Author Note: Hola minna~ saya Author baru, akhirnya setelah perjuangan panjang sampai berabad-abad yang lalu(Lebay), saya bisa buat Fanfic Naruto juga~ senangnya :)

Terima kasih banyaaaaaaakkkk sekali untuk Aicchan-senpai dan Kuchiki-senpai yang meluangkan waktunya untuk membalas YM dan e-mail saya dan membantu saya hingga sampai saat ini *peluk-peluk Aicchan-senpai dan Kuchiki-senpai*XD

Nah, ini fanfic pertamaku. Semoga fanfic saya bisa menghibur Minna-san~

Tapi, sebelumnya maaf lho kalau banyak kesalahan dan kekuranganya, maklum Author baru *Ngeles*

Mohon bantuannya Senpai-Senpai yang saya hormati!!XDXDXD

_

Disclaimer: Naruto punya Sasuke! Tapi NaruSasu dengan berat hati saya mengatakan bahwa kedua chara tersebut milik Masashi Kishimoto. Kapan ya Masashi Kishimoto-sensei memberikan Naruto kepada saya? *ngarep mode:ON*

Summary: Naruto yang baru saja pindah sekolah asrama khusus laki-laki, harus berhadapan dengan teman sekamarnya yang terus menggodanya.

Story by: Mikazuki Chizuka

Rated: T dulu deh, belom kuat bikin M. Otak bejat saya lagi nggak mau jalan XD.

Pairing: SasuNaru forever… yeah..!!! slight NejiGaa and ItaDeiSaso. (Yang nggak suka YAOI, harap tekan tombol back.  )

Genre: Romance/ Friendship/Supranatural? Bener nggak sih?

Di sini Deidara jadi kakak laki-lakinya Naruto XD.

Naruto, Sasuke and Gaara: 14 tahun.

Neji, Sasori and Itachi: 16 tahun.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

oOo YUUKA NO SAGASU oOo

Chap. 1 (Déjà vu)

Pada malam hari di lorong sebuah sekolah, terlihat sesosok laki-laki berambut pirang yang sedang berjalan agak tergesa-gesa sekaligus menggerutu tidak jelas, dia terus melangkahkan kakinya di bawah remang-remang lampu yang menjadi sumber cahaya baginya.

Tidak hanya lampu, tapi sinar bulan pun senantiasa menemani langkah sang lelaki yang menerobos dari deretan jendela kaca yang terpampang. Sepi, tidak ada seseorang pun. Hanya dirinya yang berada di tempat itu, terus berjalan tanpa memperdulikan apapun.

"SMP KONOHA GAKUEN? Huh! Padahal aku sudah suka di sekolahku yang lama. Kenapa aku harus pindah ke sekolah yang baru?!" sedikit terdengar bentakan dari sosok tersebut. Dia juga tau, percuma dia bertanya dengan nada kesal, toh, tidak akan ada yang membalas pertanyaanya.

Sosok tersebut bernama Namikaze Naruto, dia adalah murid baru di SMP KONOHA GAKUEN, pindahan dari SMP SUNA GAKUEN. Di sekolahannya yang baru, Naruto di tempatkan di kelas VIII A. Sejak tadi dia terlihat sangat kesal, karena sendari tadi dia sedang mencari-cari sebuah kamar yang akan di tempatinya.

Alasannya pindah sekolah adalah untuk memenuhi keinginan sang ayah, menurutnya alasan itu tidak logis, atau bisa di katagorikan alasan yang tidak masuk akal. Apalagi sekolah yang di tempatinya sekarang adalah sekolah khusus laki-laki.

Memang tidak ada salahnya mengingat dirinya adalah laki-laki, tapi yang paling ia tidak suka adalah sekolah berasrama, yang berarti kebebasannya akan terkurung hingga waktu yang di tentukan.

Naruto terus berjalan mencari-cari kamar bernomer 21 dari 100 kamar yang ada. Kamar nomer 21 adalah kamar yang akan tempatinya. Yang dia ketahui 1 kamar di tempati oleh 2 orang, yang berarti di kamarnya yang baru, dia tidak akan sendirian.

Naruto hampir menyerah mencari kamar nomer 21, tapi dia langsung berubah pikiran saat tanpa sengaja matanya bertemu dengan kamar bernomer 21. Dengan berjalan sedikit tergesa-gesa, akhirnya dia sekarang sudah berada tepat di depan kamar yang dicarinya.

Dengan sedikit perasaan ragu Naruto pun memutar kenop pintu perlahan sehingga akhirnya pintu itu pun sedikit terbuka, dengan dorongan yang lumayan keras, akhirnya pintu kamar tersebut terbuka sepenuhnya.

Kesan pertama yang di lihat Naruto adalah, semuanya yang berada di ruangan ini berwarna biru, kamarnya yang lumayan luas, di desain sangat mewah dengan masing-masing terdapat dua ranjang berukuran King-size, dan peralatan yang menambah kesan terlalu mewah bagi Naruto.

Jendela yang terbuka berukuran sekitar 2mx3m yang menampilkan pemandangan alam yang luar biasa indahnya mengingat kamarnya berada di lantai 4 dari 6 lantai yang ada. Dia juga dapat melihat di salah satu ranjang tersebut terdapat sesosok laki-laki yang terbaring di ranjangnya sedang membaca majalah.

Naruto pun masuk ke kamar tersebut dan menutup pintunya perlahan, lalu berjalan menuju ranjang yang kosong, ia pun duduk di tepi ranjang tersebut dan meletakan kopernya di kolong ranjang. Rupanya perlakuan Naruto mengusik laki-laki yang sedang membaca majalah tersebut, hal itu di buktikan dengan sosok yang sebelumnya belum pernah di kenalnya itu sedang memandang kearahnya.

'Tampan,' batin Naruto tanpa sadar.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan di kamarku?!" Tanya sosok tersebut sinis.

Naruto tergagap dan menjawab pertanyaan itu dengan gemetar, "Ma..maaf, sa..saya penghuni baru di kamar ini. Se..sekali lagi maaf kalau menganggu."

"Namamu?" tanya laki-laki tersebut yang sekarang sudah duduk di tepi ranjangnya berhadapan dengan Naruto.

"Na.. Namikaze Naruto," kata Naruto masih gemetar. Sosok itu berjalan mendekati Naruto dan menunduk memandangi wajah Naruto yang sekarang merona merah. 'Manis,' batin sosok tersebut.

"Uchiha Sasuke," kata sosok tersebut yang ternyata bernama Sasuke. Sasuke terus mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto, hal ini membuat Naruto tidak nyaman dan bergerak gelisah.

"Ma..maaf Uchiha-san, bisakah anda sedikit menjauh dariku?" kata Naruto semakin menunduk. Tapi permintaan itu tidak di kabulkan oleh Sasuke. Sasuke semakin mendekat kearah Naruto.

"Sepertinya permintaan anda tidak bisa saya kabulkan Namikaze-san," kata Sasuke meraih dagu Naruto dan mengecup bibir Naruto singkat dan langsung melepaskannya. Butuh waktu 10 detik untuk Naruto memproses kejadian tersebut. Setelah sadar…

"HUWA..!! APA YANG KAU LAKUKAN TEME?!!" teriak Naruto seraya mendorong Sasuke yang terpental di ranjangnya.

"Hei! Jangan berteriak sekeras itu DOBE!!" seru Sasuke yang sekarang sudah kembali duduk di ranjangnya.

"APA KAMU BILANG?! AKU BUKAN DOBE! KAMU YANG TEME!!! DAN ASAL KAU TAU SAJA! AKU BUKAN PEREMPUAN!!" seru Naruto balik tidak terima di sebut 'Dobe'.

"Memang siapa yang bilang kamu perempuan? Gunakan logikamu, untuk apa seseorang perempuan bersekolah di sekolah asrama khusus laki-laki?" kata Sasuke datar.

Hal ini membuat Naruto terdiam. Kalau di pikir-pikir, memang benar apa yang dikatakan Sasuke. Untuk apa perempuan bersekolah di sekolah asrama khusus laki-laki? Kecuali perempuan tersebut tidak normal. Sekarang Naruto benar-benar merasa dirinya bodoh.

"Dan apakah hal itu tidak membuktikan bahwa dirimu Dobe?" kata Sasuke kembali mendekat kearah Naruto yang tidak sadar.

"Oh, mungkin aku ubah sedikit. 'Dobe-ku yang manis,'" kata Sasuke yang wajahnya sekarang sudah berada di depan wajah Naruto. Naruto yang mendengar semua itu langsung tersadar dan mendorong Sasuke keras dan sukses membuat Sasuke terjatuh dari ranjang Naruto.

"Berhenti mendorongku terus Dobe!" bentak Sasuke yang berdiri dari jatuhnya.

"Jangan menggodaku terus Teme! Aku ini laki-laki! Aku masih normal!" bentak Naruto geram yang merasa nama baiknya di lecehkan oleh 'rambut bebek pantat ayam Uchiha' satu ini. Sepertinya Naruto sudah mendapatkan nama yang pas untuk Sasuke.

"Akan aku buat kau tidak normal lagi Dobe!" kata Sasuke yang sudah naik di ranjang Naruto lagi dan siap menyerang Naruto. Naruto yang merasakan rambu-rambu bahaya langsung turun dari ranjangnya dan berlari menuju pintu kamar mereka. Tapi sial bagi Naruto karena pintunya sudah di kunci.

"Apa kau mencari ini?" kata Sasuke seraya mengacungkan kunci yang Naruto yakini bahwa kunci itu adalah kunci kamar mereka.

"Sejak kapan kau mengunci pintu ini Teme?" tanya Naruto kebingungan.

"Itu tidak penting, yang penting sekarang hanya ada aku dan kamu," kata Sasuke berlari mendekat kearah Naruto. Naruto juga berlari menghindari terjangan Sasuke. Dan jadilah mereka berdua berlari-lari di dalam kamar. Menaiki meja, ranjang, kursi, almari dan lain sebagainya. Intinya Naruto berusaha agar dirinya tidak bisa di tangkap oleh Sasuke yang tiada henti-hentinya mengejar dirinya.

Seiring berjalannya waktu, Naruto yang sudah lelah, akhirnya dia terjatuh di ranjangnya dengan posisi badannya yang terlentang. Sedangkan Sasuke yang sepertinya juga kelelahan juga menjatuhkan diri ke ranjangnya.

"Hah..hah… aku capek Teme, jangan mengejarku lagi," kata Naruto yang berusaha mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

"Tinggal sedikit lagi kau akan jadi miliku Dobe," kata Sasuke yang tergelepar di ranjang dengan posisi badan menyamping kearah Naruto.

"Heh!! Dabe Dobe Dabe Dobe, aku punya nama tau! Lagi pula siapa yang mau jadi milik pantat ayam kaya' kamu, hah?! Sudah aku bilang dari tadi kalau aku ini masih normal! N-O-R-M-A-L!!!" bentak Naruto kesal.

"Hah.. rupanya kau ini masih polos Dobe. Apakah kau tidak pernah mendengar opini sekolah asrama khusus laki-laki?" tanya Sasuke penasaran.

Naruto langsung memandang Sasuke dalam diam. Memang benar, Naruto pernah mendengar opini dari mantan teman di SMP-nya yang dulu kalau kebanyakan murid yang bersekolah di asrama laki-laki bisa menjadi tidak normal oleh karena nafsu seksualnya tidak bisa di lampiaskan kepada teman perempuannya.

Dan yang lebih mengerikan adalah kemungkinan besar murid-murid tersebut bisa menyukai sesama jenis. Yang berarti akan ada yang berstatus menjadi SEME dan UKE. Naruto langsung bergidik ngeri dan mengalihkan pandanganya dari Sasuke setelah mengingat opini yang di ceritakan oleh temanya itu.

"Mungkin orang luar beranggapan bahwa itu sebuah opini, tapi tidak di dalam. Karena semua itu adalah fakta." Jelas Sasuke menyeringai licik kearah Naruto yang sudah bergetar hebat.

"Te..Teme, ka..kau tidak akan macam-ma..macam 'kan?" tanya Naruto masih gemetar.

"Hari ini kau selamat Namikaze-san. Aku lelah…" kata Sasuke menutup matanya. Dia juga dapat mendengar helaan nafas lega dari arah Naruto.

Hening…

"Dobe?" kata Sasuke tetap menutup matanya..

Tidak ada jawaban.

"Hei Dobe?! Kau dengar aku?!" kata Sasuke yang mengalihkan pandangannya kearah Naruto. Sasuke lalu tersenyum lembut ketika mendapati Naruto yang sudah tertidur dengan wajah yang damai.

Sasuke berdiri dari tidurnya dan duduk di tepi ranjang Naruto sepelan yang dia bisa agar perlakuannya tidak membangunkan Naruto. 'Bahkan saat tidur pun dia kelihatan manis. Mungkin hari-hariku ke depan akan lebih bermakna,' batin Sasuke mengusap rambut pirang Naruto lembut dan mengecup keningnya sekilas.

Lalu di ambilnya selimut yang tersedia di ranjang, dengan hati-hati Sasuke menyelimuti Naruto sampai sebatas leher. Sempat tersenyum lembut, Sasuke pun kembali tiduran di ranjangnya.

Dengan perlahan ia mulai menutup matanya menikmati hembusan angin malam yang masuk melalui jendela kamarnya yang terbuka. Beberapa menit kemudian Sasuke sudah memasuki alam mimpinya. Dan sepertinya dia juga lupa menutup jendela kamarnya yang masih terbuka.

#

"Perkenalkan nama saya Namikaze Naruto, pindahan SMP SUNA GAKUEN, salam kenal dan mohon bantuannya," kata Naruto membungkuk hormat setelah sekiranya selesai memperkenalkan dirinya.

"Baiklah Naruto, silahkan duduk di kursimu," kata seorang guru yang telah di ketahui oleh Naruto bernama Kakashi, atau lebih tepatnya Hatake Kakashi.

Naruto mencari kursi yang sekiranya kosong untuk di tempati, dan satu-satunya kursi yang kosong adalah kursi yang berada di samping kursi sesosok manusia yang sangat Naruto kenal, yang setia dengan ekspresinya yang datar dan rambut bebek pantat ayamnya.

Sempat mendengus kesal akhirnya Naruto melangkahkan kakinya menuju kursi tersebut. Satu meja untuk dua orang. Begitulah keadaan kelas di SMP KONOHA GAKUEN yang dapat di lihat oleh Naruto.

Dan inilah keadaan Naruto sekarang, harus berbagi meja dengan orang yang hampir saja mengambil KEPERAWANANYA –er keperjakaannya, tadi malam sampai ia kelelahan dan tertidur. Uchiha Sasuke. Sebelumnya Naruto tidak pernah menduga bahwa dirinya akan sekelas dengan teman sekamarnya ini.

Mengabaikan nasib yang menimpanya, Naruto mengambil buku catatannya dan segera menulis materi pelajaran yang entah sejak kapan sudah tertulis di white board oleh Kakashi.

"Tidak aku sangka kita sekelas Dobe," bisik Sasuke pas di telinga Naruto yang sempat membuat Naruto agak sedikit terlonjak kaget.

"Me..menjauhlah dariku Teme!" bisik Naruto gemetar tidak nyaman. Sasuke menyeringai licik. "Haruskah?" tanya Sasuke yang malah semakin mendekatkan dirinya kearah Naruto.

PLAK!!

"BERHENTI MENGGODAKU TEME!!" seru Naruto yang sekarang sudah berdiri dari duduknya dan meninggalkan Sasuke yang terbengong tanpa mengindahkan tatapan bingung dari seisi kelasnya.

"Maaf mengganggu berlangsungnya pelajaran anda Kakashi-sensei, saya hanya butuh waktu untuk pergi ke toilet," kata Naruto meminta izin kepada Kakashi yang sempat terusik dengan suara kegaduhan yang baru saja terjadi.

"Baiklah," kata kakashi memberi izin kepada Naruto. Tanpa menyia-nyiakan keputusan gurunya, Naruto segera melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kelas tersebut. Seketika itu juga kelas menjadi sangat ribut.

"Tenang semuanya dan mulai catat materi yang saya berikan!" perintah Kakashi yang kembali tulis-menulis di white board.

Kelas itu pun menjadi hening, semua murid mulai berkonsentrasi kepada pelajaran yang di berikan. Hanya satu orang saja yang tidak bisa berkonsentrasi. Yaitu Uchiha Sasuke, dia masih kepikiran dengan peristiwa yang baru saja menimpanya. Tidak pernah terpikirkan oleh Sasuke bahwa ada seseorang murid baru yang berani menamparnya. Menampar keturunan dari klan yang bernama Uchiha.

'Heh! Menarik,' batin Sasuke menyeringai licik.

`Apa yang membuatmu berkata menarik Uchiha?`

Sasuke langsung mengalihkan pandangannya mencari sosok teman sekelasnya yang mempunyai rambut berwarna merah. Setelah ketemu, Sasuke dapat melihat seringai kecil dari sang pemilik. Suara tadi, Sasuke sudah tidak heran lagi, bahwa salah satu temannya bisa membaca pikiranya dan menggunakan telepati walau jarak mereka lumayan jauh.

`Kau sangat menggangguku Gaara, bisakah kau tidak seenaknya menggunakan kelebihanmu?` balas Sasuke mendengus kesal.

Gaara, atau bisa di bilang Sabaku no Gaara, terlahir di klan Sabaku yang bisa membaca pikiran lawan dan pengguna telepati. Sejak pertama kali Sasuke bertemu dengan Gaara, Sasuke sudah di kejutkan oleh kelebihan Gaara, tetapi tidak untuk saat ini.

`Apakah hal menarik itu murid baru tadi? Ho… kenapa dengan wajahmu yang merah itu?` tanya Gaara yang tentunya dengan telepati. Karena telepati hanya bisa di dengar dan di balas oleh lawan bicara yang sudah di tentukan oleh penggunanya.

`Tidak ada urusannya denganmu 'kan? Dan jangan membaca pikiranku lagi!` bentak Sasuke yang masih menggunakan telepati. Dan Sasuke pun memegang pipinya yang mungkin sekarang berwarna merah karena mendapat tamparan yang lumayan keras dari Dobe-nya tersayang.

Sasuke merasa bahwa Gaara sekarang sudah memutus hubungan telepati dengan dirinya, tetapi dia harus tetap waspada dengan pikirannya, karena bisa-bisa Gaara membaca pikiranya lagi. Sasuke sempat menyeringai senang saat mengenang dirinya yang mengecup bibir ranum Naruto tadi malam. Menurutnya itu adalah detik-detik terindah yang pernah dia alami.

Menghela nafas, akhirnya dia pun kembali memusatkan konsentrasinya yang sempat buyar dan kembali mencatat materi yang tertulis di white board.

Sekitar 45 menit pelajaran berlangsung dan menit itu pula Naruto belum kembali dari acara ritual ke toiletnya. Mau tidak mau hal ini membuat Sasuke sedikit cemas. 5 menit kemudian Sasuke semakin khawatir dengan keadaan Naruto, akhirnya dia berinisiatif untuk menyusul Naruto ke toilet.

"Maaf Sensei, bolehkah saya izin sebentar ke toilet?" kata Sasuke yang sekarang sudah berdiri dari duduknya.

Kakashi pun mengalihkan pandangannya kearah Sasuke. "Baiklah, jika kau bertemu dengan Namikaze-san, tolong ajak dia kembali ke kelas ini, saya khawatir kalau dia tersesat, dia baru di sini," kata Kakashi memberi izin. Sasuke pun mengangguk dan berjalan keluar dari kelasnya.

Setelah sudah terbebas dari kelasnya, Sasuke pun segera melangkahkan kakinya menuju toilet. Beberapa lama kemudian akhirnya dia sampai ke toilet. Dia pun memutar kenop pintu toilet tersebut.

"SIAPA SAJA TOLONG AKU!!"

Sasuke langsung menghentikan aktivitasnya setelah mendengar teriakan suara minta tolong tersebut. 'Sepertinya aku kenal suara itu,' batin Sasuke mulai mengingat-ingat.

"OI..!! TOLONG!!" teriak seseorang semakin jelas terdengar di telinga Sasuke.

"NARUTOO..!!" seru Sasuke terlonjak kaget setelah benar-benar mengetahui dengan pasti kalau itu suara Naruto, dengan tangannya dia membentuk segel 'Tora' dan menutup matanya. Beberapa menit kemudian tepatnya saat Sasuke membuka matanya, dia merasa bahwa dirinya sedang berada di hadapan sebuah jendela terbuka.

"OI TEME!!!"

Dengan sebagian tubuh atasnya yang sekarang sudah diantara lubang jendela, Sasuke pun memandang kebawah, Sasuke sangat kaget melihat keadaan Naruto yang mengenaskan, dengan tangan kirinya yang memegang erat pada sebuah tembok yang sudah di desain agak menonjol, dan tangan kanannya membawa sesuatu yang berbulu.

'Tunggu dulu, berbulu?' batin Sasuke merasa aneh.

'KENAPA KAU MALAH MELAMUN TEME!! AYO BANTU AKU!!" seru Naruto frustasi. Sasuke langsung tersadar dari lamunanya dan segera membantu Naruto keluar dari peristiwa yang tidak menguntungkan baginya itu. Sasuke pun mengulurkan tanganya kearah Naruto.

"Ayo Dobe!" seru Sasuke berusaha menggapai tangan Naruto.

"Dia yang perlu di selamatkan terlebih dahulu Teme!" seru Naruto seraya mengacungkan sesuatu yang berbulu berwarna putih tadi, setelah Sasuke cermati baik-baik, tenyata sesuatu berbulu itu adalah seekor kucing. Sasuke mengangguk dan segera memegang kucing tersebut lalu membawanya ke atas dan menurunkannya ke lantai.

Sekarang kini tugas Sasuke untuk menyelamatkan Naruto. Saat hendak menuju ke jendela, tiba-tiba Naruto -yang ternyata sudah berhasil selamat dari kondisinya- tanpa sengaja melompat kearah Sasuke.

Tadinya Naruto berniat melompat kelantai, tapi takdir ya takdir. Mereka berdua pun terjatuh dengan posisi Sasuke berada di bawah dan Naruto menindih tubuh Sasuke, dan peristiwa Déjà vu pun terjadi, tanpa sengaja dan di luar dugaan Naruto, dia telah merasakan ada sesuatu menyentuh bibirnya... dan sesuatu yang hangat….

_

_

_

Tu Be Kontinyu…

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Huaaah….!!! Kenpa Fic saya jadi Gaje gene seh?!! *pundung di pojokan meratapi nasib –di kubur hidup-hidup-*

Haduh!!! Kenapa saya membuat Sasuke jadi rada-rada OOC yak?!! *tanya kenapa?!*

Uwahh!!! Saya benar-benar sudah gila!! Fic Gaje gene di post!!

Maap kalau kependekan, ini 'kan baru Chap. 1. Jadi yah begitulah *di lempar bakiak*

O ya, tentang kelebihan Gaara itu, saya Cuma ngarang doangXDD. Ada yang tau nggak kenapa ada sesuatu ke janggalan di diri Sasuke? Pas Naruto nanya, "Sejak kapan kau mengunci pintu ini Teme?" n pas Sasuke dengan tangannya membentuk segel Tora dan menutup matanya trus tiba-tiba bisa ada di tempatnya Naruto tadi? Trus pas Naruto bisa dengan sendirinya naik ke jendela tanpa bantuan Sasuke? Kalau pengen tau, jawabanya di Chap selanjutnya… *di tabok*

Bei De Wai~ Deidara, Sasori, Itachi dan Neji bakal muncul di Chap depan. Kaya'nya sih.*di sambit pake golok*

O ya, kemungkinan fic saya bakal naik ke rated M –menyeringai licik-

Tapi jika tidak ada yang setuju bakal saya pertimbangkan. Akan saya bandingkan antara yang setuju dan tidak setuju.

Sekali lagi terima kasih buat khususnya Aicchan-senpai yang sudah bersedia membantu saya dari Sign up hingga Nge-Post-in nih Fic Gaje. Maaf ya Senpai kalau saya nggak dong-dong, karena saya termasuk orang yang lemot DX.

Dan tidak ketinggalan juga Kuchiki-senpai yang bersedia membantu saya dan menjawab pertanyaan saya jika ada yang ingin saya tanyakan.^^

Jadi, bersediakah anda meREVIEW Fic saya?

Atau ada yang mau me FLAME Fic saya?

Boleh-boleh saja, karena saya ini pecinta kebebasan, jadi anda-anda sekalian bebas mengeluarkan pendapat yang ingin di sampaikan kepada saya. Saya akan menerimanya dengan senang hati ^^

Nb: BAGI PARA SENPAI-SENPAI YANG SAYA HORMATI, JANGAN HIATUS MEMBUAT FIC SASUNARU!!!!! AYO PERJUANGKAN FIC SASUNARU!!! *di bunuh rame-rame karena kebanyakan ngomong*

Ya udah deh, Read & Review/Read & Flame-nya saya tunggu =)

Ja nee minna~~ ^^

Mikazuki Chizuka.