A Black and White Challenge from Blackpapillon
White//Fluff
Kaze no Stigma milik Takahiro Yamato
Angin dan Api milikArdhaN
Chapter 1 : The Eyes
Eyes that are clear as the blue sky the mark of a contractor.
Entrusted by the Wind Spirit Lord as the controller of air...
the stigma of wind.
*~O~*
Gadis berambut merah panjang itu terpana saat menatap mata sang lawan bicara. Terpana, dalam artian terpesona.
Awalnya dia hanya ingin menyelidiki apa yang sebenarnya ada di balik mata berwarna merah gelap itu, yang tersembunyi di balik dinding yang kokoh dan dingin. Dan gadis itu menemukan suatu kesedihan yang dalam. Semakin lama, sang gadis menemukan kelembutan yang memabukkan. Semua itu membuatnya terhanyut.
"Ayano? Hei, Ayano! Kamu mendengarkan? Hoi!"
Gadis itu ditarik tanpa ampun dari dasar lautan merah gelap. Secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. "Eh? A-apa?" tanyanya gelagapan. Rupanya sang gadis masih belum sanggup melepaskan diri dari pesona mata itu.
Seorang laki-laki di hadapannya menghela nafas panjang. "Ada apa? Tumben kamu melamun di saat-saat seperti ini," kata pemilik mata merah gelap. "Apa kamu ketakutan?"
Semburat merah muncul di pipi Ayano. "Aku tidak melamun!! Dan jangan bodoh, aku tidak takut apapun! Aku cuma berpikir mengenai strategi untuk menghadapi Youma nanti, Kazuma!!" tukasnya.
Kebohongan yang dibuat-buat. Tapi mana mungkin sang gadis berkata sedang terpesona dengan mata indah yang menatapnya itu?
"Strategi?" ulang Kazuma geli. "Untuk apa? Lakukan saja seperti biasa."
Seperti biasa menurut Kazuma adalah strategi yang paling tidak bisa diterima oleh Ayano. Paling bodoh dan memalukan bagi calon Soushu selanjutnya klan Kannagi itu. Dan hal itu berhasil dengan sukses mematahkan pesona dari mata sang pria.
"Aku tidak mau menjadi umpan lagi!" seru Ayano jengkel. "Dasar pengkhianat!! Menyuruhku menghadapinya sampai kehabisan tenaga. Terus tiba-tiba muncul dan menghabisi Youma itu seenaknya! Bodoh!"
Sang pria muda tertawa keras. "Tapi itu membuatku menjadi pahlawan, ne?"
"Hanya dalam mimpimu!" Ayano mencibir.
"Atau kamu ingin duduk manis di belakang tanpa berbuat apapun?"
"Tidak!!"
Ayano merinding, memikirkan dia hanya terdiam sementara Kazuma bersenang-senang dengan membantai para Youma yang menyebalkan. Oh, tidak. Sang pewaris Enraiha ini tidak rela hanya Kazuma yang mendapatkan kesempatan menyenangkan untuk menunjukkan kemampuannya.
"Oke, lalu maumu apa?"
Sang gadis tergugu. Tak menyangka akan langsung ditanyai hal seperti itu. "Eh, fifty-fifty, mungkin? Kerjasama yang adil?"
BLARRRR!!!
Sesuatu yang dingin terasa menyerempet pipi Ayano. Tanah bergetar saat sesuatu itu menghantamnya.
Keheranan dan penuh kebingungan, kedua insan muda itu menoleh untuk melihat apa yang baru saja melewati mereka. Lubang besar di tanah tak jauh dari mereka—seperti bekas kejatuhan meriam—membuat Ayano dan Kazuma menyadari bahwa Youma yang mereka incar telah berada di sini. Perdebatan mereka harus dihentikan saat ini.
Kembali mereka menoleh, ke arah sumber yang melemparkan benda tadi. Sesosok bayangan berada di udara sana. Gumpalan air menyelimuti bayangan tesebut.
"Bekas arwah seorang Suijutsushi rupanya," kata Kazuma seraya tersenyum meremehkan. "Itu berarti kamu tidak mungkin mengalahkannya, Ayano."
"Aku bisa mengalahkannya!!" tukas Ayano. Dia tidak rela diejek seperti itu. Gadis itu memang tidak sekuat Kazuma. Tapi dia merupakan Enjutsushi yang lumayan kuat. Dan Enraiha bukanlah sembarang pedang biasa. Tidak mungkin dia bisa dikalahkan dengan gampangnya.
"Bodoh, apa kamu lupa? Air mengalahkan api. Kekuatanmu akan berkurang jika melawannya," Kazuma menoleh ke arah Ayano. Pipi gadis itu terlihat berwarna merah. Ada luka yang mengeluarkan darah. Tak diragukan lagi, serangan Youma itu berhasil mengenai Ayano.
Kata-kata pria itu tepat, menusuk Ayano. "Ehehe," tawa Ayano. Dia lupa mengenai hukum dasar alam. "Lalu apa yang harus kita lakukan?"
Kazuma mengarahkan pandangannya kembali pada Youma—yang entah kenapa hanya diam, menunggu kedua orang itu melakukanserangan terlebih dahulu. "Aku yang akan mengalahkannya," ucapnya. Nada yang dikeluarkan sarat akan kebencian. "Kamu duduk di sini."
"APA??! Tidak!!!"
Lirikan maut dari Kazuma berhasil membungkam Ayano. "Err, oke, tapi cepatlah," ucap Ayano, gugup.
Titik-titik biru dari elemen angin mulai berkumpul di sekitar Kazuma.
*~O~*
Under the name of the contract, entrust all of your wind upon me.
*~O~*
"Eh, Kazuma?! Kamu akan menggunakan kontrak?!" seru Ayano cemas. "Tapi itu cuma Youma biasa...."
Kata-kata gadis itu tidak pernah sampai ke telinga Kazuma. Otak pria itu dipenuhi oleh bayangan pipi Ayano yang berdarah.
Tak lama, mantera yang diucapkan Kazuma selesai. Kedua bola mata itu sekarang memiliki iris berwarna biru cerah. Perubahan warna mata, menunjukkan besar kekuatan yang diterima oleh sang Fuujutsushi dari Kaze no Seirei-ou. Kekuatan yang terasa di sekujur tubuhnya.
"Mati kau!" desis sang pria sebelum mengeluarkan kekuatan Fuujutsu untuk mengangkatnya ke udara dan melawan Youma.
Sang gadis berambut panjang berwarna merah hanya bisa terpana melihatnya. Mata berwarna biru tadi sekilas menatapnya, membawanya ke fantasi menyenangkan. Ternyata, tak cuma laut merah gelap yang mampu membius gadis itu. Langit biru cerah pun berhasil melakukannya.
*~O~*
"Bodoh! Kenapa harus memakai kekuatan kontrakmu?! Dia cuma Youma biasa! Bahkan kekuatanmu yang biasa sudah lebih dari cukup untuk mengalahkannya!"
Omelan-omelan dari gadis yang terduduk di sebelahnya itu cukup membuat pening di kepala Kazuma semakin menjadi-jadi.
"Ayano," panggilnya pelan. Suara itu mampu menghentikan tumpahan gerutu yang mengganggu. Muncul jeda cukup lama sebelum Kazuma melanjutkan ucapannya, "Maaf, aku tidak menyadari kedatangan Youma itu."
Kening Ayano berkerut dalam, bingung dan heran. Kenapa laki-laki yang berumur enam tahun lebih tua darinya ini meminta maaf? Ayano juga tidak menyadari kadatangan Youma yang muncul tiba-tiba itu. Lalu kenapa? Tidak ada yang perlu disalahkan bukan? Mereka berdua sama-sama lengah dan ceroboh.
Pandangan mata gadis itu menuntut jawaban tanpa sedikit pun bibirnya membuka untuk mengeluarkan pertanyaan. Dia hanya menatap Kazuma yang sedang terkapar kehabisan tenaga di tanah. Sayang, kelopak mata itu tertutup, menghalangi Ayano untuk kembali mengekplorasi kedalaman laut merah gelap.
"Aku tidak mampu melindungimu...."
Dengan itu, kebingungan Ayano semakin besar. Sedari tadi hanya Kazuma yang melawan Youma itu. Dan Kazuma berhasil mengalahkannya dalam hitungan detik. Jika diingat-ingat, bahkan si Youma tadi tak mampu melemparkan serangan pada Kazuma. Apalagi menyerang gadis itu. Jadi... hello? Siapa yang tidak mampu melindungi Ayano?
Akhirnya, kelopak mata itu membuka. Kali ini Ayano tidak perlu menyelidiki hingga ke daerah paling dalam dari lautan merah gelap itu. Karena di permukaannya sendiri sudah terdapat kelembutan dan kesedihan yang menghanyutkan—hal yang paling dicari-cari Ayano dari kedua bola mata itu.
Perlahan, Kazuma mengangkat tangan kanannya ke arah pipi Ayano. Pipi yang tadi terserempet serangan air dari Youma. Pipi yang terluka.
Ayano hampir terkena serangan jantung saat merasakan belaian lembut di pipinya. Jantungnya bedebar-debar tak kerkendali.
"Sakit?"
Diiringi semburat merah yang muncul di kedua pipinya, Ayano memahami apa arti dari tindakan Kazuma barusan. Sepertinya laki-laki ini menyalahkan dirinya sendiri akan luka di pipi Ayano.
"Tidak...."
Mata itu memang selalu mempesonanya. Tapi gadis itu jauh lebih menyukai sang pemilik mata.
*~end~*
Let's learn a bit~!
Enjutsushi is a Flame-Arts User. Kekuatannya disebut Enjutsu—semacam pengendalian api. Keluarga Kannagi adalah keluarga Enjutsushi terkenal di Jepang.
Enraiha adalah pedang legendaris milik keluarga Kannagi. Diberikan oleh Honoo no Seirei-ou kepada nenek moyang keluarga Kannagi. Sekarang Ayano yang memegang pedang turun-temurun itu.
Fuujutsushi is a Wind-Arts User. Kekuatanya disebut Fuujutsu. Semacam pengendalian angin.
Honoo no Seirei-ou is The Fire Spirit Lord.
Kaze no Seirei-ou is The Wind Spirit Lord.
Kontrak adalah... euh. Pokoknya kalo Enjutsushi / Fuujutsushi / Suijutsushi / Chijutsushi bikin kontrak sama Lord Spirit masing-masing, sang Lord Spirit akan meminjamkan kekuatan besar dari seluruh elemen yang ada, bahkan kekuatannya hampir sebesar kekuatan sang Spirit Lord itu sendiri. Tapi kekuatan yang terlalu besar itu akan jadi beban di tubuh sang kontraktor. Kalo batas waktunya habis, si kontraktor bakal tepar. Nenek moyang keluarga Kannagi adalah kontraktor dengan Honoo no Seirei-ou. Kazuma adalah kontraktor dengan Kaze no Seirei-ou (ngomong-ngomong, sewaktu pake kekuatan kontarknya, mata Kazuma bakal berubah warna jadi azzure blue, itulah yang disebut Stigma of Wind atau dalam bahasa jepangnya "Kaze no Stigma").
Soushu is a respectful term used to address the head of distinguished family.
Suijutsushi is a Water-Arts User. Kekuatannya disebut Suijutsu.
Youma adalah semacam setan yang jahat. Pekerjaan Kazuma dan Ayano adalah membasmi Youma.
*~O~*
Inilah fic Kaze no Stigma pertama. Bener-bener pertama. Soalnya saya yang memaksa admin ffn buat nambahin kategori ini tepat setelah saya selesai nonton animenya yang oh-so-fluffy dan selalu membuat saya teriak-teriak histeris pas adegan Kazuma-Ayano. Hahaha. Jadi, minna, tontonlah anime tersebut! Dan mari mendiskusikan ketampanan Kazuma bersama-sama! ;P
Dan, ya, akhirnya saya ngikut BnW Challenge lagi. Tapi kali ini dengan set White. Tumben-tumbenan bikin yang ringan? Karena, jelas, saya nggak tega bikin angst buat Kazuma-Ayano! Mereka terlalu swiiiid!! xD
Niatnya fic ini akan jadi sekumpulan one-shot yang nggak berhubungan (atau sebenarnya berhubungan? hehe, tunggu aja ntar). Dan saya ingin nyoba gaya tulisan yang beda-beda tiap chapter. Sekalian nyoba bikin fluff. Intinya adalah fic ini merupakan ajang coba-coba :D
Ah, cukup ramblingannya.
Review, please? :)