Vanilla Cream
A/N: GYAAAAAAAAAAAAA~~~!
Benar-benar saia ini…. Author yang laknat! Fic udah lama kagak diupdate…. Maklum ada tes semesteran….
Okeey, ini dia chapie 2 dari Vanilla Cream! Selamat membaca!
Dis: Basara punyanya CAPCOM sayangnya…. Kalo punya saia yaoi deh isinya….
-dikeplak-
WARNING: Rating ganti jadi M karena explicit LEMON…. Mwahahahahahahahah~
Cream II: Steps
Dojo ramai sekali. Teriakan penuh semangat dari para anggota klub karate membahana.
"Ciaat!"
"Heah!"
"Ossh!"
Masamune selaku ketua berkeliling mengawasi anggotanya.
"Lebih semangat! Hei, anak sabuk putih! Gerakanmu kurang bagus!"
"Iya, ketua!"
"Hei, yang di sudut! Tendanganmu kurang kuat!"
"Baik, ketua!"
Masamune diam di tempat dia berdiri. Dia merasakan ada sesuatu yang menghampirinya dari atas.
"Hiaaaaatt!!"
TEPP!
Masamune menahan tendangan itu dengan tangan kosong.
"Usaha yang bagus, Yukimura, tetapi belum cukup."
"Masamune-dono memang hebat!"
Masamune tersenyum, kemudian menghempaskan Yukimura.
"Hup!" Pemuda itu kembali berdiri.
"Oke, kembali latihan!" Perintah Masamune.
Dojo kembali ramai.
"Yukimura, kemari."
Yukimura mengikuti Masamune ke bangku panjang.
"Ada apa, Masamune-dono?" Tanya Yukimura.
Masamune duduk di bangku sambil meraih botol minum.
"Kita pergi ke villaku di pantai."
"Eeh? Ada apa memangnya?"
"Refreshing. Sekalian latihan intensif menjelang pertandingan."
Yukimura berbinar. "Oke! Apa yang lain diajak?"
"Kita berdua."
"Berdua saja?"
"Iya. Agar latihannya lebih intensif."
"Oke! Kapan kita pergi?" Tanya Yukimura semangat.
"Pulang sekolah."
Yukimura menatap Masamune. "Secepat itu?"
"Iyaaa…."
"Terserah Masamune-dono, deh! Aku sudah tak sabar latihannya nanti seperti apa!"
Masamune tersenyum penuh arti. Tangannya mengutak-atik botol gel rambut yang dingin.
Pulang sekolah.
"Yukimura-danna, nanti jangan lupa tugas dari Oyakata-sama!" Ujar Sasuke.
"Gomen, Sasuke! Aku mau pergi!"
"Ke mana?"
"Ke villanya Masamune-dono!"
DEG!
"Ke villa Masamune-dono?" Tanya Sasuke hati-hati.
"Iya! Kami akan latihan!"
"Latihan? Masa cuma berdua?" Sasuke agak curiga.
"Yaa…. Sebentar lagi kan turnamen antar sekolah, jadi Masamune-dono memberi latihan intensif."
"Oh…"
Sasuke tak bertanya lagi. Dia sibuk menata bukunya.
"Yosh!" Yukimura mengangkat tasnya. "Aku pergi dulu ya, Sasuke!"
"Iya, hati-hati ya Danna."
Sasuke memperhatikan Yukimura yang keluar kamar.
"Danna…."
"Masamune-dono!"
Masamune menoleh. "Lama sekali."
"Maaf! Tadi aku sedang beres-beres dulu."
"Fuh, ayo cepat."
"Oke!"
Mereka pergi naik motor.
"Hei Yukimura, pegangan yang kuat!"
"He?"
"Pegangan!"
Masamune menarik tangan Yukimura dan meletakkannya di pinggangnya.
"Pegangan. Aku ngebut."
"I-iya…." Yukimura gugup.
Motor Kawasaki Ninja RR warna biru itu melaju dengan cepat di jalanan.
"Wuaaaaa…."
Yukimura berpegangan kuat. Rambut panjangnya yang terikat berkibar kencang ditiup angin.
'Yukimura jadi seperti anak kecil.'
Masamune tersenyum kecil.
"Huwaaaa…. Sugoi!"
Yukimura nampak senang sekali saat sudah sampai.
"Hei, kita beres-beres dulu." Tegur Masamune.
"Oke!"
Yukimura mengikuti Masamune masuk ke dalam.
"Waah, keren…. Ternyata Masamune-dono benar-benar orang kaya, ya." Yukimura terkagum-kagum saat masuk ke dalam.
"Heh…."
Masamune menuju dapur bergaya country yang dilengkapi mini bar.
"Mau minum apa?"
"Apa saja deh!"
"Tequila. Vinegar, Bloody Mary…."
Yukimura kaget. "Masamune-dono ini! Jangan minum yang seperti itu, nggak baik!"
"Kau mau atau tidak?" Masamune mengeluarkan sebotol Tequila dari kulkas.
"Eeehmm…."
"Sini."
Yukimura mendekati Masamune.
"Ini, coba dulu." Masamune menyerahkan gelas kecil yang sudah diisi Tequila.
"Tidak! Oyakata-sama bilang itu tidak baik!" Tolak Yukimura.
"Sedikit saja."
Yukimura menggeleng.
"Hmph."
Masamune hendak meminum tequilanya, namun Yukimura menahan tangannya. Masamune merasa kesal.
"Apa-apaan itu?"
"Aku tak akan biarkan Masamune-dono minum minuman yang seperti itu!"
Mereka berkelahi. Masamune keluar sebagai pemenang, dia menindih Yukimura.
"Lihat? Kau belum ada apa-apanya, Sanada."
"Cih…"
Tiba-tiba pandangan Masamune berubah lembut. Jari-jemarinya mengusap lembut rambut Yukimura.
"Masamune-dono? Doushite?" Tanya Yukimura, lagi-lagi dengan kepolosannya yang khas.
"Hm…"
Masamune mencium lembut pemuda di bawahnya. Yukimura sudah mulai terbiasa, dia membelai rambut Masamune.
"Mm…. hmm…"
Masamune menatap Yukimura sejenak, kemudian menciumnya kembali, sambil menghisap lidahnya lembut.
"Mmmmhh…." Yukimura mengerang sedikit.
Mereka bermain lidah untuk beberapa menit.
"Hey, Yukimura."
"Ng…. apa?"
"Pindah. Disini dingin."
Yukimura mengangguk.
"Ah, kamarnya bagus."
Masamune menutup pintu dan menguncinya.
"Are you ready? I won't go easy on you."
"Oke."
Masamune mendekati Yukimura dan Yukimura deg-degan.
"Lakukan sesuatu untukku."
"Nani?"
Masamune duduk di tepian ranjang. Dia membuka celananya dan mengulurkan sesuatu di hadapan Yukimura.
"Suck it."
"Hah?" Yukimura kaget.
"Suck it, Yukimura."
Yukimura terdiam sejenak.
"Etou…"
"Doushite nani, Yukimura?"
Yukimura menggeleng, dia berjongkok dan menjilati benda itu.
"Ah, ah, yes…." Masamune tersenyum melihat Yukimura yang berwajah merah.
"Aw, come on!"
Masamune mendorong kepala Yukimura maju. Yukimura terkejut, dia agak tersedak saat benda itu masuk mulutnya.
"Suck that…." Perintah Masamune.
Yukimura menghisap benda itu sambil sesekali merangsangnya dengan tangan. Masamune meringis sambil sesekali memainkan rambut Yukimura.
"Aah… mm… oh, love you…. Faster."
Yukimura mengulum dan menghisap benda itu semakin cepat. Rangsangan yang lebih dari cukup untuk membuat Masamune menjerit puas dan mengeluarkan cairannya di dalam mulut Yukimura.
"Mmh…"
Cairan itu menetes-netes dari mulut Yukimura.
"Maaf, maaf, Yukimura. Kebiasaan buruk."
Masamune tersenyum puas, tangannya meraba daerah sensitif Yukimura dari dalam.
"A-aaah… Masamune-dono, jangan…. Ngh…."
"Tenang saja, tidak apa-apa."
Masamune melucuti pakaian Yukimura, kemudian dia mengambil botol gel yang sudah dia bawa.
"Masamune-dono, kau mau apa…?"
"Hm? Rasakan saja sendiri."
Masamune mengeluarkan gel itu di jari tengahnya, kemudian memasukkan jarinya ke bagian belakang tubuh Yukimura.
"Aaaah!!! Hhaa…."
"Dingin?"
Yukimura mencengkram seprai erat. "Dingin…. Aah…."
"Tahanlah sebentar."
Masamune menggesek-gesekkan jarinya.
"Aaaahh…. Masamune-dono…. Ah, ah…."
"Bagaimana, Sanada?"
"Perih…. Uahh…. Ahh…. Masamune-dono…."
Masamune menjilati pipi dan leher Yukimura. Tangan satunya agak mencengkram daerah sensitif Yukimura.
"Uaah! Terlalu kuat…. Masamune-dono…."
"Hm?"
Masamune menarik jarinya.
"Ini pengalaman pertamamu, ya…. Aku tak mau kau terluka."
Masamune menanggalkan pakaiannya sendiri, kemudian menindih Yukimura sambil perlahan memasukkan ereksinya ke dalam tubuh pemuda polos di bawahnya. Yukimura terkejut.
"Aaah…. Masamune-dono…."
"Sebentar…. Hh…."
Yukimura meringis. Masamune menciumnya sambil menggesekkan genitalnya perlahan.
"Aaah…. Aaah…. Masamune-dono…." Yukimura memeluk Masamune erat.
"Doushite nani, Yukimura…."
Dengan susah payah Yukimura menyentuhkan jari-jemarinya menuju rambut Masamune, membelainya penuh sayang.
"Yukimura?"
"Aku suka…." Yukimura tersenyum lembut. "Masamune-dono…."
"Yukimura…."
Masamune terdiam sejenak, kemudian dia tersenyum dan kembali mendesak masuk.
"Aaaaakkh…. Masamune-dono…. Ittai….! Aaah…. Aah…." Yukimura meneteskan air dari sudut matanya. Masamune segera menghapusnya dengan jarinya.
"I love you… Yukimura…." Bisik Masamune.
"Masamune-dono…."
Masamune masih mendesak masuk. Semakin cepat sehingga Yukimura terus menjerit. Bagi Masamune, jeritan Yukimura adalah ekstasi.... Ekstasi yang mendorongnya terus mendesak masuk sampai mencapai puncak nafsunya.
"AAAAAAKKKH!!!" Yukimura menjerit keras sekali. Masamune menatapnya, lalu memeluknya.
"Sudah selesai," Ucapnya menenangkan Yukimura. "Tidurlah."
Yukimura terbuai oleh hembusan angin dan pelukan Masamune, dia mulai terlelap.
Beberapa jam kemudian....
"Huaahm..." Masamune terbangun duluan. Yukimura masih terlelap di sampingnya, di dalam pelukannya.
Yukimura terlihat sangat cantik bila sedang tidur. Semuanya tahu itu. Bahkan Masamune tak bisa menolak pesona pemuda yang senantiasa penuh semangat itu.
Rambut coklat yang panjang dan terlihat indah, serta bola mata berwarna coklat yang jernih, bergerak aktif, yang selalu ingin tahu. Kecintaan terhadap dango yang membuat siapapun ingin tertawa melihatnya. Sifat penuh semangat, polos, ceroboh, serta ingin mencoba hal-hal baru namun tetap sopan, mungkin itulah yang membuat Yukimura disukai banyak orang.
Saat tertidur wajahnya seperti malaikat. Sangat manis dan polos, seakan tanpa dosa sedikitpun. Gerakan dadanya naik-turun secara teratur seiring hembusan nafasnya. Sangat cantik.
"Yukimura, ayo bangun." Masamune mencolek pipi Yukimura. Tak ada respon. Kemudian dia mencoleknya lagi.
"Mmmh...." Yukimura terbangun sebentar. " Lima menit lagi.... huaaahm...."
Masamune tersenyum geli saat melihat Yukimura menggeliat pelan dan kembali tidur dalam pelukannya.
"Baiklah, lima menit lagi."
Dan Masamune pun kembali terlelap bersama malaikat kecilnya itu.
HWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH~~
I'm back with LEMON!!
Please review.... ripiw.....
MWAHAHAHAHAHAHA~~~
-ditimpuk-