Author: Rukii Nightray.

~jika chapter yang tidak berguna ini telah melanggar peraturan di dalam pembuatan fic (karena tak berisi cerita), saya mohon maap dengan sungguh-sungguh. saya membuatnya jadi seperti ini karena tidak mau chapter 10 menjadi terlalu panjang dan membuatnya mempunyai kb yang besar sehingga pulsa para readers yang membaca fic ini dari hape habis dalam sekejap.~

Fantasie Improptu

~Nocturnes Op. 11~

Serenade.:

Goooooooooomeeeeeeeeeeeennnn! *sujud-sujud di depan readers*. Maap, updetnya kelamaan *banget!*. Ini semua terjadi begitu saja, entahlah… saya tiba-tiba kehabisan ide… otak saya menjadi kosong… roh saya terapung-apung di dalam cairan dilema… *alah! lebai!*. Yah… pokoknya waktu itu, perhatian saya tercurahkan semua ke ujian-ujian-ujian-ujian!

Saya mohon doanya dari para readers semoga hasil ujian saya bagus dan nggak ada yang diremedial, saya bisa naik kelas juga mendapat peringkat 3 besar yaaaa… *amin!* (-/\-)

Tidak terasa sudah 5 bulan berlalu sejak saya pertama kali mendapat ide untuk membuat cerita Fantasie Improptu ini -walaupun publishnya sekitar bulan Februari-. Fantasie adalah fic saya yang kedua, yang saya kerjakan memang sepenuh hati dan jiwa raga saya *boong* karena… di dalam Fantasie tertulis semua harapan dan mimpi-mimpi saya (baca: menjadi seorang pianis) yang tak akan mungkin pernah terjadi sekalipun dunia ini berputar lebih cepat 0.5 detik.

Karakter Rukia disini adalah -mungkin- cerminan kepribadian saya karena dalam membuat setiap dialog yang akan diucapkan oleh Rukia maka saya akan berpikir 'akan bicara apa ya? apa yang saya pikirkan?'. Dalam pengerjaannya benar-benar membuat hati saya berdebar-debar karena saya adalah orang yang spontan begitu saja mengeluarkan apa yang saya pikirkan saat itu juga, apa yang saya pikirkan pasti akan saya ketikkan di dalam fic ini. Maka saya sebagai author juga jadi penasaran sendiri 'kira-kira di chapter berikutnya kata-kata bagus apa lagi yang saya akan ketikkan ya?'

Mungkin bagi para readers saya terlalu berlebihan. Tapi ini adalah sejujur-jujurnya yang saya rasakan. Dulu, saya juga pernah terpuruk seperti Rukia walaupun saya selalu menyembunyikannya dengan senyuman -beda dengan Rukia yang menyembunyikannya dengan diam tanpa bicara-. Dan syukurlah… saya bisa dengan baik melewati semua itu. Hingga sekarang saya bisa menjadi seperti Ichigo dalam fic ini. Kuat dan tegar. Saya suka bagian ini! (/.)/

Mungkin, di antara para readers ada yang berteriak kecewa (atau mungkin menyumpah serapah saya?) karena akhir fic yang SANGAT gaje ini… tapi, saya mohon dengan sangat… akhir fic ini dapat diterima oleh para readers dengan hati yang ikhlas (?). Saya gak mau kalo para readers demo di depan rumah saya! *siapa juga yang mau? kurang kerjaaan kaleee!*

Cerita lima tahun kemudian itu saya buat agar akhir dari fic ini jadi gak terlalu suram… *Hahahhaha XP*. Ceritanya setelah kematian Rukia, Ichigo mulai belajar bermain piano. Ia dilatih oleh Ukitake-sensei. Karena ia selalu berusaha dan tidak mudah menyerah, Ichigo pun berhasil masuk universitas terkenal di Karakura, jurusan musik. Setelah lulus, ia magang di Karakura High School.

Say thank to…

Jujur, fic ini saya buat berkat bantuan para readers, teman-teman saya, komik-komik saya, si kompi dan Allah swt yang selalu dan tidak henti-hentinya memberikan jalan hidup yang indah untuk saya, walaupun mungkin hanya saya yang bisa melihat semua itu…

Hontou ni arigatou untuk para readers dan author yang tetap dan selalu setia membaca fic saya… dari pertama kali publish ampe chapter terakhir yang gaje ini… begitu juga dengan kalian yang baru saja mengikuti T.T *mau nangis nih…* Semua review dari teman-teman semua… *kalian kuanggap teman loh!^^* telah secara langsung membangun saya dan membangkitkan saya untuk terus berjuang membuat fic ini sebagai realisasi dari cita-cita saya yang belum terwujudkan (baca: menjadi seorang penulis). Semua readers yang telah memberi masukkan, pujian, kritikan maupun bagi yang sudah mem-fav fic ini… hanya satu kata-kata yang bisa saya ucapkan untuk kalian semua… 'Terimakasih!'

Untuk teman-teman saya, momo saitou, desty-chan, luna-senpai, farore rayzes, ai-sama dan yang lainnya yg tak bisa saya sebutkan disini karena saya lupa… *hehehhe XD* hontou ni arigatou karena telah terus memberi semangat kepada saya…

My dearest komik-komik saya… *loh?* yang selalu memberi saya inspirasi dan sejuta ide jika otak kanan saya lagi mandek. Tapi yang lebih pantas sih… ucapan terima kasih ini saya berikan untuk para mangaka di jepang sana… kubo tite, ninomiya tomoko, ono fuyumi (novelis), clamp, ken saitou, izumi asuka, gosho aoyama, matsuzuki kou, dll *maap lagi-lagi saya lupa*.

Tapi ucapan terimakasih yang paling utama adalah untuk… my lovely computer! 'si kompi'. Sumpah! tanpamu… fic ini gak bakal pernah ada! *karena saya orangnya males nulis pake tangan=pegel* XP

Oh ya, terimakasih juga untuk para maestro-maestro musik seperti Chopin, Mozart, Beethoven, Ravel, Tchaikovsky, dll *lupa lagi jadi maap*. Musik kalian sungguh menyentuh hingga ke tulang sum-sum saya (?)…

Balasan review Nocturnes Op. 9…

kuroi no yuki: kamu yakin aku punya sisi baik? hohoho! *ketawa ala cewek antagonis di anime jepang*. Sayang… harapanmu belum terkabul… rukia akhirnya mati dan saya belum mati (?) apakah kamu suka dengan endingnya?

aya-na rifa'i: maap ya… pmsnya lamaaa…. saya lagi ujian… tapi tenang, tunggu saja, saya pasti akan menepati janji saya (walaupun ngaret) *ngedipin mata*

Aizawa Ayumu: di chapter kali ini apakah rukia juga telah 'good job'?

Rukia Kuchiki Kurosaki: hontou ni gomenasai… saya gak bisa mengabulkan permohonanmu… sudah takdirnya di dalam fic ini rukia mati… tak apa-apakah? suka dengan endingnya?

Jiya Mukherjee: salam juga. masa? klo begitu… hantou ni arogatou! *sambil meluk-meluk jiya*. Saya pertama kali tahu istilah ESP (Extra Sensory Perception) karena membaca manga 'ghost hunt' (ada yang tau?). lalu, karena saya orangnya memang punya rasa keingintahuan yang begitu tinggi, maka saya mencari kebenarannya di internet. dan ternyata kekuatan itu benar-benar ada! bahkan, ada universitas yang khusus mempelajari tentang hal itu di London sana… waahh… saya semakin tertarik! kemudian saya mengacak-ngacak gudang rumah saya, mencari buku-buku tua yang ada di sana, 'ketemu!' begitulah jerit saya waktu itu ketika menemukan buku tentang ESP, disana tertulis bahwa otak kita sebenarnya baru digunakan sebanyak 10%. begitulah kronologinya jiya-san…^^

Mii Saginomiya: MAKASIH! MAKASIH! MAKASIH! *pake toa*. bukan kok, fantasie bukan lagu kematian, saya ajah yang dengan seenak dengkul menjadikannya seperti itu *ditabok chopin*. silahkan… denger aja… lagunya bagus kok, itung-itung promosi… iya kan bang chopin?

Azalea Yukiko: wah… yang benar? makasih! gimana? suka endingnya gak?

sava kaladze: thank you very much! I'm so glad! kalau endingnya kayak begini… sad ending gak? hah? haunting? pilem apaan tuh? *disorakkin readers: gak gaul lu author!*. kalo… kata-katanya kayak begitu, gimana? ini juga mikirnya semalem suntuk ampe saya nungging-nungging tau… T.T suka dengan endingnya?

Ishikawa Miharu 150696: yang bener? kamu adalah orang pertama yang bilang saya jenius! KYAAAA! *sambil meluk-meluk haru-chan*. hontou ni arigatou ya haru-chan… senpai akan selalu ingat semua dukungan dari kamu… T.T suka dengan endingnya?

Kuchiki Rukia-taichou: kamu sudah liat sendiri kan? eh! salah! ralat! –kamu sudah baca sendiri kan?- apakah kamu suka dengan endingnya?

Sagara Ryuuki: oke, nih dah di updet… beres ulangan! doain moga-moga lulus ya… gimana? suka dengan endingnya gak?

JuLie-Chii IchiRuki ChuBby: kamu benar sekali! konsekuensinya udah tau kan? gimana, suka dengan ending yang gaje ini?

So-Chand Luph pLend: lah? episot berapa tuh?

Violeta Haru: tak apa-apa. saya juga sibuk kok… (lebih tepatnya sih sok sibuk). pengennya sih gitu… tapi jadi mati semua dong? saya gak mau dianggep teroris (?) wakakakakka XP

Fun-Ny chan: salam kenal juga. maap ya, kamu baru ripiu sekali nih cerita udah tamat. tapi, makasih banget ya pujiannya… hontou ni arigatou!

ichirukilunagituloh: yang bener senpai? wah… tapi sudah tamat tuh… dan rukia ninggalin ichigo… tapi tenang, cuma rohnya saja… hatinya mah teteup melekat erat -seerat lem tikus- di hati ichigo! hahhahahha XP. gimana senpai? hasil kerjaku di chapter yang terakhir ini?

ika-chan: nggak usah nee-chan jawab lagi yaa… kan pasti udah tahu jawabannya hehhehe XP. gimana dengan endingnya? suka gak? masih ada yang ingin ditanyakan? kirim 'short message service' ke nee-chan aja^^

Untuk yang nggak log-in…

saeki mii: itu rukia ma ichigonya mati gak? hujan-hujanan gtu apa gak kedinginan?. apa cuma perasaan aku doang ya…? kenapa byakuyanya semakin terlihat seperti bapak-bapak? .

rukii: udah tau kan? gak usah dijawab ya… cuma perasaan kali…^^

desty-chan: dari chapter ke chapter ceritanya tambah ok! apalagi chapter 8 dan 9. gua suka banget! ada sedikit berbau romance sii… gua suka kaien dan ichigo yang peduli dan sayang ma rukia… cowok sejati banget deh mereka, heheheh.

rukii: wah… makasih ca… iya, habisnya banyak yang minta. tapi, dikit aja ya… gimana udah mirip pilem korea blum?

desty-chan: trus sekarang juga ada glosariumnya. so, kalau ada kata-kata yang susah gak perlu nanya-nanya ke lu deh. tapi, napa gak dari awal chapter aja si? dah, komentanya itu ajah. tetap semangat berkarnya kawanku!

rukii: iya, otak saya baru konek setelah di demo banyak readers…

and last….

Saya benar-benar mengucapkan terimakasih untuk para readers! karena kalian, saya ampe kehilangan kata-kata… T.T huhuhuhu, sedih juga sih… tapi petualangan saya dengan ichiruki di fic ini usai sudah…

Untuk terakhir kalinya, saya mohon review dan kesan-kesan para readers tentang chapter terakhir ini ya… pasti akan saya balas reviewnya ke pms kalian masing-masing… ayo review!

Akhir kata, hontou ni arigatou. Sampai jumpa lagi di fic saya yang lain!

Sayooonara! (/-o-)/

~sincerely (?) rukii nightray, 13 juni 2010~