Wintry Weather Rumble - prologue
My first fic!! Pertama di bleach dan fanfiction! XD
Tiba2 aja ada ide yang muncul *ploooop* dan rasany syg bgt kalau dibiarin aja dan gak dipost dimana-mana(pertamanya di blog, tp kok kayak kurangkerjaan gitu sih? ngepost fic di blog). lagian, menurutku fic hitsu masih dikit nih yg indo… jd aku mau meramaikan!! Tp maaf yah kalau nggak bgs… maklum kurang pengalaman… X) Makanya, review crita ini!!
Warning: maybe OOC-ness. soalnya bru pertama bkin dan nggak pk plot dll. males en gak ngerti. ini fic asal tancap. tapi diedit dikit2 sih, byar gak terlalu parah. Terus… ada OCnya. Buat yang nggak suka OC, buh-bye…
Disclaimer: Bleach - Tite Kubo
Read & Review!! XD
Hitsugaya's POV
"Matsumoto!!"
(A/N oh yeah, emang kayaknya setyp fic hitsu pasti ada dialog itu dan kbanyakan juga diawali dgn dialog itu X] )
"Matsumoto! Bangun!" Aku berteriak keras. setelah beberapa detik tidak ada jawaban, aku bangkit sambil menaruh kuas yang tadi aku pakai ke meja. Tapi karena aku menggunakan tenaga extra karena sedang stress, lebih tepat disebut aku melempar kuas itu. Aku mendengar sedikit bunyi 'cratt' dan berbalik kaget.
OH MY SH—no!! Not that!!
"Grrh…" aku menggeram dari balik gigi yang tertutup rapat. Ada cipratan hitam di kertas bertuliskan rapi—kertas yang dari tadi aku kerjakan. Dan orang tua sialan itu tidak akan menolerir noda sekecil apapun. Sekarang aku harus mengulang semuanya, dan ini salah…
"MATSUMOTO!!" aku kehabisan kesabaran.
"Whoa!" TRUMPH. "Y-y-ya, taicho?"
Tampaknya dia jatuh berguling ke lantai dan terselamatkan dengan 'asset'nya yang ukurannya HUGE scara tidak normal.
Rambutnya berantakan, baju shinigaminya kusut dan di bagian dadanya lebih melorot dari biasanya. Tapi aku tidak terpengaruh. Perlu aku ucapkan, kebiasaan itu mengerikan.
"Kem. Ba. Li. Ber. Ker. Ja!!" Aku berteriak lagi dengan penuh penekanan. Tanpa sadar aku menurunkan temperatur beberapa derajat.
"Y-ya, taicho!! Se-Segera!" Matsumato, untungnya, langsung beranjak bangun dan cepat-cepat kembali ke mejanya dan aku tidak perlu berteriak lagi.
Aku menghela nafas dan mulai mengurut keningku, berusaha mengurangi rasa sakit kepala.
Sekarang, walaupun aku sudah setinggi dirinya, tepatnya sematanya, (ya, akhirnya hormon pertumbuhanku memutuskan untuk keluar beberapa bulan setelah peperangan besar dan aku tumbuh dengan kecepatan yang mengerikan. Mungkin sebentar lagi aku akan setinggi Ichigo) dan dia tidak bisa menyebutku anak kecil lagi, dia tetap seperti itu. Tidak berubah. Selalu mengabaikan perintahku. Minum sake setiap malam dengan Renji dan Kira. Membolos bahkan pada siang hari untuk tidur. Dan jangan tanya dengan tugas lainnya. Kadang aku heran kenapa aku masih bisa bertahan dengan sifatnya itu.
Memang, WinterWar sudah lama berakhir. Dengan kemenangan di pihak kami. Aizen tertangkap dan dieksekusi. Karakura kembali tenang seperti biasa, walau kadang masih ada hollow yang berkeliaran yang langsung dibunuh si-strawberry-orange itu. Tidak ada kekacauan yang berarti. Hollow mudah ditangani dan itu termasuk hal yang biasa terjadi. Dunia, baik dunia manusia dan dunia roh, kembali tenang sekarang. Jadi, stressku hanya terpaku pada Matsumoto dan paperwork.
Aku menarik laci mejaku dan mendapati botol yang semestiny aberisi obat sakit kepala kosong.
Aku mendesah frustasi.
Aku memandang laci itu, kemudian ke kertas bernoda hitam, ke laci lagi, dan ke pintu keluar. Dan terakhir ke Matsumoto.
Mungkin memang sebaiknya aku menghirup udara segar dulu.
"Aku akan pergi jalan-jalan sebentar," kataku sambil melewati meja Matsumoto tanpa menoleh. Tapi kemudian aku berhenti untuk menatapnya tajam.
"Coba saja mengabaikan tugasmu, aku akan menahan sake-mu dan membuat pekerjaanmu berkali lipat!" ancamku dalam desisan sinis. Matsumoto terlihat menelan ludah dengan susah payah. Bagus. Sekarang(mungkin dan semoga)dia akan bekerja dengan baik.
Aku mulai berjalan dengan lumayan santai karena lepas dari Matsumoto ke arah divisi ke-4. Beberapa shinigami menunduk hormat dan memberi salam saat aku lewat. Aku hanya menganggukkan kepala sekilas membalas.
Dan saat aku akan membelok ke arah divisi ke-4, di kejauhan aku melihat segerombolan putih dan biru-merah. Aku memfokuskan mata.
Murid-murid dari sekolah shinigami.
Sudah lama aku tidak mengunjungi sekolah itu. Sejak Yamamoto mengutusku untuk pergi ke sana karena shinigami lain sedang sibuk untuk mengajar prektek(bis adibilang dia merendahkan jabatanku). Mungkin sekarang mereka sedang observasi? Mungkin... Untuk apa lagi mereka semua di sini? Tapi, sebelumnya aku tidak pernah dibawa masuk ke daerah ini saat masih bersekolah. Hmm… Mungkin kurikulum baru.
Melihat mereka, aku jadi teringat masa lalu. Tapi bukan mengenang. Hanya teringat. Tidak ada hal yang harus dikenang. Dan aku tidak pernah mengenang masa lalu.
Jadi aku tidak memedulikan mereka dan terus berjalan, berbelok ke divisi ke-4.
*yelp*
DUKK
Whoa
*gasp*
JDUUUKK
DAG
KREAAKK
SHIT
Aaaw
Tidak bisa mengartikan adegan di sana? Well, kamu bodoh sekali.
Tapi, oke, aku akan mengulangnya dalam slowmotion.
First, aku berbelok. Second, tampaknya ada orang yang melakukan hal yang sama dengan ku di arah sebaliknya. Third, kami bertubrukan dan aku hanya bisa melihat sekejap warna merah. Fourth, kami sama-sama terjatuh ke belakang dan Fifth, sepertinya Hyorinmaru mengenai lantai kayu sehingga lantainya rusak.
"Auuw…" sebuah suara, lebih tinggi, dan lembut (sudah pasti perempuan) bergabung dengan suaraku.
Dan kami tersadar apa yang terjadi dalam beberapa milisecond, dan dengan reflex aku berkata, "M-maaf!" yah, well, lagi-lagi kami mengucapkannya berbarengan. Aku buru-buru bangkit dan berdiri tegak, berbalik dan kemudian kembali berjalan ke arah divisi ke-4. tampaknya dia melakukan hal yang sama. (self-note: ingat memanggil orang untuk memperbaiki lantai kayu itu)
Aku sedikit merasa malu. Tentu saja. Bagaimana bisa sorang kapten tidak menyadari reiatsu di arah lain belokan sampai harus menabraknya? Matsumoto mungkin benar-benar mempengaruhiku. Lagipula sejak perang berakhir aku jarang menggunakan kekuatanku.
Saat berjalan ke arah divisi ke-4, kepalaku terasa lebih berat dari biasanya. Sedikit. Hanya sedikit. Mungkin itu efek tabrakan yang lumayan keras tadi. Dan… aku merasa tubuh bagian atasku lebih besar? Tapi di saat yang bersaman aku merasa pandanganku lebih pendek. Oh, mungkin hanya perasaan. Aku sudah bertumbuh. Tidak mungkin menyusut lagi. Lagipula, warna merah yang ada di sekeliling pandanganku akan cocok dengan gejala-gejala lainnya. Berarti aku memang terbentur di suatu tempat yang lumayan vital sampai jadi seperti ini.
Dan, untuk orang yang aku tabrak itu, sepertinya dia perempuan. Tapi aneh. Sekilas aku melihat sosoknya waktu bangkit. Dan aku hanya melihat warna hitam dan putih. Itu berarti dua hal; dia seorang shinigami, dan rambutnya putih, karena aku tidak melihat warna lain. Aneh ada shinigami yang mempunyai rambut berwarna putih yang aku tidak kenali, karena itu jarang sekali. Shinigami lain yang mempunyai rambut putih selain aku hanya Ukitake, dan… Gin Ichimaru. Tapi itu bukan Ukitake, jelas. Dan aku sendiri melihat Gin mati dieksekusi, tepat setelah Aizen. Matsumoto dan Hinamori butuh waktu yang cukup lama untuk bangkit dari kesedihan itu. Tapi sekarang syukurlah mereka sudah baik-baik saja.
Suara tadi itu… perempuan, aku yakin. Dan siapa lagi yang mempunyai rambut pendek, spiky, dan berwarna putih seputih salju seperti itu?
Tunggu. Bukannya tadi itu suara perempuan? Tidak ada cewek aneh yang mau mewarnai rambutnya putih dan menaikkannya. Dan—bukannya tadi sebelum jatuh aku melihat warna merah sekilas? Kenapa aku cuma melihat warna hitam dan putih setelah itu? Dan… sosok itu mirip sekali dengan—
Aku menarik nafas tertahan dan berbalik shock. Dan tampaknya aku berbalik di saat yang bersaman dengan orang itu.
Aku melihat rambut putih pendek, kulit yang putih pucat, dan lebih pucat lagi di wajahnya karena shock, dan haori putih. Wajahnya menampakkan ekspresi yang sama persis seperti aku.
Yep. Sudah jelas itu aku.
Aku melihat bayanganku di cermin.
Tapi tidak ada cermin di sekitar sini!
-
-
-
GAHAHAHAHAHAHA!!! Yippie!! Kyknya lumayan bagus deh. Dan ide buat chappie dua tiba-tiba meledak! Mungkin aku bkal lgsg ngpost dua chapter, habisan ni chapter juga pendek banget sih! X)
Oke, c u next time! XD
until chappie two/one? (soon),
Cherrylime ;)
Review!!!!