Maaf telat apdet, maap sekali…, maap ya, maap ya, ma…*ditembak readers*. Oya saya beritahu satu hal lagi, ini adalah the last chapter jadi buat yang ngereview chapter terakhir, terima kasih ya ^^. Maap banget cerita saya garing banget dan gak lucu. Tapi, saia akan berusaha Kita langsung mulai aja yukz!

ES21 punya Riichiro Inagaki & Yusuke Murata, saia hanya pinjam charanya saja entar kubalikin lagi kok! Saya takut dihakimi nantin. Tolong jangan bunuh saia! Saya bukan pencuri kok! Ma… *dibunuh*.

"Congratulation!"

The last Chapter (8): Ujian SMU Deimon, Bagi rapot!

Warning:

Abal, gaje, OOC (maybe), gak enak dibaca, gak bagus dijual (emank barang), garing kayak roti kegosongan, gak bermutu kayak barang rongsokan, gak ada bagusnya sama sekali, gak ada lucunya, gak ada humornya, banyak banget kesalahannya, dan gak ada mereknya (?).

(yang gak suka, gak usah baca, tombol "Back" masih menunggu)

~~ooooOOOoooo~~

Mungkin hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi murid-murid Deimon sekalian. Kenapa? Karena murid sekolah Deimon akan menerima hasil belajar mereka yang biasa disebut 'Bagi Rapot'. Tapi, tidak untuk murid yang mengikuti remidial. Karena mereka takut mereka bakal tidak naik kelas! Apalagi mereka selalu gagal dalam mengikuti ujian remedial.

TEEEEETTTTTTTTTT…bel sekolah pun bunyi sekencengnya yang membuat sakit telinga.

"Aduh… apakah aku bakal naik kelas?." kata Monta gemetaran.

"Sena sih enak, dia pasti bakal naik kelas." iri Jumonji.

"Aaahaa….." Sena tertawa kecil padahal….*dilempar duluan sebelum ngomong*.

Guru pun mulai memasuki ruang kelas. Keributan yang tadi menyelimuti mereka, sekarang kesunyian menghapus tawa mereka (kejem banget ya?).

"Oke kita akan mengumumkan hasil belajar kalian selama setahun. Juara pertama adalah…." teriak guru itu.

Deg…

Deg…

"RAIMON TARO…" lanjut guru itu yang mulai berteriak.

GUBRAK…. Semua orang pingsan. Apalagi makhluk yang selalu berada diperingkat satu langsung pingsan+mimisan. Semua berkata tidak percaya apa yang dilihatnya! Ehh… didengarnya, bahkan guru gak tau apa yang ia bicarakan (?) (Author pun gak percaya). Mari kita simak, apakah memang benar terjadi?.

"Eh… denger dulu! Jangan langsung pingsan gitu! RAIMON TARO JUARA PERTAMA DARI BELAKANG….selamat ya! kamu juara pertama dari belakang." seru bu guru menjawab simple dan plus very happy! Sampe-sampe ngucapin selamat sama Monta (jahat!).

GUBRAK…. Sekali lagi mereka pingsan. Tapi, kali ini peringkat pertama berbangga setengah mati! Dia merasa, dia akan mendapat juara pertama lagi.

Setelah berlangsung lama, para murid satu pun selesai bagi rapot. Mari sama-sama liat hasilnya: (satu kelas berjumlah 40 orang)

Peringkat ke 20 : Sena Kobayakawa,

Peringkat ke 36, 37, 38: Haha Brothers,

Peringkat ke 245 (?) : Natsuhiko Taki.

Setelah kita melihat pembagian rapot kelas satu, mari kita liat pembagian rapot kelas dua.

"Selamat siang anak….anak…!." seru guru yang masuk itu.

"SIANG…BU….." jawab murid kelas dua dengan semangat. Sepertinya tidak sabar lagi.

"Hari ini kita akan bagi rapot, mari kita umumkan peringkat kesatu *buka buku* err… pe…ringkat…ke satu…Hi…Hiru..ma…Yo…ichi." ibu itu begetar saat membacakan peringkat kesatu (atau malah takut?).

Semua orang bertepuk dengan senyum yang terpaksa. Ada bertepuk sapai berkeringat, ada yang sampai kencing, ada yang pingsan. Ya, biasa Hiruma pasti peringkat satu dan ternyata semua nilainya A *tepuk-tangan* hebat…hebat…

Kita liat hasil yang lainnya…

Peringkat ke 5: Manabu Yukimitsu,

Peringkat ke 10: Anezaki Mamori,

Peringkat ke 30: Musashi,

Peringkat ke 39: Ryokan Kurita.

Skip langsung pulang

TING…TONG…kok bunyi bel yang biasa dirumah? Kita ganti jadi TEEEEETTTTTTTTTT… dan bel sekolah pun bunyi tanda pulang. Kasihan murid-murid Deimon, banyak yang nangis dari pada ketawa. Tapi, ada satu orang yang ketawa! Siapa dia?.

"Ahaha…..aku jeniuskan!." kata Taki muter-muter.

"Kakak! Nilai jelek kok dibanggakan ?." marah Suzuna yang geleng-geleng melihat tingkah Taki.

Dan itulah satu-satunya orang yang berbahagia atas nilainya yang jelek. Dari pada ngurusin dia, mendingan kita kembali aja.

Setelah semua pulang, Sena yang loyo dan takut kena marah ibunya karna nilainya (tenang, yang penting naik –dibunuh-) kini ia nyasar entah kemana. Dan akhirnya ia terbawa ke tempat yang entah apa namanya (?) seperti kumpulan toko musik, seperti Mall, tapi hanya berisi toko musik, dan bunyi musik, tapi bukan diskotik.

"Dii…ma…na…ini…?." tanyanya bingung melihat isi Mall itu.

"Pak, bisa tanya ii..ni…di..mana…?." tanyanya sama satpam yang lagi nagkring didepan pintu bergaya sok cool.

"Apa?." responya kepada Sena yang menandakan dia gak budek.

"Bisa tanya dimana ini?." Sena langsung to the point pada pak satpam.

"Ulangi aku gak dengar? Kamu ngomong kecil banget." aduh, jadi tadi bukan respon? Karna tu Mall isi musik semua, mungkin gak kedengeran ya.

Sena pun melihat ada anak memainkan toa, dan Sena pun mempunyai ide. Toa yang dipegang anak itu diambil, lalu anak itu menangis. Batin Sena berkata "Nangis? Nangislah sana! Yang penting dapat toa.".

"INI DIMANA?." jeritnya keras sampai yang ada disana menoleh.

"Ohh…adek mau diantar ke pertunjukkan? Mari dek." karna gak kedengeran, dia malah salah denger. Kasian banget Sena.

Sena menepak dahinya dan mencoba bersabar. Sena langsung ditarik oleh Satpam itu ke sebuah Konser. Dan konser itu ternyata AKABA lagi duet sama Maia Estianty! Wow… bisa gosip nih.

"Woi Akaba! Ngapain kamu?." teriak sena dari bawah panggung yang terkejut melihat Akaba bermain gitar.

"Biasa, saya hanya menyamakan nada yang dinyanyikan." kata Akaba menjawab simple tapi tidak mudah dimengerti.

"Dia membuang Mei-chan dan tiba-tiba langsung main." tiba-tiba maia langsung membela apa yang dikatakan Akaba.

"WOI….AWAS LO AKABA GUA POTEL KEPALA LO! LO HARUS MEMBAYAR SEMUA INI!." Mei-chan langsung angkat bicara dan marah-marah sama Akaba karna melempar dia ke tong sampah.

"Hah, gak beres banget. Tapi, aku masih bertanya dimana ini? Aku takut, nanti aku kesasar, terus diculik, terus minta tebusan, terus gak ada uang, terus aku dibunuh, terus orang tuaku dibunuh, terus rumah ku dibakar, terus mereka mencuri barang rumah, terus aku mati dan gentayangan, dan…dan…waaa…(mikirnya jauh amat)." batin Sena dalam hati.

Sena pun berjalan-jalan lagi, dan ia menemukan suara yang sepertinya ia kenal. Diapun berjalan menuju suara itu, dan ternyata…

"SS501? WAA….aku fans berat SS501! Ini lagu 'A song calling for you' aku suka banget lagu dan video klipnya!." jeritnya senang sama kayak Author yang gila ini –plak-

Double s... 501, Double s... 501 Double s... 501 Double s...
Hyunjoong, moreuneun cheok hago jeom jeom nega deo pyeonhae jigo
Gakkeum dareun yeoja bogo saljjak gyeot nunjildo hae bogo
Hyungjun, ijeh dwin geot gata nega nae yeoja dwil geot gata
Neodo nae maum al geot gata geureohke mideosseo
Kyujong, garago haji mayo garago haji mayo
Dashi han beon nal bondamyeon

"Waa…bagus nih! Denger lagi ah." Sena sepertinya menikmati sampai akhirnya ia menyadari ia harus pulang.

Ss501, la la la la la
Neol bu reu neun noraega ireon noreaga
Youngsaeng, lal la la la la
Ss501, la la la la la
Neol bu reu neun noraega ireon noreaga
Youngsaeng, lal la la la la

Ss501, la la la la la
Ireohke bulleo bwado neol bulleo bwado
Youngsaeng, lal la la la la
Ss501, la la la la la
Ireohke bulleo bwado neol bulleo bwado
Youngsaeng, lal la la la la la

Jungmin, jebal tteonajineun mara ijen dwae sseoyo
Youngsaeng, du beon dashi neun gureon mareun marayo
Kyujong, modu chung bunhae ijen naega al geot gatayo
Youngsaeng, dashi neun gureon maleun haji marayo

(Dan seterusnya…)

"Pulang ah, aku takut disini. Pulang ah!." katanya takut dan langsung meninggalkan tempat itu meskipun dia masih sangat ingin mendengarkan itu.

Karna Sena orangnya penakut, dia ingin mencoba dirinya pulang ke alam atau habitatnya (?). Saat dalam perjalanan pulang kehabitatnya, ia malah kebawa arus orang mudik (?) eh…maksudnya arus manusia yang menyambar masuk kedalam Mall musik (sebut aja Mall musik). Setelah satu jam nyempel disela badan yang lebih besar darinya, dia malah kedorong masuk ke bak sampah. Ya sudah, diangkut deh tu bak sampah =,=" . Sudah itu kebawa ke tumpukan gunung-gunung indah yang terbuat dari sampah-sampah.

"WAAHH…AKU DIMANA LAGI NIH?." teriaknya terkejut seolah ia tak percaya apa yang dilihatnya tapi ia harus percaya!. Dengan baju kumal bau bak pengemis itu merangkak gak kuat dengan apa yang di deritanya.

"Aduh… duduk dulu ah! Capek nih." katanya sembari duduk dipinggiran jalan persis kayak pengemis sungguhan. Bedanya Sena pake baju sekolah kayak pengemis modern gitu.

"Waa…selamatkan diri kalian! Waa…tolong!...pak tolong lepaskan saya!." teriak pengemis yang dipinggir jalan yang sedang lari tergopoh-gopoh untuk menghindari serangan.

"Nak…cepat lari! Ada Pol PP…. selamatkan dirimu nak! Kita harus mempertahankan diri kita meskipun….DGUAARR…." bom tiba-tiba datang dari arah mobil Polisi. Ternyata serangan Pol PP sekarang modern! Pake bom kayak perang.

TUINGG….DGUARR…

"Selamatkan dirimu nak!..." kata pengemis tua itu dan setelah itu dia tergeletak tak berdaya (mati ya? –dibom-).

TUINGG…DGUARR… suara bom kembali terdengar persis kayak lagi perang dulu. Mungkin ini perang juga tapi untuk perang antar pengemis dan Pol PP.

"HIEE…. Kenapa jadi gini? Lari…." Sena pun lari tapi sayang, dia ketahuan oleh Pol PP dan petugas Pol PP segera menangkap Sena tapi, Sena berlari dengan kecepatan 4,2 detiknya. Dan petugas Pol PP melempar bom pada Sena. Eitss… gak kena tapi, tu petugas Pol PP gak nyerah dan akhirnya petugas Pol PP berhasil menjatuhkan Sena dan…Touch Down…!(?) Sena tertangkap juga. Sayang, bom itu telah terlanjur terlempar dan terkena kepala orang lewat. DGUARR…. Tu orang akhirnya meledak berkeping-keping kayak abu tinggal ditiup melayang deh (?).

"Innalillahi wa innalilahi rojiunn…" kata mereka bersamaan.

Akhirnya setelah perjuangan petugas Pol PP mendapatkan Sena, Sena dibawa ke kantor Polisi untuk minta penjelasan.

"Bener pak! Suer tekewer-kewer saya bukan pengemis!." Sena bersumpah dihadapan pak Polisi.

"Gua kagak percaya! Mana buktinya!." teriak Pak Polisi itu sambil menghentakkan tangannya diatas meja.

"Hiee…galak banget! Telpon aja ibuku! Nih aku telpon ya." Sena langsung dengan kecepatan 4,2 detiknya memencet tombol yang ada dihpnya.

TUUT…TUUT…TUUT…

Sena : Halo ibu….

Ibu : Ada apa Sena?.

Sena : Ibu aku disangka pengemis! Aku takut bu….

Ibu : Cup cup cup… tenang ya!. Nah, sekarang lebih baik kan? Oke ibu mau terkejut dulu. APAA?.

Sena : Ibu segera kesini ya!.

Ibu : Baiklah, ibu akan kesana. Tunggu disitu ya…

TIIT… Sena langsung mematikan hpnya karna dia SayPul (Sayang Pulsa) banget. Ya, biasa baru aja kemaren ngisi pulsa 5 ribu.

Setelah beberapa hari menunggu (?) akhirnya ibunya pun datang. Eh…taunya bukan ibu Sena, malahan ibu L**T* yang ditangkap. Sena masih menunggu, setelah setahun berlalu ibunya pun datang (?).

"Ibu lama bener datang!." marah Sena kepada ibunya itu.

"Baiklah kita langsung ke Pointnya aja. Apa benar anak ibu pengemis?." tanya pak Polisi itu penasaran.

"ENAK AJA! SEMBARANGAN SAJA KAMU NGOMONG! YA BUKANLAH!." bentak ibu Sena dengan mengangkat kakinya diatas meja pak Polisi itu.

"Ba…ba…iklah kalo begitu! Maafkan saya. Klo begitu kalian boleh pulang." Pak Polisi mempersilahkan pulang mereka. Dan diperjalanan pulang bersama ibunya, Sena melamun dan ternyata ia kesasar lagi -_-". Sungguh malang nasibmu Sena…

"Dimana ini….? A…ku….kesa…sar lagi….! TIDAAAKKK…." Jeritnya sampai menggelegar dunia.

Disisi lain…

"Ayo Sena, kita sudah pulang! Masuk yuk…" ibu Sena menarik Sena karna dia melihat dari tadi dia melamun dan mempersilahkan masuk putranya itu. "Gimana nilai mu? Bagus gak…" tanya ibu Sena dengan senyum menawannya itu.

"UUU…AAA…" tak sadar, ternyata selama perjalanan yang dibawanya itu adalah MONYETT…

"Sena…kenapa kamu berubah menjadi Monyet…waaa…Sena…!." ibunya menangis lebay, air matanya keluar kayak air mancur. Tapi, Monyetnya malah asik makan pisang! Aduh…aduh…

THE END

Gomen ne, saia belum bisa bales review kalian…

Saya akan cuap-cuap sebenta ya!

Karna ini chapter yang terakhir, saya berterima kasih kepada kalian yang sudah memperingatkan saya tentang kesalahan di fic saya.

Special thanks to:

Allah Swt, dan

RisaLoveHiru, Kim Tam Chun, Kazuazul, Adecchi Yoshi, Chrysta Mcdohl De'Troublemaker, HirumaYouriLoveJumonji, Savannah Lovesucks, Fitria-lyss di Fidelina, Ryuku S. A .J, Kazeyana Fami, just reader 'Monta', Chie, Devilish 'Yuuri' aka Fio-chan, Raiha Laf Qyaza, Mayumi del Procella, Purisshirra, Matsura Akimoto, KOkuryoUma Oni, amelacie, Hana Yamanakatsuki, innelfrr, dan semua yang telah baca….

Ah, ini sih kayak kesialan Sena dalam sehari. Karna saia gak punya ide buat humor waktu mau UN, jadi buat kayak gini aja deh! maap ya ficnya tidak memuaskan kalian, Lii-chan pasti akan terus berjuang!

Please review minna-san! Supaya saia bisa lebih baik lagi. Flame? boleh kok…asal dia bisa nunjukkin dia lebih baik dari saia! Jika ada kesalahan mohon dikasih tau secara baik-baik. Oke! Rnr please minna-san! Maap jika cerita ini gak lucu, dan GJ abis! Saia maap banget, saya gak terlalu bisa melucu. Tolong review minna-san….