Disclaimer : Naruto punya'e Masashi, Cuma ceritanya punya saya.

Summary : Sakura seorang cewek 18 tahun yang mencari kost-kostan. Tapi malangnya dia terpaksa mendapat kost-kostan khusus cowok. Dan… begitulah… Saisaku Gaasaku Itasaku Sasusaku (urutan penulisan gak ada hubungan sama urutan pair^^)R&R ya…

Gara-Gara Kost

"O, ya sudah, terimakasih," Sakura segera berbalik dan meninggalkan kost-kostan itu dengan kecewa.

"Yah, mana lagi nih? semua kost udah pada penuh. Aku harus tinggal di mana lagi?" Sakura bergumam pelan sambil mengendarai motornya. Sakura adalah seorang cewek 18 tahun, yang sekarang kuliah di UK (Universitas Konoha). Berhubung rumahnya jauh dari Universitas dan daripada capek setiap hari harus bolak-balik dari rumah ke Universitas, dia memilih indekost saja, walau awalnya orang tuanya keberatan. Tapi malangnya semua kost yang diincarnya sudah penuh. Semuanya. Kebanyakan yang menempati adalah mahasiswa baru sepertinya. Yah, maklum saja, penerimaan mahasiswa baru baru saja selesai.

"Duh, mana lagi nih?" Sakura terus muter-muter dengan motornya mengelilingi wilayah di sekitar kampus barunya itu, mencari kost yang masih kosong. Berhubung hari sudah agak Sore, ia segera mampir ke kost sahabatnya, Ino untuk menanyakan kost-kostan yang masih kosong.

"Sakura! Ayo masuk!" kata Ino ketika melihat sahabat kecilnya itu datang. sakura mengangguk kemudian masuk ke kost Ino yang lumayan besar.

"Gimana? Udah dapet kost belum?" Tanya Ino ketika mereka duduk. Sakura menggeleng.

"Kamu tahu kost mana yang masih kosong?"

"Tidak…" kata Ino menggeleng lemah. Sakura menghela nafas.

"Aduh, Naruto!" terdengar suara Tenten yang keras dari arah pintu. Sakura dan Ino serempak menoleh. Terlihat seorang laki-laki berambut pirang bermata biru cerah sedang berdiri di depan pintu sambil tersenyum lebar. Sakura mengamati sosok itu senang. "Naruto!" katanya kepada sahabatnya itu. Naruto mengangguk senang kemudian menyusul Sakura duduk.

"Sakura, apa kabar?" katanya ceria. Sakura mengangguk senang,"Aku baik-baik saja, Naruto. Kau? Ada apa kemari?" Tanya Sakura balik.

"Aku baik-baik saja, Sakura! Aku ke sini untuk… e…" Naruto terlihat malu.

"Menjemput Hinata, kan?" Tanya Ino menggoda. Naruto tersenyum malu dan mengangguk.

"Hinata?" Tanya Sakura.

"Ya. Dia pacarnya Naruto. Paling sebentar lagi juga keluar kamar!" kata Tenten yang sudah duduk di sebelah Sakura.

"O… Aduh… bagaimana ini, Ino, sebentar lagi malam," kata Sakura panik.

"Yah. Aku juga tidak tahu nih. Disini udah penuh. Mana boleh ibu kost yang galak itu kalau ada orang yang ikut menginap di sini!" kata Ino sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba mengingat ibu kostnya.

"Emangnya kenapa sih, Sakura?" Tanya Naruto kepada Sakura.

"Aku belum dapat kost Naruto," kata Sakura lemas.

"Hah? Lah kamu mau tinggal di mana, Sakura?" Tanya Naruto. Sakura mengangkat bahunya.

"Euh, kalau saja kamu cowok! Di kostku masih ada kamar yang kosong. Tapi sayangnya itu kost khusus buat cowok!" kata Naruto pelan. Sakura mendengus kesal.

"Uh. Iya, kalau saja aku cowok! Nah aku cewek!" katanya kesal, bukan kesal atas jenis kelamin yang kebagian cewek itu, tetapi karena kenapa dia tidak mendapatkan kost-kostan.

"Kenapa tidak menjadi cowok saja?" Ino tiba-tiba nyeletuk.

"Hm…EH APA?" Sakura tiba-tiba menjerit kaget. "Maksudmu?" tanyanya kaget.

"Haduh, Sakura, jangan deket kupingku dong!" Ino sewot sambil menutup kupingnya yang baru saja diteriaki Sakura.

"Eng.. Maaf deh, tapi… Maksudnya apa?" Tanya Sakura.

"Yah, ya kamu pura-pura jadi cowok aja. Gimana?" Tanya Ino serius.

"Eh, Gila. Masa Sakura mau dijadiin cowok sih?" Tanya Tenten tak percaya.

"Iya nih. Ino ngawur aja," kata Naruto. "Tapi boleh juga sih, lumayan, ada pemandangan. Habisnya setiap hari cuma melihat orang-orang aneh itu sih! Bosen!" lanjut Naruto.

"Naruto…!" geram Sakura marah.

"Sakura, pikirin dulu deh! Gini ya. Kamu udah gak dapet kost-kostan. Padahal ni hari udah malem, nah trus kamu mau tinggal dimana coba? Beberapa hari lagi udah mau masuk kuliah. Kamu tinggal dimana coba? Dimana?" jelas Ino. Sakura manggut-manggut.

"Lagipula. Cuma sementara saja, nanti kalau udah dapet kost yang baru, kamu kan bisa langsung pindah, Sak. Sementara aja. Sementara," lanjut Ino. Baik Tenten dan Naruto keduanya mengangguk mengerti keadaan. Ino memajukan wajahnya mengisyaratkan menanti jawaban dari Sakura.

"Iya deh. Sementara aja. Aku kan gak mau jadi cowok!" kata Sakura mengangguk pasrah karena keadaan.

"Jadi… kapan mau ke kostku?" Tanya Naruto.

"Kayaknya sekarang aja deh, soalnya udah mau malem. Tapi… aku gak tahu tempatnya," kata Sakura menggeleng.

"Aku anter deh," kata Naruto.

"Lah Hinata?"

"Nanti bilang dulu. Dia pasti mau ngerti kok,"

"OK. Sekarang waktunya menyulap kamu Sakura," kata Ino mengedipkan sebelah matanya kepada Tenten. Firasat Sakura tidak enak.

***

"Oke. Seperti disepakati tadi. Jangan sampai telat bayarnya, kamarmu di sebelah situ," kata Tsunade sambil menunjuk sebuah kamar. Sakura eh Shiro Haruno melangkah menuju kamar yang sudah ditunjuk oleh Tsunade, sang pemilik kost tersebut. Sakura memasuki kamarnya. yah, lumayan nyaman lah, walaupun tidak sebesar dan senyaman kamarnya di rumah. Sakura meletakkan barangnya kemudian mengambil cermin dan memasangnya di dinding. Sakura mengamati dirinya sendiri. Ugh, semprul tuh orang. Aku lama-lama jadi cowok beneran ntar. Dan satu lagi! Kenapa namaku Shiro??? Ugh Ino tuh, sembarangan aja pilih nama! Mentang-mentang suka nonton shinchan aku langsung dinamain kayak anjingnya. Ugh…

Sakura masih saja mengamati dirinya. Dia harus memakai kaos laki-laki yang agak longgar, kemudian memakai wig berwarna merah bermodel seperti Ichigo Kurosaki sepanjang hari selama berada di kost ini. Hidup bersama laki-laki. Uuhh tak pernah ia membayangkan akan seperti ini.

TOK TOK TOK

Sakura buru-buru membuka pintu setelah memastikan dirinya masih terlihat seperti laki-laki.

"Naruto?" Tanya Sakura.

"Iya, Sakura. Aku cuma mau nawarin makan saja," kata Naruto pelan.

"Ih, Naruto gimana sih. Namaku sekarang ganti Shiro dulu," kata Sakura pelan. Naruto tertawa kecil kemudian mengangguk mengajak Sakura ke ruang makan. Sakura melihat di sana ada beberapa cowok yang sudah berkumpul di meja makan.

"Baru ya?" kata seorang cowok kepadanya. Sakura mengangguk.

"Iya, aku Sak… eh Shiro," kata Sakura hampir keceplosan.

"Oh, aku Kiba. Suara kamu kok kecil banget kayak cewek," komentar Kiba setelah mendengar suara Sakura. Sakura was-was.

"Jangan suka membicarakan kejelekan orang lain, Kiba," kata seorang cowok lain yang sedang asyik makan, Chouji. Sakura tersenyum kepada Chouji yang telah 'menyelamatkannya'.

"Aku Chouji. Senang berkenalan denganmu," katanya memperkenalkan diri. Sakura mengangguk. Sakura kemudian duduk. Pandangannya mengitari ruangan.

"Ini Shino, Sai, Gaara, Neji, Lee, Kak Itachi dan Shikamaru," kata Naruto memperkenalkan semua orang yang sedang berkumpul saat itu. Di antaranya sudah Sakura kenal yaitu Neji. Sakura hanya mengangguk dan mengamati mereka satu persatu. Neji tampak terkejut ketika bertatapan dengan Sakura. Namun Sakura langsung mengalihkan pandangannya. Setelah mereka selesai makan dan mencuci piringnya masing-masing, mereka segera berpencar sendiri-sendiri. Shino yang terlihat pendiam (memang kenyataan), Itachi, Chouji dan Lee langsung menuju ke kamarnya masing-masing. sedangkan Sai, Gaara dan Shikamaru langsung menuju ke ruang nonton TV. Sementara Sakura sendiri masih ada di Ruang makan bersama Neji, dan Naruto.

"Eh, kamu Sakura, kan?" Tanya Neji cepat namun pelan. Ia merasa yakin. Bagaimana tidak? Sakura juga sahabatnya yang lumayan dekat. Maklum selain itu Neji adalah pacarnya Tenten. Sakura hanya meringis. Percuma saja bila menggeleng. Toh, akhirnya ketahuan juga.

"Sakura… ternyata kamu ya…?" kata Neji senang. Sakura menepuk dahinya. Bagus, sekarang berkat Neji semua orang menoleh ke arah mereka.

"Sakura?" Tanya Sai sambil menatap mereka berempat kemudian tersenyum.

"Eh, Sai? Anu kok… anu…orang kita lagi nyanyi. Masa kamu gak tau lagu baru sih? Sakuraaaa ternyaataa kamuu yaa… kamu ya… kamu ya… yang membuatku jatuh cintaaaaaa…" Naruto segera membuat lagu yang benar-benar ngawur. Dia berpura-pura bernyanyi dengan nada-nada gaje. Baik Neji dan Sakura sedang bersusah payah menahan tawa melihat kelakuan Naruto itu. Shika, Gaara, dan Sai hanya menggeleng aneh.

"Eh, tolong jangan bilang siapa-siapa dong, kalau aku ini Sakura. Yah? Please nih, aku gak kebagian kost-kostan. Sementara waktu aja nih. Yah?" Sakura memohon pelan. Neji mengangguk. Sakura bersorak senang.

***

"Eng… aku tidak menyangka malam ini tidur di kost khusus cowok. Hahaha… aneh sekali memang. Tapi ini kenyataan. Di sini semua cowoknya ganteng," kata Sakura sambil berbaring di kasurnya. Dia kemudian membayangkan beberapa wajah cowok yang ditemuinya. Sakura kebetulan sedang kesengsem sama yang namanya Gaara, Itachi dan Sai. Entah mana yang dia suka, yang jelas, Sakura senang mengamati wajah mereka bertiga. Sakura pun memejamkan matanya.

***

"Selamat pagi, Shiro," kata Naruto menggoda ketika Sakura keluar dari kamarnya. sakura tersenyum kecil.

"Mandi sana," kata Naruto sambil berlalu menuju kekamarnya. Sakura mengangguk kemudian mengambil handuk dan perlengkapan mandi lainnya. Semua peralatan mandi yang ia taruh di tas kecil ia bungkus dengan handuk supaya tidak ketahuan. Maklum, alat-alat mandi cewek jelas berbeda dengan cowok. Tak lupa ia membetulkan posisi wignya. Ia kemudian keluar menuju ke kamar mandi. Ia kemudian berdiri di depan pintu kamar mandi, menunggu orang yang sedang mandi. Kamar mandinya memang ada dua. Tapi dipakai semua. Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka. Tampaklah seorang cowok yang baru selesai mandi. Sakura terdiam beberapa saat menatap cowok itu. Ih waw! Ganteng banget!!!! Ya ampun… Sakura merasa itulah cowok keren yang dia pernah lihat. Ehm! Berambut hitam legam namun tetap dikuncir di belakang meskipun mandi, eh, bukan itu! Tubuhnya itu loh… indah sekali. Perutnya six pack, dadanya bidang, lengannya berotot, tinggi juga. Wuaaaa…. Cowok itu keluar tanpa baju tetapi dengan celana pendek. Dia berjalan keluar cuek sambil mengelap rambutnya dengan handuk. Sakura terus mengamati sosok itu. Uwaaaaa!!! Keren, ganteng!!

"Kak Itachi…" gumamnya kecil. ia kemudian masuk untuk bergegas mandi.

***

Filladelfia : 1 kata… Gaje… Dasar! Author amatiran ya kayak gini. Selalu bikin fict yang gaje. Niat Review.? Readers : "Kagaa….!" Halaa…. Review ya???. Readers: "Maksa beud!!! Sape elu?"

Hehe… Ntar chap 2 baru mulai cerita sebenarnya. Yang ini cuma perkenalan aja…XP