Disclaimer : Bleach punya Tite Kubo.. Dan surat ini gue nemu di webnya Raditya Dika dan sedikit gue edit.
The Letter Diary
Rate : T
Genre : Romance/General
Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu duduk di depan rental. Dan di saat kamu muncul, aku akan bersembunyi di dekat pagar sekolah sambil tersenyum memandangmu sedang berbincang dengan Ishida, Renji dan Chad. Aku benci merasa lega setelah melihat mu .
Aku benci terkejut saat melihat SMS kamu muncul di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawarnya dan hanya bisa pasrah.
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kebaikan yang kamu berikan kepadaku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu memperhatikan ku saat memilih komik, saat kamu menjaga rental komik itu. Oh, aku benci kenapa ketika kamu tersenyum pada ku, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika ku bersuara dan mengingatkan, "Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata Rukia, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common," hingga harus dimentahkan oleh hati yang berkata, "Rukia bodoh, Jangan hiraukan logikamu yang tidak punya perasaan itu."
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu Ichigo. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini. Di balik semua rasa rindu, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…
Aku takut sendirian
Dan aku sangat mencintaimu Kurosaki Ichigo..
BinBin : Huee.. Gaje ya?? Gue publish ini Cuma buat iseng kok. Soalnya nie surat tuh pas banget ama keseharian gue.
Mayen : Ohhh....Lo suka ma penjaga rental komik depan skula lo itu ya??
BinBin : *Blushing* Husss… Jangan bongkar aib gue dunk!!
Rukia : Hahaha… Ketahuan dehh.. Hayoo..Hayoo…
BinBin : Arghh!! Mayen sih! Tuu… kan Rukia jadi tauu…
Mayen : Wkakaka.. lagian juga lo, bkannya update fic tapi malah publish fic gaje kea gini.
BinBin : Biarin!!! Minna… Kalo kalo ada yang mau repiu,, ayo repiu aja!!! Dengan senang hati saya terima kok!!!
Mayen : Daann.. Buat yang nunggu update fic My Father?! Sabar ya, sebentar lagi selesai kok.
Ayo Tekan ijo-ijo di bawah…!! Onegai!!!!