disclaimer © William HannaJoseph Barbera
warning semi-canon, salah genre, PWP (plot? what plot?), confused plot, typo(s), kebutaan EBI, ide klise, diksi ambyar, no dialogue, repetitive description, totally random.
submitted to #NulisRandom2020


Bagi Jerry, Thomas—atau Tom—adalah musuh bebuyutannya yang tak tergantikan oleh kucing mana pun.

Mereka sudah hidup berdampingan sangat lama. Setiap hari, nyaris dua puluh empat jam, mereka akan saling mengerjai satu sama lain. Dimulai dari Jerry yang mengacau Tom, meski kadang Tom yang mengusik Jerry terlebih dahulu, lalu berakhir dengan adegan kejar-kejaran yang mengorbankan banyak benda yang rusak, serta kemarahan orang ataupun hewan lain di sekitar mereka yang umumnya menyalahkan Tom. Setiap melihatnya, Jerry tertawa, senang bukan main. Hampir setiap hari selalu begitu, dan Jerry menikmatinya.

Mungkin karena itu, Jerry merasa ada sesuatu yang salah jika memikirkan kemungkinan Tom tak lagi mengejarnya.

Beberapa kali wanita gendut jelek majikan Tom membawa penghuni baru. Mungkin wanita itu hanya memelihara Tom karena Jerry. Entah Tom menyadarinya atau tidak, tapi Jerry tahu, jika sewaktu dia mati atau menghilang, kemungkinan besar Tom akan dibuang karena tak lagi berguna, sudah tua, pemalas, dan—kasarnya—sebentar lagi akan mati. Jangankan menunggu momen itu tiba, Jerry tak bisa menghitung sudah berapa kali posisi Tom berusaha digantikan dengan kucing lain.

Sebut saja Lightning, kucing oranye muda dan gesit, berbanding terbalik dengan Tom yang tua dan lamban. Dengan mudah Lightning menangkap dan membuang Jerry ke luar. Yah, harus Jerry akui, waktu itu dia merasa akan mati detik itu juga, namun nyatanya hingga sekarang, Jerry masih bisa bertahan. Bahkan pada waktu itu dia masih bisa mengintip seisi rumah melalui celah jalur masuk amplop.

Dengan kedua matanya sendiri, Jerry melihatnya. Hanya karena Tom menghancurkan dapur—hei, bahkan pelaku sebenarnya adalah Lightning, Tom hanyalah kambing hitam—yang memancing amarah sang majikan, tak butuh waktu lama bagi wanita itu untuk mengusir Tom dari rumahnya. Lihat? Tikus menjijikkan yang selalu menakutinya sudah mati, pikir si wanita. Untuk apa lagi memelihara kucing tua yang selama ini suka menghancurkan seisi rumah, hanya karena seekor tikus? Lebih baik dia memelihara Lightning saja, yang bergerak cepat dan juga lebih menarik.

Sebelum kedatangan Lightning, banyak kucing yang telah diundang majikan Tom. Secara tidak langsung si wanita memang ingin membuang Tom, namun mengetahui kucing baru yang dibawanya menimbulkan masalah jauh lebih banyak dan lebih besar, nama Thomas diteriakkan begitu lantang, mengharapkan bantuan sang kucing biru yang tua tetapi setia, termasuk kasus Lightning yang menjadi korban kombo maut kucing biru dan tikus cokelat. Thomas si Kucing masih berguna, jangan dibuang begitu saja.

Benar-benar sampah, ya?

Selain itu, majikan Tom pernah membawa tiga ekor anak kucing yang lucu namun mematikan. Ya, mematikan secara harfiah. Di umur masih muda, mereka bertiga sudah tahu cara untuk mengusir Tom dan Jerry dari rumah mereka untuk sesaat.

Lagi-lagi Jerry berpikir. Kucing-kucing menggemaskan tentu akan lebih menyenangkan untuk dipelihara, bila dibandingkan kucing tua yang menghabiskan hari dengan tidur dan bersantai. Belum lagi kucing muda cenderung lebih aktif, sudah tentu lebih efektif untuk menangkap tikus kecil seperti Jerry. Bahkan saat Tom—yang lagi-lagi dikambinghitamkan—dipergok majikannya ingin menyakiti ketiga anak kucing tersebut, Tom langsung dimarahi bahkan diancam dengan hukuman menyakitkan. Tentunya semua bisa diatasi dengan konspirasi Tom dan Jerry.

Suatu ketika, hari itu pernah datang—Tom dibuang karena vas antik yang Jerry dorong jatuh di atas kepala Tom, hancur berkeping-keping.

Saat Tom pada akhirnya diusir dari rumahnya, terus terang Jerry awalnya merasa senang. Bahkan lubang di dinding tempatnya tinggal dia sewakan. Tangan kecilnya menyobek kecil bantal milik Tom, kemudian dia melompat di atasnya, bulu-bulu pengisi bantal pun berhamburan keluar. Dia bisa mencuri makanan sepuasnya tanpa ada ancaman. Majikan Tom yang bodoh itu takkan mungkin bisa menangkapnya. Harus Jerry akui, Tom yang notabene seekor kucing jauh lebih cerdas dibanding manusia itu.

Harus Jerry akui pula, tanpa Tom, hidupnya tak lagi menarik. Dia kesepian. Adrenalinnya tak terpacu saat tahu tak ada yang mengejarnya seperti biasa. Mungkin otaknya sudah sinting teracuni kebiasaan. Tikus mana yang tidak senang saat predatornya hilang? Tentu, Jerry senang, namun dia tak bahagia. Makin sakit perasaannya saat melihat Tom meringkuk kedinginan tak jauh dari rumah, tampak setengah sadar dengan wajah tak suka ... bercampur murung.

Mempertimbangkan semuanya, Jerry memutuskan untuk menyelinap keluar rumah, memanggil Tom, kemudian menyusun strategi bersama agar Tom dapat kembali ke rumah. Jerry tahu sebenarnya ini keputusan yang sangat bodoh, namun di sisi lain, setelah hidup bersama, Jerry merasa Tom bukanlah kucing jahat. Kalau memang Tom itu jahat, mengapa sejak awal Tom tidak menggunakan kekerasan saja? Tom itu kucing cerdas yang bisa menggunakan benda tajam, punya kenalan puluhan kucing jalanan, dan sudah tentu ada banyak inovasi pembasmi tikus yang dibuat manusia yang bisa Tom gunakan, yang kalau dikombinasikan akan sangat ampuh menangkap bahkan melenyapkan nyawa Jerry.

Bolehkah Jerry berpikir bahwa sebenarnya Tom tak ingin membunuhnya, namun dia harus tetap mengejar Jerry agar selalu diterima di rumahnya?

Ah, berpikir seperti itu membuat Jerry sedih.

Bukankah kucing dan tikus bermusuhan memang sudah takdir? Jerry pernah beropini begitu, namun kini pikirnya tidak juga. Kadang Tom bisa kompak bersama Jerry dalam melakukan sesuatu. Mereka bisa mengusir Lightning dan membalas perbuatan usil tiga kucing kecil berkat rencana Jerry, improvisasi Tom, serta eksekusi yang mereka lakukan bersama.

Mungkin bisa dianggap bahwa Jerry hanya tak ingin ada kucing hebat yang akhirnya bisa menangkapnya—yah, harus Jerry akui bahwa pernyataan itu ada benarnya. Tom tidak secepat Lightning ataupun sekreatif tiga kucing kecil, tapi Tom memberi kesan tersendiri yang Jerry rindukan saat tidak ada.

Walau rencana Jerry membuat Tom kembali diterima majikannya berhasil, Tom tampak tidak mengingat kebaikan Jerry dan justru kembali pada rutinitasnya, mengejar dan menyusun rencana untuk menangkap si tikus cokelat, tapi Jerry lebih menyukai ini—kehidupannya yang aneh namun menyenangkan, bersama Tom, teman yang mungkin akan sulit dia akui.


tamat


~himmedelweiss 27/06/2020