Finding Memories about You
Last Chapter
Disclaimer: Bleach © Tite Kubo
-XxX-
"Sini…" Rukia mendekat pada Toushiro, membisiki sesuatu, namun ia menutupi nya hingga terlihat seperti orang yang sedang berciuman, tepat pada saat Momo keluar.
"Hah?" gumam Momo ternganga, lalu pergi secepat mungkin.
"Lho? Tadi itu seperti Momo…" gumam Toushiro, melihat sekelebat syal Momo yang biasa di pakainya. "Wah, bisa gawat ini…" gumam Toushiro, lalu mengejar Momo.
-XxX-
"A-ada apa denganku? Kenapa aku lari, sih?" gumam Momo, namun ia tak menurunkan kecepatan berlarinya sedikit pun.
"Momo!" panggil Toushiro, dengan sekuat tenaga menyusul Momo, dan akhirnya ia bisa menangkap lengan Momo. "Kenapa kau lari?"
"A-aku tak tahu, sudahlah…" kata Momo, melepaskan lengannya dari genggaman Toushiro, lalu menyetop Taxi.
"Bagaimana, ini? Apa ini baik atau buruk?" tanya Toushiro bingung. "Sepertinya aku harus melakukannya secepatnya.."
-XxX-
Brukk!
Momo membanting pintu kamarnya.
"Nona, anda baik-baik saja?" tanya Nemu.
"Ya, pergilah…" kata Momo, mengusir pelayan yang biasanya menjadi tempat berbaginya itu.
"Ba-baik."
'Apa-apaan sih aku ini? Marah-marah sendiri, hanya karena dia..' pikir Momo kalut. Akhirnya karena sebal, ia malah menghambur buku-bukunya.
Pluk!
Sebuah foto jatuh dari sela-sela salah satu buku tebal.
"Eh? Foto siapa ini?" tanya Momo, seraya mengambil foto itu. Ia mengenali dirinya, yang masih kecil itu, namun cowok berambut seputih salju yang di sebelahnya itu, lalu ia membalik foto itu. 'bed-wetter Momo dan Shiro-chan'.
"Nemu!" teriak Momo.
"ya nona?" tanya nemu seraya membuka pintu. Matanya terbelalak ketika melihat buku bertebaran di lantai.
"Ng, kau kenal anak cowok yang di sini?" tanya Momo langsung.
"Itu? Itu, eh, ng tidak.." kata Nemu. "sEr, nona, saya keluar sebentar, nyonya besar memanggil saya tadi.." kata Nemu, lalu langsung kkeluar meninggalkan Momo.
"Entah kenapa rasanya ada yang di sembunyikannya…" gumam Momo, melihat tingkah aneh Nemu.
"Drrt, drrt.." hand phone Momo bergetar, ada e-mail rupanya.
"Toushiro aneh nih, kirim e-mail tanpa isi.." kata Momo. "Hey! Tunggu dulu!" kata Momo, menyadari sesuatu. "Mungkin, mungkinkah Toushiro ini, adalah anak di Foto ini?" gumam Momo pada dirinya sendiri. "Rambut putih, mata emerald, dan tempat-tempat yang rasanya pernah kukunjungi! Semuanya begitu cocok!" kata Momo, baru saja ia mau menelpon Toushiro, ia di panggil oleh Nemu, untuk bertemu dengan ayahnya.
-XxX-
"Ada apa, otou-san?" tanya Momo, kepada Sousuke.
"Otou-san hanya ingin bertanya, kau mempunyai pacar?" tanya Sousuke.
"EH? Ung, tidak, kok…" ujar Momo Jujur.
"Oh, baguslah, kalau begitu mandilah, kita akan makan malam di luar…" ujar Sousuke.
"Eh, baik.."
-XxX-
"Wah, ini Momo, kan?" tanya seorang bapak berambut krem panjang. Sementara itu Momo hanya mengangguk.
"Momo, kenalkan, ini Juushiro Hitsugaya, ayah dari tunanganmu nantinya.." kata Sousuke.
"Hah? Tunangan? Siapa?" tanya Momo, kaget setengah mati.
"Wah, anakku nakal juga, ya, ternyata belum di beritahu…" kata Juushiro.
"Ha? Okaa-san, sebenarnya siapa tunanganku?" tanya Momo pada Retsu.
"Tunggu saja, sayang, pada tahun baru nanti…" kata Retsu.
'Tahun baru? Itu kan 10 hari lagi…' pikir Momo, merencanakan sesuatu. 'Berarti secepat mungkin aku harus pergi dari rumah, aku tak mau di tunangkan dengan orang yang tak kenal dekat denganku..'
-XxX-
"Pagi Momo…" sapa Rukia ketika Momo baru masuk kelas.
"Pagi." Sapa Momo singkat.
"Ng, kau tahu Toushiro kemana?" tanya Rukia.
"Tanya saja sendiri, kau pacarnya, kan?" jawab Momo ketus.
"Momo! Kau kenapa sih?" tanya Rukia keras.
"Aku, argh! Aku tak tahu.." Ujar Momo lemah.
"Kau, suka pada Toushiro?" bisik Rukia di telinga Momo.
"EH? Bu-bukankah kau yang suka padanya?" tanya Momo.
"Kemarin, aku hanya mengujimu, dan ternyata itu benar…" kata Rukia seraya tersenyum.
"Mak-maksudmu?" tanya Momo, bingung.
"kau ingat saat kau kejadian kau tertimpa Lemari? Saat aku mau menjengukmu, kau sedang berpelukkan dengan Toushiro, dan ku lihat, ada cinta di matanya.." ujar Rukia, lembut.
"Ta-tapi, kok kemarin kamu ciuman dengannya?" tanya Momo.
"Ciuman?" tanya Rukia, sweat drop. "Aku membisikinya sesuatu, Momo…" kata Rukia.
"Hah? Apa itu? Jangan-jangan hanya aku yang jadi seperti orang gila?" tanya Momo.
"Eh? Hahahahaha! Jadi kau kemarin lari karena itu? Hahahahahahaha!" ujar Rukia, lalu tertawa keras sekali, sampai anak sekelas melihat ke arahnya.
"Tapi, benarkah kau tak menyukai Toushiro?" bisik Momo.
"Sumpah, Momo, meskipun Toushiro itu keren, tapi, aku masih lebih menyukai idolaku, Ichigo!" kata Rukia.
"Dasar! Penyanyi mysterious itu kau sukai sekali, ya, ya sudah ayo duduk…" kata Momo, lalu menuju tempat duduknya.
-XxX-
December 24th, 01.23 am
"Baju, kartu ATM, cukup, aku bisa melarikan dengan ini saja…" Ujar Momo, saat itu ia bersiap-siap untuk melarikan diri dari rumah.
"Nona, anda mau kemana?" tanya Nemu, saat Momo keluar dari kamarnya.
"Woah! Nemu, kau membuatku sangatt kaget!" kata Momo. "Tentu saja aku mau melarikan diri! Aku tak mau di tunangkan dengan Orang yang tak ku kenal!" desis Momo, lalu melangkah dengan cepat mendahului Nemu.
"Eh? Nona, kumohon, tunggulah sebentar saja, kumohon, nona pasti tahu dengan Orang ini, tapi aku tak bisa beritahu, kumohon, jangan buat tunangan anda kecewa…" kata Nemu, memohon-mohon sampai berlutut.
"Eh? Kau tahu dengan pertunanganku?" tanya Momo, menghentikan langkahnya.
"Ya, tapi, ku tak bisa beritahu siapa yang menjadi Tunangan anda, karena itu kumohon supaya Nona mau menunggu…" ujar Nemu lagi.
"Ba-baiklah.. tapi berjanjilah, kalau aku tak menyukai orang itu, kau harus ikut denganku, amengerti?" tanya Momo, sementara Nemu hanya mengangguk dengan senyuman.
-XxX-
"Momo, ini untukmu.." ujar Hisagi, ketua kelas itu memberikan sebuah undangan ulang tahun.
"Ulang tahun siapa, Hisagi?" tanya Momo.
"Toushiro, besok, bertepatan pada saat Natal…" kata Hisagi, sambil lalu.
"Oh, mungkin dia sibuk mempersiapkan Ulang tahunnya, makanya enggak Turun selama 2 hari.." celetuk Rukia.
"Mungkin…"
-XxX-
"Momo, besok ada acara ulang tahun temanmu, ya?" tanya Retsu, memasuki anak semata wayangnya itu.
"Iya, ada apa Okaasan?" Momo balik bertanya.
"Okaasan punya Gaun yang bagus untukmu, kau pakai besok, ya…" kata Retsu, menaruh sebuah tas yang tertera nama butik ternama itu.
"Waw, indah…" ujar Momo, mengeluarkan gaun berwarna putih itu, tanpa lengan dan dengan kerah sanghai, lalu sarung tangan sampai pada siku. Dengan bagian bawah gaun itu begitu megar, dan Indah.
-XxX-
"Hey Momo, kau sudah siap?" tanya Rukia dari luar kamar Momo, karena mereka akan berangkat bersama.
"Sebentar, Rukia.." kata Momo, seraya keluar dari kamarnya.
"Waw.." kata Rukia, terpukau oleh penampilan Momo, dengan gaun indahnya dan Rambutnya yang di gelung bak bunga mawar itu.
"Hehehe, kau juga manis, Rukia…" kata Momo, memuji Rukia dengan Gaun violetnya.
"Hehehe, ayo berangkat!"
-XxX-
"Lho? Kok banyak belum datang?" tanya Momo begitu sampai di taman dimana Toushiro mengadakan Ulang tahunnya.
"Apakah kita terlalu cepat?" tanya rukia.
"Tidak, di undangannya benar, jam 7…" kata Momo, melihat kembali undangannya.
"Tidak, kau tidak salah, kok.." ujar seseorang, menepuk pundak Momo.
"Toushiro?" ujar Momo dan Rukia bersamaan.
"Er, Rukia, bisa permisi sebentar?" tanya Toushiro.
"Oh, tentu saja.." kata Rukia, lalu kepinggir, dan tiba-tiba saja ada yang menariknya ke belakang pohon.
"Eh? Toushiro, kau mau apa?" tanya Momo, bingung melihat Toushiro berlutut di hadapannya.
"Momo, aku, mau meminta maaf soal kejadian tempo hari," kata Toushiro, lalu menaarik tangan Momo perlahan. "Aku, ingin memperjelas Hubungan kita, maukah kau, menjadi tunanganku?" tanya Toushiro, seraya mengeluarkan sebuah tempat perhiasan dan membukanya, ternyata cincin.
"Eh? Tapi, aku sudah di tunangkan oleh.." kata Momo, bingung.
"Anak dari Juushiro Hitsugaya, dan itu adalah ayahku.." potong Toushiro.
"Ja-jadi?" kata Momo, kaget.
"Ya, akulah tunanganmu, jadi maukah kau menggunakan cincin ini sebagai tanda pertunangan kita?" tanya Toushiro.
"Tentu saja!" kata Momo, lalu memeluk Toushiro.
"Prok, prok prok prok.." seketika terdengar banyak sekali tepuk tangan.
"Lho? Dari mana datangnya mereka?" tanya Momo, bingung.
"Sebenarnya, semua undangan tertulis pukul 6, hanya undanganmu dan rukia saja yang pukul 7.." kata Toushiro.
"Hey, cincinnya di pakaikan, donk!" teriak Orihime.
"Tentu saja…" kata Toushiro, lalu menyematkan sebuah cincin emas di jari manis kiri Momo. "Oh ya, teman-teman, sebenarnya, nama Asliku adalah 'Toushirou Hitsugaya' dan Kurosaki adalah nama Keluarga dari sepupu ku, yaitu, Ichigo!" teriak Toushiro, seketika, muncullah bunyi bass yang menandakan intro lagu seorang penyanyi misterius, Ichigo.
"KYAAA!" teriak fangirl Ichigo, termasuk Rukia, tentunya.
-XxX-
"Aku benar-benar tak menyangka, kalau Toushiro adalah Anak dalam ingatan itu.." kata Momo, saat itu ia hanya Berdua saja dengan Toushiro, di salah satu bagian taman yang cukup besar itu.
"kau tak mau memanggilku 'Shiro-chan', bed-wetter Momo?" tanya Toushiro, setengah bercanda.
"Hey! Aku sudah tidak mengompol lagi!" kata Momo, pipinya memerah.
"Hahahaha,bercanda-bercanda…" kata Toushiro, melindungi dirinya dari pukulan Momo.
"Semuanya seperti mimpi, mulai dari Toushiro adalah tunanganku, anak dalam ingatan, sampai pada bahwa penyanyi misterius itu adalah sepupumu…" kata Momo, melihat ke langit penuh bintang itu.
"Ini nyata, lho, kau mau bukti?" tanya Toushiro, lalu memegang dagu Momo, dan mendekatkan wajahnya ke wajah Momo, dan memberikan sebuah kecupan lembut di bibir mungil Momo. "Bagaimana?" tanyanya.
"Uhh, dasar, hihihihihi.." kata Momo, memerah, namun sangat senang.
"Ehem!" Juushiro dan Sousuke tiba-tiba ada di belakang Momo dan Toushiro.
"Otou-san?" tanya Momo dan Toushiro bersamaan.
"Ingat, lho, kalian belum menikah, jangan melakukan yang aneh-aneh.." kata Juushiro.
"Iya, benar itu.." timpal Sousuke.
Tiba-tiba, 'Hup!', dalam sekejap Momo, telah di gendong ala bridal style oleh Toushiro, dan Toushiro membawanya lari.
"Kyaa!"
sementara itu, di sisi lain..
"Hay gadis manis, boleh ku minta nomormu?" tanya Ichigo pada Rukia.
"Tentu saja!"
ketika seseorang mengenal arti cinta, ia juga harus mengenal arti kehilangan dan kekecewaan, dan bukan cinta yang mencarimu, tapi kau yang mencari cintamu.
-The End-Owarimasu-Tamat-
Megu: entah kenapa kok ada yang aneh, ya?
Dee: iya, tapi gak tahu apa..
Yo: ya ampun, dasar bodoh..
Yamato: sudahlah, biar reader yang tentukan apa ke anehannya..
All: RnR please n wassalam!