Don't Fall In Love With Her

Kimetsu no Yaiba © Gotouge Koyoharu

Saya tidak mengambil keuntungan dalam pembuatan fanfiksi ini, kecuali untuk kesenangan dan amunisi semata.

TanKana Inside


Aku menghentikan aktivitas bersiap-siap sejenak. Mataku terbelalak dengan mulut setengah terbuka saat Tomioka Giyuu menyuruhku untuk tidak jatuh cinta pada Kanao. Baru saja mulut ini ingin melontarkan pertanyaan "Kenapa?" tapi ditelan kembali karena ucapan Giyuu belum selesai.

"Jangan pernah jatuh cinta pada wanita butterfly estate."

Seniorku ini menggantungkan kalimatnya. Setelah haori setengah-setengah terpakai pas ditubuhnya ia melanjutkan, "Layaknya kupu-kupu, masa hidup mereka singkat," iris biru itu menatapku sejenak, sebelum akhirnya tatapan itu berakhir pada hair pin kupu-kupu di tangannya.

Ah… Aku tahu, apa yang Tomioka Giyuu katakan adalah untuk kebaikanku. Ia tak mau aku berakhir sepertinya. Ia tak mau aku juga mencintai wanita yang akan mati dalam waktu dekat, karena ia tahu bagaimana rasa sakit yang ditinggalkan.

Namun… aku sudah siap. Aku sudah mendengar rumor mengenai wanita butterfly estate yang akan meninggal diumur ke-17, dan iris merah ini sudah membuktikan kebenaran rumor tersebut lewat kematian beruntun Kanae Kocho dan Shinobu Kocho beberapa hari setelah menginjak usia 17 tahun. Dan aku tahu, kemungkinan besar itu juga bisa terjadi pada Kanao. Wanita yang akhir-akhir ini memenuhi relung hatiku.

"Terima kasih sarannya, senpai." Aku berterimakasih pada Giyuu yang repot-repot menghkawatirkanku. Padahal berbicara soal butterfly estate pasti membuat luka lamanya terbuka kembali. Hal itu terlihat jelas dari mata biru itu yang tidak memancarkan cahaya kehidupan saat melihat hair pin milik Shinobu Kocho. Oleh karena itu—

"Justru karena masa hidupnya singkat, aku harus memanfaatkan waktu bersamanya sebaik mungkin, kan?"

—Aku tetap akan mencintainya.