Fic baru telah lahir!

Berhubung Stellar lagi suka maen Harvest Moon : More Friends of Mineral Town makanya lahirlah fic ini. Selamat membaca.

"Eh tahu tidak, katanya bakal ada pemuda yang mau merawat kebun milik Danzo lo."

"Yang benar? Bukannya kebun itu sudah lama tidak terawat."

"Iya, betul. Mana mungkin pemuda itu mau merawat kebun itu, apalagi melihat sikap anak muda sekarang yang sukanya malas-malasan."

"Tapi sepertinya anak muda itu termasuk anak yang baik kok dan juga tampan."

"Hm. Bagaimana kalau kita mengunjunginya besok?"


Naruto © Masashi Kishimoto

Harvest Moon : More Friends of Mineral Town © Natsume

Harvest Moon: The Adventure of Sasuke © Stellar Alerion

Warning : OOC, AU, dan typo


TOK! TOK! TOK!

Suara ketukan pintu itu sama sekali tidak dihiraukan oleh si pemilik rumah yang berukuran 5 meter X 5 meter, justru membuat si pemilik rumah semakin merapatkan slimut tuanya dan melanjutkan tidurnya.

TOK! TOK! TOK!

Pintu diketuk sekali lagi, si pemilik rumah rupanya sudah sadar lalu segera bangun dan membukakan pintunya. Terlihat oleh si pemilik rumah seorang pria yang berumur sekitar 30-an dengan model rambut bob, lalu dengan pakaian yang super ketat berwarna hijau tua dari leher sampai ujung kaki. Pria itu lalu tersenyum kepada pemilik rumah yang memperlihatkan gigi putih kinclongnya.

"Selamat pagi, Sasuke," sapa pria dengan pakaian yang super ketat berwarna hijau tua itu ke pemilik rumah yang memiliki kulit putih, wajah tampan, mata hitam kelam, rambut berwarna hitam kebiruan yang bermodel pantat ayam namun berantakan.

"Hn. Pagi. Kamu siapa?" tanya pemilik rumah yang bernama Sasuke tersebut.

"Oh, perkenalkan namaku Gai. Aku Mayor di sini," jawab pria yang bernama Gai.

"Aku datang untuk memberikan peta desa ini kepadamu. Lalu ada hal yang ingin kau tanyakan?" tanya Gai.

"Tidak ada," jawab Sasuke singkat dan jelas.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu," jawab Gai tapi semangatnya tadi langsung hilang.

""Huh, mengganggu acaraku saja," kata Sasuke setelah Gai pergi. Setelah itu Sasuke segera membalikkan badannya lalu melanjutkan tidurnya. Sayang, Tuhan tidak mengijinkan Sasuke untuk melanjutkan acaranya.

"Guk! Guk!" gonggongan seekor anjing yang terpaksa membuatnya membalik badannya lagi.

"Oh, ada anjing kecil yang lucu," kata Saskue sambil berjongkok dan menjulurkan tangannya dan disambut dengan baik oleh anjing kecil yang berbulu hitam itu.

"Mulai sekarang namamu adalah Itachi," kata Sasuke sambil menggendong anjing kecil itu.

"Guk!" respon anjing kecil itu sambil menjilat wajah Sasuke.

"Maaf menggangu," kata seseorang yang memakai bandana hitam dan memilki rambut hitam dengan poni yang menutupi salah satu matanya.

"Ya," jawab Sasuke setelah meletakan Itachi dan berdiri.

"Perkenalkan, namaku Izumo. Aku yang akan mengambil semua hasil panenmu," kata Izumo.

"Lalu kapan kapan kamu akan mengambilnya?" tanya Sasuke.

"Setiap jam 5 sore jadi kamu harus menyiapkan sebelum jam 5 sore. Kamu tinggal memasukkan semua hasil panen hari ini ke dalam tempat ini," kata Izumo sambil menunjukkan sebuah tempat yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Tempat ini namanya bin, di kandang ayam dan kandang sapi juga ada tempat seperti ini. Selain hasil panenmu aku juga menerima hasil gunung, " kata Izumo.

"Hasil gunung?" tanya Sasuke.

"Iya, apapun yang kamu temukan di gunung seperti rebung, jamur, rumput, dan masih banyak lagi," jelas Izumo.

"Baiklah kalau begitu aku pamit dulu," kata Izumo lalu pergi.

"Hah. Lebik baik aku mandi dulu," kata Sasuke lalu masuk ke dalam rumahnya dan mencari kamar mandi di dalam rumah tersebut. Tapi dia tidak menemukan ruangan apapun selain ruangan yang berisi meja makan, tempat tidur, peti untuk menyimpan alat-alatnya, televisi, rak buku, cantelan baju, meja serbaguna, kalender, dan sebuah peralatan tulis termasuk buku.

"LALU AKU HARUS MANDI DIMANA? " teriaknya frustasi.

"Masa di kali. Seorang Sasuke yang tampan ini harus mandi di kali. TIDAK, AKU TIDAK MAU MANDI DI KALI" katanya sambil mencengkram rambutnya.

PLUK !

Ada sesuatu yang terjatuh -entah darimana- ke bawah kaki Sasuke tepat saat Sasuke melihat ke bawah.

"Peta. Ah, iya tadi kan si Mayor norak itu memberikan peta kepadaku, siapa tahu ada sumber air panas," kata Sasuke lalu membuka peta tersebut dan mencari permandian umum.

"Rupanya desa ini kecil juga ya. Ah, ada sumber air panas lebih baik aku cepat ke sana," kata Sasuke lalu berlari menuju tempat tersebut.

Mother's Hill 07.00 AM

"Tempatnya terbuka ya, aku suka," kata Sasuke begitu melihat sumber air panas itu. lalu ia segera masuk ke dalam sumber air panas itu tak lupa ia melepas semua bajunya di tempat yang sudah disediakan.

"Hangatnya," kata Sasuke begitu masuk ke dalam kolam air panas itu. Baru sebentar ia menikmati hangatnya air panas dan pemandangan yang indah, ia dikejutkan oleh sebuah suara.

'Oh, shit,' pikir Sasuke.

"Pagi Hinata," kata seorang gadis yang suaranya agak tomboy.

"Pagi Temari," jawab seorang gadis yang suaranya lebih lembut dan Sasuke yakin nama gadis itu adalah Hinata.

'Mati aku yang datang perempuan. Semoga mereka tidak melihatku,' pikir Sasuke lagi.

"Kamu sudah dengar katanya ada pria yang mau bekerja di kebun milik kakek Danzo," kata Temari.

"Iya, aku sudah dengar hal itu. Kata tante Shizune orangnya tampan," kata Hinata. Begitu mendengar hal itu Sasuke langsung cengar-cengir sendiri dan berkata dalam hati 'Aku memang tampan.'

"Tapi kalau menurutku lebih tampan Naruto," kata Hinata lagi.

"Gaara juga lumayan," tambah Temari.

'Enak saja! Aku lebih tampan daripada mereka,' pikir Sasuke.

"Tapi sayang, Naruto cuma datang pada saat musim panas, sementara Gaara orangnya terlalu tertutup," kata Hinata agak kecewa.

"Kakakmu juga lumayan," kata Temari.

"Maksudmu Neji?" kata Hinata agak terkejut.

Hinata dan Temari terus saja membicarakan masalah pria single yang ada di desa ini. Sementara Sasuke mendengarkan mereka dengan kepala yang panas karena terlalu lama berendam di air panas.

Uchiha Farm 10.40 AM

"Gila tu cewek, ngomong terus selama 3 jam. Bibir mereka gak capek ya ?" gerutu Sasuke begitu sampai di rumahnya.

"Hm, rumput yang berwarna biru ini apa rumput yang dimaksud oleh Izumo ya? Leih baik aku masukin ke dalam bin aja deh," kata Sasuke sambil memasukan rumput biru ke dalam bin.

"Baiklah, sekarang saatnya berkeliling. Pertama ke Blacksmith dulu lalu ke Hyuuga's Farm lalu ke Oro-chan Farm. Oro-chan Farm, nama yang aneh," kata Sasuke lalu ia segera keluar dari kebunnya dan menuju ke Blacksmith.

Blacksmith Shop 10.50 AM

"Selamat siang," sapa Sasuke ramah.

"Selamat datang. Oh, aku baru melihatmu. Kamu pasti Sasuke dari Uchiha Farm itu ya," kata seorang kakek tua yang jenggotnya sudah berwarna putih.

"Iya," jawab Sasuke sopan.

"Perkenalkan namaku Sarutobi dan ini cucuku Gaara. Gaara ayo beri salam!" perintah Sarutobi.

"Hn. Salam kenal," jawab Gaara.

'Jadi dia yang namanya Gaara, masih tampanan aku' pikir Sasuke.

"Maafkan dia, dia memang seperti itu," kata Sarutobi.

"Lalu ada apa Sasuke datang ke sini?" tanya Sarutobi.

"Aku ingin bertanya tentang toko ini," jawab Sasuke.

"Oh, begitu. Kami menjual peralatan pertanian, kami juga bisa meng-upgrade peralatan kamu selain itu kamu juga bisa membuatkan perhiasan tapi untuk bahannya kamu harus menyediakannya kami hanya membuatnya," kata Sarutobi.

"Oh begitu. Lalu buka setiap hari apa ya?" tanya Sasuke.

"Kami buka setiap hari jam 10.00AM – 04.00PM. Kami tutup hari Kamis," Kata Sarutobi.

"Baiklah kalau begitu, aku permisi," kata Sasuke lalu keluar dari toko tersebut. Begitu keluar ia langsung menuju ke Hyuuga Farm tapi sewaktu ia ada di depan peternakan ayam tersebut…

"Tunggu! jangan lari," teriak seorang gadis berambut panjang berwarna indigo dan memiliki mata yang berwarna lavender yang sedang mengejar seekor ayam. Berhubung Sasuke adalah pria sejati yang selelu menolong wanita lemah yang sedang kesulitan maka ia segara menangkap ayam tersebut.

"Terima kasih," kata gadis itu lalu mengambil ayamnya dari tangan Sasuke.

"Ah, perkenalkan namaku Hinata. Kamu Sasuke dari Uchiha Farm sebelah kan?" tanya Hinata, Sasuke hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Terima kasih sekali lagi," kata Hinata sebelum masuk ke dalam rumahnya bersama dengan ayamnya.

"Jadi dia yang namanya Hinata manis juga ya," kata Sasuke lalu segera berjaan kearah yang sama dengan Hinata.

Hyuuga Farm 11.10 AM

"Salamat datang!" sapa seorang wanita yang mirip dengan Hinata hanya saja suaranya seperti suara laki-laki.

"Oh, kamu Sasuke dari Uchiha Farm kan? Aku Hiashi," kata Hiashi.

'Ternyata laki-laki,' pikir Sasuke.

"Oh, Sasuke!" kata Hinata terkejut.

"Hi," jawab Hinata.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Hiashi.

"Iya, tadi Sasuke membantuku menangkap Tobi," jelas Hinata.

"Tobi? Ayam kita yang suka keluyuran itu?" kata Hiashi.

"Yup, betul sekali," jawab Hinata.

"Lalu sedang apa ka…." Belum selesai Hinata bicara, ada seseorang yang datang.

"Ayah aku pulang," kata seorang wanita yang lagi-lagi memiliki suara seperti laki-laki.

"Selamat datang Neji," jawab Hiashi.

"Dia siapa?" tanya Neji sambil menunjuk pada Sasuke, sementara yang ditunjuk hanya tersenyum dan berkata dalam hati, 'Sabar Sasuke. Sabar, ini demi menarik perhatian para penduduk. Sabar.'

"Oh, aku tahu dia Sasuke dar Uchiha Farm itu kan?" kata Neji.

"Yup, betul sekali. Sasuke ini kakakku namanya Neji," kata Hinata.

"Salam kenal," kata Sasuke sambil menganggukkan kepalanya. Sementara orang yang bersangkutan malah berjalan menuju sofa empuk yang ada di pojok rumah dan di depannya ada sebuah perapian.

"Di sini kamu bisa menjual dan membeli ayam, juga bisa membeli makanan ayam juga obat untuk hewan. Kamu buka setiap hari Senin sampai Sabtu jam 11.00AM – 04.00PM," kata Neji.

"Oh, begitu kalau begitu saya pamit dulu," kata Sasuke tapi sebelum ia melangkahkan kaki, Neji memanggilnya lagi.

"Kalau mau tahu jadwal toko yang buka lihat di papan petunjuk yang ada di tiap toko letaknya ada di depan toko," kata Neji.

"Terima kasih," jawab Sasuke lalu pergi.

'Gila, satu keluarga mirip semua. Bakalan susah ngebedainnya,' pikir Sasuke setelah keluar dari pintu kediaman keluarga Hyuuga.

"Sekarang ke tempat Oro-chan Farm," kata Sasuke lalu berjalan menuju ke tempat Oro-chan Farm.

Oro-chan Farm 11.30 AM

"Hari ini kami libur," kata seorang pria berambut hitam panjang yang sedang berkutat dengan sebuah buku.

"Oh, ternyata Sasu-chan dari kebun Uchiha Farm ya. Mari masuk," kata pria tua itu.

"Kakek di luar ada siapa?" kata seseorang dari dalam rumah.

"Oh, kak Sasuke. Namaku Moegi lalu dia adalah kakek Orochimaru," kata Moegi, gadis kecil yang imut sambil menyalami tangan Sasuke.

"Salam kenal," jawab Sasuke.

"Kami membeli dan menjual domba dan sapi, kami juga menjual makanannya tak lupa menjual S.M Potion dan C.M Potion yang berguna untuk membuat domba dan sapi hamil. Juga ada obat untuk binatang," kata Orochimaru.

"Oh, begitu. Kalau begitu aku pamit dulu," kata Sasuke lalu segera keluar dari Oro-chan Farm.

"Khu… khu… khu…. Ternyata dia pemalu sekali," kata Orochimaru begituSasuke keluar.

'Gile, tu kakek suaranya kayak setan,'pikir Sasuke yang sedang bersender pada pintu depan rumah Orochimaru. 'Sekarang kemana ya?'

Rose Square 11.50AM

"Aduh, lapar…." kata Sasuke sambil memegangi perutnya.

"Ah, di sana pantai. Saiap tahu di pantai ada yang berjualan makanan," kata Sasuke lau berjalan kea rah pantai yang letaknya ada di sebelah kanan Rose Square.

Beach 00.00 PM

"Di situ ada toko. Bagus! Sekarang aku bisa makan," kata Sasuke lalu segera berlari ke arah toko tersebut. Tapi begitu ia ada di depan toko itu, ternyata tertulis di papan depan toko iu adalah :

Kyuubi's Café

Buka setiap Summer

Pukul 11.00AM-01.00PM dan 05.00PM-07.00PM

'Shit! I hate this town!' pikir Sasuke.

Sasuke yang sedang jengkel terus melangkah entah kemana dan ia menemukan 4 buah rumput yang berbentuk sama seperti yang ia temukan tadi pagi tapi dengan warna yang berbeda.

"Kira-kira ini bisa dimakan gak ya?" tanya Sasuke pada dirinya sendiri.

"Labih baik aku ke rumah sakit dan menanyakan apakah aku bisa memakan ni rumput," kata Sasuke lalu segera pergi ke rumah sakit. Sasuke lalu kembali ke Rose Square lalu belok ke kanan dan berjalan terus, setelah sampai dipertigaan.

"Terus atau belok kiri ya?" kata Sasuke yang sedang kebingungan mencari jalan.

"Cih! Seharusnya tadi aku bawa peta. Belok kirai saja deh," kata Sasuke lalu berbelok kiri dan ia berjalan terus sampai ia menemukan sebuah bangunan besar dan ia pun memutuskan untuk masuk ke sana.

Inn 00.50 PM

"Selamat datang," sapa seorang gadis berkuncir 4 riang.

"Oh, kamu Sasuke dari Uchiha Farm, kan?" tanya gadis itu, Sasuke hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan.

"Aku Kankuro pemilik dari penginapan ini. Dan ini Temari, anakku," kata pria yang memilki tato di wajahnya.

"Bagaimana kalau kita makan siang bersama, Sasuke?" tawar Kankuro.

'Yes! Makan gratis,' kata inner Sasuke.

"Kedengarannya menarik," kata Sasuke.

Mereka bertiga, Kankuro, Temari dan Sasuke makan siang bersama-sama dengan canda dan tawa. Makan siang kali itu adalah makan siang terindah untuk Sasuke.

"Terima kasih atas makanannya. Saya pamit dulu," kata Sauke begitu acara makan siang gratisnya berakhir.

"Hati-hati di jalan," kata Temari.

Begitu keluar dar penginapan, Sasuke segera berjalan lurus hingga ia sampai pada perkebunan anggur. Dan ia melihat seorang bapak berambut orange dan ia memutuskan untuk bertanya dimana letak rumah sakit untuk menanyakan apakah rumput yang ia petik itu beracun apa tidak.

"Permisi," kata Sasuke yang sudah memasuki kebun anggur tersebut.

"Ya, ada apa?" tanya bapak itu.

"Saya mau bertanya dimana letak rumah sakit," kata Sasuke.

"Oh, kamu terus saja lalu ada pertigaan belok kiri. Ikuti jalan itu maka kamu akan melihat rumah sakit diantara pertokoan," kata bapak itu.

"Terima kasih," kata Sasuke.

"Sama-sama Sasuke, oh ya namaku Pein. Aku dan istriku menjual Wine dan jus anggur," kata bapak itu dengan setengah berteriak karena Sasuke sudah agak jauh.

Uchiha Farm 08.10 PM

"Hah, hari ini melelahkan. Aku tidak menyangka kalau di desa kecil seperti ini ada kurcaci, sepertinya masih banyak lagi keanehan yang lainnya di desa ini. Tapi untuk sekarang lebih baik aku tidur dulu," kata Sasuke lalu masuk ke dalam dunianya sendiri dimana ialah yang berkuasa. Dan sepertinya ia melupakan tujuannya bertanya tentang rumah sakit, ia justru menghabiskan sisa harinya di pondok tempat kurcaci itu tinggal hanya karena ia ingin tahu lebih banyak tentang mereka.


tbc..