Author: Rio Hikari

Disclaimer: Eyeshield 21 adalah property milik Inagaki Riichiro dan Yusuke Murata

Rating: K sampai M…Mungkin…

Pairing: HiruSena

A/N: Ini cerita pertama saya di fandom Eyeshield, karena kesibukan kuliah dan sulitnya memahami perang Batharayudha untuk bahan makalah, baru sekarang bisa di buat…hiks…TwT

Summary: Kalau kau menemukan sesuatu, jangan membawa pulang barang yang bukan milikmu…

Selamat membaca!!

I

Sakura Musim Semi

Seorang anak lelaki berambut cokelat kemerahan,dengan gakuran (1) hitam yang membalut tubuhnya yang mungil berdiri cemas di depan gerbang SMA Deimon. Hari ini adalah hari penerimaan siswa baru. Sakura yang mekar, gugur kelopaknya menjadi hujan di bawah langit biru tak berawan.

Matahari hari itu cerah, memberi keriangan pada siapapun yang berada di bawah sinrnya. Bola mata besar berwarna cokelat tua milik anak tadi menatap kartu yang berada di tangannya, membersihkannya dari kelopak bunga yang melekat karena terbawa angin. Kartu ujian yang akan menentukan satu langkah menuju masa depan, menuju sesuatu yang baru. Ia menelan ludah penuh rasa cemas.

"Sena!" Suara seorang gadis memanggil namanya dari arah kerumunan orang-orang yang berada di dekat papan pengumuman hasil ujian. Gadis itu melambaikan tangan padanya, "Di sini! Di sini!" ujar semangat,

"Ah, Mamori-neechan…" Ia berkata lega setelah sadar suara siapa tadi. Gadis semapai bermata biru itu itu berlari mendekatinhya, rambut coklat muda sebahunya menari lembut di tiap langkah. Sena yang gugup serta merta bersiap untuk pergi. Belum selangkah, gadis tadi menarik seragamnya dari belakang.

"Kurasa lebih baik kita pulang...Lagipula aku pasti gagal.." Ujarnya pesimis.

"Tidak boleh!" Mamori berkata tegas padanya. Tak lama keduanya berada di depan papan besar yang berisi nomor-nomor peserta ujian yang lulus. Sena yang panik merasa matanya berkunang-kunang. Didengarnya Mamori menyebut nomor ujiannya sembari mencari di antara deretan angka di papan.

"021…021…021"

//Semoga lulus…// Anak mungil tadi memejamkan mata, jantungnya berdegup kencang menunggu hasil pencarian.

"AH! Ada 021!"

"Ah!!" Bola mata cokelat tua membelalak senang tak percaya. LULUS! Dia LULUS!

"Sena, hebat!" Mamori mengelus kepalanya dengan bangga.

"Hie…Ini pertama kalinya aku di puji setelah sepuluh tahun…" Ia bergetar senang menggaruk belakang kepalanya karena malu.

"Padahal kamu kurang dalam pelajaran Matematika dan bahasa Inggris, ini pasti karena Guru Mamori ini kan? Hihi…" Gadis itu menyikutnya canda.

"Ahaha…" Ia tertawa kecil.

"Dengan begini, Sena jadi juniorku ya?"

"Selain waktu SD dulu…"

"Sekarang bisa bersama teman lamamu yang cantik ini. Kamu pasti senang ya…" ia menyikutnya lagi, "Duh, anak yang baru lulus…"

"Aww!" Oke...yang terakhir itu sakit. Tapi, Sena tak mempermasalahkan soal itu. Toh, karena Mamori juga dia lulus. Ia tersenyum kecil. "Ahaha…iya."

"Tapi, untunglah…Sena, selamat ya…" Ia mengusap matanya

"Eh?"

"Oh, iya. Aku ambilkan buku petunjukmu dulu ya, dah!" Gadis itu berlari menjauh, meninggalkan Sena sendiri.

"Tu-tunggu…" Ia menatapnya pergi, " Tadi…Mamori-neechan menangis…"

Tak sengaja ia menangkap ada sebuah bola lonjong bergulir di tanah dari arah belakangnya. Ia terkejut. //American Football ! Di sini ada ya?!// Ia mengambil bola itu dan menatapnya senang. Ini berarti ia punya kesempatan untuk mencoba olahraga yang ia kagumi akhir-akhir ini. Ia mendengar ada seseorang memanggilnya, iapun berbalik.

"Ah! Terima kasih. Bisa kau berikan bola itu? "Seorang senior berbadan besar, dengan kepala lucu seperti kastanyet bertanya ramah padanya.

//Apa mungkin…// "Er…iya. Ini silakan."

"Terima kasih ya. Um..anak baru. Siapa namamu?" Senior tadi tersenyum riang.

"Ko-Kobayakawa Sena."

"Oh…begitu. Aku Kurita Ryoukan, salam kenal."

"Ah, iya…" Ia menjabat tangan seniornya tadi.

"Ng? Kurita, kau sedang apa? Ayo kita siap-siap…Oh, siapa ini?" Seorang yang sepertinya teman dari kakak tadi bertanya padanya. Sena agak curiga, seragamnya memang milik anak SMA, tapi wajahnya tidak sama sekali.

//Lebih mirip om-om…bukannya itu ilegal?// pikirnya bingung.

"Musashi! Oh,anak ini yang tadi mengambil bola. Murid baru, namanya Kobayakawa Sena. Sena-kun, ini sahabatku Musashi."

"Halo."

"Ah, salam kenal." Sena membungkuk pelan.

"Ng? Oh, ada Musashi-kun dan Kurita-kun." Mamori rupanya sudah kembali dari tempat panitia.

"Anezaki…" Keduanya memberi salam.

"Ah, Mamori-neechan!"

"Neechan? Sena-kun adiknya Anezaki?" Musashi menatapnya heran.

"Oh, bukan. Dia tetanggaku dari kecil, tapi yah..aku menganggapnya sebagai adik sih…" ujar Mamori.

"Ng, kurang lebih begitu…" Sena menjawab malu-malu.

"Oh, iya. Sena, mereka ini teman sekelasku yang ikut klub American Football, Deimon Devil Bats." Jelasnya.

"Eh?! Jadi benar ya?!" HWAA! Sungguhan! Klubnya benar-benar ada!

"Hm? Oh, iya. Dulu kau pernah bilang ingin mencobanya kan?"

"EEH?! Benar begitu Sena-kun?!" Kurita terlihat riang.

"Um!" Sena mengangguk cepat.

"Oh…apa kau pernah ikut American Football sebelumnya?" Musashi bertanya padanya.

"Belum. Dulu aku ikut lompat palang, tapi…sampai pertengahan SMP badanku tetap kecil. Jadi agak sulit juga kalu mau dilanjutkan. (2)"

"Oh, begitu. Berapa kecepatan larimu?"

"Eh?"

"Maksudnya lari 40Yard, sekitar 36 meter. Kalau ujian akhir biasanya ada kan? (3)" Jelas Kurita.

"Oh,itu ya…Terakhir kali sih, 5 detik."

"Woah! Cukup cepat ya!"

"Hee…lihat Sena. Katanya kau cepat." Mamori menggodanya.

"Kalau rajin latihan mungkin bisa diperpendek sampai 2 detik lagi." Musashi menimbang-nimbang.

"A...Aku akan berusaha, jadi sekretaris juga tak apa. Bolehkah aku ikut bergabung?" tanyanya penuh harap.

"Eh? Sena, tidak apa-apakah? Olahraga itu berbahaya…" Mamori berkata cemas.

"Tidak apa-apa. Percaya padaku deh…"

"WAAAA! Tentu saja! Ya, Musashi?!" Mata seniornya itu terlihat berbinar-binar.

"Tentu saja. Selamat datang di klub American Football Deimon." Musashi menjabat tangannya

"HORE! Anggota ketiga Devil Bats! Kita ke Christmas Bowl sama-sama ya!" Ia memutar-mutar anak mungil itu dengan riang. Christmas Bowl! Sena tahu itu ajang terbesar, itu impian para pemain Amefuto di SMA!

"Oh, kami harus membereskan ruangan klub. Sampai nanti ya."

"Dah, Sena-kun, sampai jumpa!" Kurita melambaikan tangannya sebelum menyusul Musashi pergi ke ruangan klubnya.

"Dah…" Ia balas melambai. //Hore! Akhirnya bisa coba main juga! Eh, tapi…//

"Wah…Sena. Baguslah mereka yang jadi teman pertamamu. Orang-orang yang baik loh…" Mamori tersenyum bangga pada Sena yang kini berwajah keheranan..

"Anu..Mamori-neechan, kenapa Kurita-san bilang kalau aku anggota ketiga?"

"Ah,itu...Klub Amefuto Deimon, memang kurang populer. Belum ada penghargaan dan kalau bertanding masih meminjam bantuan dari klub lain."

"Eh?! Kenapa begitu?"

"Hm…Keluarga Musashi-kun memiliki perusahaan kontraktor dan ayahnya jatuh sakit. Karena ikut membantu ayahnya, ia tak begitu aktif. Hanya Kurita yang benar-benar menjadi anggota penuh. Sebenarnya menyenangkan, tapi olahraga ini cukup keras. Sulit juga menarik anggota yang bersifat tetap dan masuk dengan keinginan sendiri."

"Umm…begitu ya…" Sena mengagguk paham. Selain keras, olahraga ini cukup mahal. Kalau tidak ada hasil, mana mungkin diakui. //Melihat dari usaha mereka mempertahankan klub dan dari reaksi Kurita-san tadi…mereka benar-benar menyukai Amefuto.//

"Sena?"

"Y-ya?"

"Kalau sudah diputuskan, berjuang terus ya." Mamori menyemangati.

"Un!" Ia mengangguk paham. Syukurlah ia berhasil masuk Deimon. Tak sabar rasanya untuk cepat-cepat masuk sekolah.

Hari itu cerah, kelopak sakura masih tertiup angin musim semi…Dan tak ada yang tahu bahwa selama dua bulan ke depan, kehidupannya akan mengalami perubahan besar….

TBC…

(((1x21)))

(1) Gakuran itu seragam sekolah untuk anak lelaki di Jepang, biasanya kita lihat yang lehernya tinggi, bajunya lengan panjang , kancingnya perak/emas, dan warna seragamnya hitam.

(2) Saya sempat ikut lompat palang di SMA. Badan saya memang ga tinggi *158*, tp saya bisa sampai anak cowo yang perkembangannya pesat di usia 15(SMA), faktor tinggi cukup berperan dibanding dengan lompatan kaki. Walau memang, kalau semakin kuat lompatan, bisa mengalahkan pemilik badan tinggi. Tapi, kenyataannya itu sulit . Saya masukkan kemampuan Sena waktu SMP dalam bidang ini untuk Devil Bat Dive di chapter nanti.

(3) Saya waktu UAS SMP ada loh...kalian ada ga? XD

Review, saran, maupun request dengan senang hati akan diterima…

N/B: Cuma aku aja, atau emang Daisuke Niwa ama Sena itu mirip ya? Soalnya saya sempet ketuker..XD

HR