Hari yang Paling Terang
{Gon & Kurapika version}
By: Naura Sakakibara
DISCLAIMER
Hunter x Hunter © Yoshihiro Togashi
~*~
NOTE
Kudedikasikan kepada Light (ini request-mu, Light). Maaf ya baru sekarang di-publish! Selain untuk Light, ini juga kudedikasikan kepada Mahluk (Ajeng), Irel (bukan pen name-nya karena dia tidak punya account di sini), Alice, dan Shireishou.
Semoga kalian semua suka. (^_^)
[Kurapika's POV]
~*~
Aku berdiri menatap langit yang penuh dengan cahaya. Langit yang penuh harapan... Akhir-akhir ini, sepertinya ada sesuatu yang mulai berubah di dalam tubuhku. Entah, apa itu yang berubah... Aku masih belum yakin... Kututup rapat kedua mataku... Pikiran-pikiran mulai membanjiri otakku...
~*~
Hari ini...
Semuanya kelihatan jelas...
Langit terlihat sangat cerah...
Udara terasa sangat hangat...
~*~
Hari ini...
Semangat membara di dadaku...
Kebahagiaan memuncak di hatiku...
Senyuman terbentuk di bibirku...
~*~
Hari ini...
Jiwaku merasa bebas...
Ragaku merasa sangat tenang...
Tak ada amarah tak terkendalikan...
~*~
Semua ini...
Gara-gara dia...
Bayangan kegelapan...
Menghilang sudah...
~*~
"Kurapika!" ujar temanku yang berambut hitam. Aku segera tersadar dan membuka mata. Kutunggu sampai ia melanjutkan apa yang ingin ia bicarakan. Tapi... Ia tidak mengatakan apa-apa... Sebenarnya, ada apa? Seketika itu juga, senyum lebar merekah di bibirnya dan, entah kenapa, diikuti olehku.
Dia berlari sambil merentangkan tangannya di hamparan padang rumput yang hijau; seolah akan terbang. Tanpa kusadari, aku ikut berlari dan terbang dengan bebas bersamanya. Dia tertawa sambil merasakan nyamannya sentuhan angin; tanpa kusadari, aku juga tertawa bersamanya. Dia berhenti dan terjatuh, terlentang, di depanku; aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Dia tertidur di hadapanku, aku berbaring di sebelahnya.
~*~
Gara-gara dia...
Lega rasanya raga ini...
Tenang rasanya hati ini...
Mantap rasanya langkah ini...
~*~
Gara-gara dia...
Aku merasa hidup semakin indah...
Aku merasa hidup semakin terang...
Aku merasa hidup semakin menyenangkan...
~*~
Hanya dia...
Yang dapat menyadarkanku...
Dari semua ikatan-ikatan...
Masa lalu yang paling gelap...
~*~
"Kurapika, langitnya cerah ya?" ternyata dia tidak tidur; dia hanya memejamkan matanya tadi.
"Iya, Gon. Langitnya sangat cerah..." kujawab ia sambil menatap langit dalam-dalam; seakan ada sesuatu yang tersimpan di dalamnya. Kita berbaring di atas padang rumput yang hangat dan terus begitu sampai...
"Kurapika, aku lapar..." celetuk Gon dengan tidak semangat.
"Eh? Gon, kita baru saja makan tadi," tak kusangka dia bisa menjadi lapar secepat itu. "Baiklah! Yang tercepat, dia yang dapat bagian makanan paling banyak." dan ya, ini berhasil mengobarkan semangatnya lagi. Aku segera berdiri, berlari, mengejar angin yang tak tampak.
"YA!" Gon langsung berdiri dan berlari mengejarku. Kali ini, aku yang berada di depan.
~*~
Saat ini...
Kami tertawa bersama-sama...
Kami berlari menghadapi dunia...
Kami berlari menyapa dunia...
~*~
Matahari menyinari langkah kami...
Matahari menemani kami...
Tapi, matahari yang lain...
Kini sedang mengejarku...
~*~
"HIYA! Aku menangkapmu!" seru Gon yang sekarang sudah melingkarkan tangannya kedua lengannya ke pinggangku; dia memelukku dengan erat. Aku tersenyum lagi dan menggenggam tangannya yang masih memelukku.
"Kau seharusnya lari mendahuluiku, bukannya lari untuk menangkapku..." gumamku dengan lembut kepadanya.
"Tidak mau! Aku mau memelukmu saja!" sambil tertawa karena mendengar kata-katanya tadi, aku melepas pelukannya dan membelai rambutnya.
"Bukannya kau tadi mau makan, Gon?" aku mengingatkannya.
"Tidak jadi! Aku mau bersama-sama Kurapika saja." ujarnya sambil menggelengkan kepalanya. Seketika, tawa kecil keluar dari mulutku melihat sikap Gon yang kekanak-kanakan tersebut. "Kurapika, aku sayang sama Kurapika..." ucapannya membuatku terkejut ."Sebagai kakak, tentunya!" tambahnya; membuatku bahagia, sekali lagi.
~*~
"Gon, terima kasih ya..." tiba-tiba air mata mengalir dari mataku.
"Terima kasih? Terima kasih kenapa, Kurapika?" tanya Gon dengan kebingungan atas ucapanku tadi dan juga denganku yang tiba-tiba menangis. Aku tidak mengatakan apa-apa; biarlah dia mengetahuinya sendiri. Aku hanya tersenyum sambil memeluknya lagi. Yang pasti, gara-gara dia... Aku dapat tersenyum kembali.
"Kurapika, kali ini aku benar-benar lapar!" perkataannya membuatku tertawa kecil untuk yang kesekian kalinya; Gon memang kekanak-kanakan. Aku segera menghapus air mataku dan menggandeng tangannya.
"Ayo, Gon. Waktunya kita makan."
"Iya!" ujarnya bersemangat sambil menarik tanganku.
~*~
Ya...
Gara-gara dia..
Hari ini menjadi...
Hari yang paling terang...
~*~
~END~
Last words
Terima kasih sudah membacanya! (^_^) Semoga kalian semua suka, ya! Terutama Light, karena ini request dari Light. Review sangat diterima, flame juga diterima asal membangun dan tidak asal menyakiti hati. OK? (^_^)