Enigma
Disclaimer: Death Note is the property of Ooba Tsugumi and Obata Takeshi.
Summary: Sebagai bagian terbesar dari mozaik hidup Near, L dan Mello adalah keping-keping yang paling berharga untuk dikenang.
Proudly dedicated to my beloved senpai, Rin-chan a.k.a GoodBoyTobi. Rin-chan, semoga kesibukan kuliah gak menghalangi Rin-chan untuk kembali nulis, ya. Thank you for putting up with me, sis! I am terribly sorry for the long delay.
Enjoy!
"Misteri abadi dunia adalah kemampuannya untuk dimengerti."
-Albert Einstein-
Prologue: Fatal Fate
Tiga jenius dalam satu garis takdir menuju keadilan.
Tiga orang terpilih dengan kekuatan tempur pikiran sekokoh baja.
Tiga personifikasi keberanian dan sikap taktis.
Tiga karakter yang seolah terpisah dari dunia luar, terpinggirkan tanpa dikehendaki, karena kecemerlangan mereka.
Bersatunya tiga keping mozaik tersebut akan menghasilkan sesuatu yang melebihi ekspetasi terliar dunia spionase, jika saja tangan takdir mengizinkan ketiganya terus hidup dalam rentang waktu yang sama di dunia fana.
"Keadilan pasti menang."
Absolut. Kukuh dan tidak tergoyahkan terjangan prahara seperti apa pun.
"Kalau tidak bisa memenangkan permainan dan tidak bisa memecahkan teka-teki, berarti hanya seorang pecundang."
Berorientasi kemenangan. Kekalahan lebih buruk daripada mati.
"Aku ingin menjadi nomor satu dengan membunuh orang-orang yang menghalangiku."
Eksplosif. Aksi dominasi dan tirani yang tak terbendung.
Tetapi, seperti aturan alur kisah heroik yang melintasi generasi dan masa, pertaruhan nyawa adalah aturan dasar paling vital. Tak terelakkan bila ingin maju ke kancah medan pertempuran.
Tak terkecuali bagi mereka bertiga.
Bukankah sebelum berlaga, para pemain harus menaati peraturan? Bila gentar, kembalilah bersembunyi. Hanya jiwa-jiwa ksatria terpilih yang mampu mengasah pedang dan memanggul perisai mereka untuk menikmati gemilang kemenangan.
Kaki-kaki mereka terhuyung-huyung, berpijak di antara batas kabur hidup dan mati.
Mari telusuri identitas para kandidat yang penuh determinasi demi mewujudkan mimpi-mimpi.
Sesosok detektif brilian yang eksis di dunia bayangan.
Satu figur megalomania obsesif bertaraf dewa.
Seorang hamba sahaya yang diperbudak cinta buta.
Sepasang pewaris sah takhta tertinggi maju menuntut balas.
Penentuan kehancuran suatu era kegelapan telah memasuki langkah pertama.
Kebenaran akan menjadi hakim penentu keabsahan setiap momen.
Sejarah akan mengukir tindakan nyata mereka ke dalam lingkaran waktu.
Baik kemenangan yang manis, maupun kekalahan yang getir.
Author's Note: Baru kali ini saya buat prolog, biasanya langsung straight to story. Saya ingin mencoba cara yang agak sedikit di luar jalur. Ini pertama kalinya saya buat fic Death Note di luar Light/L, jadi mohon kritik dan sarannya lewat review ya? Maaf juga kalo chapter ini masih agak kabur, tapi saya sudah menyiapkan kemunculan perdana tokoh-tokoh utama di chapter selanjutnya, heheheā¦ Untunglah sekarang saya udah terserang virus Wammy's Boys! Saat kita mencintai suatu hal, inspirasi itu akan datang tanpa diminta. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, ya!
~Azureila