sampai akhirnya Temari mendorong Shikamaru.

Hosh hosh..

"Heh.. kau menciumku di bibir" , Tanya Shikamaru

Hosh hosh..

"Kau, kenapa kau melakukannya", wajah Temari memerah

"Aku? Aku melakukan apa", Tanya Shikamaru dengan wajah penuh kemenangan.

"Kau, cara kau menciumku. Berbeda dengan yang aku lakukan dengan adik-adikku"

"Berbeda bagaimana. Memang seharusnya kalau orang melakukan ciuman seperti itu", Shikamaru menjelaskan.

"Iya tapi kau juga meremas dadaku lagi", wajah Temari memerah dan dengan mengapa seperti ingin merasakannya lagi.

"Heh.. kenapa itu wajar. Sudahlah aku sudah mendapatkan bibirmu. Ayo aku antar ke tempat Hokage", Shikamaru berdiri, tapi di tahan untuk yang ketiga kalinya oleh Temari.


nya~~~

capeknya =="

niatnya cuma 1 chapter doang. tapi malah jadi 2 chapter.

jadi untuk selanjutnya mohon tunggu sebentar ya ^^

hoh.

tampaknya untuk chapter berikutnya tambah bagus ^^

khukhukhukhukkhu