Disclaimer : Masashi Kishiomoto

***

Bodoh

"Pa-papa yakin cara begitu bisa berhasil?" tanya Sasuke sedikit ragu.

"Tenang! Papa yakin pasti berhasil! Walaupun itu cara jadul." Fugaku tersenyum penuh percaya diri.

Sementara Itachi yang sedari tadi menguping pembicaran itu, tersenyum sadis.

***

"Naruto! Begini! Papa sebenarnya tidak mau selingkuh!" jerit Minato, penuh emosi, seolah-olah Narutolah yang bersalah.

"Kalau begitu yang tadi gue lihat di kamar itu apa!" balas Naruto yang ikut-ikutan emosi.

"Lo liat papa lagi ahak-ahak! Tapi percayalah Naruto! Nafsu papa memang untuk orang lain, tapi cinta papa cuma untuk mama!"

"Alasan tidak di terima!" Naruto bangkit berdiri dan meninggalkan Minato.

"Oy Naruto! Tunggu!"

***

Sementara itu Sasuke...

Saat ini Sasuke sedang bersembunyi di dekat lorong pertokoan, dia sedang menunggu Sakura lewat di tempat itu.

Nanti Sakura akan lewat tempat itu kemudian nanti orang-orang suruhan Fugaku akan datang dan mengganggu Sakura nah pada saat itu Sasuke akan beraksi menyelamatkan Sakura, benar-benar cara jadul namun efektif.

Orang yang di tunggu-tunggu Sasuke akhirnya datang. Sakura nampak menenteng belanjaannya melewati tempat persembunyian Sasuke, lalu...

"Halo nona manis, mau ke mana?" tiba-tiba seorang berkulit biru, Kisame, memanggil Sakura dengan suara yang menggoda, membuat Sakura kehilangan selera makan.

Sakura tidak memperdulikan panggilan Kisame dan terus berjalan, namun di depannya sudah berdiri orang gila bertelanjang dada dan berambut putih, Hidan, yang menghalangi jalan Sakura.

"Lebih baik lo jangan mencuekin kami nona cantik." ujar Hidan, nepsong.

"Mau apa kalian!" bentak Sakura.

"Kami mau xxx dan xxx lalu xxx sama kamu, cantik." sahut seorang pria dengan piercing bejibun di wajahnya, Pein.

Mata Sakura membulat takut, "To-Tolooonggg!" jerit Sakura, namun sayang jalanan sedang sepi hingga tak ada yang mendengar jeritan Sakura.

Merasa sudah saatnya dirinya beraksi, Sasuke segera keluar dari tempat persembunyiannya.

"Wuoy bangsat-bangsat!" maki Sasuke kepada orang-orang yang emang bertampang bangsat yang mengganggu istrinya itu.

"Siapa lo? Beraninya ngatain kita-kita bangsat? Gak pernah ngaca lo?!" umpat Kisame pada Sasuke.

"Gue suaminya wanita itu! Kalo kalian berani gangguin istri gue, kalian bakal gue bikin masuk rumah sakit jiwa!" sahut Sasuke yang menuruti kata-kata skenario yang sudah dibuat terlebih dahulu oleh Fugaku.

Sakura langsung berlari menghampiri Sasuke dan memeluk suaminya itu, "Sasuke aku takut."

"Tenang sayang, ada abang di sini." ujar Sasuke yang lagi-lagi mengikuti skenario buatan bokapnya yang kampungan itu.

"Wah, nich beruk nampaknya pengen jadi pahlawan bertopeng." ujar Hidan sambil maju dan bersiap menghajar Sasuke.

"Pahlawan kesiangan." Pein meralat kata-kata Hidan, dia juga maju dan siap menghajar Sasuke diikuti Kisame di belakangnya.

"Maju kalian bertiga! Sini gue jabanin!" tantang Sasuke sambil memasang kuda-kuda siap tempur.

Hidan dengan nepsongnya langsung melayangkan pukulan ke arah wajah Sasuke yang tepat mengenai hidung Sasuke.

"ADAW! Wuoy! Yang bener aja lo!" maki Sasuke yang merasakan hidungnya mimisan akibat pukulan Hidan.

Pein lalu dengan binalnya langsung menendang perut Sasuke, membuat Sasuke jatuh terjengkang dan tanpa ampun Kisame segera menginjak-injak Sasuke.

"Woy! Kok malah serius!" jerit Sasuke namun jeritannya tidak di pedulikan, ketiga begundal itu tetap menghajar Sasuke habis-habisan.

Setelah merasa puas menghajar Sasuke, Kisame, Pein dan Hidan pun pergi meninggalkan Sasuke dalam keadaan babak belur dan ternoda (lho?).

"Sa-sasuke, kamu gak apa-apa." tanya Sakura pada suaminya yang nyaris sakratul maut.

"Aku, tidak apa-apa." ujar Sasuke yang tetap menjaga gengsi walau sudah hancur lebur, namun dalam hati dia memaki-maki rencana bokapnya.

"Hai nona cantik, gangguin kita-kita donk!" tiba-tiba seorang berwajah sangar, Ibiki Morino, datang menggoda Sakura, di temani seorang bertampang mesum berkacamata, Ebisu, dan seorang yang mengigit batang jerami di bibirnya, Raido.

"Mau apa kalian!!" bentak Sakura yang benar-benar emosi kali ini.

"Kami mau... Hah? Sasuke? Kok lo udah babak belur duluan?" ujar Ebisu yang kaget melihat Sasuke udah kayak onde-onde. Ternyata trio mesum, Ibiki, Ebisu dan Raido adalah suruhannya Fugaku.

"Lho? Kalian kenal Sasuke?" tanya Sakura, heran.

"Kenal donk! Kami kan di suruh bokapnya buat gangguin elu! Terus nanti Sasuke yang nyelamatin elu!" ujar Raido, kelepasan.

Mata Sakura seketika membulat sementara Sasuke langsung memasang tampang inocent nan memelas.

"Dasar bego!!" marah Ibiki seraya menyeret Raido.

"SA-SU-KE." suara Sakura bergetar menahan amarah.

Sasuke speechles, menelan ludah.

***

Sementara itu di kamar hotel xxx daerah xxx

Itachi nampak sedang asyik indehoy bersama seorang wanita.

Wanita itu memasukan 'batang' Itachi ke dalam mulutnya sementara Itachi memejamkan matanya, meresapi kenikmatan yang di beri wanita itu.

Lalu Itachi berdiri dan kemudian dia menuntun wanita itu ke atas ranjang, kemudian Itachi dengan bernafsu segera menciumi wanita itu, lidah mereka saling berpautan sementara tangan wanita itu meremas-remas kejantanan Itachi yang sudah menegang tak karuan.

Merasa nafsu sudah berada di ubun-ubun, Itachi lalu mengarahkan batangnya ke lubang kenikmatan wanita itu, kemudian..

Jleeeb!

"Sshh ahh!" rintih wanita itu ketika merasakan kejantanan Itachi menerobos bentengnya.

"Ukh, punya kamu sempit juga Anko." desis Itachi seraya memaju mundurkan pinggulnya.

"Akh, akh, punya kamu ju-ga besar Itachi." desah wanita bernama Anko itu seraya memeluk Itachi.

Merasa bosan dengan gaya itu, Itachi lalu berbaring dan menyuruh Anko duduk di atas kejantanannya.

Anko mengangguk lalu dia bangkit berdiri dan memegang batang Itachi kemudian dia memasukan batang itu ke dalam lubang kenikmatan tiada taranya.

Anko lalu menggoyang pinggul sambil sesekali tubuhnya naik turun.

Cipak cipak cipak

Terdengar suara berkecipakan dari liang kewanitaan Anko, menandakan Anko sedang berada di puncak birahi karena mrs v nya sudah basah dan becek.

Itachi pun merasa dia akan mencapai batasnya, dia menyuruh Anko berdiri kemudian menungging. Anko menurut, dan kemudian dia menunggingkan tubuh indahnya, lalu Itachi pun langsung meluncurkan rudalnya ke sasaran sambil tangannya meremas-remas dada Anko dari belakang.

"It-Itachi, aku mau keluaaar!" desah Anko.

"Aku juga mau kelu.."

Jatuh cinta lagi

lagi-lagi ku jatuh cinta

aku jatuh cinta, kepada tiap wanita..

Tiba-tiba saja handphone Itachi berbunyi, membuat Itachi membatalkan klimaksnya.

"Cih, mengganggu saja!" batin Itachi sambil mengangkat telepon, sementara posisi tubuhnya masih doggy style dengan kemaluannya masih menancap di lubang kewanitaan Anko.

"Halo?"

"Halo, Bos Itachi? Kami sudah menghajar adik lo habis-habisan, sekarang dia sudah jadi kayak Brad Pitt!" terdengar suara Pein dari handphone Itachi.

"Hah? Brad pitt?"

"Iya! Brad Pitt kegiles bajay! Muahahaha!" tawa Pein, jayus.

"Bagus deh kalo gitu, adik gue memang sekali-sekali musti di kasih pelajaran, ya udah ntar gue kirimin pembayarannya, sekarang gue mau ohok-ohok dulu." ujar Itachi yang lalu memutuskan sambungan telepon.

"Siapa yang nelepon, Itachi?" tanya Anko.

"Biasalah, orang yang ngefans sama gue, tapi udahlah gak usah di pedulikan, yuk kita lanjutin."

To Be Continue..

***

A/N : Lemon is back!! gimana lemon nya?? kurang kah??