Trace of the Shadow

Prolog


Author: Shizuka Daihyooga

Disclaimer: Tite Kubo

Genre: Romance. Genre kedua belum ditentukan. :p

Rating: T

Pairing: GgioXSoi Fon

Warning: AU, gaje, boring!


Aku punya sebuah hobi yang biasa kulakukan sejak ibuku meninggal karena melahirkan adikku yang juga ikut meninggal. Teman-temanku menganggap hobiku ini buang-buang waktu, tidak ada gunanya untuk masa depan. Masa bodoh dengan anggapan mereka. Memang hobi harus selalu berorientasi pada masa depan? Tidak kan? Bukankah bagian terpenting dari hobi adalah membuat kita senang, melupakan segala permasalahan yang menghimpit? Seperti itu pandanganku mengenai hobi, terserah jika pandangan kalian berbeda. Aku tak akan memaksakan pendapatku. Menurut pandanganku, hobiku ini sangat efektif. Di satu sisi kau bisa melihat langit indah, merasakan angin semilir yang berhembus, dan kalau pun kau butuh tempat pelampiasan kau bisa melakukannya dengan berteriak kencang, sampai rasa sebalmu itu hilang.

Ingin tahu apa hobiku?

Bersantai di pinggir tebing yang ketinggiannya sekitar 10 meter di atas permukaan air laut. Di tebing ini rumput-rumput hijau tumbuh, tempat yang pas untuk tidur, bukan? Bahkan, kalau ingin bunuh diri, tapi maaf saja aku tidak akan melakukannya, tempat ini juga bisa jadi alternatif. Di ujung tebing, kalau melihat ke bawah, maka kita akan melihat arus aliran air laut yang sangat deras dengan batu-batu besar dan tajam seperti mata tombak berada. Lompatlah, dan aku yakin mayatmu tidak akan ditemukan, entak itu lapuk atau dimakan ikan-ikan di laut. Hahaha…

Dan waktu itu aku sedang bermalas-malasan di tebing. Kepalaku pening. Tugas sekolah belum kelar, aku yang secara sepihak diputuskan menjadi ketua kelas, belum lagi dengan acara ngidam ibu tiriku yang rewel (baik aku maupun ayahku direpotkan oleh hal ini).Uhh… Rasanya capek…

Kurasakan angin laut yang melarikan rambut hitamku, membawa aroma asin dari laut. Aku sudah terbiasa menghirupnya, jadi bagiku membaui ini seperti kembali ke alam dimana segala macam peradaban yang merusak bumi belum muncul. Sangat natural. Lalu, kulihat awan stratus menghiasi langit yang berwarna biru cerah. Perlahan kurasakan perasaanku mulai membaik.

Ah, sudah saatnya pulang!

Saat itulah dari jauh aku melihat seorang wanita berambut hitam panjang, mengenakan gaun hitam berdiri di tebing. Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas, jadi aku tak tahu apakah dia cantik atau tidak, tapi aku bisa rasakan dia sedang menikmati keindahan bumi, baik angin laut yang berhembus, langit cerah, dan juga bau asin air laut. Akhirnya, ada juga yang bisa memahami hobiku ini! :)

Aku pun tergoda untuk melakukan hal yang sama dengannya. Kurasakan kembali segala keindahan yang tak akan hilang ini. Kurasakan sampai aku benar-benar puas.

Aku membuka mataku lagi. Namun kali ini aku tidak menemukan wanita itu! Eh, dimana dia?

Aku berlari ke tebing tempatnya berada, mencari keberadaan wanita itu. Aku tidak berhasil menemukannya, tapi aku berhasil menemukan sepatu hitam yang kemungkinan besar milik wanita itu.

Aku terdiam beberapa lama. Tidak mungkin wanita itu bisa pergi dari tebing ini dalam waktu 5 menit (aku mengasumsikan waktunya berdasarkan waktu aku merasakan keindahan laut). Aku yang sudah terbiasa datang kesini paling cepat bisa meninggalkan tebing ini selama 7 menit, itu pun dengan berlari! Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi opsi satu-satunya tentang keberadaan wanita itu adalah… Dia bunuh diri, terjun ke laut!!!

Adakah opsi lain tentang hal ini?

Aku menghela napas panjang, sangat panjang. Aku baru saja berada di dekat orang yang mau bunuh diri, tapi kenapa aku tidak berusaha untuk menghentikannya? Oh, My God!!!

Rasanya aku mau pingsan! Gara-gara aku bermain-main seseorang kehilangan nyawanya!!!


Hanya prolog, makanya pendek. Hahaha… Gimana? Gaje dan ga jelas kan?

Tapi, Mind to review???

Regards,

Shizuka Daihyooga