Mawar hitam berarti kematian. Mawar hitampulalah yang menjadi satu-satunya barang bukti kejahatan sang pembunuh yang menamai dirinya Black Rose.

BLOOD: Black Rose

-

Eyeshield © Riichiro Inagaki and Yusuke Murata

-

BLOOD: Black Rose © Luina Ren Michaelis

-

Warning: AU, OOC, don't like don't read

-

Genre: Crime/Suspense

-

Happy reading!

*
*

*

*

*

Langit sekelam sisi tergelap manusia, deru angin memecah ketenangan dedaunan di pohon-pohon, dan suara gonggongan anjing menggema di tengah gaung kesunyian. Semua itu bersatu bagaikan sebuah simfoni kelam pada malam itu.

Setenang apapun malam, pasti kau bisa merasakan aura kehidupan, bukan? Tetapi, malam itu berbeda dari malam pada umumnya. Tak ada aura kehidupan… yang ada hanyalah kegelapan dan kesunyian.

Apa kau tahu 'malam' apa itu?

Malam di antara ilusi dan kenyataan.

XxX

'Zraaaaash'

Besi dengan panjang 50 cm itu menghunus tubuh seorang pemuda bertubuh tegap. Sang pembunuh kemudian menambah tekanan pada besi hingga menyebabkan besi itu menembus jantung… tulang iga… daging… dan kulit punggung.

Besi yang digunakan bentuknya menyerupai pedang. Walaupun ujung besi itu tajam, tetapi, sisi kanan dan kiri besi tetaplah sama layaknya besi pada umumnya; tumpul. Dan faktor itulah yang menyebabkan pembunuh tersebut menggunakan besi.

Agar sang korban bisa merasakan sakit yang lebih lama.

"B-breng… sek.." maki sang pemuda di tengah kesakitan yang tengah menderanya. Namun, makian sang pemuda malah ditanggapi sang pembunuh dengan seringaian dan tatapan mata yang seakan terbutakan oleh hasrat membunuh.

Jantung pemuda itu berhenti berdetak, pertanda ia telah menjemput ajal. Tubuh pemuda itu kemudian terhempas ke tanah dengan keadaan besi menembus tubuhnya dari dada kiri hingga punggung.

Sementara itu, pemuda kedua yang tak lain adalah sang pembunuh memandang tubuh tak bernyawa yang telah bersimbah cairan pekat berwarna merah; darah. Pembunuh itu kemudian berjongkok di sisi kanan pemuda pertama.

"Mawar hitam yang cantik," sang pembunuh mulai berkata seraya mengeluarkan setangkai mawar hitam yang tersembunyi di balik mantelnya. "Sebagai hadiah untuk kematianmu, Tuan Bud."

Pembunuh tersebut meletakkan mawar hitam di tangan kanan Bud. Serta merta pembunuh itu mengambil besi dengan ujung tajam yang bersarang di dada kiri Bud.

"Darah yang segar." Seringai menyeramkan kembali menghiasi wajah si pembunuh. Ia kemudian menjilat sedikit darah dari besi.

Kemudian ia mengambil sebuah belati dari mantelnya.

Black Rose

Rangkaian huruf-huruf itu diukir sang pembunuh di atas perut Bud dengan menggunakan belati. Darah segar keluar bersamaan dengan goresan yang ia buat. Setelah selesai, ia kembali memasukkan belati itu dalam mantel. Dia kemudian mengeratkan genggamannya pada besi untuk menghunus jantung Bud lagi.

'Zraaaaash'

XxX

'Bruk'

Seorang pemuda terjatuh dari bangkunya. Perlahan ia bangun dan kembali duduk di bangku tadi. Setelah itu, ia meregangkan badannya yang semula kaku. Pemuda berambut coklat itu kemudian mencerna apa yang telah terjadi.

Oh, rupanya ia tertidur di ruang kerjanya. Pemuda itu kemudian menatap ruang kerja miliknya miliknya yang amat besar dan ia mendapati bahwa ruangannya masih sama seperti sebelum dia tertidur. Bangku, perapian, lukisan, kaca pembesar, dan setumpuk kertas… semuanya masih sama.

Pemuda tersebut terdiam.

Sena Kobayakawa, itulah nama pemuda itu. Bola matanya coklat, rambutnyapun coklat. Sena amat manis untuk menjadi seorang laki-laki. Tapi, siapa sangka bahwa pemuda berambut coklat itu adalah detektif? Tampang innocentnya benar-benar menipu.

Apa kau tahu?

Sena adalah seorang detektif muda yang sangat diakui oleh kepolisian Jepang berkat kemampuannya mengungkapkan kasus-kasus. Dan belum lama ini, ia memecahkan sebuah kasus pembunuhan rumit yang membuat nama Sena Kobayakawa disejajarkan dengan detektif handal lainnya.

Drrt… drrt

Handphone milik Sena bergetar. Dengan ragu, Sena mengambil handphonenya.

Riku Kaitani

Calling.

Pip

"Selamat pagi. Bisa bicara dengan Sena Kobayakawa?" kata seseorang si ujung sana.

"Selamat pagi. Ini aku. Ada apa, Riku?" tanya Sena sambil tersenyum tipis.

"Hey, Sena, Kau pasti akan tertarik dengan hal ini,"

"H- hal apa?"

"Black Rose."

TBC

Yeah! Akhirnya chapter ini selesai! *loncat-loncat gaje*

Ada yang tahu 'Black Rose' siapa? XD

Fufufufufu

Sebenarnya bunga yang memiliki arti kematian adalah general poppy. Arti dari bunga mawar hitam kalau gak salah mati. Kenapa Lui memilih mawar hitam? Karna bunga itu nampaknya cocok mewarnai serangkaian kasus di fic ini.

Dan kenapa yang terbunuh adalah Bud? 8D *kalau ini sih, karna Lui yang mau* -dikeroyok-

fic ini terlalu pendek ya? DX

Kritik dan saran akan sangat membantu.

Review? XD