Author: Eidya lahhhh…!! (PUAGHH…!! BUAGH…GEDEBUGHH TONG TONG...!!)

DISCLAIMER : Masashi Kishimoto, tapi Tau nggak sih kalo karakter Hyuuga Hinata tuh dibuat karena Masashi-sensei Terbayang-bayang diriku terus. (DUAAGGHH…!!)

"A..A…Aiishiteru, Hinata-chan"

"Aku Janji, Kalo aku terplih sebagai Hokage nanti pasti aku langsung melamarmu..."

"Hinaaataaaaaa...!! Lihat sekarang aku sudah jadi Hokage…..!!"

"Kamu Boleh menamainya dengan Hyuuga...!!"

"Aku Janji aku akan baik-baik saja..."

"Hai, jangan menangis seperti itu... Jaga Anak Kita yah... aku harap dia bisa jadi Hokage juga suatu saat nanti"

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXx

"Kaa-san..." Lamunan Hinata buyar ketika ada seseorang yang menarik ujung bawah celemeknya. Ia menoleh ke sumber suara, dilihatnya seorang anak laki-laki berambut biru yang kelihatan acak-acakan sedang menengadahkan tangannya.

"Bento-nya?!" tanya anak itu dengan nada manja.

"Ini..." Hinata segera menaruh sebuah tempat makan berwarna biru ke dalam tas anak itu. Dalam pancaran wajahnya tersirat sedikit kesedihan yang berusaha ia tutupi dengan senyuman hangat.

"Ka-san kenapa..?" Tanya anak itu lagi. Wajah lugunya menunjukkan rasa khawatir pada ibunya.

Hinata sedikit membungkuk kemudian membelai anak itu."Kaa-san nggak apa-apa kok sayang...baik-baik di academy yah.. ini kan dari pertama kamu..." ucapnya halus, membuat anak itu menyunggingkan seyum merekah diwajahnya.

"Iya..!! Aku Berangkat dulu ya... Kaa-san...!!" anak itu berlari menuju pintu kompleks Hyuuga dengan semangat.

"Oii... Rutohi...!! Tunggu...!!" seorang anak laki-laki berambut hitam mengejarnya dari belakang.

"Ayo donk nii-saan cepetan... Kita harus jemput yang lain!!" teriaknya.

Hinata tertawa kecil melihat tingkah kedua anak itu. matanya terus mengikuti hingga mereka menghilang dari depan Kompleks Hyuuga.

"Ohayo... Hinata-chan" sapa seseorang dari arah belakang.

Hinata menoleh. "Ohayo… Tenten Nee-san..." balasnya.

"Nggak terasa.. Rutohi udah masuk akademi ya..." ujarnya sambil melepas pandangan ke luar kompleks Hyuuga.

"Iya... Heiji juga..." Hinata menyunggingkan seulas senyum

"Hmmm.. Waktu berjalan begitu cepat... mungkin terlalu cepat" Ucap Tenten kemudian.

"Ya... kita nggak menyadarinya.. sekarang sudah menjadi seorang Ibu.. padahal rasanya baru kemarin kita lulus ujian Chunnin" tambahnya. Matanya menerawang jauh. Kosong. Entah apa yang dipikirkannya. Mungkin sesuatu atau mungkin saja seseorang.

"Hinata-chan" ucap Tenten seraya memegang bahu Hinata, memecah lamunannya. Tenten tau apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Terasa berat ketika Tenten bertemu dengan mata lavendernya. Yang banyak menyimpan peristiwa yang tak mungkin tergantinkan sampai kapanpun.

Tapi Hinata tidak menangis. Cukup hari itu ia menumpahkan semua kesedihannya. Hinata yang dihadapannya saat ini, Hinata yang berbeda. Hinata yang tegar. Seorang pemimpin yang bijaksana. Itulah Hinata yang sekarang.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

"Oiii... Ryouuki !! ayo berangkat..!!" Teriak Rutohi dan Heiji dari luar rumah.

"Iyaahhh... Chichi.. Ka-san!! Aku berangkat dulu" anak itu segera berlari kedepan dan terburu-buru memakai sepatunya dengan sepotong roti masih menggantung di mulut mungilnya.

"Hati-hati..." teriak dua orang secara bersamaan dari dapur dan ruang tengah.

"Iyahh..." drap..drap..drap.. dengan sekejap ia sudah pergi bersama teman-temannya.

"Semangat sekali..." ucap Sakura yang keluar dari arah dapur sambil membawakan secangkir teh, meletakkan di atas meja kemudian duduk di samping Suaminya.

"Yaaah, hari pertama masuk akademi ya seperti itu.. dulu aku juga begitu.." ujar Sasuke datar sembari menghirup teh yang baru di sajikan istrinya itu.

Sakura hanya tersenyum melihat kelakuan suaminya yang dari dulu tidak berubah. "Tadi yang menjemput itu Rutohi dan Heiji ya..?"

"Ya... aku kenal suaranya.. Ryou biasa bermain dengan mereka sih..."

"Kadang kalau melihat Rutohi, seperti melihat Naruto saja, mereka benar-benar mirip"

"Ya.. sangat mirip..." Senyum Sasuke mulai terpeta di wajahnya, ia meletakkan cangkirnya. "Kadang, aku teringat saat kita masih tergabung dalam tim 7 dulu.. dia benar2 anak yang aneh, menyebalkan, dan bodoh." Sasuke tertawa kecil, matanya menerawang. "Tapi dia orang yang luar biasa.."

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXx

"Hei..!! Ichimaru... Teman-temanmu sudah memanggil.. ayo cepat pakai sepatumu...!!" Temari sedikit emosi melihat anaknya yang super lelet itu.

"Iya..." jawabnya dengan nada malas. "Aku pergi dulu..." Lagi-lagi dengan nada tak bersemangat.

Sedangkan di ruang tengah ia mendapati Shikamaru sedang tidur terlelap di sana. Udah dibangunin berapa kali juga sussah Gumam Temari.

"Huuh.. Anak bapak sama ajja..."

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

"Aii...!!" kali ini mereka dah di depan rumah keluarga Yamanaka.

Ino yang sedang berada di dapur menoleh ke arah luar . Dari balik jendela Terlihat empat anak laki-laki yang sudah familiar baginya. Ia segera menuju ruang depan, memasukkan bekal ke dalam tas berwarna pink muda.

"Ka-saann...!! Aii.. Pergi dulu...!!" Ucap seorang anak perempuan berambut kuning sebahu setelah sebelumnya mengecup Pipi Ino yang memakaikan tas punggungnya.

"Eittss.. Tunggu dulu.." Cegah seseorang yang usil.

"Ayaahh..." Protes anak itu dengan manja. Sai tersenyum gemas melihatnya kemudian membungkuk sedikit. "Mana ciuman untuk Ayah..?" Goda Sai.

" Ihh, Ayah..." Anak itu Protes untuk kedua kalinya namun tak urung untuk memberi kecupan dari bibir kecilnya ke pipi Sai.

Ino mau tak mau melihat pemandangan lucu di depannya. "Hati..hati.. ya sayang..."

"Iyahh. Eh, Ka-san..."

"Mmm??"

"Nanti Aii ikut ke toko bunga yah.."

"MMmm.. Boleh saja.. tapi setelah makan siang dengan Ayah ya..."

"Iya... Dadagh..."

To BE Continued...

"Eh,eh gimana minna-san...!! mohon di Repiuw...!!

Nie cerita dah hampuir menguasai setengah otakku dan berputar-putar disana... (halah.. Halah...)

Karena dongkol, terpaksa aku tumpahkan deehhh (emang air boo...)

Chapter 1 hanya semalam...!! (Halah Lebay...!!)

Oh ya.. Gomen kalo nama anak2 mereka aneh2..

Satu yang aku bingung.. nama anaknya Sasuke ma Sakura jadilah Kesaku. (jeleknya.. nggak ada bakat ngasih nama nih.. haiks haiks..) Tolong.. kalo ada nama yang bagus di usulin ajja kesini.. (nggak Penting.. SUMPAH DAHH..!!)

Ya udah Deh... di tunggu Repiuwnya..."