Mereka berdua baru saja resmi pindah ke sebuah rumah yang lebih besar daripada apartemen Naruto yang lama, Sakura menghela napas panjang setelah menyelesaikan beberapa barang yang baru saja dibawanya, dia melihat Naruto yang sedang mengambil air putih untuk dirinya sendiri. Pemuda itu kurang peka terhadap sekitarnya.
"Sakura, mau?"
"Eh?"
Baru saja Sakura memikirkan bahwa Naruto ini tak peka, dia malah menawarkan air minum pada dirinya. "Sakura? Ada apa?"
Sakura mengibaskan tangan kanannya sambil tersenyum tak enak. "Bu-bukan apa-apa kok," balas Sakura.
"Minumlah!" Naruto memberikan sebuah gelas berisi air putih untuk dirinya, baru kali ini dia melihat Naruto peka terhadap sekitarnya. "Ya karena kita pindahan, mungkin kau juga kelelahan setelah mengangkat benda-benda milikmu."
"A-aku tak masalah sih dengan benda berat itu."
"Hee, hebat sekali, kau pasti memiliki tenaga monster."
Detik selanjutnya, Naruto dilempar gelas oleh Sakura.
...
..
...
"Sakura kau bisa memasak?"
Sakura melihat Naruto datang mendekati dirinya yang sedang memotong bahan makanan, wanita itu terlihat senang saat sang suami mendekati dirinya. "Kau meremehkanku Naruto? Aku belajar dengan keras untuk bisa memasak."
Naruto menatap Sakura kagum, dia pun mencium aroma masakan sup yang tengah dibuat oleh Sakura. "Baunya enak. Kau masak apa?"
"Miso sup, aku juga memanggang ikan makarel untuk lauk lainnya, sudah sana! Kau duduk dan menungguku selesai!"
"Di usir dong. Apa aku tak boleh membantumu?"
Sakura tertawa kecil. "Itu kalau kau bisa."
Naruto tersenyum lima jari. "Tentu! Aku bisa memasak!"
Dan keduanya memasak dengan suka cita serta diselingi sebuah kejahilan dari Naruto pada Sakura. Wanita iti terkadang memukul kepala Naruto saat dia menjahili dirinya.
...
..
.
End!