Hayooo, akhirnya kesampean juga bikin bonus chapter*kecanduan fic masa depan*
Bonus chapter ini isinya cuma flashbacknya, sebenarnya sih..bagian lamaran mereka…kekekeke
Tp ga semua karakter yah! Paling cuma pairing-pairing kesukaanku! Bisa tepar aku!
Btw, yg namanya plagiat itu katanya nyontek dari originalnya dan ga bilang-bilang ke yang bikin yah?*sotoy* Klo bagi para author yang merasa fic nya telah di plagiat kan oleh saya..gomesai deh.. Tapi kan' temanya sama, yakni 'lamaran' dan ceritanya beda!! Lho? *bingung sendiri* Lupakan yang barusan lah, Selamat membaca!
*8*_____-w-_____*8*
Pairing: Sena X Suzuna.
Sounds of Declaration Confess.
Hari ini Sena berpakaian lebih rapi dari biasanya. Ia juga bersikap aneh pagi ini. Hari ini Sena mengajak Suzuna pergi ke sebuah konser musik band yang katanya populer(dengan kejelekannya), dan selanjutnya, Sena akan melamar Suzuna. Dikarenakan konser tersebut diadakan di sebuah pantai jadi sangat pas untuk lamaran romantis yang diidamkan Suzuna.
"Su..suzuna!", Sena menghampirinya.
"Ah, akhirnya datang juga"
"Ayo kita pergi!!", kata Sena dengan senyum lebar.
"Sena.. tumben ngajak aku nonton konser musik", tanya Suzuna dikarenakan Suzuna heran dengan sikap Sena.
"Ya..soalnya aku mau merayakannya sebagai perayaan kelulusan kita!", Sena menemukan alasan yang tepat.
"Ooh ayo kita beli tiket dulu"
Setelah beli tiket, Sena dan Suzunapun menonton konser yang ternyata 'nggak banget' buat mereka.
Akhirnya konser selesai, bagian penutup konser Sena tinggalkan karena tak tahan. Karena sempoyongan(ya iyalah habis keracunan band abal) ia tak sadar kalau mike mini tanpa kabel nyangkut di jaketnya setelah tabrakan dengan emsi konser tersebut.
Sena yang udah kebelet kawin akhirnya menemukan tempat yang cocok untuk melamar Suzuna. Tempat disebuah pendopo kecil dekat pantai dimana sunset jadi backgroundnya tak jauh dari tempat konser. Romantis max!
Senapun beralasan beristirahat disana dan ia masih tak sadar kalau mike mini itu masih nyangkut dan masih menyala.
"Duhhh, gimana cara bilangnya ya??", Sena yang tadinya bersikap mantap mendadak grogi berat. Dilain tempat, sang emsi kebingungan mencari mike mini tanpa kabelnya itu. Senapun kembali bersikap mantap nan gagah. Suzuna jadi bingung sendiri.
Maaf.. kalau aku bukanlah orang yang sempurna, Cuma lelaki biasa dan lemah..Aku juga tahu aku bukanlah lelaki seperti film-film telenovela dan sinetron yang suka ditonton oleh kak Mamori..
Suara Sena menggema hingga seisi konser itu tahu. Sang emsi bingung. Semua orang bertanya-tanya dari mana suara itu. Mungkin karena pendengaran Sena dan Suzuna yang sudah naas, mereka kurang mendengar gemaan suara Sena.
Sena, apa yang kau bicarakan?, suara Suzuna ikutan menggema.
A..aku..aku cuma mau..u ta,tanya, bo, bolehkah aku dapat i..zin darimu untuk me..nikahimu? a..aku...ya..a..i..itu..ter..terse..terse..rah..kam..mu..kamu..sih..
Kata Sena sambil menunjukan cincinnya. Tawa tak jelas langsung memecah konser(namun tetap tak terdengar oleh Sena dan Suzuna). Wajah Suzuna merah padam. Begitupun Sena dikarenakan tadinya ia bersikap gagah mendadak grogi berat(lagi).
Tidak akan, jawab Suzuna singkat. Sena pucat. Para pendengar kecewa.
Tidak akan kutolak kok Sena, jawab Suzuna sambil memeluk Sena.
Sena tersipu, membalas pelukannya lalu memakaikan Suzuna cincin tersebut. Seorang remaja tiba-tiba mengetahui kalau asal suara itu dari Sena. Suara 'selamat' penontonpun menyadarkan mereka. Sena segera sadar kalau dijaketnya ada mike mini.
"Se..sena!!!!", Suzuna malu berat. Ia langsung menyeret Sena yang sudah seperti mayat karena dimana Suzuna beremosi, Sena 100 kalinya.
*8*_____-w-_____*8*
Pairing: Hiruma X Mamori
Fireworks
Hari ini universitas Saikyoudai mengadakan study tour selama 3 hari ke sebuah pegunungan dingin. Lebih tepatnya, sangat dingin. Untungnya, penginapan tempat mereka menginap ada pemandian air panasnya. Selamat.
Mamori mendekati sebuah sungai lebar karena penasaran dengan ikan-ikan yang daritadi meloncat-loncat. Ikan-ikan itu seperti tidak sabar akan musim semi, dimana sungai menjadi hangat penuh serangga yang berterbangan untuk dimakan. Perasaan itu sama seperti Mamori yang tidak punya pacar-tentunya banyak laki-laki mengantri untuk jadi pacarnya, tapi hatinya cuma jatuh pada Hiruma, si Setan yang membuatnya jatuh hati.
Aaah! Kenapa ikan-ikan ini mengingatkanku pada perasaanku! Lagipula kenapa juga bisa aku suka sama setan itu! Dia cuma bisa ngomel, celoteh, berantakin, marah, main senjata, mengancam, namun ia juga punya sisi baik..yah, mungkin sifat unik itulah yang membuatku suka padanya. Kira-kira kapan ya Hiruma akan bilang 'suka' padaku?, kata Mamori dalam hati.
"Oi! Mantan manajer sialan! Teman-temanmu sudah pergi tuh!", kata Hiruma kasar.
"Eh, Hiruma-kun! ", Mamori berbalik badan, tapi ia terpeleset. Ia pun jatuh ke sungai, untungnya tidak dalam, namun tetap saja dingin.
"KEKEKEKE! Makanya kalau mau pergi study tour cek dulu kesehatanmu ke dokter! Lihat! Kau bahkan tidak tahu kau punya kaki yang meliuk sepeti kuda laut dan sebesar gajah! KEKEKE!", Hiruma mengejek Mamori.
"Hiruma-kun! Jangan ketawa saja! Bantu aku berdiri!", Mamori mengulurkan tangannya, sedikit minta perhatian dari Hiruma.
"Cih! Dasar merepotkan!", Hiruma meraih tangan Mamori.
Mamoripun berdiri, namun ternyata Mamori terpeleset lagi baru licin sehingga Hiruma ikutan jatuh ke sungai.
"GRRRR!!! Mantan manajer sialan! Berat badanmu 1000 ton ya?!!"
"Ma,maaf Hiruma-kun! Tidak sengaja!"
"Hah! Sudahlah! Akan kubahas ini nanti! Sekarang bangun dan segera hangatkan tubuhmu! Nanti kalau membeku bisa-bisa kamu dikira orang sini orang zaman es nyasar lagi!", Hiruma bangun dan segera pergi ke penginapan. Mamori juga segera ke penginapan untuk menghangatkan diri.
Dengan hanya berbekal sebuah handuk dan pakaian ganti, Mamori pergi ke tampat pemandian air panas. Ia ganti baju lalu hanya dengan berpakaian sebuah handuk, ia membuka pintu..
"HIRUMA-KUN?! Kenapa kau berendam disini?! Ini kan khusus perempuan!", Mamori kaget setelah melihat Hiruma berendam di kolam tujuannya.
"Ha?? Baca baik-baik tulisannya mantan manajer sialan!"
Mamoripun membacanya, pemandian air panas umum.
JEGER, begitulah hati Mamori. Karena keadaan badan yang mendesak. Sangat mendesak. Mamori kesal mengakuinya tapi ia benar-benar jadi orang zaman es nyasar yang tak tahu harus berbuat apa.
"Hei! Cepat buka bajumu!", kata Hiruma tiba-tiba.
"APA!? Tarik kembali kata-katamu Hiruma!!!", Mamori kaget max. Melemparinya dengan sendal penginapan.
"Bukan itu maksudku Bodoh! maksudku cepat buka bajumu agar kau bisa berendam mumpung aku lagi mau balik badan! Aku juga perlu berendam tau! Gara-gara kamu!", kata Hiruma.
Ber..berarti..aku berendam bersama Hiruma?! KYAAAA!, batin Mamori.
Alhasil, Mamori berendam bersama Hiruma-dengan posisi badan saling berbalik tentunya.
Wajah Mamori memerah. Tak berani bercakap-cakap dengan Hiruma.
"Hei! Mantan manajer sialan! Lihat keatas!", perintah Hiruma. Mamoripun melihat keatas, terpampang langit biru dengan kiasan awan yang cantik. Pemandian itu memang terbuka dengan alam.
"Ada apa dengan langit?"
Tiba-tiba Hiruma mengeluarkan bazookanya. Lalu ditembakannya ke langit. Banyak kembang api yang menghiasi langit dan terpampanglah besar-besar: MARRY ME
Mamori kalap. Tanpa sengaja ia menginjak sesuatu. Lalu ia ambil. Benda yang aneh dan bisa dibuka. Lalu dibukanya. Ada sebuah cincin yang cantik!
"Heh?! Terima tidak?!", Hiruma terlihat blushing.
Mamori selama ini ingin Hiruma bilang suka padanya, namun.. menikah?
Iapun tertawa kecil.
"Iya,iya. Dasar setan!"
*8*_____-w-_____*8*
Pairing: Shin X Wakana
Snow
Hari ini ada badai salju. Namun, cinta dapat mengalahkan badai apapun. Itulah yang dilakukan Wakana, si gadis manis berbadan mungil yang beberapa bulan lalu jadian dengan si pria dewasa dan kuat tak lupa gaptek, Shin.
Wakana dan Shin saling berjanji untuk bertemu ditaman Kawaide. Namun, pagi itu ada badai salju. Demi untuk bertemu Shin, Wakana nekat menerjangnya. Wakana terus berjalan, ketebalan salju sudah mencapai lututnya, kakinya mati rasa. Iapun terjatuh, lalu berusaha berdiri lagi. Tidak bisa. Dewi fortuna sedang tak berpaling padanya. Setumpukan salju dari atap sebuah rumah turun dan menimpa gadis itu. Wakana terkubur dalam salju.
Adakah orang yang lewat? To, tolong aku...seseorang.. tolong..Shin, tolong aku!, jerit Wakana dalam hati. Tubuhnya sukses membeku. Naasnya, dalam keadaan begitu, orang-orang mana berani lewat.
Dalam keadaan setengah sadar, ia mendengar sesuatu. Sesuatu yang perlahan namun pasti. Cahaya muncul perlahan-lahan, lalu tampak wajah yang lembut dan serius. Tanpa basa-basi, Shin memeluknya.
"Ketemu kau", katanya.
Shin pun menggendongnya, langsung tancap pergi ke sebuah rumah sakit dengan kecepatan cahayanya. Yes, Wakana sukses jantungan.
Setelah diperiksa, Wakana menghampiri Shin yang harap-harap-cemas dengan keadaan Wakana.
"Bagaimana keadaanmu?", tanyanya pada Wakana.
"Tidak apa-apa, kok. Cuma perlu istirahat", Wakana duduk disamping Shin.
"Pertemuan kita di taman Kawaide batal deh", Wakana mengalihkan pembicaraan dikarenakan, tak mau membuat Shin khawatir.
"Tidak juga, sebenarnya aku mengajakmu pergi ke taman Kawaide untuk mengatakan sesuatu", kata Shin sambil meringkup, wajahnya tertutup poninya. Agak samar-samar, namun Shin blushing. (KYAAA! Ngebayangin Shin yg begitu pasti keren MAX !! XD)
"Apa itu?", tanya Wakana.
Tiba-tiba Shin mengambil posisi duduk 'marry me'(apa merry me sih?). Wakana kaget bukan kepalang. Shin merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah teddy bear kecil yang memegang sebuah kotak.
"Untukmu, beruang ini mewakili perasaanku", kata Shin tanpa ragu-ragu sedikitpun.
Wakana menerimanya lalu membuka kotak itu. Sebuah cincin!
"Nikahi aku", lanjut Shin.
Wajah Wakana merah padam. Tak tahu harus berkata apa. Akhirnya, ia berkata,"Iya".
Shin tersenyum, tak biasanya.
"Ta, tapi.. ibumu...??", kata Wakana.
"Ia pasti bisa mengerti", jawab Shin,"harus".
*8*_____-w-_____*8*
Pairing: Yamato X Karin.
Marry Night.
Sebuah malam, malam yang dinantikan sepasang kekasih Karin dan Yamato ini menanti tahun baru. Dikarenakan, Yamato rencananya akan melamar Karin pada malam tahun baru.
Malam itu akan terjadi 7 hari lagi yang tentu saja besok malam adalah malam natal. Karin sudah tak sabar. Sampai pada akhirnya, sebuah SMS dari Heracles masuk ke HP Yamato.
Yamato! Gawat, Karin kecelakaan jatuh dari tangga, sekarang ia dirumah sakit dekat taman Kawaide. Tolong cepat datang, Karin membutuhkanmu!
Yamato kaku. Tak bisa membayangkan. Tanpa menunggu satu detikpun, ia segera ke rumah sakit tempat Karin dirawat. Begitu sampai, ia langsung bertanya pada resepsionis dan segera ke kamar 216.
"Karin?!", Yamato membuka pintu. Terpampanglah seorang gadis berambut pirang terurai dengan perban dikepala dan tangan yang diperban dan diikat di lehernya, sepertinya tangan yang membuat pass akurat beribu-ribu kali itu sekarang patah.
"Ya..yamato?", kata Karin lemah.
"Kenapa bisa ?!"
"Aku...ceroboh", kata Karin lemah.
"Mana yang lain?", tanya Yamato, setelah melihat suasana ruangan itu sepi senyap.
"Mereka sudah pergi duluan, sebelum kau datang", jawab Karin, "Maaf, sudah membuatmu khawatir, Yamato".
"Tidak apa-apa, sebaiknya kamu istirahat saja. Aku akan menjagamu", Yamato menyelimuti Karin dengan selimut.
"Ah. Terima kasih. Yamato, maaf ya. Lamaranmu jadi tertunda gara-gara aku sendiri", kata Karin sedih.
"Masalah itu sih, bisa dibahas nanti!", kata Yamato santai.
Akhirnya, Karin tertidur lelap. Yamato memandanginya sepanjang malam. Iapun pergi.
Esoknya, Yamato menemani Karin lagi. Dikarenakan, Karin harus dirawat selama 2 hari dan keluarganya sedang di Eropa dan menyerahkan semuanya pada Yamato(ga tanggung jawab amat ya?). Kali ini, Yamato membawakan Karin hadiah sebagai hadiah natal.
"Waah,terima kasih kau mau menemaniku di malam ini Yamato!", ujar Karin senang.
"Itu kan memang sudah seharusnya!"
Malam itu, di ruangan itu, Cuma ada mereka berdua yang bercanda ria.
"Karin, ini hadiah untukmu", kata Yamato tiba-tiba.
"Eh?! Bukankah harus dibuka besok?"
"Aku punya dua hadiah untukmu, yang pertama sekarang, yang kedua besok pagi. Kan sekalian kamu besok bisa keluar dari rumah sakit", lanjut Yamato.
"Eh, iya deh", Karin pun menerima hadiah dari Yamato itu, sebuah kotak kecil entah apa isinya.
Ketika dibuka, ternyata itu adalah sebuah kalung berliontin besar.
"Ya ampun, Yamato! Ini pasti mahal sekali kan!", Karin kaget bukan kepalang.
"Haha, lumayanlah. Nah, dikalung itu ada kejutan lagi loh", kata Yamato dengan wajah girang.
"Eh? Diliontin ini?", Karinpun membukanya. Ada sebuah cincin yang cantik! "Ya,yamato? Benar nih buat aku?! Sungguh? Pasti mahalnya berlipat ganda kan!?"
"Ah, harga buatku bukan masalah Karin. Bagiku adalah perasaan yang mewakili hadiah itu", kata Yamato gagah. Yamatopun mengambil cincin itu dari tangan Karin dan memakaikannya di jari manis Karin. "Menikahlah denganku Karin".
"EEHHHH????!!!!!!!!", Karin kaget setengah idup. "Bu,,bukannya...diundur?!"
"Kau bilang diundur, tapi aku belum bilang setuju kan? Makanya aku lamar kamu sekarang saja. Ternyata berhasil juga aku membuat kejutan untukmu", kata Yamato sambil nyengir puas.
"Ya..Yamato!!!", Karin memeluk Yamato erat.
*8*_____-w-_____*8*
REAL THE END
Mhuahaaaaaa!!!
Lamaran2 ini ga ada artinya sama sekali nihh!!
Hahagh, REVIEW PLEASE!!!!!(kumohon!! X3)