Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pos Ronda

Di sebuah pos ronda, tampak duduk dua hansip yang sepertinya kedinginan akibat hujan deras yang turun membasahi bumi.

"Sas, lo kedinginan gak?" tanya salah satu hansip berambut panjang dan rada-rada kemayu alias banci.

"Emangnya kalau gue kedinginan, mau apa lo!" bentak hansip satunya.

"Ihhh, sayang Sasori gitu deh udah gak sayang lagi sama eike, kan sejak usaha jengkol kamu bangkrut karena dirampok, eike yang kasih kerjaan kamu jadi hansip."

"Kalo kasih kerjaan yang iklas donk! Masa jadi hansip! Jadi manager bank kek! Kalo nggak beliin gue kebon jengkol yang baru!" amuk Sasori yang terlihat tertekan batinnya karena harus berduaan dengan banci penyuka sesama jenis di pos ronda pada malam yang dingin semerbak mewangi sepanjang hari (?).

JDAAAARRRRR!

Tiba-tiba suara petir mengelegar, membuat hansip berambut panjang menjerit histeris.

"KYAAAAAA! Sayang Sasori, eike takut." Jerit sang hansip sambil memeluk dan mengelus dada seksi Sasori.

"HEH OROCHIMARU! PERLU DI INGAT, GUE STRAIGHT! KALO PUN GUE YAOI GUE GAK BAKAL MAU SAMA LO!"

"Terus? Maunya sama siapa donk?"

"Sebenarnya, Zetsu cukup seksi, sayang doi sudah meninggal..." gumam Sasori dengan pandangan menerawang.

"Udahlah ayang Sasori, apa sih hebatnya Zetsu, lagian udah koit juga orangnya, kenapa nggak melirik orang yang ada disamping kamu?" rayu Orochimaru lagi.

"Hebatnya Zetsu? Banyak! Dia bisa menghasilkan buah-buahan dan jengkol yang banyak walau pun kebon nya gak jelas ada di mana! Perutnya juga six pack belum lagi bokong nya yang bulat dan gagah, terasa lezat dipandang, selezat masakan yang dibuat oleh chef Juna dan satu lagi! Chef Juna juga ganteng." tegas Sasori yang mulai ngaco lagi dan tampaknya orientasinya pada jenis kelamin perlu dipertanyakan ulang.

"La-lalu kau anggap apa eike?" isak Orochimaru.

"Lo itu cuma hasil masakan peserta masterchef yang gak lulus audisi, mending lo ngaca dulu deh, jangan kan yaoi, jadi straight pun kagak bakal ada yang mau sama lo!"

Orochimaru kembali terisak-isak, sementara Sasori bersiap-siap untuk pergi.

"Gue mau ke rawa dulu! Ada janjian sama Kintama, si kembang desa." Ujar Sasori seraya pergi meninggalkan Orochimaru yang masih menangis di pos ronda dan ini meninggalkan pertanyaan besar, Sasori yaoi atau straight?.

Orochimaru menutupi mukanya seraya terus saja menangis, tanpa disadarinya, datang sesosok pria macho yang wajahnya mirip artis... Artis yang biasa berperan sebagai tukang jambret yang digebukin massa.

"Woi pak hansip! Malam-malam jangan nangis kayak cewe donk! Seram tahu!" bentak sosok pria itu.

"Biarin! Suka-suka eike donk! Itu kan hak eike, mau protes? Eike laporin ke komnas perlindungan yaoi kamu!" bentak Orochimaru, seraya menatap tajam sosok pria itu, dan sedetik kemudian tatapan tajamnya berubah menjadi tatapan bernafsu.

"Maaf deh kalau begitu, sebagai permintaan maaf, gimana kalau gue ceritakan sebuah cerita sebagai penghibur?" tawar pria itu di ikuti anggukan Orochimaru.

"Dahulu kala, ada seorang pria yang jatuh cinta pada seorang wanita di desa ini, nama pria itu Cilok." Kisah pria itu, sedangkan Orochimaru mulai meraba-raba tubuh sang pria.

"Namun sayang, wanita yang dicintai Cilok itu memiliki seorang kakak perempuan yang janda dan kaya raya dan kakaknya itu tidak setuju bila adiknya berpacaran dengan pemuda kere seperti Cilok, padahal sendirinya punya pacar pelit dan mata duitan!" jerit pemuda itu penuh emosi jiwa dan raga.

Setelah emosinya mereda, pria itu kembali bercerita, "Demi membuktikan kalau dia tidak kere, Cilok mulai mencuri di rumah warga, namun sayang, pada suatu malam dia tertangkap oleh seorang hansip berambut panjang lalu dia diseret ke ronda tempat sekarang kita duduk ini dan tragisnya, rupanya hansip itu adalah yaoi! Dan jelas saja, Cilok diperkosa di ronda itu oleh sang hansip laknat hingga akhirnya pemuda malang itu bunuh diri di tempat akibat tak kuasa menahan aib."

"So sweet.." gumam Orochimaru yang tampak tak bisa membedakan antara kisah tragis dan romantis.

"Dan sekarang, Cilok kembali untuk membalaskan dendam nya pada hansip itu..." sambung pria itu seraya menatap Orochimaru dengan tatapan menakutkan.

"Ihhhhh eike takut.." ujar Orochimaru seraya memeluk pemuda di sampingnya, manja.

"Gue lah Cilok itu! Dan lo adalah hansip yang sudah memperkosa gue!" jerit pria itu seraya melepaskan pelukan Orochimaru.

"Terus kenapa? Situ mau di perkosa lagi ya sama eike?" ujar Orochimaru dengan bernafsunya.

"Di perkosa lo? Amit-amit! Gue bakal bunuh lo!"

Seketika wajah Cilok yang tadinya mirip artis figuran yang biasa jadi tukang jambret yang digebukin massa berubah jadi wajah artis figuran yang biasa jadi tukang jambret yang di tabrak kereta api.

"Idih! Liat muka lo! Yang ada gue yang amit-amit merkosa lo!" balas Orochimaru.

Cilok tak menghiraukan ocehan Orochimaru karena bila di ladenin, ocehan sang hansip yaoi bakalan tidak ada habisnya.

Cilok dengan sigap langsung mengambil pentungan milik sang hansip, dan dengan sigap di bukanya celana hansip itu, sang hansip sendiri tampak pasrah celana nya di copot, kegirangan malah.

Secara brutal dan kasar Cilok langsung memasukan pentungan ke *piiip* nya si hansip, membuat sang hansip menjerit kesakitan, dari *piiip* nya keluar darah yang mengucur deras dan kemudian, matilah sang hansip Yaoi tersebut.

Cilok tersenyum puas, ditinggalkannya mayat hansip yaoi itu dalam keadaan tragis, pentungan yang masih menancap di *piiip* nya.

The End

A/N : The Paror kembali! Cihuiiiiiii, maaf buat para reader, terutama bagi yang sudah melamar OC, gak terasa udah 4 tahun fict ini terbengkalai (mungkin yang ngelamar OC udah pada pensiun kali ya?) sejak lulus kami sangat sibuk dengan dunia masing-masing hingga jarang bersua dan menulis bareng.

Pertanyaan kali ini, siapa wanita yang dicintai Cilok? :P (Yang baca dari chapter-chapter awal pasti tahu.)