Standard Disclaimer Applied

HADIAH

Kisah absurd tentang Naruto, keluarga kecilnya, dan sebuah hadiah/ "Shinaciku, Hanami-chan, apa ada yang kalian inginkan sebagai hadiah?"/ "NARUTOOO!"

.

.

Cheesy af. DLDR!


Udara malam ini berhembus cukup hangat, menemani sebuah keluarga kecil yang tengah makan malam di sebuah joglo taman belakang.

Sang kepala keluarga berambut pirang yang baru saja menyelesaikan makan malam mengulurkan tangan untuk menenggak segelas air putih yang diberikan istri merah mudanya.

Iris blue-ocean miliknya menatap kedua buah hatinya yang sibuk memakan salad buah sebagai makanan pencuci mulut.

"Shinaciku, Hanami-chan, lihat papa sini," ujar pria pirang itu, Naruto Uzumaki, pada dua malaikat kecilnya.

"Ya? Ada apa, Pa?" tanya Shinaciku Uzumaki, putra sulung Naruto yang baru berusia tujuh tahun, mewakili adiknya untuk bertanya.

"Sebentar lagi kan hari Natal, apa ada yang kalian inginkan sebagai hadiah?" tanya Naruto menatap antusias pada kedua anaknya.

Shinaciku dan Hanami saling berpandangan dan mengerutkan dahi berpikir, membuat Sakura jadi terkikik geli melihat putri bungsu mereka mempoutkan bibir dengan sangat menggemaskan.

"Aku ingin buku novel dan juga komik baru, apa boleh?" jawab Shinaciku dengan iris hijaunya yang memohon, netra cerlang yang terlihat indah, mirip dengan sang ibu, hal yang sukses mengundang satu senyuman lebar di wajah ayahnya.

"Tentu saja boleh, kalau Hanami-chan ingin apa?" kini Naruto berbalik menoleh ke putri bungsunya.

"Uh, Hanami tidak tahu," jawab sang bungsu yang masih berusia lima tahun itu kebingungan.

"Hanami-chan ingin boneka?" tanya sang ibu, Sakura Uzumaki, yang menurunkan genetik surai unik khas bunga musim semi pada putrinya.

Iris biru laut Hanami yang serupa dengan sang ayah mengerjap, "Tidak, sudah ada banyak."

"Hm, bagaimana jika mainan rumah-rumahan atau masak-masakan yang baru? Hanami-chan suka itu kan, dattebayou?"

Hanami kembali menelengkan kepalanya gemas, menatap sang ayah serius sebelum kemudian kembali menggeleng, "Sudah punya."

"Hm, bagaiman dengan barbie? Hanami-chan suka barbie kan?"

"Tidak, Hanami tidak tellalu suka belbi," jawab sang bungsu yang masih pelat huruf R.

"Terus, Hanami-chan sukanya apa? Bilang sama papa, nanti papa belikan," tanya Naruto bingung, alis pirangnya bertaut memandang penuh tanya ke arah malaikat kecilnya.

"Eum ... Hanami suka Mama!" jawab putri bungsu Uzumaki polos.

Naruto yang mendengarnya merasa gemas dan terkekeh pelan, "Hahaha, oke, nanti papa belikan mama baru."

"..."

"..."

"U- uh ... hiks ... HWAAA ... MAMAAA!"

"NA! RU! TOOO!"

Bruk!

Brak!

Prang!

Tung-tarang-tung-tuang!

Meong!

Duagh!

Tentu saja Hanami menangis terkejut akan perkataan sang ayah, mata bulatnya membesar dengan tangis yang semakin kencang, pertanda kalau ia menolak kalimat Naruto yang akan memberinya mama baru. Hanami tidak suka, ia hanya suka mama Sakura!

Sedangkan Sakura sendiri sudah memandang bengis ke arah Naruto yang langsung kicep di tempat, menyesali beberapa detik yang baru saja berlalu. "NARUTOOO! KAU TIDUR DI LUAR!"

.

.

"Hm, Papa, Shina tidur dulu ya, ini selimut dan juga handsaplast-nya, selamat malam."

Poor Naruto!

.

.

E N D


A.N. Terinspirasi dari salah satu meme di tiktok wkwkw. Hope y'all enjoy it! Sehat selalu yaa~

-20.07.13