Permisi.. saya newcomers yang tersesat di fandom FMA. Kenapa? Karena saya juga mencintai FMA!! XD Let me presented you a full crack story! Story ini bakal berisi omake aka plesetan dari FMA. Enjoy it..

Summary: Kumpulan omake FMA.. gak penting.. gak perlu dibaca. Full crack! Newcomers.. R&R please..

Disclaimer: I don't own FMA. It belongs to Hiromu Arakawa-sensei.


What the Hell Is It?!

(chapter 61- The Hero of Ishval)

"Lengan.. Dimana lengan adikku..?? Ayah.. Ibu.. siapa saja..", kakak Scar mengerang disamping tubuh adiknya, mencari lengan adiknya yang hilang akibat serangan Kimbley. Darah terus mengucur deras dari lengan Scar.

Dia tak mau adiknya mati lalu menatap ke lengannya sendiri, "Hiduplah.. jangan sampai mati..", untuk terakhir kalinya, dengan alchemy, dia membuat lengan baru untuk adiknya..

Beberapa saat kemudian..

"Bodoh.. kenapa kakak melindungiku? Tolong jangan mati..", rintih Scar yang perlahan membuka matanya. Pertama kali yang dia lihat adalah lengan kakaknya dan dia benar-benar bersyukur ternyata kakak masih hidup..

Benarkah?

Matanya terbuka lebar saat tau kalau lengan kakaknya menempel pada tubuhnya.. Menggantikan tangannya yang hilang.. Scar langsung berteriak histeris.

"Apa iniiiiiiiii......?!!!!"

Dakkk!!

"Ini tangan bego!!", yang kesal dengan pertanyaan bodoh pasiennya langsung menjitak Scar dan membuatnya pingsan lagi..

†+++++++†

Your last words, please?

(chapter 61- The hero of Ishval)

Seorang kakek tua yang sekarat duduk menyender pada sebuah tembok. Dia mengelus anjing kesayangannya yang telah mati. Sebagai teman menuju ajal. Perang Ishval tak ada ampun untuk semua makhluk yang bernafas di tempat itu..

Roy Mustang dan anak buahnya mendekati kakek tua malang itu..

"Mayor Mustang, ini yang terakhir.", lapor salah satu anak buahnya.

"Kakek.. anda yang terakhir. Ada yang ingin dikatakan?", tanya Mustang ke kakek itu.

"Mayor!", anak buahnya merasa menanyakan hal seperti itu sangatlah tak penting.

Kakek itu hanya tersenyum dan menatap Mustang dalam-dalam..

"I love you.."

Dorr!!

Tanpa sedetik pun, anak buahnya tadi menembak kakek itu di tempat dan entah kenapa Mustang merasa berterima kasih pada bawahannya itu.

†+++++++†

Please grant my wish

(chapter 61-The hero of Ishval)

Riza duduk bersimpuh di depan makam anak kecil Ishval yang dibuatnya sendiri. Sementara Roy menatap sedih punggungnya..

"Di dalam diriku perang Ishval belum selesai. Tidak.. seumur hidup tidak akan selesai. Yang menyerahkan penelitian ayah padamu adalah aku, karena aku mempercayaimu. Yang memutuskan masuk ke sekolah militer dan memohon kebahagian penduduk juga aku. Walaupun hasilnya tidak seperti yang kuinginkan, aku tidak bisa lari dari kenyataan.. Meminta pengampunan, kompensasi dan penolokan hanyalah ego dari seorang pembunuh.", kata Riza sambil menunduk di depan makam itu..

"Aku ada permintaan pak Mustang. Tolong bakarlah punggung ini..", karena di punggung Riza terukirkan formula Flame Alchemist dan dia tak mau lagi ada orang yang mempelajari ini..

Mata Roy melebar, tak percaya dengan kalimat Riza, "Apa katamu?! Mana bisa aku melakukan hal itu!"

"Setidaknya-..", Riza yang ingin membalas langsung terpotong oleh kalimat Roy.

"Setidaknya?! Harusnya aku yang ngomong setidaknya!! Setidaknya kasi garem sama kecap! Biar rasanya gak hambar! Aku ogah daging mentah.."

Riza minta tolong pada orang yang salah..


Uhuk.. Pendek.. buat permulaan gak apa yah? Mudah-mudah gak ada yang ngerasa character bashing karena aku gak ada niad kaya gitu. Ini murni omake!

Senpai, tolong tunyuk tombol ijo di bawah dan kasih tau kesalahan saya.. m.(V_V).m

Find out what's next!