Souma is a demi-chan?
Declaimer : Shokugeki no Souma (c) Yuto Tsukuda, Shun Saeki
Souma is a demi-chan? (c) Elliz Rokuou
Warning : BL/Sho-ai
"Oyaji! Lihat saja kali ini aku akan mengalahkanmu!" pemuda berambut merah itu menantang.
"Ou, coba saja kalau bisa Souma yo" sedangkan yang ditantang hanya meremehkan.
Tanding masak antara ayah dan anak yang sudah dilakukan bertahun-tahun dengan sang anak yang telah kalah hingga hampir 500 kali tidak membuat sang anak Yukihira Souma menyerah. Mungkin bahkan untuk 1000 tau 5000 kali lagi ia tidak akan menyerah.
Kali ini di malam sabtu, sang Ayah yang kebetulan lewat memutuskan untuk mampir ke asrama untuk menengok anaknya tersebut. Tidak hanya dirindukan oleh anaknya, kehadiran Joichiro juga dinantikan oleh penghuni asrama bintang polar lainya. Sebagai mantan pemegang kursi ke-2 elit di Totsuki, ia terkadang memberikan saran mengenai masakan pada kohai sekaligus teman anaknya itu.
"Souma ganbatte!" Megumi menyemangati.
"AAAAAaaa aku tidak sabar mencoba hasilnya" Yoshino menambahi.
"Heiiii curang, bukankah kau sudah menjadi juri di pertandingan bulan lalu." Kali ini Marui protes.
"Saiba-sama dan Yukihira, tanding masak?" Erina yang hanya mampir ke asrama untuk meminjam komik serial cantik milik Todokoro Megumi juga kaget dengan kehadiran Joichiro apalagi dengan tanding masak yang akan mereka lakukan sekarang.
"Oh iya, Nakiri-san baru pertama ini menyaksikan pertandingan mereka." Sang ahli fermentasi Sakaki menambahkan.
"Kalau begitu kita undi saja untuk juri kali ini" Sebagai senpai di asrama ini Ishiki berpendapat.
"Ouuu" dan tentu saja hal itu disetujui oleh seluruh penghuni Bintang Polar.
Isshiki menyiapkan kocokan untuk mengundi, seperti ou-sama game, disedikan batang kayu dengan tiga batang ditandai sebagai pemenang dan batang lainya zonk.
Yang lain sibuk dan asik menanti untuk mengambil kocokan untuk diundi.
Ibusaki yang tenang hanya memperhatikan dari jauh, matanya tertuju pada sang peserta Souma yang telihat menunduk, agak lesu dan nafas yang berburu. Kemana semangatnya yang tadi.
"Yukihira-kun wajahmu agak memerah, kamu tidak apa-apa kan ?" tanya sang ahli pengasapan itu khawatir. Mencoba untuk mengecek apakah temanya tiba-tiba demam karena memang cuaca sedang tidak mendukung.
"Jangan disentuh!" Ayah Souma yang telat menyadari keadaan anaknya, tersadar mencoba menghentikan Ibusaki.
Terlambat.
Tangan Ibusaki mencoba mengecek suhu tubuh Yukihira, ia menempelkan telapak tanganya pada dahi Yukihira.
"Eh ada apa?"
"Apa souma sedang sakit?"
Fokus yang lain sekarang tersita pada Yukihira. Seperti ada yang salah.
"Gawat" Joichiro menggarukan kepalanya, bingung, dirinya melihat apa yang akan terjadi pada detik-detik berikutnya.
'Brukk' Ibusaki terjatuh karena lututunya yang melemas.
"Ibusaki, kau baik-baik saja?" Marui yang melihat temanya terjatuh menghampirinya.
Napas Ibusaki mengebu memburu, wajahnya memerah, tubuhnya gemetar. Reaksinya mirip Sendawara Natsume saat memakan French Curry Lobster Rice Cognac buatan Kurokiba Ryou saat penyisihan musim gugur.
"Aaaaa, ahhhh I-ingin...Yukihira" katanya sambung Ibusaki.
"Ibusaki! Apa yang terjadi pada Ibusaki?" Yoshino kaget bertanya mewakili para penghuni asrama yang mempertanyakan hal yang sama.
"Aroma apa ini?" Sakaki mengendus aroma yang tidak biasa.
"Tercium aroma manis" Hisako yang menemani menambahkan mengikuti sakaki yang mencium aroma di ruangan tersebut.
'Ah, sudah kuduga akan seperti ini' pikir Joichiro.
"Maaf Marui-kun, tolong bawa Ibusaki-kun ke kamarnya" perintahnya pada pemuda beracamat itu, melihat keadaan temanya yang tidak menjadi lebih baik.
"Ahh Kemudian Arato-kun, ini tidak sopan tapi bisakah kau membuat sesuai resep ini" Joichiro mendekat kepada gadis berambut merah muda itu menyerahkan secarik kertas.
"Kudengar sebagai bawahan Erina-chan, kau sangat ahli dengan masakan herbal, ini akan membuat Ibusaki-kun lebih baik"
"Ba-baik" kaget diperintah oleh pria yang dikagumi Erina-samanya.
"Tolong ya" tambah Joichiro sebelum sekertaris Erina itu meninggalkan ruangan tersebut.
"Saiba-sama, ada apa ini sebenarnya?" Erina yang bingung mencoba menanyakan keadaan yang terjadi.
"Akan kujelaskan nanti" jawab Saiba Joichiro meminta pengertian, untuk Nakiri dan seluruh penghuni yang ada di ruangan tersebut. Yang pertama ia harus lakukan adalah mengurus Souma telebih dahulu.
Sang ayah mencoba mendekat ke anaknya memeriksa keadaan, Soumanya masih terlihat menunduk tanganya menyangga pada meja dapur dengan wajah memerah seperti rebusan. Joichiro mengeluarkan botol kecil berisi cairan berwarna hitam dari kantungnya.
"Oi Souma-minumlah ini"
"Ya-da~" Jawab Souma dengan nada manja dan wajahnya memerah seperti orang mabuk.
Terkaget, seluruh penghuni ruangan tersebut kaget dengan perubahan gesture dan sikap Yukihira.
"Aaaa, aahhh ~ Oyaji, a-aku ingin sesuatu yang lain ne~" semakin manja, Yukihira mengalungkan tanganya pada pundak ayahnya yang lebih tinggi dan bidang.
'A-apa ini? Terlihat E-ero!' pikiran kompak seluruh penghuni ruangan.
Melihat kondisi yang semakin parah dan menimbulkan kesalahpahaman, Joichiro terpaksa melakukanya, "Haaah, tidak ada cara lain" pasrahnya. Dimasukan cairan berwarna hitam kedalam mulut saiba dengan termaksa ia meminumkan pada Souma dari mulut ke mulut. Tidak lama kemudian Souma tertidur dan dibawa ke kamarnya.
"EEEEEHHHHHHH?!" dan dilanjutkan dengan reaksi kaget yang telat.
Sedangkan Todokoro Megumi sudah pingsan karena fan service yang mendadak dari ayah dan anak tersebut.
Suasana mulai menenang Ibusaki dan Souma sudah tertidur di kamar mereka masing-masing. Ibusaki masih ditemani oleh Hisako yang sudah memberikan obat herbal dari resep yang diberikan oleh ayah Souma.
"Ne, jadi sebenarnya apa yang terjadi?" pertanyaan ini masih belum terjawab dari tadi.
Masih di ruangan dapur tempat yang tadinya mereka ingin tanding masak menjadi tegang karena kejadian tadi. Dan disini Saiba Joichiro mencoba menjelaskan yang terjadi.
"Souma, Yukihira Souma yang kalian kenal bukanlah manusia"
"Souma adalah demi-human"
"Succubus"
"EEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH"
"Ma, memang sulit dipercaya" lanjut Joichiro.
'Tapi itu menjelaskan apa yang terjadi tadi' pikir semua kompak.
"Ka-kalau begitu Saiba-sama juga bukan manusia?" tanya Nakiri.
"Haha maaf, aku cuma manusia biasa"
"Souma mendapat darah succubus dari ibunya, jadi setengah manusia setengah succubus" jelasnya
"Ibusaki bagaimana? Dia baik-baik saja kan?" tanya Isshiki khawatir menanyakan keadaan adik kelasnya tersebut.
"Ah, tenang saja, dia akan baik-baik saja"
"Y-yokatta"
"Ta-tapi bagaimana bisa, souma menyembunyikan selama ini"
"Selama ini ia terlihat biasa saja"
"Sebenarnya selama ini baik-baik saja selama Souma selalu meminum racikan yang sudah aku berikan"
"Kalian tau kan Souma sering memasak makanan yang menjijikan?"
"Ahhh"
"Itu sebenarnya untuk membiasakan dirinya dengan racikan yang kubuat karena rasanya yang menjijikan haha, tapi sepertinya ia mulai menyukainya"
'Oh jadi dari sini asal hobi membuat masakan menjijikan yukihira' semua berpikir begitu.
"Seharusnya tidak ada masalah" yakin Yukihira papa.
"Hmm apakah kalian menyadari ada sesuatu yang tidak biasa atau sesuatu yang berbeda dari Souma?" tanyanya pada teman-teman anaknya.
"S-sebenarnya..."
Semetara itu di Restoran SHINO, Prancis.
"Shinomiya-san, apa benar kau akan kembali ke Jepang?"
"Padahal baru dua minggu yang lalu"
"Kau lupa kalau SHINO memiliki cabang di Jepang, kau pikir aku ke Jepang untuk berlibur" protes sang pemilik restoran
Ma, dibilang urusan cabang lebih tepatnya Shinomiya merasakan perasaan tidak enak.
'Yukihira...'
