Disclaimer: Akui saja kalau Naruto itu punya Masashi! Sasuke, lu jangan ngaku-ngaku deh!! –dichidori nagasi-

Warning : YAOI, MPREG, OC, OOC *lengkap sudah segala keGAJE-an*. Yang anti, saya harap menyingkir.

My Little Uchiha

"APAA…!!!"

Teriakan Naruto membuat semua orang se-Konoha menutup telinga rapat-rapat. Termasuk anak berusia tak lebih dari 10 tahun yang kini tengah menunduk takut di depan Naruto.

"Sudah berapa kali kasan bilang! Jangan pernah menggunakan katon untuk melawan temanmu!! Harus berapa kali lagi kasan mengatakan ini agar kau mengerti!" Naruto menjatuhkan diri di sofa. Kedua tangannya memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Ma… maaf…" anak itu semakin menundukkan wajahnya.

"Aku pulang." Sasuke masuk ke dalam rumah dan melepas jubah Anbunya. Namun langkah Sasuke terhenti ketika dirasakannya ada yang aneh.

'Huff, ada apa lagi ini…'

Sasuke menghampiri Naruto.

"Naruto, ada apa ini?"

"Tanya saja pada anakmu itu! Apa yang sudah ia lakukan hari ini di Akademi."

Sasuke mengalihkan pandangannya pada anak di depannya.

"Ayo katakan pada otosan apa yang sebenarnya terjadi! Kau berbuat keonaran lagi?!"

Dengan takut-takut anak itu mengangguk.

Sasuke menghela nafas berat.

"Otosan sudah bilang, seharusnya kau-"

"Aku tidak sengaja otusan! Aku tidak sengaja! Anak itu yang mulai duluan! Dia mengejekku! Ak-"

"Sudah cukup! Masuk ke kamarmu sekarang dan jangan membantah!"
Perlahan anak berambut hitam tapi bermata biru itu berjalan gontai ke kamarnya.

Sasuke menatap Naruto yang masih memegangi kepalanya, kemudian menarik Naruto ke dalam pelukannya.

"Kau baik-baik saja?"

"Ya, aku hanya merasa sedikit pusing."

Naruto mengistirahatkan kepalanya di dada bidang Sasuke.

"Dia menggunakan katon lagi di Akademi."
Sasuke kembali menghela nafas. Bukan cuma kali ini saja putranya melakukan itu di Akademi.

"Mungkin aku salah karena terlalu cepat mengajarkan jutsu itu padanya…" Sasuke kembali memeluk Naruto erat.

'Atau karena dia Uchiha…'

FLASHBACK

"Ano… Sasuke…"

"Hn."

Sasuke menatap Naruto yang tiduran di pangkuannya.

"Apa pendapatmu soal… em…" Wajah Naruto memerah.

"Apa?" Sasuke menjadi sedikit antusias.

"Anak."

"Eh?!" Sasuke terkejut bercampur bingung.

"Apa maksudmu tentang 'anak'?"

"Iya… anak Sasuke! Bagaimana menurutmu?"

Naruto menatap Sasuke antusias, masih dengan muka manisnya yang sekarang memerah.

"Dulu aku memang sangat ingin memiliki anak. Kau tahu sendiri ambisiku adalah mendirikan kembali klan Uchiha. Tapi sekarang tidak!"

Naruto terhenyak. Ia langsung bangun dari pangkuan Sasuke.

"Ke… kenapa…" Roman muka Naruto berubah.

Sasuke mengalihkan pandangannya dari Naruto.

"Darah Uchiha itu terkutuk! Mata sharingan itu juga terkutuk! Orang yang menggunakannya bisa menjadi iblis yang sangat kejam. Aku tidak mau anak-anakku nanti mengalami hal seperti aku dan Aniki…"

Sasuke kembali menatap Naruto. Namun betapa terkejutnya ia ketika dilihatnya Naruto kini menangis.

"Na… Naruto… ada apa?!"
Naruto segera menghapus air matanya dan langsung masuk ke dalam kamar.

"Naruto…" Sasuke berlari mengikuti Naruto ke kamar mereka.

Naruto duduk di tepi tempat tidur sambil terisak.

"Naruto, kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?"

Sasuke duduk di sebelah Naruto. Tangannya meraih kepala pemuda pirang itu dan mengelusnya perlahan dengan lembut.

Naruto mencoba menenangkan diri. Perlahan ia membuka laci meja di samping tempat tidur dan mengambil sesuatu dari sana. "Ini… bacalah…"

Sasuke sedikit menaikkan alisnya.

"Surat keterangan kesehatan dari rumah sakit?"

Sasuke sedikit takut membaca surat itu.

'Apa ada yang buruk dengan kesehatan Naruto…'

Sasuke membaca dengan teliti tiap detail surat itu hingga matanya tertuju pada kalimat 'kehamilan : POSITIF'.

Sasuke membelalakkan matanya. Ia membaca berkali-kali, berharap tadi ia hanya salah membaca. Tapi hasilnya tetap sama. Naruto positif hamil!

"Ti… tidak mungkin…"

Tapi itu kenyataannya Sasuke!" Naruto menjadi histeris.

"Aku sudah mengecek hal ini berkali-kali dan hasilnya tetap sama! Aku hamil dan ini anakmu!!"

Sasuke kehilangan kata-kata.

END OF FLASHBACK

-

-

"Sasuke, turunlah. Sarapan sudah siap!" Naruto berteriak dari arah meja makan.

"Hn." Sasuke segera turun tangga dan mengambil tempat-duduk. "Mana anak itu?"

"Aku sudah membangunkannya tadi, mungkin masih mandi."

"Pagi tousan, pagi kasan!" Uchiha junior itu mengambil tempat di depan Naruto.

"Pagi." Naruto tersenyum sayang pada putranya itu.

Si Uchiha kecil balas tersenyum. Mood ibunya itu memang cepat sekali berubah. Meski tadi malam marah-marah tidak karuan, tapi pagi harinya sudah tersenyum ceria.

"Em… Kasan… Boleh tidak aku ikut ke kantor Hokage hari ini?"

"Tapi kau kan harus ke Akademi."
"Aku kan diskors."

Keadaan tiba-tiba menjadi hening.

"Baiklah, kau bisa ikut kasan ke kantor Hokage." Naruto akhirnya berbicara.

"Benarkah?!" Wajah anak itu berbinar senang. "Terimakasih kasan!!"

Naruto tersenyum kecil melihat tingkah putranya itu.

'Bagus! Sekarang aku bisa melihat itu lagi di kantor kasan.'

-

-

TBC

Baiklah… Akhirnya saya buat MPREG juga! Kenapa? Karena saya suka ^_^.

Emm... baru dikit banget yak.. yah anggep aja prolog.. nyohohoho...

Soal cerita, tokoh anaknya SasuNaru itu terinspirasi dari Walking on the Thin Ice-nya Raven senpai!! *Kyaaa… itu fic keren banget!! Kapan updetnya?* Satu lagi! Dan ini yang paling penting. Tolong bantu saya cari nama buat anaknya SasuNaru ini!! Saya udah cari plus nanya-nanya tapi belum dapet juga. Tolong yak dicariin please *minjem puppy eyes-nya Naru*

Buat Niero, ini yang dulu itu tapi aku buat versi lain. Kan yang itu udah lu embat. Gimana? Suka gak?

Buat Hyoran thanks atas bantuannya. Fic kamu publish aja, tapi aku gak bisa nilai. Tau ndiri gue itu non straight.

Wokeh!! Sekarang saatnya repiu!!

REPIU! REPIU! REPIU!