GUARDIANS

"Sekarang, pergilah. Dan hati-hati!"

"Ya otou-sama."

"Ya oji-sama."

Dan disinilah mereka berdua. Atas perintah para pemimpin clan, mereka harus melakukan tugas. Fugaku sang pemimpin Clan Uchiha tidak ingin mengambil resiko anaknya dan rekannya tersebut berada dalam bahaya. Namun, mereka yang paling dapat diandalkan saat ini.

"Dobe.."

"Ya! teme, berhenti memanggilku seperti itu."

Sasuke hanya mendengus, dia pun sama pikirnya.

"..."

"Jadi bagaimana ? Haruskah kita pindah sekolah lagi ?"

"Sepertinya. Bagaimana pun, kita sudah hampir seminggu disini. Kita harus bergerak lebih cepat lagi Naruto."

Naruto hanya mengangguk, mengiyakan perkataan sahabatnya itu.

Mereka sudah memeriksa empat sekolah dan ini adalah sekolah kelima. Dan yang paling mengecewakan adalah mereka belum menemukan apa yang mereka cari. Atau setidaknya tanda-tanda bahwa yang mereka cari ada di kota ini. Mereka hanya diutus ke tempat bernama Kirigakure ini dan harus menemukan seseorang yang dapat membantu kaum mereka. Dan yang diutus adalah dia, Namikaze Naruto dan teman sejak bayinya Uchiha Sasuke. Seseorang yang mereka cari ini yang pasti adalah perempuan menurut perkamen yang diberikan kepada mereka dan kemungkinan besar berambut merah. Entah bagaimana orang ini bahkan para ayah mereka saja tidak mengetahuinya. Melelahkan.

"Hei teme, sejujurnya aku pernah berfikir apa jangan-jangan kita melewatkannya ? Maksudku bagaimana mungkin kita bahkan belum menemukan orang yang cocok."

"Tutup mulutmu, siapa tadi yang ribut untuk berhenti memanggil dengan panggilan itu hah ? Dan tumben sekali kau memakai otakmu dobe", Sasuke menyeringai.

"Sialan kau teme, jadi menurutmu aku tidak pernah berfikir ?"

"Kau yang mengatakannya."

"Ya-"

"Cepatlah dobe, kita akan terlambat. Ini hari terakhir kita disini"

"Sialan!"

#

"Ini sudah hari kedua kita disini. Membosankan. Semoga ada kejadian menarik hari ini!"

"Berhenti mengeluh Naruto."

"Haloo ?" Tiba-tiba ada suara yang menyapa mereka.

"Hah ? Sai ? Apa yang kau lakukan disini ?" Naruto bertanya dengan muka terkejutnya yang mana menurut Sasuke itu adalah muka terbodoh untuk ukuran manusia yang pernah dia lihat.

"Menurutmu apa yang kulakukan disini ?" Sai bertanya dengan senyum manisnya.

"Sekolah ? Tidak mungkin. Apa ada sesuatu terjadi di rumah ?" Naruto bertanya dengan mata membesar, takut apabila memang ada sesuatu terjadi di rumah mereka.

Sai dengan senyum yang masih sama manisnya memegang tangan kanan Naruto dan memegangnya dengan erat.

"Sebenarnya aku diutus untuk memeriksa keadaan kalian. Ini sudah hampir sebulan dan kalian belum ada melaporkan apa-apa. Para pemimpin klan takut apa kalian sudah mati atau masih hidup Naruto-kun."

Naruto langsung mundur dan menjauhkan tangan Sai sejauh-jauhnya dari hadapannya. Sungguh sialan memang si Sai ini. Apalagi dengan senyum yang membuatnya menyipit itu sungguh menyebalkan.

"Ya, yang benar saja ! Dan berhenti memanggilku seperti itu sialan!"

"Bodoh!" Sasuke berucap.

Sasuke kemudian menghadap Sai.

"Jadi apa yang sebenarnya kau lakukan disini Sai ? Kau tidak mencoba berkhianat kan ? Karena jika iya, aku siap untuk membunuhmu."

"Hehe, berhenti mencurigaiku Uchiha," ucapnya pada bungsu Uchiha itu.

Tiba-tiba rautnya berubah serius. "Aku memang ditugaskan untuk membantu kalian, mengingat belum ada hasil yang kalian dapatkan padahal para musuh sudah mulai bergerak. Kita harus mempercepat pergerakan kita. Dan juga, aku datang bersama seorang rekan. Hyuuga Hinata akan membantu juga." Senyumnya kembali lagi.

"Hinata-chan ada disini ? Jadi dimana dia sekarang ?"

"Dia tadi duluan, ada pekerjaan yang mau dia selesaikan daripada mendengarkan pertengkaran tidak bemutu kalian tadi yang mana selalu terjadi dimana saja dan kapan saja kalian berdua bersama."

Sasuke, yang sedari awal hanya lebih banyak mendengarkan membuang muka. Maka dia mengajak kedua temannya itu untuk masuk ke area sekolah. Sekilas, dia melihat Hinata melambai dari lantai 2 dekat kantor guru. Sepertinya gadis Hyuuga itu telah menyelesaikan prosedur pendaftaran mereka sebagai murid baru.

Apa kalian bertanya bagaimana mudahnya itu terjadi ? Mengapa prosedur yang biasanya dipenuhi tanya-jawab dengan segudang pertanyaaan itu bisa diselesaikan Hinata kurang dari setengah jam ? Sebenarnya mereka adalah penyihir. Ya, penyihir. Tapi bukan penyihir dengan tongkat atau dengan sapu lidi terbang ataupun topi kerucut tinggi di kepala. Tentu saja bukan. Namun kenyataan ini jelas menjawab mengapa Sasuke serta Naruto dapat berpindah-pindah sekolah dengan mudah. Wujud mereka sama seperti manusia pada umumnya, hanya saja mereka memiliki thao. Thao adalah sejenis kekuatan yang dapat membuatmu dikenali sebagai penyihir. Bukan kekuatan sebenarnya, ini adalah semacam daya tarik yang membuatmu dapat mengenali sesamamu. Thao akan ada secara otomatis saat lahir. Thao sebenarnya bisa disembunyikan yang membuatmu tidak akan dikenali sesama penyihir, tetapi itu butuh latihan atau dianugerahkan orang yang memiliki kekuatan besar.

Dalam dunia mereka, para penyihir dikatakan dapat mengendalikan unsur-unsur tertentu dan memanipulasinya sesuai kekuatan dan diturunkan dari clan masing-masing. Clan Uchiha sang penguasah api, Clan Namikaze sang penguasa angin, Clan Hyuuga sang penguasa air dan Clan Nara sang penguasa tanah. Maka sudah bisa dipastikan bahwa Sasuke dan Naruto masuk dalam jajaran tinggi kaum mereka.

Namun ada satu clan yang harus mereka waspadai sekarang ini. VOID. Bukan pengendali namun disaat yang sama dapat mengendalikan semuanya. Para void sekarang berusaha menguasai para kaum penyihir agar dapat menjadi penguasa bahkan di dunia yang bukan dunia penyihir. Mereka memang hidup jauh dari kaum manusia biasa namun selalu ada beberapa penyihir yang mereka jumpai bahkan disini. Tentu saja setiap penyihir sudah disumpah agar jangan pernah menyakiti manusia biasa. Namun, pada hakikatnya dimana ada aturan disana ada pelanggaran, begitu juga yang kemungkinan akan dilakukan para void setelah mereka mampu memusnahkan semua para penyihir.

Dan disinilah mereka. Mencari seseorang yang bahkan para void tidak bisa kendalikan. Menurut perkamen, seluruh kaumnya telah dibunuh oleh para void tetapi entah bagaimana seseorang ini bisa lolos mereka pun tidak tahu. Yang pasti mereka harus menemukannya secepat mungkin.

~T B C