One Winged Angel
Rate : M
Genre : Adventure, Fantasy, Supranatural
Warning : Gaje, typo, ancur, dan lain-lain. Jadi mohon maaf kalo ada kekurangan
Chapter 1
Suatu malam di sebuah kota yang nampak tenang dan tentram. Membuat siapapun pasti merasa nyaman. Begitu pula yang dirasakan oleh 2 orang pemuda yang sedang jalan bersama di trotoar. Dengan menenteng tas berisi catatan pelajaran yang mana mereka melakukan kerja kelompok dirumah teman mereka. Tawa riang menghiasi perjalanan mereka.
"Ahahaha...itu lucu sekali Neji. Aku tidak tahu kau punya selera humor yang bagus," Tawa seorang pemuda berambut blonde dengan mata biru safir.
"Itulah Naruto. Kau jangan menilai buku dari sampulnya saja. Memang dari luar aku terlihat dingin dan kalem, tapi inilah kenyataannya," Jawab pemuda berambut panjang dengan mata lavender.
WUSHH...
Tiba-tiba angin berhembus kencang. Membuat pohon-pohon berbunyi dedaunan yang bergesekan.
TAP
Sesosok makhluk seperti manusia namun dengan sepasang sayap gagak hadir di hadapan mereka berdua. Membuat Naruto dan Neji terkejut karena merasakan hawa membunuh yang begitu kuat.
"S-Siapa kau?...," Naruto terbata karena saking takutnya. Dibarengi dengan keringat dingin.
"Lihat apa yang kutemukan disini. 2 manusia yang tak beruntung karena bertemu denganku," ujar sosok misterius tersebut.
"Apa maksudmu?," Tanya Neji berdiri melangkah di depan Naruto.
"Hohoo...kau berani juga rupanya. Kalau begitu kau akan kubunuh terlebih dahulu, kemudian kau pirang,"
Makhluk gagak itu melesat ke arah Neji dengan sebuah batangan cahaya berbentuk pedang. Neji pun menyambut makhluk itu dengan kuda kuda bela dirinya.
"Neji hati-hati!," Ujar Naruto dengan nada khawatir. Bagaimanapun dia tak bisa membantu Neji karena tak menguasai bela diri.
WUSH
Makhluk gagak itu mencoba menusuk dada Neji namun Neji dengan reflek cepat merunduk ke bawah sembari melesatkan serangan ke titik jantung dari makhluk itu.
"Kheh...gerakan yang bagus" puji makhluk gagak itu sambil menghindar ke samping.
Neji tak menjawab dengan langsung merangsek maju mencoba menyerang makhluk itu dengan teknik bela diri nya.
"Hmm...kau hanya ahli di jarak dekat saja. Aku akan mengakhiri ini dengan cepat" Makhluk gagak itu mengibaskan sayapnya ke wajah Neji, membuat pandangannya terganggu dengan bulu-bulu yang beterbangan.
'Ck, sial.. bulu-bulu ini menghalangiku!,' batin Neji frustasi.
"Sekarang terima lah akhirmu manusia!"
WUSH!
"Neji! Awas!" Naruto berteriak memperingati namun itu sia-sia karena batangan cahaya itu telah menembus dada Neji
JLEB!
"Argghh...!" Neji meringis penuh sakit melihat dada nya tertusuk oleh pedang cahaya. Darah bercucuran dari mulut dan dada-nya. Pandangannya mengabur, kemudian ia terjatuh menghantam tanah.
BRUK!
"Neji!!" Naruto menjerit keras melihat Neji tumbang di tumpukan bulu-bulu gagak. Ia segera berlari menghampiri Neji kemudian memangku kepalanya.
"N-Naruto..ohokk...apa yang...k-kau lakukan disini? ohokk...cepat l-lari" Ujar Neji dengan mulut penuh darah.
"T-tidak Neji. A-ku tidak akan meninggalkan sahabatku sendiri,"
"P-Pikirkan ini N-Naruto. A-aku sebentar lagi akan berakhir...J-jika ohokk...kau juga mati...S-siapa yang akan m-menjaga adikku Hinata dan Hanabi? ohokk..."
"T-Tapi..."
"J-Jaga Hinata...dan Hanabi untukku...N-Naruto..ohokk...!"
"N-Neji?...Neji...?!...Hiks...hiks...Neji...hiks...Tidaaaaakkk...!," Dengan penuh emosi dan tangisan, Naruto mendekap tubuh tak bernyawa Neji. Membuat sebagian wajah dan bajunya ikut terkena darah.
"Drama persahabatan yang mengharukan. Sayangnya itu harus berakhir sekarang juga"
makhluk gagak itu kembali menciptakan pedang cahaya dari ketiadaan.
'Apa kau ingin sebuah kekuatan?'
'Hah?'
'Apa yang akan kau lakukan jika kau memiliki kekuatan?'
'Aku...akan membunuh makhluk itu yang telah membunuh Neji...dan juga memenuhi permintaan terakhir nya'
'Baiklah kalau begitu...terimalah kekuatan dariku...Naruto. Tunjukkan pada dunia...'
'...Eksistensi Malaikat Bersayap Satu'
WUSH
SYUUUT
"A-apa?!" makhluk gagak itu melebarkan matanya melihat serangan yang ia kira akan membunuh Naruto ternyata di mentahkan oleh pancaran energi hitam dengan aksen ungu gelap. Aura itu terlihat menari-nari di sekitarnya.
"Estuans interius..."
Syair-syair berbahasa asing bergema di tempat itu...
"Ira vehementi..."
"Sors immanis..."
"Et inanis..."
"K-kekuatan macam apa ini?!"
Terlihat Naruto masih memangku kepala Neji sembari menundukkan kepalanya. Aura hitam-ungu itu terus berkobar dengan dahsyat.
"Veni, veni, venias...""Ne me mori facias..."(Gloriosa...Generosa...)
"Mati," Gumamnya
WUSH
"Arghh...!," Malaikat Jaruh itu menjerit kesakitan begitu potongan-potongan besi menghantam dan membungkus tubuhnya. Potongan-potongan besi itu berasal dari Naruto yang mengendalikan tumpukan besi yang berada di tempat sampah.
"L-lepaskan aku brengsek! Arghh...!" Potongan besi semakin kuat membungkus tubuh Malaikat Jatuh itu.
"Mati..."
CRASH
"Aaarghhh...!" Darah segar terciprat dari dalam tumpukan besi yang membungkus tubuh si makhluk gagak. Begitu besi-besi itu rubuh, hanya ada darah dan bulu-bulu gagak yang nampak. Tubuh sang Malaikat Jatuh hancur berkeping-keping.
"Neji...akan kupastikan...Pengorbananmu tidak sia-sia"
TBC