A/N: wah, akhirnya sampai di chapter ke-3, black day's gift. Nah, apakah ini akan jadi chapter terakhir? Atau malah belum tutas juga? Saksikan setelah pesan-pesan berikut! XD

Yami: ngomongnya mencurigakan...

Dika: hngg... mohon maaf juga untuk keterlambatan update, sebentar lagi ada tes utk masuk SMA dan nilai ujian Saia sangat minim, jadi harus berusaha keras di Tes nanti...

Yami: berapa sih nilaimu?
Dika: 37,10... ngomong-ngomong, dulunya Yugi waktu UNAS SMP berapa nilainya?

Yugi: err... itu rahasia...

Dika: hmm... nggak dikasih tahu. Baiklah, kita sudahi basa basi nggak pentingnya. Yami, tolong bacakan disclaimer dll nya yah...?

Yami: Yugi-Oh! Duel Monster adalah karya ciptaan Kazuki Takahashi yang ganteng! XD warning! OOC, garing, humor nggak lucu, pasti banyak typo karena author tidak teliti, dan yah... banyak kesalahan pokoknya. Yaoi! BL, atau apalah! Don't like, don't read! Yang ngeflame, akan dipastikan bahwa flame tersebut akan kembali ke rumah anda pada jam 11.35 malam!

Dika: betul itu! Nah, happy enjoy... oh, jangan lupa doakan saia yah... X3

The 14th's Gift

Chapter 3

Black Day's Gift

Di suatu pagi di awal April, terlihat beberapa orang sedang berbincang asyik di ruang kelas. Sang pemuda rambut perak memimpin pembicaraan layaknya seorang pemimpin. Sedangkan sisa yang lainnya hanya melongo mendengar penjelasan...

"Jadi, kita akan membongkar seluruh rahasia mereka!" Ucap pemuda sok berkepemimpinan yang tak lain adalah Bakura.

"Masalahnya, bagaimana cara kita membongkar semua ini?" Tanya Malik dengan wajah bingung.

"langsung aja kita tanyakan pada mereka, beres kan?" Marik menyumbangkan sebuah ide.

"Tapi... mana mungkin mereka akan mengaku? Ini kan masalah janji persahabatan kita? Lagipula, kita masihlah belum punya bukti apapun mengenai hubungan mereka ber-6. Pasti kalau kita langsung menuduh akan dielak dengan mudah oleh mereka. Apalagi ada Kaiba dan Yami yang pandai bersilat lidah, pasti kita yang malah terpukul mundur nantinya..." Sanggah Ryou panjang-lebar, membuat semua orang disana pada cengo atas kepandaian Ryou yang datangnya tiba-tiba itu.

"Uh, Ryou? Sejak kapan kau jadi pintar begini? Setahuku, kau bahkan tak hapal perkalian kan?" Ucap Bakura sweatdrop. Kemudian dibalas jitakan oleh Ryou.

"Hmmp... kita butuh sebuah bukti..." Otogi berpikir keras.

"Namun sulit untuk mendapatkannya...!" Jawab Marik frustasi.

"Huh, kalau soal itu kalian tenang saja, aku punya rencana..." Ucap Bakura yang tersenyum pshico.

Sementara itu...

Yami dan Yugi sedang berada dalam perjalanan menuju sekolah. Seperti biasa, mereka berjalan santai sambil bermesraan(?). Yugi sedang asyik bercerita mengenai berbagai macam hal pada Yami. Namun yang diajak ngobrol malah terpaku sambil terus memandangi paras imut aibounya.

"Yami? Kau mendengarkanku tidak?" Ucap Yugi tiba-tiba sambil menoleh ke arah Yami dengan wajah innocent. Wajah super imut tersebut membuat Yami blushing dan salah tingkah.

"Aeee? Oh, i itu... emm... maaf aibou... aku tak mendengarkanmu..." UcapYami tergagap.

"Huff... kau ini aneh, Yami... apa kau sedang sakit?" Yugi menyentuh kedua pipi Yami. Yami yang sangat terkejut hampir saja nosebleed karena dekatnya wajah aibounya tersebut. Hampir saja Yami menciumnya, ya. Kalau saja Ia tak ingat akan insident di pinggir jalan yang mengakibatkannya harus sibawa ke RSJ, pasti dia sudah mencium sang aibou tercinta di pinggir jalanan ini. Sayangnya Yami sudah kapok harus kena bogem mentah dari aibounya itu...

"Ukh... singkirkan tanganmu..." Yami menepis pelan tangan Yugi. Terang saja Yugi shock atas respon dari Yaminya itu. Yugi hanya terbelalak sambil menatap wajah Yami yang terlihat merasa tak nyaman atas kontak barusan. Tiba-tiba...

"CKIIIIT!"

Yami dan Yugi terkejut atas bunyi klakson tadi. Mereka langsung berlari ke arah sumber bunyi dan mereka mendapati Kaiba yang keluar dari limonya, langsung berjalan dengan angkuhnya menuju sebuah sepeda motor merk 'Honda' yang ternyata ditumpangi Honda dan Anzu. Kaiba menarik nafas singkat dan...

"*BEEEP*! KAU SUDAH GILA HAH! SIAPA YANG MENYURUHMU NGEBUT DAN MENYEREMPET LIMO MAHALKU INI! KAU PIKIR KAU BISA MENGGANTINYA BILA ADA YANG TERGORES, HAH! DASAR RAMBUT MONYONG SIALAAAN! *BEEP*!" Kaiba langsung mencaci-maki Honda. Honda hanya sweatdrop dan takjub kaena baru tahu bahwa sang CEO jamur kita ini dapat mengumpat dan mengeluarkan kata-kata kotor, sementara Anzu malah ketawa-ketiwi mendengar susunan kalimat Kaiba.

"Wahahaha! Baru tahu aku kalau Seto Kaiba bisa mengucap kalimat kreatif begitu!" Anzu langsung mendapat deathglare dari Kaiba.

"Uh... tenanglah, Seto! Kau tak perlu marah-marah begitu. Lagipula, Limo tercintamu ini tak tergores kan?" Jou keluar dari Limo dan memegangi Kaiba yang hendak menonjok Anzu(?).

"Tapi tetap saja Mutt! Bagaimana kalau nanti mereka ulangi perbuatan ini dan akhirnya limo-ku ini tergores juga! Bagaimanapun, aku takkan memaafkan mereka kalau sampai hal itu terjadi! Akan kupenjarakan mereka di duelist kingdom milik Pegasus dan kujadikan mereka pelayan Pegasus sampai seumur hidup!" Anzu dan Honda begidik ngeri saat membayangkan mereka menjadi pelayan Pegasus. Yami dan Yugi hanya bisa sweatdrop dan melongo dengan tidak elit saat mendengar sumpah serapah Kaiba.

"Umm... Bagaimana kalau Kaiba-kun memaafkan Honda dan Anzu? Aku yakin kalau mereka pasti takkan mengulanginya..." Bujuk Yugi dengan nada sesopan-sopannya. Takut bila nanti ikut dikirim menjadi TKJ(tenaga kerja jepang) ke rumah bang Peggy.

"Iya... Maafkan kami donk Bak...! Kamu kan kaya, jadi kalau limomu tergores dikit kan kau masih bisa memperbaikinya? Coba bandingkan dengan harta milik Honda. Memperbaiki mukanya saja dia tidak sanggup. Kasiani dia donnnk..." Ucap Anzu memelas. Namun hanya mendapat deathglare dari Honda dan Kaiba.

"Oh, jadi mukaku ini perlu diperbaiki!" Ucap Honda sebal.

"Err... Ayolah... Jangan meributkan masalah sepele begini... eh? Ngomong-ngomong, kenapa kalian berdua bisa bergoncengan naik sepeda motor? Kan arah rumah kalian dari sekolah bersebrangan?" Tanya Yami yang baru sadar atas kejanggalan(?) yang terjadi.

"Eh? I, itu... anu..." Honda spechless, tak bisa bilang karena dia tak ingin hubungannya dengan Anzu diketahui.

'Sudah kuduga kalau berangkat sekolah bersama begini bukanlah ide yang bagus...' Batin Honda yang pasrah.

"Hayooo! Pasti ada apa-apanya kaaan? Ngaku dech..!" Ucapan Kaiba yang terbilang 'agak' sedikit OOC itu membuat semua yang ada disana pada sweatdrop.

"Hiih! Jangan asal nuduh! Tadi aku itu... o, iya! Tadi aku dikejar anjing dan akhirnya aku numpang motornya Honda supaya bisa kabur!" Sebuah alasan gaje yang diucapkan Anzu membuat semuanya pada cengo.

"Hah?" Bahkan Hondapun sampai tekagum-kagum atas alasan yang diberikan Anzu.

"Aarrgh! Jangan melihatku seperti itu! Kau sendiri, Jou! Ngapain kau bareng Kaiba dengan limonya? Jangan bilang kalau kau juga dikejar-kejar anjing ya!" Anzu langsung berkilah dan ganti menuduh Jou.

"Aaa! So, soal itu..."

"Jou tadi dikejar anjing dan aku menolongnya..." ucapan Jou langsung dipotong Kaiba dengan alasannya yang terbilang cukup ghaib(?). Ide dari Kaiba sendiri sebenarnya lumayan briliant, namun hal itu terdengar cukup aneh. Mengingat bahwa Jou adalah anjing(?), tapi bagaimana bisa 'seorang' anjing dikejar oleh 'seekor' anjing?

"..." Semua orang, terkecuali Jou dan Kaiba sedang menatap mereka dengan pandangan kosong. Hal itu membuat Kaiba risih dan emosi.

"Apa-apaan kalian, hah! Jangan menatapku seperti itu!" Kaiba membentak keempat makhluk(?) yang sedari tadi bergantian memandangi Jou dan Kaiba.

"Um.. Bagaimana kalau kita masuk ke sekolah dulu?" Ucap Yugi sambil sweatdrop, dengan maksud untuk mencegah bocornya hubungan antara Jou dan Kaiba.

Mendengar ucapan Yugi, entah kenapa sisa 5 makhluk lainnya langsung mengikutinya tanpa basa-basi lagi. Sepertinya Yugi memiliki bakat untuk jadi pemimpin, atau memang 5 anggota pemandu sorak tadi yah yang memang suka membuntuti orang? (author digilas pakai motor Honda dan limo Kaiba)

Saat mereka berenam masuk ke kelas, mareka langsung disambut oleh senyum penuh arti(?) dari kawan-kawan mereka. Honda dan Anzu langsung berkumpul dengan yang lainnya. Alhasil, mereka melupakan masalah hubungan Kaiba dan Jou. Akhirnya Jou, Kaiba, Yami dan Yugi dapat bernafas lega.

'Untung tak ketahuan...' Batin mereka ber-4 kompak.

Tiba-tiba, Malik dan Ryou menarik Yugi dan Yami yang tengah asyik bermesraan ke 'lingkaran persahabatan' mereka. Yugi menjadi makin bingung saat mengetahui bahwa saat itu juga Jou dan Kaiba ikut dipaksa ikut pembicaraan mereka. Akibat adanya 'aura keimutan' dari Ryou dan Malik dan 'aura iblis' dari Bakura dan Marik, akhirnya pairing puzleshipping dan puppyshipping kita hanya bisa pasrah diseret mereka.

"Jadi, ada apa?" Tanya Yami yang berusaha stay cool, padahal aslinya dia ngambek banget karena waktu bermesraannya dengan Yugi diganggu. Sayangnya Yami cukup cerdik untuk memainkan ekspresinya.

"Gini nih... kan setelah ini tanggal 14 April..." Malik memulai ceritanya dengan gaya seimut mungkin.

"Kalian tahukan itu hari apa...?" potong Marik tiba-tiba. Tentunya dengan gaya yang juga dibuat-buat supaya jadi imut, namun kalian tahulah bagaimana bila si Marik yang mempraktekkannya. Pasti jadinya ancur (author dimasukin shadow realm)

"Hiiiy!" Bukannya menjawab, ketiga pairing kita dan bahkan disertai tambahan anak dari pairing bronzeshipping, Otogi, dan bahkan Malik. Semuanya. Mereka langsung histeris saat melihat wajah Sangar Marik yang dibuat imut itu. Wajar saja mereka begitu. Bayangkan saja wajah Marik dengan gaya anak TK. Pasti kalian para readers bakal pingsan ketakutan seperti saia. (kali ini author langsung dibantai)

"Lhoo! Itu jawaban yang salah... Bukan 'Hiiiy'! nah, kalian jawab yang benar yaaa..." Marik mendekatkan wajah pshiconya pada Yami dkk. Alhasil, hampir semua tokoh pada pingsan dengan mulut berbusa. Kaiba yang masih sadar langsung menghentikan aksi 'fantastis' dari Marik..

"HENTIKAAAAAN!" Langsung saja si Kaiba menabok wajah super cool(?) Marik tanpa ragu-ragu. Yah, sedikit pengorbanan agar kawannya yang lain tidak pada pingsan. Ini 'terpaksa'...(?)

"ADAOOOOWWW!" Lolongan bak serigala yang terjepit pagar(?) dikumandangkan oleh Marik. Alhasil, semua warga sekolah menutup telinga dengan rapat. Takut bila gendang telinga mereka pecah karena suara tadi.

"BERISSSSSIIIIIIIKK!" Bakura yang mulai stress dan gregetan langsung menyumpal mulut Marik dengan onigiri punya Ryou. Jadilah Marik keenakan makan Onigiri spesial, gartis pula! Sedangkan Ryou hanya ngambek karena jatah makan siangnya yang sangat berharga harus disumbangkan kepada Marik.

"Ukh.. gini ya... Tanggal 14 nanti, rencananya kita mau pesta barbeque di hotel baru keluargaku. Nah, ini untuk memperingati Blackday gitu..." Otogi yang sweatdrop mulai angkat bicara.

"Betul itu! Kita kita kan masih pada JOMBLO semua, jadi mari kita rayakan blackday dengan suasana ceria!" Ucap Malik dengan penekanan beserta capslock dan bold pada kata 'jomblo'. Terang saja Yami dan Kaiba langsung curiga, apa jangan-jangan mereka tahu soal hubungan rahasia itu? Sedangkan Yugi, Jou, Honda dan Anzu hanya pasang tampang polos saja. Maklumlah, mereka kan bego... (author langsung dibantai readers dan YGO fans)

"Ikut, ikut! Kita pasti ikut deh!" Ucap Anzu tanpa adanya curiga setitikpun.

"Baiklah... Aku ikut. Yami juga kan?" Yugi menoleh ke arah Yami. Yami langsung salah tingkah. Tentunya hal itu membuat team 'Bakura's' pada curiga.

"ukh... I,iya..." Ucap Yami dengan nada pasrah.

"Aku ikut! Pasti asyik deh!" Sorak Jou sambil tersenyum. Kaiba yang daritadi memang memperhatikan Jou juga ikut tersenyum karena melihat tingkah imut(?) Jou. Tanpa sadar, si Otogi melirik Kaiba dan mengetahui bahwa sang CEO jamur kita yang satu ini tengah tersepona, eh maksud saia terpesona oleh senyuman maut(?) Jou.

"Baiklah, jangan lupa tanggal 14 yah..." Ucap Bakura diiringi senyuman pshico yang tidak disadari siapapun.

Sepulang sekolah, seperti biasa Yami dan Yugi pulang bersama, lalu Jou ikut Kaiba ke Kaiba mansion(?). sedangkan Anzu jalan kaki, diikuti oleh Honda yang menaiki motor 'honda'nya. Suasana sangat aman dan tenang. Ya, tenang. Begitukah? Sepertinya ada sedikit gerak-gerik mencurigakan dari Bakura dan kawan-kawan? Nah, untuk memastikannya mari kita lihat apa yang mereka lakukan...

"Baiklah! Mereka sekarang sedang dalam perjalanan pulang, jadi ayo kita jalankan rencana kita..." Ucap Bakura dengan senyum pshiconya.

"Baiklah! Mari kita menyamar pakai kostum!" Otogi memandu semuanya.

"Uh... Ba,Bakura... Apa kau yakin kalau aku dan Malik harus memakai ini...?" Tanya Ryou dengan sweatdrop yang besar.

"Ya! Tentu saja! Yang paling pantas pakai baju ini kan kalian berdua saja? Masa' aku yang pakai?" Bakura mulai berdalih.

"Tapi.. Tapi... Masa aku dan Malik harus pakai baju maid dengan apron yang membuat jadi susah bergerak gini siih! Hal ini memalukan tahu! Bagaimana bila ada anak sekolah kita yang mengetahuinya!" Ryou mulai naik pitam.

"Tenang saja..." Ucap Bakura.

"Apanya yang..."

"Tenang saja. Pasti tak akan ketahuan. Karena sekarang Ryou telah disihir dan berubah menjadi maid yang baik dan manis..." Bakura tersenyum lembut sambil mengelus kepala Ryou. Entah atas dasar apa, wajah Ryou tiba-tiba bersemu merah.

"Ba, Bakura..." Ryou menatap Bakura penuh arti.

"Lagipula... Sepertinya Malik cukup senang memakai kostum yang aku siapkan." Bakura menunjuk Malik yang sedang pamer kostum sambil menari-nari ala tuan puteri di depan Marik.

Langsung saja Ryou jawdrop. Tak disangka ternyata Malik punya hobby begituan. Belum lagi sepertinya Marik terkagum-kagum atas kecantikan(?) Malik.

"Lihat aku, Mariiik!" Malik mulai menari-nari.

"Ke, kereeeen! Cantiiiik! Imuttt!" Marik bertepuk tangan dengan hebohnya.

"Heehehehehee..." Malik terkekeh, lalu melanjutkan tarian ala tuan puterinya. Tak disangka-sangka, Malik malah tersandung kena baju apronnya (yang mau tahu gimana bajunya, lihat manga Hayate no Gotoku. Baju Maria depakai Malik dan baju Saki dipakai Ryou)

"Kyaaa!" Marik memekik pelan. Mungkin wajahnya akan rata dengan tanah bila saat jatuh tak ditahan Marik. Tungu. Siapa yang menahan Malik? Benar pemirsa! Ternyata Marik menahan Malik yang akan terjatuh(lebay)!

"Kau tak apa-apa?" Tanya Marik tepat di telinga malik.

"Eh...? g, gyaaa! Jangan dekat-dekat! Dasar mesum!" Malik langsung menabok Marik tanpa ampun.

"adaaoww! Woadhoh! Hey! Apa-apaan ini! Aku kan sudah menolongmu? Kok malah dapat tabokan gini!" Marik protes sambil menahan sakit yang menjalar di kepalanya.

"Yang namanya mesum ya tetap saja mesum!" Malik menendang wajah Marik(?).

"Upph! Ta, tapi... namaku bukan 'mesum'. Kau tahu sendiri kalau namaku 'Marik' kan?" tanya Marik dengan polosnya. Walhasil, Marik mendapat doorprize berupa tamparan dari Malik.

"nggak lucu!" Malik meninggalkan Marik yang sekarat.

"...Mereka itu apa-apaan sih..." Otogi sweatdrop.

"Le, lebih baik kita segera jalankan rencana saja..." Ucap Bakura yang sebenarnya sweatdrop dan heran juga.

"KYAA! Malik menyeret Marik! Darah! Dari kepala Marik keluar daraaah!" Tiba-tiba Ryou berteriak sambil menunjuk-nunjuk hal yang ternyata memang benar adanya seperti yang diucapkan Ryou.

"Gawaaat! Panggil ambulans!" Akhirnya mereka jadi panik luar biasa karena pemandangan sadis yang ada dihadapan mereka. Bahkan Malik menyeret jasad (?) Marik sambil tertawa sadis. Siapa juga yang tidak ngeri?

Jalanan kota...

Di kerumunan kota Domino, tampak sepasang kekasih dengan penampilan bagai pinang dibelah dua. Dengan rambut hitam jabrik dan poni pirang. Hm... mungkin ada sedikit perbedaan pada tinggi badan dan raut wajah mereka. Mereka yang tak lain tak bukan adalah Yami dan Yugi sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Yugi, sang sosok yang lebih pendek dari Yami sedang tertawa riang sambil bersenandung lembut. Sedangkan sang Yami hanya memandang Aibounya sambil tersenyum kecil. Tak terasa, kerumunan orang yang berlalu-lalang di jalan makin memadat sehingga sosok Yugi seakan tenggelam dalam lautan karena terbawa arus berupa lautan manusia yang hendak menuju ke jalan mereka. Untungnya Yami yang cepat tanggap bisa segera menangkap tangan Yugi dan menariknya dari arus para pegawai kantoran tersebut...

"Kau tak apa-apa?" Tanya Yami lembut.

"Umm... I, iya..." Jawab Yugi yang wajahnya mulai memerah karena alunan suara Yami yang begitu lembut.

"Ayo kita cepat pulang..." Yami menarik tangan Yugi. Mau tak mau, Yugi akhirnya ikut juga.

"Uh.. Ya, Yami... bisa tolong lepaskan tanganmu?" Tanya Yugi yang malu-malu.

"Tidak mau."

"Heh?"

"Nanti kau nyasar lagi dan hilang entah kemana..." Jawab Yami yang melihat ke depan.

"Hah! Memangnya aku ini anak kecil apa?" Yugi marah-marah.

"Aku tidak ingin jauh darimu walau hanya sedetikpun..." Yami menghentikan langkahnya dan menatap Yugi dalam-dalam. Yugi hanya terpaku karena terbawa dalam merahnya mata Yami. Entah atas dasar apa, Yami kemudian mendekatkan wajahnya pada Yugi. Yugipun mengikuti gerakan Yami dan mereka semakin meminimalisir jarak (perhatian! Ini di pinggir jalan raya yang ramai!). hampir saja mereka berciuman bila saja tak ada gangguan berupa...

"Ehem! Mesra sekali pasangan yang disana!" teriak Malik dari sebuah kios undian. Saat ini penampilan Malik telah berubah drastis karena memakai baju maid. Tak lupa juga ada Ryou disampingnya yang menunjukkan wajah canggung.

'Cih! Mengganggu saja orang-orang asing itu!' Batin Yami yang ilfeel melihat Malik.

"Apakah pasangan mesra yang disana ingin mencoba undian berhadiah kami?" Celetuk Malik dengan gaya sok imut.

"Eh? Undian?" Yugi langsung menunjukkan wajah antusias.

"I, Iya. Hadiah utamanya adalah paket liburan berdua di hotel bintang... umm... bintang 13(?) yang baru dibuka..." Ucap Ryou yang sweatdrop karena menyadari adanya keanehan pada jumlah bintang di hotel yang menjadi promosi.

'Liburan berdua...' Yugi mulai berpikir. Bukankah ini merupakan kesempatan yang bagus untuk saling mendekatkan diri?

'Hmm... Mereka cukup aneh juga. Dan rasanya... kok Aku seperti pernah melihat wajah mereka sih?' Yami mulai curiga pada Malik dan Ryou.

"Yugi, bagaimana kalau kita pulang sa..."

"Aku mau coba! Ayo kita coba memutar undiannya, Yami!" Yugi langsung menarik lengan Yami menuju kios undian tersebut. Apa boleh buat, karena terkena sihir wajah innocent Yugi, Yamipun menuruti permintaan Yugi.

Yugi hendak memutar undian. Tiba-tiba, tangan Yami menggenggam tangan yugi yang sedang memegang alat pemutar undian.

"Eh?" Yugi terkejut.

"Tenanglah, kita pasti akan dapat undiannya. Kau tahu Aku ini siapa kan?"

"King of Games..." Yugi tersenyum. Yami hanya membalas senyuman Yugi dengan anggukan. Mereka memutar undian itu bersama dengan gaya yang sangat mesra sampai semua pekerja yang berlalu-lalang di jalan pada cengo liat mereka.

Alat pengundi telah diputar, dan keluarlah sebuah bola warna emas...

"Selamat! Anda telah memenangkan hadiah utama kami! Paket liburan ke hotel bintang 13!" Malik bersorak lebay.

"Wah, kita menang nih! Yami keren! Memang benar-benar king of games!" Yugi tersenyum ceria.

"I, iya... Nah, hari sudah sore. Kita ambil tiketnya dan lekas pulang..." Ucap Yami yang berusaha menyembunyikan rona wajahnya.

"Terimakasih, Yami!" Tanpa diduga, Yugi mengecup pipi Yami. Yami terlonjak kaget, sementara Ryou dan Malik hanya bisa memasang ekspresi cengo.

"A... A..." Yami speechless.

"Ucapan terimakasih. Nah, ayo kita pulang...!" Yugi menggandeng tangan Yami dan menariknya berlari. Meninggalkan dua maid gadungan kita yang sedang memasang ekspresi cengo.

Setelah Yami dan Yugi menghilang di belokan jalan, muncullah Bakura, Marik dan Otogi.

"Bagaimana? Kau sudah memoto mereka kan Otogi?" Tanya Bakura penuh semangat.

"Benar Pak!(?) Saya sudah mendapar foto-foto mesra mereka berdua! Lihat deh..." Ucap Otogi yang memamerkan foto-foto eksotis(?)nya.

"Uups... Kalian jangan senang dulu. Mangsa berikutnya akan datang tuh!" Ucap Marik sambil menunjuk sebuah motor 'Honda' yang akan lewat jalan ini. Dari ciri-cirinya, tampaklah bahwa motor 'Honda' itu jelas-jelas milik si Honda yang lagi bergoncengan dengan Anzu.

"Nah... Ryou, Malik. Jalankan rencana kita..." Ucap Bakura dengan seringai iblisnya.

Baru saja Marik, Otogi dan Bakura akan bersembunyi sampai tiba-tiba Ryou menarik lengan baju Bakura dan mengajaknya ke pojokan sebuah gang. Bakura terkejut atas sikap Ryou. Ryou menahan Bakura, namun tak mengucapkan sepatah katapun. Hanya tertunduk sambil tetap memegang lengan baju Bakura.

"Ada apa...?" Bakura menatap Ryou dengan pandangan lembut(?).

"..." Ryou tetap terdiam, memandang Bakura dengan tatapan sedih.

"...Kau kenapa? Ada yang sakit, Ryou?" Bakura mulai khawatir atas keadaan Ryou yang sedikit aneh.

"Ung... Tidak... Hanya saja, apa tak boleh kalau... sesama anggota kelompok kita menjalin hubungan...?" Ucap Ryou dengan tatapan puppy eyes.

'Ukkh...! Ke, kenapa tiba-tiba Dia berkata begitu? Dan... Kenapa Dia memasang ekspresi manis begitu? Gyaaaa! Tidak, tidak! Aku harus tenang...!' Batin Bakura yang jantungnya berdebar kencang.

"Ah... Kenapa Kau berkata seperti itu...?" Ucap Bakura yang sebenarnya jantungnya hampir copot.

"...Yami dan Yugi... Mereka saling mencintai kan? Bahkan hal itu telah terlihat sebelum mereka jadian. Tapi kita malah menguntit mereka seperti ini... apakah kita tak bisa percaya pada mereka...? Mereka itu sahabat kita bukan...?" Ucap Ryou sendu.

"Hal itu..." Bakura tak bisa menjawab apapun.

"Lagipula, kalau dengan Yami tak apa... Asalkan Yugi bahagia..." Bakura mendengar gumaman Ryou.

Selama ini, Ryou memang menyukai Yugi. Tak ada yang tahu. Hanya Bakura saja yang menyadarinya. Awalnya Ryou berkilah mati-matian ketika dulu Bakura menanyakannya pada Ryou, namun akhirnya Ryou mengakui perasaannya pada Bakura. Namun Ryou sendiri sebenarnya tahu bahwa tak mungkin baginya untuk mendapat hati Yugi. Oleh karena itu, Ryou hanya bisa mempertahankan perasaannya yang bertepuk sebelah tangan ini, dan Bakura lah yang selalu menyemangati Ryou. Dan tanpa diketahui oleh Ryou, sebenarnya Bakura sudah menyimpan perassan pada Ryou sejak lama. (kok berbelit-belit yah? 0_0)

"..." Bakura terdiam. Dalam hatinya dia merasakan perasaan sedih karena melihat wajah Ryou yang hampir menangis, namun di satu sisi, sebenarnya Bakura merasakan perasaan cemburu. Cemburu karena mengetahui bahwa Ryou masih mencintai Yugi.

"Ryou... Jangan nangis..." Hanya itulah yang bisa diucapkan seorang Bakura. Seorang yang telah menyimpan perasaan pada Ryou.

"Bakura... Aku..."

"..."

"Bukannya Aku masih belum nangis yah...?" Ucap Ryou sweatdrop.

"Hah! Ah! Iya juga!" Bakura sweatdrop.

"...Tapi... Aku merasa bahwa kalau Kau dibiarkan, nanti Kau pasti akan menangis." Bakura menepuk lembut kepala Ryou.

"..." Ryou menatap Bakura dengan tatapan yang menahan air mata. Melihat wajah Ryou, Bakura tambah bingung.

"Hyaa! Kenapa kau tambah malah mau nangis!"

"...Aku tidak apa-apa..." Ryou segera tersenyum agar tidak membuat Bakura khawatir.

"Tapi..." Bakura memandang Ryou dengan tatapan bingung.

"Ayo kita jalankan rencana kedua! Sebentar lagi, limo Kaiba akan lewat kan?" ucap Ryou penuh semangat. Ryou langsung berlari, namun langkahnya terhenti saat tiba-tiba Bakura memeluk tubuhnya dari belakang...

"Ah... Apa yang..." Ryou tak bisa bergerak karena terlalu terkejut.

Bakura hanya terdiam dan menenggelamkan wajahnya dalam rambut Ryou. Beberapa kali Ryou memanggil nama Bakura dengan suara yang terdengar bagaikan alunan melodi surgawi dari surga dunia. Namun, Bakura tetap terdiam, membuat semuanya terhenti seolah jarum jam telah berhenti berdetak. Ingin rasanya Bakura menembak Ryou pada saat itu juga, namun Dia juga menyadari bahwa suasana hati Ryou saat ini tidaklah tepat untuk menyatakan cintanya.

"...Ingatlah, Kau selalu punya tempat untuk menumpahkan segala kesedihanmu..." Ucap bakura lembut sambil melonggarkan pelukannya pada Ryou. Cukup longgar untuk membuat Ryou dapat meloloskan diri dengan mudah, namun entah kenapa Ryou seolah tak punya tenaga untuk menolak dekapan Bakura.

"Memangnya... Siapa yang mau mendengarkanku...?" Tanya Ryou yang sebenarnya sudah tahu jawabannya.

"Aku..." Jawab Bakura tepat ditelinga Ryou. Ryou yang merasakan hangatnya nafas Bakura yang menerpa sisi wajahnya langsung terkejut dan berontak.

"Waaa! Hentikan!" Ryou mulai panik.

Ryou berbalik dan mendorong Bakura dengan panik. Bakura yang kehilangan keseimbangan langsung berpegangan pada tangan Ryou. Sayangnya, Ryou yang sedang dalam kondisi panik juga kehilangan keseimbangan, sehingga mereka akhirnya mendarat di aspal dengan suksesnya.

"BRUUUKK!" Terdengar dentuman(?) keras karena mereka terjatuh.

"Kepalaku..." Bakura merasa pusing karena kepalanya terbentur aspal.

"Bakura...! Kau tak apa-a..." Ryou terkejut saat menyadari posisi jatuh mereka.

Bakura terlentang dibawah tubuh Ryou. Kancing kemejanya banyak yang terbuka karena tadi ketindihan Ryou. Tangan Bakura yang sebelah memegang punggung Ryou. Sedangkan Ryou menyadari kalau dirinya berada dalam posisi merangkak tepat diatas Bakura. Dengan posisi yang terlihat seperti.. err... Terlihat seolah Ryou akan 'menyerang' Bakura.

"Aaa..." Ryou speechless. Sementara Bakura yang tadinya fokus kepada kepalanya mulai menyadari keadaan mereka saat ini.

"Kau tak apa-apa, Ryou...?" Bakura mengusap pipi Ryou.

"A,Aku tak terluka, tapi posisi kita ini..." Ryou tergagap. Entah kenapa ekspresi itu terlihat beribu kali lebih manis daripada pandangan para fujoshi dimata Bakura.

"..." Mereka terdiam sejenak.

Bakura mulai memindahkan tangannya dari pipi Ryou ke belakang kepala Ryou. Ditariknya kepala Ryou perlahan mendekati wajahnya. Ryou yang terkejut hanya terpaku atas tindakan Bakura, namun kepalanya mendekat seiring gerakan tangan Bakura. Seolah mengetahui bahwa Bakura akan segera menciumnya, Ryou mulai menutup matanya dan semakin merendahkan kepalanya. Bakura memegang kepala Ryou denagn tangannya, dan meletakkan tangan lainnya yang bebas di pinggang Ryou. Mereka berdua menutup mata, jarak mereka semakin menipis dan hembusan nafas dari pasangan mereka mulai terasa. Begitu dekat sampai debaran jantung mereka terdengar bersahut-sahutan. Sedikit lagi, bibir mereka akan saling bersentuhan, namun...

"Ehem!" terdengar suara deheman Marik dari samping mereka. Tentu saja Ryou dan Bakura terkejut dan langsung terduduk.

"Wah, sepertinya kita mengganggu yaa?" Ucap Malik menggoda.

"Ahh! Maaf, maaf! Tadi kami kesini karena kehilangan kalian, jadi... Kami kesini. Tapi tak tahunya kalian sedang...", Otogi berusaha menyembunyikan rona wajahnya.

"Tidak! Ini tidak seperti yang kalian lihat! Ucap Ryou panik.

"Be, benar! Jangan salah paham karena kalian Cuma melihat akhirnya! Ini Cuma kecelakaan!" Bakura membela diri dengan semangat(?).

"Oh... Cuma salah paham toh..." Ucap Marik.

"Yah... Padahal aku kira kalian sudah saling suka..." Malik mengerucutkan bibirnya.

"Ngomong-ngomong, Anzu dan Honda sudah kita urus tadi..." Otogi melaporkan hasil kerja mereka.

"Selanjutnya tinggal Kaiba dan Jou..." Malik bersenandung.

"Yah... nanti akan sedikit sulit. Tahu kan kalau Kaiba sangatlah pintar?" Marik mengerutkan dahi.

"Kalau begitu, ayo kita siapkan untuk berikutnya!" Malik menarik tangan Marik.

"Baiklah... Ngomong-ngomong, sampai kapan kalian mau disitu?" Marik melirik ke arah Ryou dan Bakura sambil menyeringai. Bakura yang melihatnya hanya dapat berprasangka buruk saja.

'Kenapa Marik membiarkan hal tadi? Seharusnya Dia bisa mengklaim kalau kami pacaran saat itu juga. Tapi, kenapa penyuka gosip(?) seperti Marik membiarkan hal ini begitu saja?'

Saat Bakura asyik berpikir mengenai maksud tersembunyi Marik, Ryou kembali menarik lengan baju Bakura.

"Ada apa sih! Ganggu orang berpikir saja! ...Oh, tadi itu kau yah, Ryou. Maaf, tadi aku sedang berpikir..." Bakura meminta maaf pada Ryou.

"Yang tadi itu..." Ryou menatap bakura.

'Kenapa Bakura memelukku? Aku harus menanyakannya...' Batin Ryou

"Ummm..."

"Yang tadi, maafkan Aku ya... Aku tak sengaja..." Bakura mengucap maaf lagi.

"Oh... Tak sengaja toh..." Ryou tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Wahahahaha... Iya, maaf yah?" Ucap Bakura dengan gaya konyol.

"Okelah kalau begitu...!" Tahu-tahu, mereka malah menyanyikan lagu dari 'Warteg Boys'.

"..."

"Kok kita malah nyanyi-nyanyi begini?" Ucap Bakura yang baru menyadari keanehan mereka.

"Eh...? Ki, Kita kembali saja deh. Ayo..." Ryou berlalu meninggalkan Bakura.

"..." Bakura terdiam, masih berdiri di pojokan gang sementara Ryou sudah menghilang.

Tiga...

Dua...

Satu...!

"BLUSH!" Wajah Bakura memerah seketika. Nafasnya tercekat dan Dia megap-megap bagaikan Ikan yang dikeluarkan dari air. Jantungnya berdebar tak tentu. Kakinya gemetaran dan tubuhnya lemas.

'Kenapa tadi Aku hampir menciumnya! Itu tindakan terbodoh seumur hidup! Bisa-bisa Ryou marah padaku dan Aku dimutilasi!(?) aargh! Kenapa aku tak bisa menahan Diri tadi?' Batin Bakura sambil bergumam tak karuan.

'Rupanya tadi Bakura tak sengaja. Syukurlah... tapi, kenapa rasanya dadaku jadi sesak begini ya? Wah, jangan-jangan Aku kena penyakit asma? Gawat sekali!' Batin Ryou yang lagi berjalan sambil menggaje.

Sementara Itu...

"Huh! Berani juga Ryou menyerang Bakura..." Rupanya disini telah ada kesalahpahaman di pikiran Malik.

"Yah, kurasa itu bagus juga. Sesuai rencana, bukan?" Marik mendekap malik layaknya sepasang kekasih. Tunggu sepasang kekasih?

"iya... Dengan begini, bila semua berjalan lancar maka peraturan yang dibuat si kue Manju itu akan dihapus..." Ucap Malik.

"Dan... Hubungan 'kita' juga akan ikut direstui oleh semuanya..." Marik menyeringai, seolah ini adalah hari kemenangannya.

Ryou dan Bakura telah kembali ke kios. Mereka berempat bersiap untuk target mereka berikutnya, pairing Puppyshipping. Mungkin akan sedikit sulit, mengingat ada Kaiba sebagai lawan mereka. Oleh karena itu mereka sedikit berhati-hati dan mengubah rencana...

"Apa maksud kalian menyuruh kami memakai pakaian CAT WOMEN begini!" Ryou hampir saja menjitak kepala Marik dan Bakura kalau tidak ditahan oleh Malik.

"Ah, sudahlah. Ini supaya mereka lebih sulit mengenali kalian. Lagipula, ini keren kan?" Ucap Marik santai. Langsung saja Ryou menjotos bang Marik tanpa halangan. Namun sayangnya, kurang 1 cm tangan Ryou akan menghantam wajah keren(?) Marik, dengan gerakan sigap Malik sudah melindungi Marik dan Bakura telah menahan Ryou. Kayak pas Neji lawan Hinata itu lhoo...

"Apa-apaan kalian? Malik, jangan Kau lindungi orang sarap maniak cosplay itu! Dan Kau, Kura-kura tua bangka(?)! Jangan kau halangi tujuanku untuk membunuh(?) iblis di depan itu!" Ryou emosi. Emosi tingkat tinggi malah. Marik dan Malik hanya memasang ekspresi horror saat melihat sisi 'preman' dari diri Ryou muncul. Sedangkan Otogi malah asyik memotret wajah sangar Ryou.

'Me, memang benar-benar adiknya Bakura...' Batin Malik, Otogi, dan Marik yang entah kenapa bisa sangat kompak.

"Uh.. Ryou, tenanglah sedikit. Ini kan sudah bagian dari rencana kita, kau mau kalau nanti Kaiba tahu soal hal ini dan malah mentertawakan kita?" Bakura berusaha membujuk Ryou.

"Jelas aku tak mau!" Jawab Ryou dengan segenap hatinya yang gregetan.

"Maka dari itu, Kau jadilah cat women dan bantu kami yah. Sabagai gantinya, nanti akan kuberikan apapun yang kau mau deh!" Bakura mulai berhasil membujuk Ryou.

"Be, benarkah? Asyiik! Baiklah, Aku akan berusaha!" Ryou melompat girang. Yang lain hanya bernafas lega dan Bakura ketawa psico.

"Kekekeke... Rencanaku berhasil. Ryou memang gampang dibujuk..." Gumam Bakura. (yang entah kenapa cara ketawa Bakura dirasa sangatlah mirip dengan seorang iblis dari animanga eyeshield 21)

Akhirnya Ryou bersedia memakai baju cat women yang dirasa cukuplah norak. Yah, berkat rayuan maut dari Bakura the king of thief(?). sepersekian detik kemudian, Limo milik Kaiba hampir mencapai posisi. Maka Bakura dkk mulai melancarkan rencana mereka...

Di dalam limo Kaiba...

"Ukh...! lagi-lagi nilai ulangan harianku jelek semua...! sekali-sekali Kau bantu aku belajar dong, Bak! Jangan pacaran terus, Kita ini kan sebagai penerus bangsa harus busa memajukan negara Indonesia sampai ke samudera Hindia(?)! pokoknya nanti Kita belajar saja yah..." Jou mulai mengoceh tak karuan mengenai hasil ulangannya. Namun Kaiba terlihat tak mempedulikannya, malah asyik sendiri dalam pikirnnya...

'Ada yang aneh pada ekspresi Bakura waktu itu... Jangan-jangan mereka merencanakan sesuatu...? huh, apa mereka tahu soal hubungan gelap(?) ini...?' Kaiba yang memang cukup peka mulai menyadari adanya gelagat aneh Bakura.

"Hei, Money bag! Kau dengar tidak? Woi...! ada apa sih dengan si rambut jamur ini?" Jou melambaikan tangannya di depan wajah Kaiba yang sedang menyetir. Akibatnya...

DUAAAAKK!

Mobil, atau tepatnya Limousine Kaiba menghantam kios milik Bakura dengan anggun(?). corak seni abstrak yang sulit diungkapkan dengan kata-kata telah terukir di pojok depan Limousine Kaiba. Cukup indah, namun goresan ini terlihat seperti bencana bagi Kaiba...

"LIMOKU...! DASAR ANJING PRAPATAN DALAN...!(?) LIHAT APA YANG KAU LAKUKAN PADA LIMOKU YANG MUAAHAL INI! " Kiba mencak-mencak sambil mengamuk pada kekasihnya sendiri.

"Uh... maafkan Aku.. eh, lihat! Kita menabark kios orang lho. Coba kita turun saja..." Jou mencoba mengalihkan perhatian Kaiba. Dibukanya pintu limo dan menghamburlah Jou ke TKP...

Di tempat Bakura, ekspresi horror terlihat dari wajah Otogi (yang membiayai pendirian kios). Sedangkan Bakura dan Marik terlihat tenang-tenang saja sementara Ryou sweatdrop karena sorakan bahagia(?) Malik saat melihat kios hancur lebur. Namun, kondisi ini tidak bertahan terlalu lama karena Marik menyadari bahwa sosok Jou akan segera mendekat...

"Bakura! Target datang tuh...!" Marik menunjuk-nunjuk pintu limo yang terbuka.

"Ah...! gawat, kita harus sembunyi! Nah, Ryou dan Malik kalian jalankan rencana...!" Perintah Bakura sambil menyeret Otogi yang sdang menangis pilu(?)

Akhirnya dengan kecepatan yang melebihi Panther dari Eyeshield 21, mereka bertiga berhasil menyembunyikan diri. Persembunyian mereka sangat sempurna, bahkan lebih sempurna dari trik Kaito Kid. Ah, sudahlah. Pokoknya mereka berhasil selamat. Sekarang tinggal menjalankan rencana yang lebih licik dari rencana Hiruma ini...

"Aduh...! maafkan Aku! Kios kalian jadi berantakan begini...!" Jou membungkukkan diri dihadapan Malik dan Ryou.

"Ah, tidak apa-apa..."

"Hiks...! kios kita hancur, kak! Bagaimana kita bisa makan nanti malam?" Malik langsung memotong ucapan Ryou dan mendramatisir keadaan.

"What the..."

"Apa yang harus kita katakan pada Ayah bila pulang nanti..! kalau kita bilang bahwa kios ini hancur, maka kita pasti akan dipukul! Lalu kita juga tidak akan diberi makan dan pasti kita akan diusir dari rumah... hiks...! huweee!" Malik mulai melancarkan serangan air mata buayanya. Sementara Ryou hanya sweatdrop dan mematung.

"Hiks... Kasihan sekali kalian! Katakan, apa ada yang bisa kubantu...!" Ucap Jou yang sepertinya juga mulai terbawa situasi.

"Sebenarnya... Kami menjual tiket paket liburan ke hotel bintang 13..." Ujar Malik yang masih dalam akting menangis.

"Baiklah! Akan kubeli! Berapa harganya?" Ujar Jou penuh semngat membara. Yah, sebenarnya tak ada alasan untuk bersemangat disaat begini kan?

"Baiklah, untuk Kakak Aku jual dengan harga spesial, 10.000 yen!" Malik langsung hepi.

"Ma, Mahal..." Jou langsung memasang puppy eyesnya.

"Uh, baiklah... bagaimana kalau... 10.000 rupiah!" Malik menawar harga.

"nah, kalau 10.000 rupiah sih Aku mau! Nih uangnya!" Jou memberi uang senilai 100 yen pada Malik. (bener ga nilai tukar mata uangnya?)

"Arigato...!"

Jou segera menghambur ke dalam Limo. Beberapa detik kemudian, Limo tersebut langsung berjalan dengan kecepatan kira-kira 90 km per jam. Akhirnya terdengarlah tawa kemenangan dari beberapa orang di kios tersebut...

"Ngomong-ngomong, itu apaan Mutt?" Tanya Kaiba yang penasaran pada tiket yang dibawa Jou.

"Hehehe... Tanggal 14 nanti kita akan pergi...!"

Kediaman Mutou...

'Uh... tiket menginap di hotel yah. Bagaimana ya? Jadi Aku akan tidur sekamar dengan Yami? Uh... bagaimana kalau nanti Yami melakukan yang macam-macam? Gyaa! Aku belum siaaap!' Batin Yugi yang sedang melepas baju di kamar. Sembari menunggu gilirannya mandi setelah Yami, Yugi memandangi tiket yang diberi Ryou sambil duduk di ranjang susun bagian bawah(ranjang milik Yami).

"Yugi..! aku sudah selesai...!" Tiba-tiba Yami keluar dari kamar mandi (kamar mandinya ada di dalam kamar).

"Kyaa! Oh, iya iya!" Jawab Yugi yang sempat terkaget oleh suara Yami.

Yugi yang menoleh ke arah Yami langsung blushing. Saat ini Yami hanya memakai sehelai handuk saja. Tentu saja ini berbahaya bagi kaum Uke dan para anak gadis. Ingat! Jangan sampai kalian terjebak dalam posisi seperti ini! Bahaya nantinya! (warning gaje).

Sebaliknya, Yami terdiam dan terus menatap Yugi. Dari ujung kepala sampai jempol kakinya yang mungil. Perlahan, Yami mulai berjalan ke arah Yugi. Refleks, Yugi ikut berjalan mundur hingga kakinya menabrak ranjang Yami dan Yugi terjatuh...

"ADOH MAK...!" sepertinya sakit sekali bila menabrak pinggiran ranjang yah... (author sweatdrop)

Yami ikut naik ke atas ranjang, merangkak diatas Yugi dan kemudian membisikkan sesuatu tepat di telinga kiri Yugi.

"Huh...! kau mau manggodaku yah...!" Yami mendengus sedikit kesal.

"Eh? Apa maksudmu?" Yugi bertanya dengan polos.

"Lihat dulu dirimu. .." Ujar Yami yang mengarah pada pakaian Yugi. Benar saja, saat ini Yugi memang hanya mengenakan pakaian dalam, termasuk kaos dalam alias kaos oblong. Siapapun bisa nafsu bila melihat keadaan Yugi yang seperti saat ini. Apalagi Yami yang pada dasarnya cukup mesum (Plakk!).

"GYAAA!" Yugi yang menyadari kondisi dirinya langsung menarik selimut bergambar osiris di ranjang Yami dan menyembunyikan diri. Yami yang melihat kepolosan Yugi hanya tertawa kecil.

"Ahahaha...! tenang saja, Kau pikir Aku se-mesum itu? Aku tidak akan melakukan apapun yang berbau rape bila kau belum siap..." Yami mengacak pelan rambut Yugi.

"Hoo... begitu yah...?" Ucap Yugi yang mangut-mangut dengan polosnya.

"Tapi Aku tidak akan menahan diri untuk menciummu..." Yami mendekatkan wajahnya pada wajah Yugi. Yugi yang sebenarnya sedang tidak ingin bermain(?) dengan Yami mulai mengambil inisiatif untuk menghindar. Sayangnya cara biasa tak akan mempan bila berhadapan dengan Yami. Bisa diumpamakan bahwa perbandingan kekuatan mereka saat ini bagaikan Monta Vs Gaou. Nah, jelas si monyet yang kalah... -_-'

Akhirnya Yugi mulai mengambil langkah untuk meloloskan diri dengan cara menggunakan jurus tackle 'Caesar Charge' yang dipelajarinya dari Yamato. Alhasil, tackle mendarat telak di perut Yami. Hal ini memberi kesempatan bagi Yugi untuk meloloskan diri. Dengan asal dan ngayal(?), Yugi berlari keluar kamar dan berteriak horror. Dilangkahkan kakinya menuju dapur, tempat Jii-chan sedang memasak.

"JI-CHAN! HELP MEE...!" Yugi segera mencari perlindungan pada Kakeknya.

"Woi! Jangan lebay lu! Ayo kembali ke kamar!" Perintah Yami yang berhasil menyusul kecepatan lari Sena, eh Yugi.

"Holy mother of prikitiew!(?) ada apa ini?" Jii-chan kebingungan atas ulah kedua cucunya tersebut.

"Jii-chaaan... ada setan mesum disana..." Rengek Yugi sambil menunjuk Yami.

"Setan mesum apanya! Cepat Kau kembali ke kamar dan mandi...!" Yami menarik Yugi dan menyeretnya dengan paksa ke kamar.

Sang bulan telah naik ke peraduan. Matahari yang menjaga siang hari di bumi segera meninggalkan singgasananya. Tak terasa waktu telah menunjukkan tengah malam. Waktu tidur untuk seluruh umat manusia. Sayangnya, Yugi tak bisa tidur dan hanya terdiam di kasurnya sambil memandang langit-langit kamarnya dengan Yami. Karena kepikiran, akhirnya Yugi menengok ke ranjang susun bagian bawah..

"Yami, kau sudah tidur..?" Tanya Yugi dengan suara pelan, namun masih bisa terdengar di ruangan itu.

"Belum. Ada perlu apa?" Jawab Yami yang memejamkan mata.

"Soal yang tadi, maafkan Aku ya...?" Yugi memandangi wajah Yami dari atas ranjangnya.

"Baiklah... akan kumaafkan. Tapi... ngg... ciuman selamat tidur?" Yami meminta ciuman dari Yugi.

"What the...! dasar mesum!"

"Cuma kecupan singkat saja tak mau kasih..!" Yami mulai ngambek.

"Huh! Ayo sini..! Aku malas turun!"

Yami turun dari ranjangnya dan mengadahkan kepalanya ke atas, sementara Yugi menunduk dan mengecup pipi Yami dengan lembut.

"eh? Kok di pipi?' Yami kembali protes.

"Selamat malam..." Yugi tak menghiraukan protesan Yami dan langsung menarik selimutnya, sementara Yami hanya cengo karena dikacangin.

"huh... selamat malam..."

TBC...

Yami: WHAT! To be continued! Apa-apaan ini!
Dika: uuh... karena kepanjangan, akhirnya diputus dan dijadikan 2 chapter. Lagian saia sibuk! Ini juga mau tes!

Yugi: baiklah, kita balas repiew saja dulu yah...?

Sweet lollipop:

Yami: nah, baca tuh! Makanya jangan kasih nama panggilan sembarangan! Iya kalau bagus, nah kalau kamu kasih nama gak kreatif!

Dika: uh... gomen, gomen... baiklah, Saia akan panggil anda Loli-san! ^^ ah, Yami... ada yang prihatin sama kamu tuh...

Yami: ehehe.. anda baik sekali... ^^ sebenarnya aneh sih. Bagaimana bisa Aku terpental hanya karena kena tabok tas oleh yugi yang tenaganya lemah?

Dika: tanya aja ama Yugi...?

Yugi: itu sih... takdir.

Dika: hmm... dimana-mana, para seme emang mesum. Contohnya ya yang disebelah ini... (ngelirik Yami)

Yami: napa? Protes lu?

Dika:kalo nggak napa?

Yugi: benar. Adegan SetoXJou romantis banget. Beda dengan shippingku...

Dika: aduh... Yugi, kan harus dibagi. Gantian, kapan-kapan Kubuat yang romantis deh untuk kamu dan Yami...

Yugi: benarkah? Asyiik!

Dika: bronze dan tender muncul! Bagaimana menurut anda? Soalnya Saia kurang pengalaman untuk 2 pairing ini.

Yami: nah, bukannya update lebih cepet, malah telat hampir 2 bulan!

Dika: aduh... gomen... Saia banyak urusan... T_T

Yugi: arigato, Loli-san... ^^

Yami: Lanjut!

Messiah Hikari:

Dika: huwoo! Akhirnya saia bisa bikin adegan kissing! XD

All: dan dia bangga?

Dika: wahahaha... Saia masih belum pengalaman untuk menulis yang lebih hot. Yang chapter kemaren aja saia sudah hampir mimisan pas ngetik. Hahaha... soalnya Saia belum pengalaman... (Prakk!)

Yami: sebenarnya, diluar dugaan si Kaiba itu cocok lho kalau pakai apron...! XD (nambahin gosip)

Dika: iya! Cute banget deh! Kayak cewek gitu!

(asyik nggosip)

BRAAKK!

(Kaiba datang dan menghajar author)

Kaiba: dasar author sinting bin sarap! Mana cocok CEO ganteng gini dikasih apron! Cocoknya Aku itu pakai gaun Cinderella taukk!
Yugi+Yami: hah! Cinderella?

Kaiba: eh... keceplosan... bukan bukan! Ah, sudahlah Aku mau kerja! (pergi)

Yugi: bagaimana ini? Dikanya pingsan...

Yami: lanjutin aja. Arigatou, Messiah-san! XD

Alia Hanazakuro:

Yami: wah, yang kemaren nekat yah? Sebenernya, Saya mau ngelakuin XXX, dan ABC lho! Juga hampir kelepasan mau ngelakuin XYZ! Sayangnya dihalangi author yang pingsan ini dengan alasan fic ini rated T. Padahal kan bisa diubah ratingnya!

Yugi: dasar mesum! Ingat! Fic ini rated T! Jadi sampai kapanpun tak akan ada adegan yang diatas umur!(?)

Yami: hmm... benar sekali. Kebanyakan humor. Belum lagi humornya garing. Iya kalo lucu! Ini malah jayus banget!

Yugi: mentang-mentang authornya pingsan, Dia seenaknya menghina... -_- uh, Arigato, Alia-san... ^^

Yami: Lanjutt!

YuuRi Uchiha-Namikaze:

Yugi: Yami mesuum! Bedjat! Pervert!

Yami: nggak perlu diulangi, Yug... -_- soalnya kalau Aku nggak mesum, nggak akan seru jadinya! XD

Yugi: mungkin lebih baik kalau Aku jadian ama Kaiba atau Jou gitu...

Yami: JANGAN!

Yami: hmm... Yuu-san juga curiga ama Malik dkk ya? Sudah kuduga! Mereka pasti akan melakukan sesuatu! (Yami masih belum tahu lanjutan ceritanya)

Yugi: blackday adalah hari dimana para pejomblo berkumpul bersama, karaokean, pesta barbeque(?), dll. Pokoknya seru deh! Soalnya kita bisa berkumpul bareng temen-temen dan berbahagia, sebagai ganti kita melongo pas waktu Valentine dan white day gara-gara gak punya pacar... ^^

Yami: eh? Authornya kelas berapa?

Yugi: kelas 3 SMP... sebentar lagi mau jadi murid SMA. Doakan saja supaya Dia bisa masuk SMA yang diinginkan.

Dika: rencananya, Saia mau masuk ke SMA yang sama dengan teman-teman Saia...

Yami: weeks! Dia langsung bangun dari pingsannya!

Dika: btw, Anda sendiri bagaimana? Ada di SMP, SMA, atau Kuliah mungkin SD atau TK? Sudah punya anak?

Yami: WOI! Kamu pikir apaan!

Yugi: uh... coret saja 3 pilihan terakhir... author kita memang suka bercanda. Maafkanlah dirinya...

Dika: wah, Yugi baiiik! XD arigato, Yuu-san! X3

Ao-Mido:

Dika: ah, bagus juga yah kalau di chapter kemaren Kaiba kasih kalung anjing?

Yami: gimana kalau dibuat omakenya!

Dika: iya deh... kalau lagi nganggur...

Yami+Yugi: WHAT! Cincin plastik!

Dika: lhoh? Kemaren Kamu kasih cincin plastik ke Yugi? Gak elit banget!

Yami: nggak kok! Sumpah, gak kasih cincin plastik! Yang Kuberikan pada Yugi itu cincin dari alumunium(?)!

Dika: hah...? saia nggak inget pernah nulis kalau kamu kasih cincin alumunium..?

Yugi: uh... coba Dika baca lagi aja chap 2 nya...

Dika: okelah...

Yami: author ini memang parah! Udah ngetik gak jelas, typonya banyak lagi!

Dika: hehehe... Saia memang suka terburu-buru kalau kerja. Yang chap lalu sudah dikoreksi 3 kali, tapi masih aja ada yang lolos...

Yami: nggak teliti namanya... -_- padahal dulunya juara olimpiade Matematika... -_-

Dika: ah, jangan buka aib, Yam! Itu kan Cuma tingkat Kabupaten, itu juga Cuma masa lalu... (nangis bombay kaya orang habis inget mantan)

Yugi: uh... Arigato... ^^

Din-chan:

Yami: benar, sayang sekali nggak dilanjutin... (ditabok Yugi)

Yugi: dasar mesum!

Dika: wah, kayaknya yang puppy romantis banget yah?

Yugi: bahkan lebih romantis dari pada main pairingnya... (pundung)

Dika: ah.. bagaimana ini? Yugi stress?

Yami: Yugiii!

Dika: iya. Anzu bikin peraturan tapi akhirnya dia yang langgar. Yah, namanya juga khilaf..

Yami: khilaf juga ada batasnya...!

Dika: ngapain ngomongnya ke Saia? Ngomong sana ke Anzu!

Yami: ...

Dika:disini telah ada brone dan tender! XD bagaimana? Apakah bisa memuaskan?

Yami: mohon maaf soal keterlambatan update yah... Arigato, Din-chan... ^^

Sora Tsubameki:

Dika: HAHAHAHAHAHA!

Yami: AHAHAHAHAHAHA!

Dika: ngomong2, kenapa kita ketawa?

Yami: Aku Cuma ngikut kamu... -_-

Dika: uh, daripada itu, lebih baik kamu hibur aiboumu yang masih pundung di pojokan itu. Hati2, biasanya banyak tikus curut yang lagi main ular tangga di tempat Yugi pundung itu...

Yami: WHAT! (langsung lari ke arah Yugi)

Dika: hehe... chap kemaren isinya memang humor semua... XDD wah, Kaiba romantis?

Eh, Bak, kamu dibilang romantis lhoo!

Kaiba: ehehe... arigato... (malu-malu kelinci)

.:

Dika: hehehe... tak apa. Kan sekarang udah di repiew? Lhaa! Benar itu! Para seme emang nepsunya luar biasa prikitiew!(?)

Hehe... disini bakura dkk berlagak jadi agen rahasia, tapi mirip nggak sih?

Wah, mau disebarkan ke media massa? Bagus tuh! Pasti banyak pengaruhnya! Terutama buat Kaiba! "CEO Kaiba Coorporation memiliki simpanan seorang lelaki!" "benarkah CEO Kaiba Coorporation adalah seorang gay?"

Wakakakakakak!

Kaiba: mau gue tabok lagi, hah!

Dika: ukh... arigato, Coolkid-san...

Shinrei Azuranica:

Dika: wohoho! Kaiba pervert!

Kaiba: lupa kalau masih ada Gue disini, hah?

Dika: glekh... uh... Kaiba ganteng deh... (rayuan garing)

Kaiba: ikh! Jijay kalau dengar rayuanmu! Arigato yah...

Vi Chan91312:

Yami: ahahahaha! Saya sih, eksis banget kalau dalam hal ke-mesum-an! XD

Dika: huh... dasar, klu gitu kau dipanggil king of pervert aja deh... -_-

Yami: malu-malu kucing? Oh... itu karena aku takut ditabok lagi oleh Yugi kalau berani macam2, jadi...

Dika: wahahaha! Inilah sisi Kaiba yang sebenarnya! Ternyata dia sangat agresif pemirsa! XDD

Kaiba: ...Kau benar-benar mau kubunuh, hah?

Dika: ampun... jangan donk Bak... nanti kalau Saia mati, gak ada yang nerusin fic ini... T.T

Dika: hmm... sekali-sekali Yugi dibikin bego dikit. Hehe. Kayaknya sih di manga dia juga gak menonjol dalam pelajaran kan? Sedangkan Yami itu mantan pharaoh, tapi kan Yami kehilangan ingatan jadi yah kayaknya mereka sama begonya...?

Yami: gue bantai lo...!

Yami: huh! Iya tuh! Yugi itu gimana sih! Masa rahasia sendiri dibongkar blak2an gitu! Dasar... memang terlalu polos dirinya...

Dika: bukannya itu namanya bego...? (membatin)

Yami: soal ciuman... dihitungnya kalau di bibir. Yang pagi tadi kan di pipi... jadi gak masuk hitungan... =P

Dika: Yami, ciuman pake tekhnik yah? Kok kayak spongebob lagi maen gelembung aja sih? Pake ada tekhniknya segala... -_-

Yami: yah... ngomong2. DASAR AUTHOR SIALAN! TERNYATA ADEGAN MONYONGIN BIBIR ITU DIPAKE YAH!

Dika: iya, soalnya lucu sih... -_-

Kaiba: apron gua imut kaan?

Dika_Yami: what the.. 0_0

Kaiba: ehem... maksudku... arogato, Vi-chan... -_-

ReddishDragonoid:

Yami: itulah kodrat seme...

Dika: hmm... ternyata adegan Kaiba pake apron pink beken juga di chap kemaren...

Yami: soal update, author malah telat 2 bulan... gomen yah, Kuzu-san... T_T

Dika; ...rasanya gak pantes kalau kamu ayng minta maaf, Yam. Yugi mana?

Yami: Yugi pulang ke alam baka... -_-

Dika: what!

Yami: lanjut...!

kyon-kyon:

Yami: ehehehe... pairing terbaik... XDD (senuym sendiri)

Dika: whew... baru kali ini Yami se hepi ini... 0_0

Yami: tuh kaan...! sepupuku memang menggemparkan banget deh! X3

Kaiba: jangan senyum2 begitu! Dan aku bukan sepupumu!

Dika: yah... kalian masih ada hubungan darah kok kayaknya... -_-

Yami hehehe... arigato~

mimimifeyfeyfey:

Dika: inilah chapter 3 yang gaje, udah gitu malah keputus lagi... -_-

Yami: dasar payah... -_-

Kaiba: aku setuju... -_-

Dika: kenapa semuanya pasang ekspersi -_-?

Yami+Kaiba: lucu aja... -_- arigato, Fey-san...

Dira Avagosha:

Dika: ehehe... salam kenal, Dira-san... ^^

Kaiba: puppyshipping is the best! XD

Yami: kenapa tiba2 Kaiba jadi OOC gitu?

Dika: entahlah... 0_0

Kaiba: arigato yah, Dira-san... XDD

Dika: wich... akhirnya selesai deh chapter 3 kita... nah, nantikan update-an Saia yang lain yah... (kalau sempat)

Akhir kata...

~with kuriboh egg piece~

Dika the Reborned Kuriboh