Title: I Live In You

Rate: T

Disclaimer: as always...the char in story not mine its belong to disney and square enix

Prolog

"Sora... Kamu harus kuat. Kamu satu-satunya harapan keluarga ini... Anak mama yang pertama."

Sora bergerak dalam kantung plasenta yang membungkus tubuhnya. Ia bergerak ringan, mendengarkan pesan dari ibunya yang mengusap ringan perutnya. Ia membuka matanya sedikit, ia melihat ada orang lain disana bergelung serupa dengannya di kantung plasenta lain, saudara kembar yang tidak disadari orang tua mereka. Sora menatapnya dan tersenyum, saudaranya masih terpejam. Sora bergerak pelan, memutar mendekatkan dirinya pada saudaranya. Ia perlahan membuka matanya. Ia mengedip melihat wajah Sora, mereka seperti bercermin. Ia menatap Sora yang tersenyum kepadanya. Sora mengulurkan tangannya yang mungil pada saudaranya.

"Hei..." Sora membatin.

"Kita adalah satu, tak ada yang dapat memisahkan kita. Hidupku itu milikmu dan begitu sebaliknya." Sora berpesan pada saudaranya.

Ia menggenggam tangan Roxas. Janji yang dipegang teguh oleh keduannya sejak mereka merasa hangat di dalam kandungan hingga mereka dewasa.

"Ayo bu... Pertahankan napasnya..." Suster berkata pada Aerith, ibu Sora.

"Huff... Huff... Aaarghh..." Napas Aerith memburu. Ia menarik napasnya menahan sakit yang luar biasa untuk mempertahankan anak pertamanya, Sora.

"Ayo bu, sedikit lagi sudah keluar." Suster memberi tahu.

Aerith mengerahkan seluruh tenaganya mende=orong bayinya keluar.

"OAAAAaaaa...." Tangis bayi pecah.

"Laki-laki, anaknya laki-laki..." Suster memberikan bayi yang baru lahir kepada Aerith.

"Sora... Namanya Sora..." Bisik Aerith masih merintih. Ia merasa aneh, ada gerakan aneh di perutnya.

"Sus-ter." Rintihnya.

"Ibu... Ibu??" Suster memanggil Aerith, tapi ia tak sempat menjawab karena pingsan.

"DOKTER!! Bayinya!! Ada bayi satu lagi!!" Suster berteriak.

Dokter datang tergesa-gesa. Keadaan semakin kacau karena sang ibu pingsan. Suster dan dokter terpaksa menyiapkan operasi.

"Bayinya kembar tapi ibu Aerith telah pingsan, tak mungkin melahirkan normal. Kami akan menjalankan operasi untuk mengeluarkan bayinya." Dokter menginformasikan pada keluarga Aerith. Ayah Sora, Cloud Strife hanya bisa pasrah pada keputusan dokter.

Dokter menjalankan operasi. Ia mulai membuka perut Aerith dengan pisau oprasinya. Bayi yang ada di dalam bergerak mencari jalan keluar. Ia memberontak, dokter yang melihat tersenyum kagum pada semangat bayi ini. Ia mengangkat bayi itu keluar dari rahim ibunya.

"OAAAAAAAA..." Bayi itu menangis keras, lebih keras dari kakaknya.

"Laki-laki, ia pasti jadi laki-laki yang hebat." Gumam dokter.

TO BE CONTINUED

A.N : fiuhh....ini fic pertama g soal SoRoku n pertama kalinya juga saya menginjakan kaki di fandom ini...masi ada lanjutannya...review di tunggu banget tapi jgn di hina yah...

hohohohohohohohohohohoo

enjoy