Konnichiwaaaaa... Saya Misako desu. ^^
Humfph, ini adalah FF saya yang pertama tentang Gakuen Alice, mohon dimaafkan kalo ceritanya agak aneh… hehehe…^.^v
Sooo… Dozoyoroshiku.
Ide penpikh ini muncul setelah saya membaca komik Alice Academy jilid 10 yang berhasil saya beli setelah merayu Okaasama selama 2 jam. Walaupun ketika saya baca komik itu yang kedua kalinnya, saya jadi bingung sendiri, "Sebetulnya bagian mana yang bikin saya jadi kepikiran cerita kayak gini?". Pokoknya, Natsume is the most kakkoi deh (emang gak nyambung)! =)
Penpikh ini juga salah satu ide 'revenge' saya karena DVD Gakuen Alice saya agak macet di beberapa bagian, dan itu pas dibagian-bagian yang Natsume-nya lagi keren (hehehe…).
Aduh, kebiasaan pidato udah mulai kambuh… Langsung aja deh.
Disclaimer : Gakuen Alice dan karakternya adalah milik Higuchi Tachibana sensei, FFnya milik otak saya.
Kita mulai aja Penpiknya… Hope u like it…
Malam itu, Sakura Mikan lagi-lagi mengidap insomnia.
"Haduuuhhh… Ini sudah lewat tengah malam. Tapi kok aku belum bisa tidur???!!! Gawat…" Gumam Mikan di balik jendela kamarnya.
"Aku ingin jalan-jalan dulu sebentar."
Mikan berdiri, mengambil jaketnya, dan melangkah keluar. Mikan melihat sekelilingnya, jangan sampai Takahashi-san, si robot penjaga asrama, melihatnya masih terjaga selarut ini. Hmmm… Sepertinya sudah aman.
Mikan mengalungkan jaketnya dan membuka pintu belakang asrama. Setelah berjalan dengan amat sangat hati-hati, Mikan berhasil berada di luar dan disambut oleh pepohonan serta dinginnya udara malam.
"Oohhh… Dingin sekali. Untung aku memakai piyama yang agak tebal." Kata Mikan sambil terus berjalan
Mikan berhenti di salah satu bangku taman yang berada tepat di bawah lampu. Mikan duduk sambil bersandar dan mengadahkan kepalanya.
Oh, aku tidak tahu kalau sekarang sedang bulan purnama. Indah sekali… Pikir Mikan.
Dari bangku taman, bisa terlihat gedung asrama SD yang terlihat sangat gelap dan tenang.
"Huuuaaaahhhhh... Kalau di suasana yang seperti ini kok sepertinya jadi cepat mengantuk." Mikan menguap lalu memejamkan matanya.
Untuk sesaat, Mikan merasa sangat nyaman tertidur di kursi.
Sejenak, Mikan merasa tubuhnya sangat ringan dan berhasil melayang ke alam tidur. Dia bahkan tidak bermimpi, segalanya gelap dan tenang.
Sampai beberapa menit kemudian, Mikan menyadari kalau ada yang memanggilnya.
"Hei, Polkadot! Bangun!"
Huh! Berisik sekali! Tidak bisa lihat kalau aku sedang tidur?! Lagipula, namaku bukan 'Polkadot' tahu!!!
"Polkadot! Bangun! Jangan tidur disini!"
Ada apa sih?? Berisiikkk! Hmm…Sepertinya aku tahu suara itu…
"Mikan!"
"Huaaahhh! Berisik sekali sih!" Mikan merenggangkan tubuhnya.
"Eh…"
Mikan terpaku melihat orang yang membangunkannya.
Natsume.
Ia masih memakai seragam sekolah. Rambutnya berantakan, dan banyak bekas gesekan di sana sini. Wajahnya terlihat sangat lelah.
"Natsume? Sedang apa kau selarut ini masih diluar?" Tanya Mikan bingung sambil memperhatikan penampilan Natsume.
"Justru aku yang harus menanyakan itu padamu." Balas Natsume dingin.
"A… Aku… Aku tidak bisa tidur. Kau sendiri? Kenapa masih memakai seragam? Dan kenapa kau terluka?" Mikan menanyakan pertanyaan beruntun pada Natsume.
Natsume melengos, "Bukan urusanmu."
"Huuhh. Selalu saja seperti itu jawabanmu." Mikan merengut.
"Sebaiknya kau masuk dan tidur di kamarmu. Disini dingin." Kata Natsume sambil memasukkan tangannya ke saku celana.
Mikan berdiri, "Tumben sekali kau perhatian."
Natsume cuek dan berjalan di samping Mikan ke arah Asrama SD.
Mereka sampai di pintu depan Asrama.
"Tidak apa-apa masuk dari sini? Kalau ketahuan bagaimana?" Mikan menarik lengan Natsume yang ingin membuka pintu.
"Tenanglah. Tidak akan ada yang tahu." Natsume melepaskan diri dan membuka pintu.
Cahaya redup menyambut mereka dari dalam asrama. Semuanya sudah tidur dengan tenang. Takahashi-san si robot tidak terlihat sejauh ini. Mikan dan Natsume terus berjalan ke tengah asrama.
Mereka sampai di persimpangan. "Natsume, aku ke kamarku dulu ya. Oyasumi!" Mikan tersenyum dan menunjuk ke arah kanan.
Tepat saat Mikan akan berjalan, Natsume memegang tangan Mikan. Mikan tersentak dan menengok ke belakang. Natsume tidak melihat wajah Mikan.
"Kau jangan lagi tidur diluar seperti tadi." Kata Natsume.
"Hee, memang kenapa?" Tanya Mikan, "aku mau tidur dimanapun kan bukan urusanmu."
"Pokoknya jangan." Natsume menjawab tegas dan dingin.
"Ah, i…iya." Mikan terperangah dan mengangguk.
Natsume melepas tangan Mikan. Mikan langsung berjalan cepat ke kamarnya.
Natsume berbalik dan melihat Mikan yang sedang berjalan menuju kamarnya. Lalu, ia menyadari ada sesuatu yang menyangkut di kakinya. Ternyata jaketnya Mikan. Natsume mengambilnya. Saat itu, selembar kertas jatuh dari kantung jaketnya.
Kertas itu adalah foto Mikan, Hotaru, dan kawan-kawan lainnya pada saat acara kejutan ulang tahun Natsume yang ke-11. Foto itu diambil dengan kamera-sekali-pakai yang dibeli Mikan di Central Town.
"Aku tidak ingat kalau dia membuat kopian foto ini." Natsume berkata pada dirinya.
Ia tersenyum tipis, dan berjalan ke kamarnya.
"Hn… Hontou. Baka aitsu."
__^^__
Tok! Tok! Tok!
Haaahhh…
Tok! Tok! Tok!
Siapa sih yang mengetuk pintu sepagi ini?
"Mikan-chan!! Bangun!"
Suara siapa itu? Iinchou?? Ada apa mengetuk pintu?
"Mikan-chaaaannn…"
Mikan mengumpulkan nyawanya yang masih tersebar di dalam mimpi dan menarik dirinya dari tempat tidur. Oh, ternyata sudah terang diluar.
Mikan tidak membuka pintu kamarnya, melainkan berteriak dari dalam.
"Iinchou! Ada apa??"
"Ah, Mikan-chan! Cepat ganti baju, ini sudah hampir bel masuk." Iinchou berkata gugup dari luar kamar Mikan.
"Ooohhh..." Mikan masih belum sadar.
Mikan melirik jam meja kecil warna biru di sudut meja belajarnya, "Oh!! Benarkah??!!! Baik, baik, aku akan segera keluar!!! Gomen na Iinchou!!" Mikan langsung berlari mempersiapkan dirinya.
Setelah mandi dan segala macamnya, Mikan membuka lemari dan mencapai seragamnya digantung dengan rapi. Tetapi… Mikan merasa ada yang aneh.
Kenapa seragamnya berwarna coklat seperti milik murid SMA?
"Ini seragamku? Kok bukan warna merah yang biasa?"
Mikan terdiam sejenak.
"Mikan-chaaann! Bisa lebih cepat sedikit?" Suara Iinchou terdengar lagi.
"Iya! Tunggu sebentar!" Jawab Mikan panik.
"Aaah! Sudahlah, pakai saja ini!"
Mikan memakai seragamnya dan berkaca.
"Kyaaaaaaaaaaa…..!!!!!!!!!"
Mikan melihat sesuatu yang mengejutkan di kaca.
Mikan melihat seseorang.
Mikan memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya, lalu melihat lagi ke arah kaca.
"Tidak mungkin!!!"
Mikan melihat dirinya dalam balutan seragam oranye SMA. Mikan melihat DIRINYA sudah…
"Ada apa ini?? Kok aku… Aku… Ini pasti mimpi! Tidak mungkin!!"
Mikan melihat dirinya sudah bertubuh umur 15 tahun. Mikan memperhatikan setiap jengkal tubuhnya yang telah berubah. Tinggi badan, wajah, rambut dan postur tubuhnya sangat jauh berbeda.
Dia terlihat jauh lebih…cantik.
Mikan masih melekatkan pandangannya pada kaca dan tangannya berusaha menguncir dua rambutnya yang sekarang sudah sepinggang..
"Ah, tapi sepertinya akan lebih bagus kalau digerai saja."
Mikan menyisir rambutnya dan menjepitkan sebuat jepitan kecil berwarna coklat yang sersi dengan seragamnya.
"Mikan-chaaaaannnnn!!!" Iinchou memanggilnya lagi.
"Iyaaaa!"
Mikan membuka pintu kamarnya dan berlari keluar asrama. Sekilas ia melirik kaca lagi, memastikan ini benar-benar dirinya.
Di luar asrama ada beberapa orang sedang berdiri menunggu Mikan. Mikan menyipitkan untuk melihat siapa saja itu.
"Lagi-lagi terlambat di hari pertama." Seorang cewek bermata ungu dan berambut ungu pendek sedang menatapnya dingin.
"Hee… Maaf ya." Mikan menatap bingung ke arah cewek tadi. Siapa dia? Kenapa mukanya familiar sekali, dan wajahnya terlihat sangat keren dan elegan?
Tiba-tiba cewek itu menembakkan sesuatu. "Baka!"
"Heh? Baka gun??" Mikan berhenti sejenak.
"Lagi-lagi menghayal." Cewek itu berkata dingin.
"Hotaru??!!" Mikan menunjuknya.
"Baka!" Hotaru menembakkan baka gun tepat di wajah Mikan.
"Sudahlah Hotaru-chan, kasihan Mikan-chan." Seorang cowok tinggi, bermuka lucu, berambut pirang, dan berkacamata berusaha melindungi Mikan.
"Iinchou?" Mikan menarik lengan seragam cowok itu dan menatap wajahnya.
"Ada apa Mikan-chan?" Iinchou menunjukkan wajah ramahnya yang biasa.
Waaahh… Bahkan Iinchou-pun terlihat… berbeda. Berbeda dari Iinchou di SD. Kacamatanya yang biasa masih bertengger di atas hidungnya.
"Tidak ada apa-apa." Mikan menjawab sambil tersenyum.
Tiba-tiba, ada yang menarik pelan rambut Mikan dari belakang.
"Kau telat bangun lagi, Sakura-san?" Sebuah suara cewek terdengar di telinga Mikan.
Mikan berbalik dan mendapati seorang cewek cantik berambut panjang dan curly di bawahnya.
"Permy?!" Mikan menunjuk wajah cewek itu.
"Siapa yang kau panggil 'Permy'? Heh, Hyuuga-neesama?" Sumire melepas rambut Mikan dan menaruh tangannya dipinggang.
"Hyuuga-neesama?" Mikan memiringkan kepalanya, "Siapa itu?"
"Mentang-mentang berhasil merebut idolaku, sekarang kau pura-pura lupa?" Sumire mengibaskan rambutnya.
"Idolamu siapa?" Mikan bertanya lagi. Ia menekan kepalanya dengan satu jari, berusaha berpikir.
Pertanyaan Mikan terjawab dengan hadirnya dua orang berikutnya.
Dua orang cowok yang... Hmm, sangat…tampan.
Seorang berambut pirang dengan seekor kelinci di bahunya, dan seorang lagi berambut hitam dengan kedua tangan di saku celana. Keduanya bertubuh tinggi dan tegap, tidak lupa memancarkan aura cool yang kuat.
"Sakura…" Cowok berambut pirang memanggilnya.
"Hai." Mikan menatap cowok pirang itu dengan seksama, "Kau… Luca-pyon?!"
"Lagi-lagi kau memanggilku begitu." Luca membuang muka marah, padahal wajahnya mengeluarkan semburat merah.
"Luca-pyon tidak berubah ya… Masih membawa usagi-chan." Ucap Mikan sambil tersenyum dan menunjuk kelinci yang sedang memeluk bahu Luca dengan erat.
Mikan berpindah pada cowok berambut hitam di sebelah Luca.
"Natsume-kuuunn…urusi Polkadot-mu ini. Jangan sampai ia telat bangun lagi, merepotkan saja. Dia juga pura-pura lupa pada semuanya." Sumire berkata pada cowok berambut hitam itu.
"Hei! Siapa yang kau panggil Polkadot?" Mikan berteriak pada Permy.
Mikan melihat ke arah cowok rambut hitam itu. Idolanya Permy? Polkadot-mu? Cowok berambut hitam, bermata garis dan berjalan bersama Luca?
Idolanya Permy kan Luca-pyon dan Natsume… Tapi yang memiliki nama Hyuuga kan…
Hyuuga-neesama?
Masa sih??
Itu… Natsume?
Cowok itu mengangkat wajahnya dan memandang Mikan.
"Kau kesiangan lagi, Polkadot." Natsume berkata dingin.
Mikan tertegun dan memperhatikan Natsume yang tampil di hadapannya. Wajah Mikan memerah dan jantungnya berdegup.
Mata berwarna crimson-nya sangat elegan, rambut hitamnya sedikt lebih panjang, tulang rahangnya legih tegas, tubuhnya tinggi, postur tubuhnya sangat ideal, badannya tegap, kakinya jenjang, lengannya berisi, dan wajahnya yang dingin menunjang seluruh kesempurnaan yang tidak keprimanusiaan itu.
Hyuuga-neesama?
"Natsume…" Ucap Mikan yang hampir seperti bisikan pada dirinya sendiri.
Mikan mengulang nama 'Hyuuga-neesama' di otaknya.
Masa sih aku…???
"Aah… minnasan, maaf mengganggu kalian, tapiii…ini sudah jamnya kita harus masuk kelas." Iinchou akhirnya bersuara sambil mengibaskan tangannya.
"Ayo cepat ke kelas." Hotaru menaiki skateboard anti-gravity ciptaan terbarunya dan melaju cepat, yang lain berlari mengikutinya.
Mikan dan Natsume tertinggal dan masih memandangi satu sama lain sambil terdiam.
Natsume memalingkan wajahnya dan berkata, "Kau tidak mau bolos di hari pertama SMA kan?"
Mikan tersadar, "Aah. Iya. Ayo kita ke kelas."
Mikan dan Natsume berjalan berdua menuju gedung SMA. Tanpa Mikan ketahui, tiba-tiba Natsume mengambil pergelangan tangan Mikan dan memegangnya erat.
"Haaahh…"
-Tu Bi Kontinyu-
Zzzssttt… Zzzssttt…
Pusatkan antenanya pada 252.9 FM… Alice Radio!
00.01 – SIKAT (Sekilas Informasi singKAT)
Misako: Halo minnasaaaann!!! Jumpa lagi sama Hyuuga Misako disini. Gimana kabar kalian hari ini? I hope that you're happy today. Huuummm, hari ini kita kedatangan tamu spesial dari Gakuen Alice. Sambitlah… Eh, salah. Sambutlaaaah…. Nogi Luca dan Usagi-chan!!
Luca: H… Hai semua.
Misako: Luca-pyon, gimana perasaan kamu bisa siaran radio yang pertama kali bareng saya?
Luca: Biasa aja (mukanya merah).
Misako: Naahh… Ketauan yah mukanya merah! Ini radio sih, gak bisa liat muka kamu yang lucu ini deh.
Luca: Huuuhh!
Misako: (nyubit pipi Luca) Ih, kamu lucu banget deh!
Luca: Diam saja lah.
Misako: Gak bisa diam dong, ini kan radio. Hehehe… (senyum mesum)
Usagi-chan: (ngasi tendangan kaki blakang tepat di muka Misako)
Misako: Gedubrak! (jatoh dengan tragis)
Luca: Hhh… Kita tinggalkan saja manusia sarap dan kurap itu. Lanjut pada acara, hari ini kita akan sedikit membahas penpikh yang kita baca barusan, apa yang dianggap sebagai tabu, akan menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan. Semua akan dikupas, setajam… SIKAT.
(Jeng jeng jeng jeng! Teng tong teng tong dus…)
Misako: (tangannya nongol megang meja) Heh! Pacarnya Piyo! Beraninya nendang muka penyiar utama. Yah, opening SIKAT-nya udah diambil…
Luca: Abisnya, Usagi-chan kan jealous.
Misako: Yaelah, si Usagi-chan di kasi wortel juga udah diem.
Usagi-chan: Bugh! (nabok Misako pake kaki depan belah kanan)
Misako: Rrrrrr… Guk! Guk!
Luca: Yah, biarkanlah dia menggonggong. Seperti kata pepatah, Anjing menggonggong, kelinci berlalu. Eh, maksud saya, kafilah berlalu. Yaph, anyway, disini saya mau mempromosikan penpikh ini agar diberi review, saran, kritik, dan kripik singkong untuk Misako yang hobi ngemil ini. Caranya? Gampang banget! (Luca mengedipkan sebelah mata dengan gaya sok imut)
Usagi-chan: (Tiba-tiba keluar dari ruangan siaran dan masuk toilet kelinci, berasa sembelitnya kambuh)
Luca: Untuk lebih jelas dengan caranya, lihat dibawah ini (Luca merentangkan tangan seperti ada tulisan dibawahnya).
Misako: Mana keliatan! Ini radio, bukan acara tipi.
Luca: Oh iya maaph, kebanyakan tampil jadi emsi acara Dunia Hewan di tipi. Maksud saya, langsung aja klik tombol hijau imut-imut dibawah ini dan ketiklah pendapat minnasan tentang penpikh ini.
Misako: Sa… Dozoyoroshiku!!
Luca & Misako : Si yu egein di SIKAT!
(Jeng jeng jeng jeng! Teng tong teng tong dus…)