A/N : Songfict yang di request sama si kucluk yang sedang bersiap-siap buat UN. Fict ini rencananya (baru rencana) akan dibuat sebagai kumpulan song fict bertema angst.

Warning : Sasuke pov

Disclaimer : Om Masashi.

Song : Tak Ada Yang Abadi by Peterpan.

XxX

Tak Ada Yang Abadi

Malam ini aku dan Sakura duduk diatas bangku yang berada disebuah jalan yang biasa dipakai untuk keluar dari konohagakure, dijalan ini beberapa tahun lalu aku pernah meninggalkannya. Aku mendekap tubuh Sakura yang mulai kedinginan. Kulihat wajahnya menahan tangis karena malam ini aku akan meninggalkannya lagi, kali ini untuk selamanya.

Ya aku tahu penyakit yang dulu mengrogoti kakakku, Itachi juga menyerangku dan aku sadar waktuku sudah tidak lama lagi.

Tak akan selamanya...

Tanganku mendekapmu...

Tak akan selamanya...

Raga ini menjagamu...

Seperti embun dan detak jantungku...

Tak bertahan melawan waktu...

Dan semua keindahan yang memudar...

Atau cinta yang telah hilang...

Ku lihat matanya mulai berlinang air mata, dia masih seperti dulu tetap cengeng.

"Jangan menangis Sakura, semua yang hidup di dunia ini pasti akan mati, namun aku percaya kenangan tentang diriku akan tetap hidup dalam hatimu." hiburku pada Sakura yang menangis didekapanku.

Tak ada yang abadi...

Tak ada yang abadi...

Tak ada yang abadi...

Aku menatap wajah cantik Sakura yang masih menanggis, setelah malam ini mungkin aku tak bisa lagi melihatnya. Aku menarik nafas sejenak menghirup udara yang tak akan bisa kuhirup lagi nanti.

Oh, Biarkan aku bernafas sejenak sebelum hilang...

Tak akan selamanya...

Tanganku mendekapmu...

Tak akan selamanya...

Raga ini menjagamu...

"Sakura aku ingin membuat permohonan yang pertama dan yang terakhir." ujarku yang melepaskan dekapanku dan kemudian memegang tangan Sakura sambil menatapnya.

"Permohonan apa Sasuke-kun?" dia bertanya padaku sambil menyeka air matanya.

"Jagalah anak kita yang ada dikandunganmu, besarkan dan didik dia dengan baik, jangan seperti ayahnya yang payah dan mantan ninja pelarian ini." ujarku dengan nada lirih.

Dia mengangguk lalu mengucapkan kata-kata yang menenangkan hatiku, "Aku pasti akan mendidik anak kita menjadi shinobi yang hebat dan aku ingin kau tahu Sasuke-kun, tak peduli walau seluruh dunia menganggapmu penjahat dan membencimu, aku tetap mencintaimu dan mempercayaimu."

Aku menatap Sakura lagi, lalu memberikannya sebuah senyuman dan mengatakan kata yang beberapa tahun lalu pernah kuucapkan padanya saat aku meninggalkannya, "Sakura, terima kasih."

Kubungkukkan tubuhku lalu kudekatkan kepalaku kebadan Sakura yang membesar dan kubisikan sebuah kalimat pesan untuk calon anakku, "Kalau sudah besar gantikan ayah menjaga ibumu."

Jiwa yang lama segera pergi...

Bersiaplah para peganti...

Rasa kantuk yang mengerikan mulai menyerangku. Aku merasa takut sangat takut, aku takut bila tertidur aku tak akan bisa bangun lagi, aku berusaha untuk terus terjaga selama mungkin.

"Sakura, saat ini tak ada lagi penyesalan dalam hatiku, karena aku bisa mati disampingmu." ujarku sambil menyandarkan kepalaku kebahu Sakura. Aku memejamkan mata, rasa kantuk mengalahkanku. Kemudian semuanya menjadi gelap, sangat gelap...

"Selamat tinggal Sakura, aishiteru."

Tak ada yang abadi...

Tak ada yang abadi...

Tak ada yang abadi...

xXx

A/N: Nona beruk culuk a.k.a kucluk cepatlah selesaikan UN karena kita belum menyelesaikan fict-fict yang kita buat.

the best reviewer kali ini jatuh pada the lord xxx yang mereview fict apartemen Part II, kalau anda seorang pria maka saya sangat mengakui anda sebagai man of the man,pria diantara pria, terus terang kini aku jadi sangat-sangat menghormati, segan, dan kagum kepada anda.

Review?