H5AW
(Look On The Mirror)
Bulan purnama bersinar terang. Awan yang biasa mengganggu tidak muncuL. Ran menatap benda-benada langit yang menghiasi kelam dan hitamnya malam. Terpesona pada keindahan malam dan terhanyut dalam suara gemericik air yang bersatu dengan semilir angin. Daun-daun beterbangan, lepas dari ranting yang mengering, terbawa oleh angin musim gugur.
"Ran…"Panggil Yoru lembut.
"Hmm.." Ran mengalihkan pandangannya pada mata Yoru yang membuatnya lebih terpesona dari malam yang sesungguhnya. Dinginnya udara yang menyentuh tubuhnya tak lagi terasa.
"Ran…" panggil Yoru lagi.
"Maafkan akku yoru,aku dan k au… harus di tempat seperti ini dan-"
"Ssssttt…" Yoru menyentuhkan jari telunjuknya yang basah ke bibir Ran yang merekah. "Bersamamu… hanya itu yang kuinginkan"
"Yoru…" Ran meraih tangan Yoru yang menyentuh bibirnya. Tangan mereka bersentuhan. Rumput menggelitiki kaki telanjang mereka. Mereka tak menghiraukan bahwa tak ada alas bagi mereka selain permadani hijau alam. Tak peduli walau hal yang mereka lakukan bersama tidak semestinya dilakukan di sana.
"AH! YORU!"
Yoru tersenyum. "Hmmm…? Maaf aku kurang terlatih" Yoru meminta bimbingan tangan Ran. "Kita lakukan ini bersama, jangan paksakan dirimu"
Kini di mata mereka berdua hanya ada satu sama lain. Kepribadian lain mereka terkunci dalam hati. Yang ada dalam pikiran mereka hanya pekerjaan yang kini ada di depan mata.
"Bu,bukan. Bukan di situ… di sana" bisik Ran.
"Di sini?" goda Yoru.
Wajah Ran merona merah. Yoru menganggapnya sebagai jawaban ya.
Senyum kembali hinggap di bibir Yoru. Dia menyentuh tempat-tempat yang dibimbing oleh tangan Ran. Dan membersihkannya (atau justru mengotori ?)tempat-tempat ituDaripada disebut tempat mungkin lebih tepat disebut bagian-bagian dari sebuah kesatuan yang kini telah basah. Basah oleh air bening yang terus mengalir. Keringat menetes dari kening Yoru, nafasnya terengah-engah.
"Sudah?" Tanya Yoru
"Mmmm"
"Atau kau tidak puas? Kita bisa mengulanginya lagi kalau kau mau?"
Ran mengalihkan pandangannya dari Yoru. "Aku lebih suka kalau kita melakukan yang lain"
Yoru menyentuh pipi Ran, mengharapkan wajah mereka. "Apa kau tidak puas hanya dengan aku?"
"Bersamamu itu juga segalanya bagiku" Ran membetulkan pakaiannya yang agak basah. Yoru merangkul Ran, ikut membantu Rran mengancingkan kemejanya. "Tapi…"
"Tapi apa?"Tanya Yoru tak sabar
"Apa tidak bisa melakukannya di tempat yang lain? Ini, terlalu…" Ran terdiam, tak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan apa yang mereka lakukan. "Kenapa harus di hutan?"
"Menegangkan! Apa kau tidak merasakan itu. Lagipula ini juga demi Sunao-kun dan Sora-kun"
"Iya… aku tahu kita melakukan ini demi Sunao dan Sora. Tapi.."
"….?"
"KENAPA KITA HARUS MENCUCI BAJU MEREKA DI TENGAH HUTAN ?! KAN ADA MESIN CUCI!"
Teriakan Ran membangunkan seluruh penduduk hutan hingga sekolah asrama tempat mereka tinggal.
Yoru hanya dapat tersenyum pahit. "Mau bagaimana lagi, pengarangnya iseng seh"
*~Fin~*
(Ps: baca judul di depan cermin. How it read? Hehe… Mew already told you from beginning)