Tie : "Ketemu lagi dengan kami, Di-chan, Tie, Wulan, Luthfi "babi", dan kawan-kawannya di fanfic ke-tujhu Tihe...,"
Di-chan : "Ini diambil dari kisah nyata author!"
Wulan : "Dengan sedikit perubahan..,"
Ichigo : "Dan aku sebagai karakter utamanya,"
Rukia : "Karakter utama kedua,"
Tie : "Ichigo jadi Tie, sedangkan Ruki'ing eh, Rukihe eh, Rukia jadi Di-chan... Dan banyak kemunculan yang lainnya juga.. termasuk Renji, dan Ishida... Pokok'e baca terus mesti ngerti,"
Wulan : "Kok? Aku dipake Renji? Karin jadi Ishida?"
Di-chan : "Ni crita tentang kehidupan EsDe... Wkekekek...."
Tie: "Sesuai umur kita, kelas 6 EsDe,"
Renji : "Enjoi azah... en... Don porget tu repi'u..."
Bleach punya Tie Kubo *dibakar Di-chan*
Bukan!! Bukan!!!
Bleach punta Tita Kubo *dibakar Tite Kubo & Bleach fans*
Maksud saya
Bleach punya Tite Kubo (emang namanya hampir sama -bangga-)
Alur ceritanya pengalaman nyata Tie, Di-chan, Wulan, Luthfi, Karin, Pak Sarko (eh?) dan lain-lain
Fanfic ini milik Tie
Enjoy!!
Chapter 1
Pisah Kelas?
Aku berlari menuju gerbang sekolah. Hari ini adalah hari pertama semester baru.
"Ichigo, pagi!" sapa Renji. Aku tersenyum kepadanya.
"Pagi! Eh, kamu masuk di kelas berapa?" tanyaku. Renji berfikir.
"Kalau tidak salah, kelas 6-A..," katanya.
"Oh,"
Aku lalu berjalan menuju semua pintu kelas. Kucari-cari namaku. Rupanya aku masuk kelas 6-B. "Ichigo!" panggil seseorang. Aku menoleh. "Rukia! Kamu masuk kelas apa?" tanyaku.
"Kelas 6-B! Sama kayak kamu!" kata Rukia lalu memelukku (A/N : Rukia sama Ichigo di crita ini udah temenan dari TK, aslinya aku dan Di-chan dari Playground...). Wajahku memerah seketika.
"Ru.. Rukia! Jangan di tengah jalan kayak gini, dong! Malu!!!" kataku. Percuma saja. Rukia malah mempererat pelukannya.
"Ru, Rukia.. Hentikan! Aku nggak bisa nafas! To.. Tolong!!" aku merintih sebisa mungkin untuk melepaskan pelukan maut Rukia.
Tiba-tiba, datanglah seseorang. Rukia langsung melepaskan pelukan mautnya.
Selamaaaat... pikirku.
"Eh, Ichigo! Kamu masuk kelas B, ya?" tanya Ishida yang kebetulan lewat. Aku menoleh.
"Ah, ya... Kamu?" tanyaku.
"Aku masuk kelas A," kata Ishida bangga. Aku jadi agak iri. Tapi entah kenapa, aku merasa bahwa aku tidak benar-benar masuk di kelas B.
KRIIING
Bel masukpun berbunyi. Aku, Rukia dan teman-teman kelas B segera masuk ke kelas kami.
Wali kelas kami, Pak Byakuya memasuki ruangan. Aku jadi agak lega karena wali kelasku Pak Byakuya yang baik itu, bukan Pak Aizen yang menjijikkan itu.
Pak Byakuya memulai ceramah singatnya tentang kelas B. Tiba-tiba pintu kelas kami diketuk oleh seseorang.
"Masuk," kata Pak Byakuya. Pak Gin masuk ke kelas kami. Dia mengobrol sebentar dengan Pak Byakuya.
Oh, ya, aku lupa mengenalkan Pak Gin.
Pak Gin adalah wali kelasku waktu kelas 5, wali kelas 5 A. Dia juga baik.
Entah apa yang dibicarakan mereka, Pak Gin lalu memanggilku.
"Kurosaki Ichigo, ikut aku," kata Pak Gin dengan senyum yang tak pernah meninggalkan wajah tampannya itu. Aku bingung. Ada apa? Apa aku melakukan suatu kesalahan?
Seisi kelas memikirkan hal yang sama denganku.
"Kamu kupindahkan ke kelas A. Kebetulan kelas A kosong satu murid karena Momohara pindah ke Hokkaido," kata Pak Gin. Sepertinya dia bisa membaca pikiran kami.
Tep.
Aku dan Rukia melongo. Berarti kami tidak bisa ketemu lagi?
"Ayo, cepat kemasi barang-barangmu, kita menuju ke kelas A...," kata Pak Gin. Aku jadi sedih.
Apakah itu berarti hari-hari menyenangkan bersama Rukia akan hilang? Padahal aku sudah membayangkan kalau kami duduk bersama terus, bermain-main bersama lagi seperti waktu kelas 5 dulu.
Dengan langkah berat aku meninggalkan Rukia yang terduduk sedih. Mungkin dia berfikiran sama sepertiku. Tapi, apa boleh buat? Momohara pindah. Lagipula aku masuk dalam cadangan murid pertama bagi kelas A.
Dengan langak gontai aku mengikuti Pak Gin. Kami mengetuk pintu kelas A. Pintu itupun terbuka.
"Selamat datang, apakah kau Kurosaki Ichigo?" tanya Pak Aizen, wali kelasku yang baru.
Aku mengangguk pelan dengan sangat terpaksa.
Gluk
Karena grogi, tanpa sengaja aku menelan ludahku. Bertemu Pak Aizen = kehancuran nilai dan dunia! Tidaaak!!!
"Silakan duduk di sebelah Mizuiro," kata Pak Aizen lagi. Aku melihat ke bangku yang kosong. Di sebelahnya ada Mizuiro sedang melambai-lambai Gaje. Aku berjalan lunglai ke arah Mizuiro.
"Baiklah, saya akan membagikan jadwal pelajarannya. Jangan sampai hilang, ya," kata Pak Aizen. Dia merapikan lembar jadwal pelajaran dan segera membagi-bagikannya ke kami.
Baiklah, itu berarti keherananku dengan Keigo terjawab. Memang waktu kelas 5 aku pernah bertemu Keigo. Sepertinya dia orang yang aneh. Entah kenapa, aku jadi ingin sekelas dengannya. Yah sudahlah, toh, sekarang harapanku terwujud. Walaupun tidak bisa ketemu Rukia terus, tapi aku bisa cari teman lagi, kan? Begitupun Rukia...
Pak Aizen memulai ceritanya tentang kelas 6A. Berbeda dengan Pak Byakuya, cerita pak Aizen nggak jelas dan panjang banget. Aku melihat ke arah Keigo, yang duduk di depan Pak Aizen. Dia sudah terkantuk-kantuk. Dasar Keigo! Pasti kau mimpi tentang babi lagi!
"Baiklah, silakan pulang, sampai jumpa besok," kata Pak Aizen lalu keluar ruangan. Aku melihat di luar ada Rukia yang menugguku dengan sabar.
"Rukia!" sapaku pelan. Rukia menoleh.
"Kau sudah keluar? Pulang yuk!" ajak Rukia sambil menggenggam erat tanganku.
Kami berpisah, aku menuju mobil jemputanku. Disana ada Keigo yang sedang meembaca buku atau apalah, tidak jelas. Hari ini aku lupa test mata. Sebenarnya sudah dari kelas 5 aku tidak bisa melihat dengan jelas. Mungkin ada kelainan mata. Hehe...
Keigo menoleh kearahku. Dia berlari dan berusaha memelukku.
"Hei, Keigo! Kamu apa-apaan sih?" bentakku kasar.
"Pak Aizen itu iblis! Aku tak tahan berada di depannya!!" kata Keigo.
"Salah siapa kamu duduk di depan? Baka!" bentakku.
"Hueee... Kau sama kejamnya dengan Pak Aizen!" teriak Keigo. Mataku membulat.
"Siapa yang sama dengan Pak Aizen?" tanya Ganju yang barusan datang. Kami menoleh.
Baiklah, kalau ada Ganju, berari aku bisa menghabisi Keigo.
"Bukan.. Aku hanya bercanda..." kata Keigo. Kami bertiga lalu masuk ke mobil.
Ganju adalah teman kami, tapi dia masuk ke kelas 6C.
Setelah semuanya datang, kami meninggalkan sekolah.
Ttheee Bbheee Ccheee
Tie : "Hiks...,"
Ichigo : "Knape?"
Tie : "Jadi inget masa lalu.. Bentar lagi kan gue pisah ama Di-chan!"
Di-chan : "HIKS!"
All except Bleach Chara : "UWAAAAAAAA!!!!"
Renji : "Oh, ya. OI AUTHOR ANEH NAN SINTING! Cepet jelasin perannya."
Tie : "Okey, beginilah perannya:
Ichigo : Tieta
Rukia : Dita
Renji : Wulan
Ishida : Karin
Keigo : Luthfi
Mizuiro : Tania
Gin : Pak Agus (wali kelas, kelas 5 A)
Byakuya : Pak Asmadi (wali kelas, kelas 6 B)
Aizen : Pak Sarko (wali kelas, kelas 6 A)
Ganju : Anggi (temen, kelas 6 C)"
Di-chan : "Yah, segitu aja dulu..,"
Wulan : "Kami berpesan,"
Tie : "Don't forget to...,"
All : "REVIEW!"
All thanks to :
Di-chan (jangan sedih walau kita pisah, ya! Makasih banget udah mau jadi sahabat orang goblok na egois ini...)
Luthfi (kurangi babinya! Babimu membuatku muntaaah!!!)
Wulan (makasih udah mau jadi temen baikku! Maaf suka nyusahin kamu dengan cara nelpon malem-malem.. Tidurnya jangan kemaleman lagi! N'tar telat!)
Karin (meskipun kita pernah musuhan, jangan sampe persahabatan kita putus, ya!)
Anggi (jangan sedih karena nonongmu itu.. PEACE! SIIP!!!)
Tania (ketua kelasku yang imuut! Maaf waktu duduk sama kamu sering bikin masalah! Mana dihotel nyaris ketiduran, padahal kamu 'kan lgi di luar!)
Pak Agus (makasih ya Pak, kalo nggak ada Pak Agus aku nggak bakalan bisa masuk kelas 6 A! Makasih banyaaaak!! T.T)
Pak Asmadi (Pak Asmadi, walau tua tetap nampak muda! Makasih atas lelucon yang selalu Pak Asmadi berikan kepada kami semua, kelas 6 A-E. Jaga kesehatan lhoo!!!)
Mas Sugi (supir anter-jemputku! Jangan sedih meski dipecat ya, mas! Salam buat keluarganya Mas Sugi... Makasih selalu sabar nungguin Aku, Luthfi dan Anggi yang suka nyusahin dan mbikin sebel Mas Sugi!!)
Readers yang udah mau nyisain waktunya untuk baca fanfic edan ini!
Ojo lali REVIEW!
KLIK IJO-IJO DOBAWAH DENGAN (TIDAK) SEMANGAT!!!!!!