Selesai pelelangan

"Leorio, pulanglah duluan."perintah Kurapika penuh senyum. Melihat senyum itu Leorio tidak kuasa menolak. Tapi dengan adanya pengusaha muda kaya yang tampan bernama Eriol di sisi Kurapika, tentu saja batin Leorio menolak.

"Bye Leorio!" belum sempat Leorio menolak, Kurapika telah masuk dalam Limosin & menghilang dari pandangan. "Sial! Tak akan ku biarkan!"

Istana di kaki bukit.

"Maaf, saya telah tidak sopan mengajakmu dinner bukan di ruang makan utama" ucap Eriol penuh sopan santun.

"Di kamar tamu saja sudah sangat luas bagiku. Tidak kenapa kok" Kurapika tersnyum pada pria di hadapannya.

Wajah Eriol memerah. Dia benar-benar jatuh cinta pada Kurapika saat melihat gadis(?) itu tersenyum di pelelangan. Mereka lalu saling berpandangan,mata ke mata. Pemandangan yang sangat romantis sehingga seorang Leorio yang mempel seperti cecak di beranda terbakar (lagi) oleh amarah. "Berduaan di kamar?! Kalian mau ngapain sih?! Sial!"

120 menit berlalu.

"aku tidak menyangka kamu sehebat ini Kurapika" bisik Eriol di telinga Kurapika. Melodi yang lembut membuat Kurapika merebahkan kepalanya ke dada Eriol & mendengar melodi yang takkalah indah. Melodi debar jantung Eriol.

"bukannya kamu?" desah kurapika dalam pelukan Eriol. Dia menengadahkan wajahnya lalu menatap eriol. "Kamu lebih hebat kan?"

Eriol meremas tangan kiri Kurapika dan merasakan jari-jari Kurapika yang lentik melawan. "Kau benar-benar pandai berakting ya" Didekapnya tubuh Kurapika lebih erat. "Nen?"

Kurapika mendorong tubuh Eriol menjauh. Para pemain musik menghentikan melodi yang tadi mengiringi dansa eriol dan kurapika. Dansa yang romantis sekaligus mengerikan. (soalnya Leorio sudah nyaris menjadi setan yang manas)

Eriol menjentikkan jarinya & pemain musik segera keluar, meninggalkan Eriol dan Kurapika ( Leorio)

"Umur 15 tahun, blacklist hunter, lulusan tahun ini. kau… hebat" puji eriol sambil berjalan menuju sofa dekat beranda. "Aku baru lulus ujian hunter setelah 3 kali mencoba. Waktu itu umurku 20 tahun" eriol duduk di sofa diikuti Kurapika. "tapi aku harus melepas mimpiku untuk bertualang karena melanjutkan bisnis keuarga".

Kurapika tetap diam. dia memandang mata hijau Eriol yang sedih. "Apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

"Wah! To the point sekali ya.. kau tahu tadi aku mengetes kemampuan mu saat dansa. Kalau orang biasa pasti sudah mati" Eriol memaksakan diri tersenyum. "Bagaimana kalau kau…" Eriol menggenggam kedua tangan Kurapika erat. "Jadi kekasihku"

"Ha..?" Kurapika mengernyitkan dahi tidak mengerti.

"tidak mau ya? Sayang sekali" ucap Eriol dengan nada kecewa. "Kalau begitu lindungi aku malam ini"

Bersamaan dengan kata-kata Eriol sebuah ledakan mengguncang lantai. Penyerangan! Leorio segera menebar pandangan mencari sumber suara. Di pintu gerbang berkerumun sekitar 50 orang bertopeng dengan senjata lengkap. Mereka telah melumpuhkan smua penjagaan menuju istana Eriol. "Brak!"pintu beranda terbuka keras. Leorio yang kebetulan ada di balik pintu langsung gepeng karena kekuatan Kurapika yang telah membuka pintu beranda itu.

"saingan bisnis, para mafia. Aku sudah terlalu sering bermain dengan para mafia dan membuat ketuanya masuk penjara!" Eriol nyengir lebar. Seperti senang dengan kondisi mengancam saat ini.

"Jangan menganggap mafia mainan!" Bentak leorio yang jadi kesal.

"Leorio?!kenapa kamu ada disini?"

"Anu.. e..ee" belum sempat leorio menjawab para penyerang telah terlebih dahulu tiba dan menyerang. Time 4 fighting.

30 menit kemudian

"BruK!" seorang penyerang jatuh lagi. Itu adalah orang terakhir yang harus mereka (Kurapika dan Leorio) kalahkan. Begitulah yang dipikirkan mereka hingga sosok hitam tiba2 muncul dari langit2 dan secepat kilat akan menghujam tubuh Eriol yang nyantai2 di sofa. "Bye bye!" sapa eriol sambil tersenyum simpul sesaat sebelum pisau penyerang itu menghujam jantungnya.

"CroT!!" darah keluar,mengalir dengan deras seperti aliran sungai. Warna merah darah menciprati wajah dan pakaian eriol. "Aaah, Jadi kotor deh" dia melempar tubuh penyerang yang kepalanya sudah hancur ke lantai.

"Sebenarnya kau sendiri bisa mengalahkan mereka semua kan?" leorio memandang Eriol curiga.

"harusnya aku yang bertanya, kenapa kau mengganggu kencanku dengan Kurapika?"Eriol mengelap wajahnya dengan ujung kerah tuxedonya yang basah oleh darah. Dia melirik leorio dan menjilati darah yang melumuri jemarinya. "Kenapa..?"

Leorio bergidik ngeri. Dia tidak bisa bilang kalau dia mengkuatirkan Kurapika dan cembokir abis. Tapi dia juga tidak dapat berbohong.

"Errr… Anu…" Leorio memandang eriol dan Kurapika bergantian. "mmm.. Ya .. i:? " Leorio masang 1001 ekspresi wajah yang aneh. Kurapika tahuitu ; .. Leorio tidak dapat menjawab, dengan cepat dia mengalihkan pembicaraan.

"Jadi… tuan eriol, dapatkah kita lanjutkan?"

"Eh?..." Eriol berhenti mengusap wajahnya yang semakin merah oleh darah.

Kurapika mengeluarkan sapu tangannya lalu membersihkan wajah eriol dengan hati-hati. membuat Leorio semakin cemburu."Pekerjaan… dan bayaran"

Wajah eriol mendung, kecewa. Dengan lemah dikeluarkannya Hp lalu menghubungi seseorang. "Bawakan segera!". Setelah menutup hp dia memandang Kurapika penuh arti, sangat serius. "Soal kekasih itu… aku sungguh-sungguh. aku benar-benar ingin kau menjadi kekasihku. aku akan memberikan semua yang aku miliki" Eriol berlutut di hadapan Kurapika. Mata hijaunya beradu dengan mata biru Kurapika. "Aku ingin kau menjadi kekasihku,menjadi pendampingku… Kurapika"

Jalan

Leorio berjalan perlahan menyusuri trotoar jalan sambil memainkan kunci dengan gantungan keping perak bertulis angka 99. "Jadi ini yang membuat kurapika harus 'berkencan'dengan Eriol"ucapnya pelan smbil menghirup udara dingin di jalanan yang sunyi. "Si eriol nekat juga, mengeluarkan 1milyar Zeni, membeli mata merah, demi Kurapika. padahal makan malam ataupun bodyguard tidak semahal itu. Sepertinya dia memang jatuh cinta" Leorio menoleh lalu melihat istana eriol yang berdiri megah di belakangnya. "Kurapika… Ya atau tidak?"

"Jangan bicara seolah-olah aku tidak ada disini" celetuk Kurapika yang berjalan beriring dengan Leorio. "Lagipula apa maksudmu dengan ya atau tidak?"

"I, itu…" Leorio dengan cepat menyerahkan kunci ke tangan Kurapika lalu berjalan mendahuluinya. Dia gugup tuh. "Mmmm… itu, anu. Apa jawabanmu untuk lamaran Eriol tadi? Tapi kalau…" Leorio merendahkan suaranya. "kalau kau perempuan pasti kau tidak akan menolaknya kan?" Leorio menghentikan langkahnya. "kau pasti akan menjawab – ya"

Kurapika memandang kunci di tangannya. "Tidak… itu jawabanku. Aku punya banyak alasan untuk menolaknya, sebagai seorang wanita…" Kurapika menarik nafas panjang. "Selain itu…"

"Selain itu?" Leorio memutar tubuhnya, melihat sosok anggun Kurapika dalam balutan gaun. "Cantik" desis Leorio tanpa sadar. Dengan cepat dia menutup mulutnya, berharap Kurapika tidak mendengar apa yang baru saja dia katakan.

Kurapika tersenyum. "Selain itu… Aku… ada orang yang aku sukai melebihi Eriol… sebagai wanita"

Wajah Leorio merah padam. Kurapika melangkah mendekati Leorio, menatap Leorio lembut.

"Si,siapa?" Tanya Leorio, tidak dapat menyembunyikan kegugupannya.

Kurapika tersenyum simpul,kawaii . !

"Aku menyukaimu… sangat menyukaimu Leorio. Sangat suka!"

End

Masih lanjut kok

Leorio tak mampu menyembunyikan kegembiraannya, senyum merekah dari bibirnya. "Benar?!" seru Leorio riang,masih tak percaya pada apa yang dia dengar.

Kurapika mengangguk. "Aku menyukaimu Leorio, juga Gon dan Killua. Aku menyukai kalian semua! Sangat suka! Sebagai wanita maupun laki-laki"

Ada batu kecewa yang jatuh dari langit dan menghantam jiwa Leorio hingga gepeng. Tentu saja itu perasaan hati Leorio saat ini.

"Ayo Leorio!"seru Kurapika sambil melewati Leorio yang mirip manekin. "Mereka pasti menunggu kita" dengan setengah berlari , Kurapika menuju mobil yang terparkir di balik semak di sebrang jalan.

"Jadi teman tidak buruk juga" batin Leorio smbil berbalik,menyusul Kurapika.

"Ayo!" panggil Kurapika. Lampu jalan menyorot tubuh Kurapika, bagitu ramping dan berbentuk. mata Leorio tanpa sengaja menangkap sesuatu yang menonjol di balik gaun itu, sesuatu yang entah kenapa baru sekarang dia lihat, sesuatu yang langsung membuatnya berfikir. "Kurapika… she!?" kurasa kalian tahu apa sesuatu itu.

Keesokan paginya

"Ohayou!" sapa Gon dan Killua berbarengan saat Leorio baru kembali dari supermarket. Mereka lagi asik makan jeruk. "Mau jeruk Leorio?" tawar Gon. Leorio menggeleng.

"Jeruk ini kami ambil dari dalam gaun sewaan Kurapika kemarin" gon menunjukkan 2 buah jaruk yang berwarna orange. "Kenapa kurapika menyembunyikan jeruk dalam gaunnya ya?"

"Mana aku tahu!" Leorio menjawab dengan kesal. Dia tidak pernah mau berfikir apa yang dia lihat menonjol semalam hanyalah jeruk. "kurapika belum kembali ya?" Leorio meletakkan kantong belanjaannya lalu segera menuju kamar mandi. "Mandi dulu ah!"

Killua tersentak. Dengan cepat dia mengambil coklat dalam kantong belanjaannya lalu menarik gon keluar. "Aku lupa bilang kalau Kurapika lagi mandi" terangnya pada gon.

"Kenapa tidak langsung beritahu?"

"Kalau begitu tidak menarik dong… Fu fu fu" Killua tertawa, wajahnya terlihat seperti seekor kucing yang licik.

Tak lama kemudian terdengar teriakan kurapika disusul bunyi benda-benda yang dilempar,bunyi hantaman keras, dan bunyi jatuh yang sangat keras.

"Aku lihat…"batin leorio sesaat sebelum tubuhnya jatuh berdebum ke lantai kamar mandi yang licin. "ternyata…". Mungkin kali ini lukanya tidak akan separah kemarin, tapi lebih parah beribu kali lipat.

somewhere

"Hello Kuroro… ya… persis seperti yang kaukatakan padaku…. Ya, dia sangat cantik dan menarik. Belum pernah aku menemukan orang seperti dia… ya… tentu saja… pasti, dia pasti akan ku jadikan milikku. Dia akan menjadi milik Eriol!"

END

(BENERAN)

Kurapika super cantik & manis itu tidak dapat dipungkiri, namun dia tetap saja laki-laki. Btw ada yang tahu ngga' si senritsu itu cewek ato cowok? Kaya beauty and the beast aja kalo mereka berdampingan. Wehehehehe...

Thanks 4 read