Sumarry:

Sabaku no Gaara, pewaris Sabaku corporation, karena deadline berumah tangga kakak perempuannya sudah dekat dan kenyataan kalau kakak lelakinya sama sekali tidak punya bakat memimpin perusahaan. Maka, mau tidak mau (walaupun Gaara benar-benar tidak mau), dia harus bersedia menerima pertunangannya dengan salah satu Hyuuga yang merubahnya jadi HOMO.

AU, OOC, Special for Mendy.d'LovelyLucifer 17th b-day, NejiGaara day, Gaara b-day dan semua yang berulang tahun di tanggal 18 Desember, maupun bulan Desember dan Januari.

Last post at Januari, 3th, in NejiGaara day, or maybe at Januari, 19th, in Gaara b-day.

Main pairing: NejiGaara

Slight pairing: SasuNaru, ShikaTema, SaiIno, KibaHina, LeeSaku, SasoDei, PeinKonan, KisaIta, dll.

XxXxX

NARUTO © MASASHI KISHIMOTO SENSEI

CAN WE PRETEND TO LOVE, THEN WE'LL MARRY? © HELENA NEGA

XxXxX

Sabaku no Gaara belum punya pacar, bukannya karena dia jelek dan nggak laku, jujur saja, sebagai anggota tim inti basket Konoha, Gaara punya basis fans cewek dan cowok yang rela melakukan apa saja demi dia. Tapi pasangan yang ada di sekelilingnya aneh semua. Gimana donk?

XxXxX

Konoha High School

Sabaku no Gaara memutar-mutar minuman isotonik di tangannya, gagap gempita eforia kemenangan tim basketnya sudah agak mereda, semua anggota sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Namikaze Naruto yang sepertinya sudah capek loncat-loncatan sambil berjoget 'kita menang' berulang-ulang, sekarang sudah tobad, dan ganti menarik-narik tangan Uchiha Sasuke sambil merengek-rengek.

"Yah... Yah... Teme, sebelum pulang, kita ke Ichiraku dulu, yah, yah?" kata Naruto dengan puppy eyes no jutsunya sambil kedua tangannya memeluk sebelah lengan Sasuke yang membuang muka. Padahal Gaara bisa melihat dengan jelas kalau si cowok rambut ayam sedang berusaha menahan cengiran dan sebisa mungkin tidak terlihat senang oleh perlakuan cowok pirang yang bergelayut di lengannya.

"Urusai, Dobe, kenapa yang ada di otakmu cuma ramen, pantas saja kau bodoh," desis Sasuke sambil tersenyum meremehkan khas Uchihanya.

"Heeh... Teme jahat," Naruto langsung mengembungkan pipinya, "kalau nggak mau, ya sudah, aku ajak Gaara saja,"

Gaara langsung kaget karena namanya dibawa-bawa, yang benar saja, Gaara bukannya sengaja menatap duo Yaoi di depannya, tapi dia harus gimana coba, kalau Naruto dan Sasuke sedang berdiri tepat di depannya, masa Gaara harus menatap ke arah cewek-cewek ribut yang sibuk meneriakkan namanya dengan brutal di penjuru podium, bisa nggak jadi pulang dia.

Tapi sebelum Naruto sempat memandang Gaara, pinggangnya sudah ditarik kuat-kuat oleh sebelah tangan berotot sang kapten basket, membuat cowok rambut duren itu sukses mendarat di dada Sasuke dengan slow motion dan sound efek lagu India.

"Aku hanya protes, Dobe, bukan menolak," bisik Sasuke tepat di tengkuk Naruto, yang membuat wajah cowok pirang itu merah padam tanpa melewati merah terlebih dahulu.

Suasana basket hall langsung hiruk-pikuk lagi karena adegan BL antara duo tim inti basket Konoha itu, Gaara cuma bisa menghempas nafas bosan. Dia sudah cukup eneg melihat adegan sedikit mesum SasuNaru yang nggak ada habisnya itu, kenapa Gaara bilang sedikit mesum, mari lihat mesum yang sebenarnya.

*Flash back*

Ruang klub basket sepi, pintu dan gordennya tertutup, Gaara masuk dengan malas-malasan ke dalam karena ipod nya ketinggalan di loker. Dia menghidupkan lampu dan langsung membuka lokernya, sampai suara desahan mampir ke telinga Gaara dan membuatnya menoleh. Gaara yang semula mengira dia sendirian di ruang klub ini langsung menatap pada sosok pemilik suara mesum, dan Gaara langsung terbelalak kaget. Sasuke ada di atas Naruto yang bertelanjang dada, menciumi cowok pirang itu dengan bernafsu, membuat Naruto mengerang-erang. Tapi rasanya bukan itu penyebabnya. Otak Gaara sebenarnya sudah menyuruhnya keluar dari ruang sialan itu, tapi apa mau dikata, badannya menolak menurut. Dan mata Gaara, tanpa komando mengikuti gerak tangan Sasuke yang ternyata sudah berada di balik celana Naruto, hand job, membuat Naruto seperti mau pingsan, dengan mata merem-melek keenakan.

Gaara langsung berteriak histeris dan kabur secepat mungkin. Dia bukan homopobia, sungguh, Gaara cukup menghormati dan menghargai kalangan pecinta sesama jenis. Tapi please deh, kalau tiba-tiba disuguhi adegan macam itu close up, siapa yang tidak syok coba? Lagi pula, Gaara tidak habis fikir, apa yang ada di otak Sasuke sebenarnya, bukannya yang sedang dia pegang, barang yang berada di balik celana Naruto itu, Sasuke juga punya, sama-sama peniskan namanya, lalu...

"Agghh...!" Gaara mencengkram kepalanya dengan frustasi, "kenapa aku malah membahas barang milik cowok, Sai sialan itu sudah memberi pengaruh buruk padaku,"

Lalu setelah itu Gaara demam selama dua hari.

*End of flash back*

Gaara bergidik ngeri dan memalingkan pandangannya ke anggota tim inti basket Konoha yang lain, Sai. Cowok itu sedang ngobrol dengan cewek rambut pirang panjang, si kembang Konoha, ketua cheers yang super sexy, Yagami Ino, eh, Yamato Ino, eh, ah, Gaara lupa namanya, yang pasti Y. Ino, tidak penting mengingat namanya, pacar orang juga (yang benar Yamanaka Ino).

Jari putih pucat Sai memainkan rambut pirang Ino, membuat wajah si cewek sexy blushing. Tapi, Gaara menangkap mata Sai yang tidak menatap pacarnya, walaupun Sai jelas-jelas sedang mengajak ceweknya bercakap-cakap ("Ino-chan, hari ini mau makan malam di mana?"). Gaara mengikuti pandangan Sai yang sedang cengar-cengir tanpa dosa, dan ternyata cowok itu sedang tebar pesona ke arah penonton cewek di podium sebelah kanan. Gaara cuma sempat menghitung sampai dua, ketika suara "Bruak!" kencang menggema, dan Sai sukses nyusruk ke lantai setelah ditabok Ino.

Gaara menggeleng pelan dan ganti menatap pasangan paling normal di hall, anggota tim inti basket Konoha yang terakhir (setelah menghitung Gaara, Sasuke, Naruto, dan Sai tentunya). Kiba sedang menatap malu-malu cewek di sebelahnya yang berambut ungu panjang, bermata lavender. Kalau Gaara tidak salah namanya Hinata, Gaara nggak tahu nama keluarganya, Kiba memang pernah mengenalkan cewek itu ke Gaara dengan nama lengkapnya, tapi berhubung Hinata ini terlalu kalem dan pemalu, tidak pernah bicara duluan kalau nggak diajak, jadi Gaara lupa.

Kalau menurut pandangan Gaara, Hinata itu cukup manis, matanya itu loh, lavender, unik banget. Sayang, Hinata lebih suka menatap ke bawah dari pada memandang lawan bicaranya. Bukannya Gaara sering mengajak bicara Hinata, dia kan ceweknya Kiba, tapi...ah, nggak tahu deh.

"Gaara-chan, kenapa melamun?" teriak sebuah suara yang bikin Gaara kaget-sekaget-kagetnya. Sosok serba hijau dengan rambut bob dan gigi menyilaukan bergerak slow motion ke arah Gaara, otomatis Gaara berusaha menjauh dan merapat ke arah Suigetsu yang sedang memegang tangan Karin.

Gaara menatap ngeri Rock Lee, teman satu tim basketnya, tapi menempati posisi cadangan, yang membuat pose seakan-akan ingin memeluk Gaara. Menyadari posisinya yang tak aman, Gaara akhirnya meninggalkan Suigetsu dan berlindung dibalik Juugo, Shino dan Chouji yang besar-besar (Juugo, Shino dan Chouji adalah cadangan di tim basket).

Sesungguhnya Gaara benar-benar heran dengan mahluk bernama Lee ini, walaupun dia sudah punya pacar yang cukup cantik bernama... Ng... Siapa sich nama cewek berambut pink yang bertenaga Kingkong itu, oh iya Haruno Sakura. Tapi kenapa Lee itu masih suka memeluk-meluk Gaara, dan memanggilnya 'Gaara-chan'. Gaara curiga, jangan-jangan Lee adalah homo berbulu domba. Jeruk makan jeruk yang berlagak normal, yaoi terselubung.

Gaara menyambar tasnya dan berlari ke arah Aston Martin'nya.

Kehebohan di hall menarik perhatian Guy sensei, pelatih tim basket Konoha sekaligus guru olah raga.

Cewek-cewek di podium menghadang Lee yang sudah lari-lari seperti di film India, mengejar Gaara dengan sound efek lagu Jangan Gangu Banci.

"Gaara, mau ke mana?" teriak Guy sensei dengan toanya.

"Pulang," bentak Gaara kesal, dia sudah dalam bahaya gitu, tapi senseinya malah bercanda.

Karena berlari sambil melirik-lirik Lee, Gaara sukses menabrak seorang yang baru keluar dari Salen S7 Twin Turbo-nya.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya orang itu khawatir, dia mengulurkan tangannya pada Gaara yang meringis.

"Hn," Gaara berdiri tanpa menatap si penabrak dan langsung ngacir ke mobilnya. Sebelum membanting pintu mobilnya menutup, Gaara menoleh kepada si penabrak sekilas. 'Rambut panjang dan mata lavender, itu Hinata bukan ya? Eh bukannya Hinata sedang bersama Kiba? Eh? Nggak tau deh'

XxXxX

Gaara merebahkan kepalanya di meja, di depannya terdapat bertumpuk-tumpuk laporan yang sedang dia periksa, di sisi lain laptopnya menyala berkedip. Dia sedang berada di Sabaku corporation, menyelesaikan tugasnya sebagai calon direktur.

"Gaara-chan, capek ya?" Temari menghampiri Gaara dan mengelus rambut merah adiknya.

Gaara langsung ngambek sambil jeduk-jedukin kepalanya di meja, "Neechan, aku ini cowok, sudah kelas dua SMU, berhentilah manggil pake Chan-chan itu,"

Temari mengangkat sebelah alisnya, "Loh, mau kamu kelas dua SMU kek, atau mau kamu direktur Sabaku corporation kek, kamukan tetep aja adek paling bontot neechan. Lagi pula kamu itu imut banget deh, bikin nggak nahan," kata Temari sambil mencium kedua pipi Gaara, meninggalkan sepasang bentuk bibir berwarna merah menyala seperti tato Ai di jidatnya.

Gaara mengelap pipinya sambil cemberut dan mengomel dalam hati. Gara-gara panggilan Temari itulah, Lee, karyawan dan karyawati Sabaku corporation, pegawai-pegawai Konoha Bakery (toko kue langganan Gaara), dan semua orang lainnya ikut-ikutan manggil dia 'Gaara-chan'.

Soalnya pertama kali Temari keceplosan adalah saat pertandingan final basket se-Konoha, saat Gaara akan melakukan free-throw, di saat suasana sedang hening, dan di saat sebuah stasiun televisi menayangkan pertandingan itu secara live. Temari dengan toanya meneriakkan 'Gaara-chan' dengan sepenuh hati, membuat semua orang langsung merubah namanya dari Sabaku no Gaara menjadi Gaara-chan. Bahkan reporter yang mewawancarainyapun ikut-ikutan. Kalau ingat kejadian itu, rasanya Gaara ingin bunuh diri saja.

"Makan dulu ya, tadi Shikamaru beliin neechan takoyaki, mau ya? Nee suapin," kata Temari dengan innocentnya.

Gaara langsung nimpukin kepalanya sendiri pake salah satu laporan yang ada di depannya, tanda kalau dia nggak mau dan protes.

"Adek, jangan bikin neechan marah-marah, kamu tahu kan kalau jarak Konoha bakery dan kantor kita ini jauh. OB yang nee suruh beliin cake strawberry dan es krim cokelat kamu belum balik. Jadi makan ini dulu," omel Temari.

Gaara diam saja, masih dalam posisi tadi.

"Kalau kamu nggak bisa sabaran gitu, kenapa tadi nggak langsung mampir dan beli sendiri. Toko itu kan nggak jauh dari sekolah kamu,"

Gaara mengumpat dalam hati, beli sendiri? Yang benar saja, orang-orang di Konoha Bakeri itu nggak normal semua. Tukang parkirnya aneh, dia lebih suka mandangin Gaara sambil cengar-cengir mesum dari pada ngarahin parkiran, sampe Aston Martin Gaara sukses nabrakin ibu-ibu yang lagi pake skuter. Terus Karyawan/karyawatinya nggak beres, walaupun Gaara datang duluan tapi pasti dilayani belakangan, terus dilecehin pula, pake dipegang-pegang dan dipeluk-peluk. Waktu order dilama-lamain ("Gaara-chan mau strawberry cake dan sundae ya? Yakin cuma itu? Pikir-pikir lagi deh," "Kenapa dibungkus? Makan di sini aja, kakak temenin!" "Plastiknya cuma ada warna hitam, Gaara-chan tunggu dulu ya, yang warna merah lagi kakak cari," "Kotaknya mau yang gede atau yang kecil?" "Kalau cakenya gambar hati mau nggak? Gratis deh!" dsb). Terus pas bayar dipersulit ("Kalau kembaliannya pake ciuman mau nggak?" "Nggak ada senyum, nggak ada kembalian," "Foto bareng sepuluh kali baru boleh pulang," "Kapan kita kencan?" dll).

Kalau cuma sekali Gaara nggak akan takut, lah ini, setiap dia ke sana pasti dinistai.

Terus ada pelanggan yang juga senang ngisengin dia. Gank cowok-cowok yang namain diri mereka Akatsuki, gank cowok mencurigakan dengan mobil dan jas hitam yang bercorak awan merah, terus orangnya aneh-aneh semua.

Kalau kebetulan ada mereka, pasti Gaara digangguin, dipegang-pegang tangannya, dicubit-cubit pipinya, diusel-usel kepalanya, dll. Bikin Gaara merinding. Celakanya, kayaknya mereka sudah menetapkan Konoha Bakery sebagai basecamp mereka, jadi setiap Gaara datang, mereka pasti ada. Huh, pokoknya kalau ke sana, niat bunuh diri banget deh.

Pintu diketuk dan seorang OB masuk.

"Ah, akhirnya, untung kamu cepat Kotetsu, Gaara sudah ngambek nih," kata Temari sambil mengambil bungkusan yang diulurkan Kotetsu.

"Ng... Gaara-chan..." Kotetsu langsung jiper dan berhenti ngomong begitu Gaara memelototinya, "Ng.. Maksud saya Gaara-sama-chan," death glare lagi, "Ng, maksud saya Tuan muda kecil, Gaara-sama, anda dapat salam dari abang parkiran, karyawan/karyawati dan gank Akatsuki,"

Sebelum Gaara ngamuk, OB itu sudah ngabur duluan, meninggalkan Temari yang terkikik geli.

Gaara memakan cake dan es krimnya dalam diam, dan sekali lagi pintu diketuk. Gaara sudah berjanji dalam hati, kalau yang di balik pintu itu Kotetsu lagi, sudah dipastiin dia bakalan nabokin itu OB. Tapi ternyata yang nongol malahan si cowok Nara, pacar Temari.

"Temari-chan, Gaara-chan, Hizashi-san mau pamit," kata Shikamaru sambil mempersilahkan seorang masuk.

Gaara nggak terlalu memperhatikan, dia sibuk mengaduk Sundaenya dengan wafer stik ketika Temari dan orang yang disebut Hizashi-san itu bercakap-cakap.

"Ah, jadi ini ya Sabaku no Gaara? Gaara-chan itu?" kata Hiashi yang membuat Gaara menghentikan adukannya dan manengadah, "wah benar, manis banget, padahal sudah SMU," lanjutnya, dan tanpa komando tangan Hiashi sudah terulur untuk mencubiti pipi Gaara.

Gaara langsung berdiri dan otomatis mundur ke belakang kakak perempuannya untuk berlindung dari om-om yang kelihatannya pedophil.

"Adek, sana beri salam. Hizashi-san ini teman ayah dan pemimpin Hyuuga corporation," kata Temari menjelaskan sambil tangannya menarik Gaara untuk maju.

Gaara cuma membungkuk sedikit dan langsung mundur lagi dengan gerakan difensip. Ayolah, Gaara sudah cukup banyak pengalaman di pegang-pegang sama orang aneh, bukan salahnya kalau dia sedikit takut.

"Ah Temari-chan, gimana tentang yang saya tawarkan dulu, apa sudah bisa dilakukan?" tanya Hizashi sambil tersenyum tidak jelas ke arah Gaara, yang membuat Gaara merasa mendapat firasat buruk.

"Oh itu..." Temari dengan mencurigakannya melirik Gaara dengan salah tingkah, "saya belum bisa memutuskannya, Kankuro baru bisa kembali dari China besok. Saya baru akan meminta bantuannya untuk masalah ini. Hiashi-san tunggu kabar baiknya saja,"

Hizashi tampak senang, sekali lagi tangannya terulur untuk mencolek pipi Gaara, kali ini hampir saja Gaara ngumpet ke bawah meja, "Baiklah, saya pamit dulu,"

"Hati-hati,"

XxXxX

To be continue

XxXxX

Otanjoubi omedetou, Mendyta Levina Yusuf, I wish you all the best. Gomen kalo cerita yang gue bikin ancur dan banyak miss-nya, mata gue udah jereng melototin dokumen ini, kalau masih ada kekeliruan, anggaplah gue khilaf. Saengil chukaderimnida my beloved friend, Muaaah *digampar Aik*

Setelah baca, jangan lupa meninggalkan Review!