Disclaimer: cuma aku pinjam.

Warning: Banyak typo,bahasa kurang jelas, ooc, SasukeFem, OverpowerNaru! mainstream,dll.

Chapter 1.

Kini dunia ninja telah di ambang kepunahan. Terlihat mayat ada dimana-mana, dan kini hanya menyisakan 2 orang saja yang masih bernafas.

Yang pertama adalah laki-laki surai pirang jabrik yang tengah mengambil bafas dengan terengah-engah. Sedangkan yang satu lagi adalah seorang wanita surai perak, kini tengah melayang sambil menatap pemuda itu dari atas.

"Kau sudah kalah.. Tidak ada gunanya lagi kita bertarung, semua yang ada di sini telah mati!" Ucap wanita itu.

Pemuda yang ada dibawah, yang tidak lain adalah Uzumaki Naruto. Menatap wanita itu tajam, bahkan ada sedikit rasa takut bagi wanita itu saat melihat tatapan tersebut.

Namun wanita itu terlihat menghela nafas, seperti untuk menenangkan diri nya, sebelum dia bicara lagi.

"Uzumaki Naruto, aku ada tawaran untuk mu, apa kau mau mendengarkan nya?" Tanya wanita itu.

Tatapan Naruto mulai tidak setajam tadi, kini dia menatap wanita itu seperti ingin bertanya.

"Penawaran apa lagi!? Apa kau menginginkan aku menjadi anak buah mu!? Itu tidak akan!" Wanita yang bernama Kaguya itu terlihat menghela nafas, dia tau kesalahan yang dia perbuat dengan membunuh semua shinobi bukanlah hal yang bisa dimaafkan. Jadi wajar jika Naruto berasumsi sendiri.

"Bukan. Tapi seperti yang kau tau, disini sudah tidak ada lagi manusia kecuali kau. Dan aku memiliki penawaran, aku akan mengirim mu ke dunia lain. Tapi aku sendiri belum tau dunia disana, ada apa saja" Jelas Kaguya.

"Apa maksudmu? Memang nya ada dunia lain, selain dunia ini?" Jujur saja Naruto baru tahu hal tersebut.

"Tentu saja ada, dunia di alam semesta tidak bisa di hitung. Dan aku cuma pernah ke beberapa dunia saja" Jawab Kaguya.

Naruto terlihat seperti memikirkan tawaran tersebut. Tapi dia kembali menatap tajam Kaguya.

"Bagaimana mungkin, aku bisa meninggalkan dunia ini dengan tenang, setelah semua temanku kau bunuh!" Marah pemuda itu dengan air mata mulai mengalir.

Dia teringat dengan teriakan teman-temannya yang di bunuh, mana mungkin dia bisa pergi begitu saja.

Kaguya yang melihat tidak akan bisa membujuk mulai melayang turun.

Tap!

Naruto menatap Kaguya dengan tajam, saat wanita itu kini berdiri didepannya.

"Maaf" Gumam Kaguya. Terlihat RinneSharingan bersinar dengan terangnya, Naruto yang melihatnya refleks menutup mata.

Buagh!

"Ughh" Pandangan Naruto terlihat mulai menggelap, saat dia merasa perutnya menerima pukulan yang keras.

Brugh!

Kaguya menatap pemuda itu sedih, sungguh saat bertarung dengan pemuda itu, dia merasakan perasaan yang sudah lama mati di hatinya. Yaitu cinta, baik itu cinta untuk lawan janis, ataupun cinta seorang ibu untuk anaknya.

"Maaf, ini semua demi kebaikanmu... Dan jika kau bertemu rengkarnasi ku, aku berharap kita bisa dekat" Gumam Kaguya memangku kepala Naruto, lalu dengan perlahan dia mulai mendekatkan bibirnya pada bibir pemuda itu.

Cup!

Kedua bibir itu kini pun telah bersatu, lalu terlihat lama kelamaan tubuh Kaguya maupun Naruto mulai transparan, setelah itu terlihat kedua tubuh itu pun pecah menjadi petikel sebelum transparan seutuhnya.

X

X

Jepang.

Jepang, adalah sebuah benua yang sangat besar. Di jepang, ada beberapa kerajaan sihir namun yang terkenal adalah tiga kerajaan besar yaitu Konoha. Kuoh dan Kyoto.

Ketiga kerajaan tersebut telah melahirkan penyihir-penyihir yang sangat hebat. Sebut saja dari Konoha, yang telah melahirkan dua legenda yaitu Hashirama dan juga Madara. Di Kuoh telah melahirkan legenda yaitu Lucifer dan dari Kyoto, telah melahirkan penyihir Yokai yaitu Kyuubi.

Walaupun sebenarnya bukan hanya ada penyihir, masih ada pengguna pedang yang disebut sebagai pendekar. Namun pendekar sering di pandang sebelah mata, karena kebanyakan pendekar dari kalangan bawah, dan selalu sebagai tameng untuk para penyihir jika sedang party.

Dan ketiga kerajaan itu dulu sempat berperang, karena saling ingin merebut wilayah. Namun karena semua pihak dirugikan akhirnya mereka memutuskan untuk genjtan senjata, dan mengganti peperangan menjadi sebuah turnamen untuk masing-masing sekolah mereka.

Kurasa cukup penjelasan nya sampai disini. Lebih baik kita kembali ke cerita.

Konoha.

Seperti yang dijelaskan, Konoha adalah salah satu kerajaan sihir besar. Seluruh wilayah Konoha dikelilingi oleh tembok yang menutupi keberadaan mereka dari luar.

Namun kita sekarang bukan ingin membahas Kerajaan tersebut, ayo kita pindah ke rumah sakit Konoha. Disalah satu ruangan disana, terlihat ada bocah berusia 7 tahun surai merah jabrik berkulit putih terbaring di sana dalam keadaan koma.

Lalu disamping kasur itu, terlihat ada seorang wanita tengah duduk sambil menggenggam tangan nya. Terlihat air mata wanita itu terus bercucuran, karena tak kuasa menahan tangis.

"Hiks! Maaf, hiks! Maafkan Kaa-chan Naruto-kun... Hiks! Kaa-chan tidak menyangka, kau akan mengalami hal seperti ini" Tangis wanita itu sembari terus menggenggam tangan remaja surai merah itu.

"Hiks! Andai saja, hiks! Andai saja Kaa-chan datang lebih cepat, kau tidak akan mengalami hal ini" Sesal wanita itu.

Jika kalian penasaran, wanita itu bernama Kushina Uzumaki, atau sekarang sudah bernama Kushina Namikaze, karena dia telah menjadi selir dari bangsawan Namikaze, yaitu Minato Namikaze.

Lalu yang terbaring itu adalah putranya yang bernama Naruto. Putranya itu mendapatkan luka dan juga aliran Mana nya hancur, karena berkelahi dengan saudara tirinya, dan karena putra dari istri pertama suaminya terluka. Suaminya menghukum putra nya sampai seperti ini.

Dia tau, anaknya sejak dulu memang tidak berbakat, bahkan dia tau keluarga Namikaze memandang mereka sebelah mata. Bagaimana tidak, Kushina hanyalah yatim piatu, walaupun dia terkenal karena kekuatannya tapi dia tidak tau latar belakang nya.

Jadi waktu dia menjadi selir Minato sebenarnya adalah sebuah keajaiban. Dia tidak tau kenapa Minato mau menikahinya.

Oh iya, sebenarnya Kushina masih memiliki seorang putri. Dia lebih tua 2 tahun dari Naruto. Berbeda dengan putranya! Putri Kushina adalah orang yang berbakat, bahkan sejak umur 5 tahun dia sudah membangkitkan Mana nya.

Karena itu juga, Putri Kushina sekarang hidup enak. Dia di pandang sama seperti anak dari istri pertama suaminya. Tanpa tau penderitaan dari adiknya, yang selalu sendiri tanpa ada teman, kecuali Kushina.

Kushina yang terbayang-bayang akan masa lalunya, tanpa sadar mulai menyelam ke alam mimpi, dengan tangan Naruto sebagai bantalannya.

XX.Satu Bulan kemudian.XX

Masih di ruang rawat, terlihat pemuda yang bernama Naruto masih terbaring dikasur. Sudah satu bulan dia dirawat dan dua hari lalu masa koma pemuda itu telah lewat.

Kushina yang duduk disampingnya, terlihat pucat dengan surai acak-acakan di bawah matanya juga terlihat ada garis hitam seperti orang kurang tidur.

"Bangun lah Naruto-kun... Hiks! Kaa-chan rindu dengan tawa mu.. Hiks! Rindu dengan senyummu" Gumam Kushina menggenggam tangan pemuda itu.

Seakan mendengar apa yang di katakan nya, terlihat tangan yang digenggam Kushina terlihat menggenggam balik, walaupun lemah. Dengan perlahan, kelopak mata itu mulai terbuka terlihatlah iris biru shapire.

Naruto Pov on!

"Ugghh... Dimana ini?"

Aku dapat melihat langit-langit serba putih, lalu penciumanku mencium bau yang tidak asing, ini adalah bau obat, jika aku tebak aku sekarang ada dirumah sakit!

Tapi kenapa aku bisa dirumah sakit? Bukannya aku masih berada di medan perang? Namun aku langsung tersentak saat mengingat perkataan Kaguya, bahwa dia ingin memindahkanku ke dunia lain.

"Naruto-kun hiks! Akhirnya kau siuman"

Aku yang mendengar suara dari samping beserta tanganku yang digenggam, menolah ke asal suara tersebut.

"..!!"

Mataku langsung membola saat melihat siapa itu, tanpa sadar air mataku keluar dengan sendirinya.

Naruto Pov Off.

"K-kaa-chan"

Kushina yang mendengar panggilan itu, tersenyum bahagia. Dia mengelus pipi bergaris milik putranya itu, sebelum menjawab.

"Ha'i. Hiks! Ini Kaa-chan Naruto-kun" Balas Kushina lembut, lalu tanpa aba-aba dia memeluk putranya itu.

"Hiks! Syukurlah kau sudah sadar, hiks! Kaa-chan merindukanmu Naruto-kun" Cicit wanita itu.

Naruto yang masih kaget, hanya diam tanpa membalas pelukan itu. Dia merasakan ada yang aneh, padahal kedua orang tuanya telah meninggal! Lalu kenapa Ibunya bisa ada disini? Apa benar, ini adalah dunia baru yang dibicarakan Kaguya.

Dan jika Naruto berasumsi, dia tidak seutuhnya pindah kedunia lain. Karena dia dapat merasakan tubuh ini bukanlah miliknya, bisa dikatakan cuma jiwa nya saja yang berpindah. Namun yang membuat dia bingung, dia masih dapat merasakan chakra nya.

"Kaa-chan.. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Kenapa aku ada disini?" Tanya Naruto, setelah Kushina melepas pelukannya.

"Hiks! Apa kau tidak ingat?" Tanya Kushina ragu. Naruto hanya menggeleng untuk menjawabnya.

Kushina yang mendengar nya, menatap Naruto kasihan. Namun dia harus menutupi apa yang terjadi, dia tidak mau anaknya ini menjadi pendendam.

"Waktu itu kita main-main ke hutan, dan karena kelalaian Kaa-chan kau sampai di serang monster iblis" Cerita Kushina bohong.

Naruto mengangguk mendengar apa yang di katakan Kushina. Walaupun dia merasa ada yang di tutupi oleh ibunya itu, dia sebenarnya ingin bertanya hal-hal lain. Seperti Monster iblis, atau hal lainnya. Tapi itu dia tahan, dia akan mencari tahu saja sendiri nanti.

"Kaa-chan, apa aku boleh pulang? Aku tidak betah disini" Tanya dan keluh pemuda itu.

"Ah?! Kaa-chan hampir lupa memanggil dokter, kau tunggu lah disini. Dia akan memeriksa tubuh mu dulu, lalu setelah itu kita dengar kan saja, apa kau boleh pulang" Ujar Kushina, setelah itu dia langsung keluar dari ruangan itu.

Naruto yang melihat Kushina sudah pergi menghela nafas. Entah kenapa dia merasa hidupnya disini akan berat.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya Kaguya? Kenapa bisa ibu ku masih hidup disini" Gumam nya bertanya pada dirinya sendiri.

Naruto terus memikirkan apa yang terjadi, dia sungguh tidak menyangka akan bertemu ibunya lagi. Walaupun dia tau sebenarnya Kushina yang disini bukanlah ibu yang melahirkan dia, tapi tetap saja ini membuat hatinya senang beserta sedih.

Tidak beberapa lama, Kushina kembali diikuti oleh dokter dibelakang nya. Setelah meminta ijin, dokter itu mulai memeriksa kendisi tubuh Naruto.

"B-bagaimana mungkin?!" Kaget dokter itu.

Kushina dan Naruto yang mendengar nya menatap dokter itu penasaran.

"Ada apa dok? Apa luka Naruto tambah parah?" Tanya Kushina khawatir. Dokter itu tidak langsung menjawab, dia terlihat menatap Naruto takjub.

"Bukan nyonya, ini malahan sebaliknya! Luka yang diderita anak anda sembuh total, bahkan aliran Mana nya telah pulih total" Kagum dokter itu.

Kushina yang mendengar nya tak kuasa menahan tangis, dia sangat senang mendengar berita gembira ini. Itu artinya anak nya tidak jadi cacat.

"Mana? Apa itu?" Tanya Naruto tidak mengerti. Sungguh banyak kata yang baru dia dengar, itu membuatnya bingung.

Bukan Naruto saja yang bingung, kini Kushina dan sang dokter juga menatap Naruto bingung karena pertanyaan nya.

"Naruto-kun? Apa kau benar-benar tidak ingat dengan Mana?" Tanya Kushina kurang yakin.

"Hmm?" Geleng nya.

Kushina langsung melirik sang dokter, untuk memberikan dia penjelasan. Sang dokter mengangguk paham, sebelum dia mengajukan pertanyaan pada Naruto.

"Naruto-kun, sekarang kita ada di kerajaan mana?" Tanya sang dokter.

"Hmm? Entahlah? Lagian kata kerajaan terasa asing bagiku" Jawab nya jujur. Dokter itu mengangguk, sebelum mengajukan pertanyaan lagi.

"Naruto-kun, kau sekarang berusia berapa?"

"Hmm... Lima belas tahun" Kushina yang mendengar nya kaget.

Sang dokter itu terlihat menghela nafas, lalu dia mengalihkan pandangan pada Kushina.

"Nyonya, kelihatannya putra anda mengalami gangguan pada otak nya, mungkin ada benturan di kepala sewaktu insiden terjadi" Jelas sang dokter.

Kushina hanya dapat menutup mulutnya, dengan air mata yang menetes dengan sendirinya. Lalu dia langsung memeluk putra nya tersebut.

"Tenang saja Naruto-kun... Kaa-chan akan selalu bersamamu, kau tidak perlu memaksa untuk mengingat masa lalu" Ucap Kushina sesenggukan.

Naruto hanya mengangguk saja, mau bagaimana pun dia bukan amesia, dia hanya tidak tau apa-apa tentang dunia ini.

"Jadi dokter, aku sudah bisa pulang kan?" Tanya Naruto. Kushina yang mendengar pertanyaan Naruto melepaskan pelukannya.

"Ha'i.. Anda sudah boleh pulang. Karena Naruto-kun sudah pulih sepenuhnya" Jawab dokter itu sambil tersenyum.

"Baiklah.. Kalian berkemaslah dulu, aku mohon undur diri masih ada pasien yang ingin aku tangani" Pamit dokter tersebut.

"Ha'i.. Terimakasih atas semuanya dokter" Ucap Kushina membungkuk sedikit.

"Sama-sama Nyonya, ini memang sudah tugas saya.. Permisi" Ujarnya sebelum pergi dari ruangan itu.

"Baiklah Naruto-kun, saat sampai rumah nanti Kaa-chan akan memasakkan makanan enak untuk mu" Ujar Kushina semangat.

Naruto yang melihat sifat ibu nya tidak berubah tersenyum. Baik di dunia ini ataupun dunia dia dulu, Kaa-chan nya selalu semangat.

Setelah itu, mereka terus berberes-beres. Setelah selesai Kushina dan Naruto pun keluar dari rumah sakit tersebut.

Mata Naruto lagi-lagi membola kaget, bagaimana tidak baru keluar dia dapat melihat ada banyak orang tengah berlalu lalang, namun bukan itu yang membuat dia kaget, yang membuatnya kaget adalah ada banyak orang bertebaran menggunakan naga. Bahkan Naruto melihat ada bangunan yang tinggi, baru pertama kali dia melihat ada rumah setinggi itu.

"K-kaa-chan? Bagaimana ada naga disini?" Tanya Naruto gagap.

"Hmm? Ah, itu adalah naga yang mereka tangkap. Sebenarnya bukan hanya naga saja sih yang bisa di buat jadi partner, ada banyak sebenarnya" Jawab Kushina.

Naruto hanya dapat menghela nafas untuk menenangkan pikirannya. Sungguh dia harus cepat-cepat mencari informasi jika tidak dia bisa mati jantungan.

"Ano... Kaa-chan.. Sebenarnya kita ini ada di desa mana?" Akhirnya Naruto memutuskan menanyakan hal yang paling penting untuk jaga-jaga.

"Hah? Desa? Kita bukan di desa Naruto-kun.. Kita sekarang ada di Kerajaan sihir Kohona" Bingung dan jawab Kushina.

Lagi-lagi Naruto di buat kaget, saat mendengar tempat yang sangat familiar untuk nya! Apa lagi kalau bukan Kohona.

"Hahh~ Aku harus cepat-cepat beradaptasi dengan semua ini! Jika tidak aku bakal mati karena kaget" Batinnya nista.

"Sudahlah Naruto-kun, jika kau ingin bertanya nanti saja ya, lebih baik kita segera pulang" Ajaknya.

Skip time.

Kini Naruto dan Kushina sudah berdiri didepan sebuah rumah yang sederhana. Sebenarnya ini adalah rumah yang di beli Kushina setelah Naruto Koma. Dia bertekat tidak ingin pulang ke rumah bangsawan itu jika itu menyiksa Putranya. Dan beruntung nya Naruto tidak ingat tentang klan Namikaze.

"Maaf ya Naruto-kun, rumah nya sederhana" Sesal Kushina. Sebenarnya dia ingin membeli rumah yang lebih bagus lagi, tetapi itu tidak bisa karena uang yang dia bawa terbatas apa lagi dia harus membayar biaya pengobatan Naruto sewaktu di rumah sakit.

"Ini sudah bagus Kaa-chan.. Selama tinggal dengan Kaa-chan, Naruto akan selalu senang mau itu dimana pun" Balas Naruto sambil tersenyum menatap ibunya itu.

Kushina yang mendengar nya tersenyum haru, dia bangga memiliki putra seperti Naruto.

"Ayo masuk Kaa-chan, aku tidak sabar ingin makan masakan Kaa-chan" Ajak Naruto menarik tangan Kushina.

"Ha'i-Ha'i! Pelan-pelan saja Naruto-kun" Ucap Kushina.

Xxx Skip 2 Minggu kemudian xxX

Sudah dua Minggu Naruto tinggal dengan Kushina, dan selama dua Minggu ini Naruto mulai menyadari didalam tubuhnya ada satu energi yang asing baginya. Dan saat dia bertanya pada ibunya, ibunya mengatakan itu adalah Mana.Dan sejauh ini yang Naruto tau, Mana tidak terlalu jauh gunanya seperti chakra. Mana bisa mengeluarkan sihir elemen, sama seperti chakra yang bisa mengeluarkan jutsu elemen. Namun dengan cara pemakaian yang berbeda.

Dan Naruto juga dapat merasakan bahwa chakra menjadi kacau, bahkan dia sangat sulit untuk mengeluarkan satu jutsu elemen. Tapi yang membuat Naruto heran adalah Chakra nya sekarang seperti tak terbatas mungkin karena itulah dia sulit di kontrol. Dia juga saat masuk ke alam bawah sadarnya, dia sama sekali tidak menemukan Rubah yang selalu setia padanya di dalam sana.

Namun samar-samar dia dapat merasakan perasaan yang mencekam, namun cukup familiar baginya disana, namun dia tidak melihat apa pun di alam bawah sadarnya.

Dan sekarang disini lah Naruto, didalam kamarnya sedang melakukan meditasi untuk melatih kontrol chakra nya.

Tidak beberapa lama, terlihat pemuda itu membuka matanya, setelah itu terlihat dia menghela nafas panjang.

"Hahh~ Ini sangat lambat, aku harus mencari tempat untuk melatih kontrol chakra ku seperti dulu lagi. Aku tidak bisa begini terus" Seru nya pada diri sendiri.

Setelah membulatkan tekad, dia bangkit dari kasurnya lalu berjalan keluar dari kamarnya. Saat di luar dia dapat melihat Kushina yang tengah memasak sesuatu di dapur.

"Kaa-chan, Naru pergi keluar sebentar ya" Ijin pemuda itu.

"Ha'i.. Tapi sebelum malam, kau harus sudah ada di rumah ya" Balas Kushina.

"Baik Kaa-chan" Setelah mendapatkan ijin, pemuda itu langsung lari keluar dari rumah mereka itu.

Kushina yang melihat kelakuan anaknya itu menggelengkan kepalanya, sungguh dia tidak tau dari mana sifat terburu-buru anak nya itu turun.( Tentu saja dari mu Kushina-sama:)

Tidak memakan waktu yang lama, kini Naruto sudah ada didepan sebuah hutan dengan tulisan hutan kematian. Dia tidak menyangka, hutan ini juga ada di dunia ini.

"Yosh.. Ini tempat yang cocok untuk latihan, aku bisa bebas membuat Kagebunshin untuk mempercepat latihan ku" Gumam nya melangkah masuk.

Tap! Tap! Tap..

Naruto terus melangkahkan kakinya memasuki hutan itu lebih dalam, dia terus mencari tempat yang pas untuk latihannya.

Setelah menemukan tempat yang cocok, pemuda itu menghentikan langkah nya tepat di sebuah air terjun.

"Yosh.. Tempat yang sempurna untuk melatih kontrol chakra" Gumamnya.

Tanpa Naruto sadari, di tepi sungai itu ada sebuah pakaian. Jika di perhatikan itu adalah pakaian seorang perempuan.

Tanpa menunggu lama, Naruto langsung melangkah ke air sungai tersebut. Sebelum melangkah di atas air itu, terlihat di telapak kakinya muncul aura biru yang terlihat kacau.

Tap! Tap!

Dua langkah Naruto berhasil, tanpa ada kendala. Namun saat di langkah ketiga, tiba-tiba chakra nya terasa mengejolak lagi.

"W-waaa..."

Burrr...

Karena kehilangan kontrol nya, Naruto pun akhirnya tercebur di sungai tersebut.

"Huu.. Sial sekali aku" Rutuk nya naik kendaratan.

"Siapa itu?" Tiba-tiba saja, terdengar suara dari balik air terjun. Naruto yang mendengar nya berbalik untuk melihat siapa itu. Tidak beberapa lama, terlihat dari balik air terjun keluar seorang gadis cantik surai hitam panjang digerai, mungkin umur gadis itu lebih tua satu tahun dari Naruto.

Wajah Naruto langsung memerah, bukan karena wajah gadis itu, melainkan karena gadis itu telanjang bulat! Ya telanjang bulat.

"...???!!!"

Kini bukan wajah Naruto saja yang memerah, wajah gadis itu juga terlihat memerah karena menahan malu, beserta marah.

"H-hentaiiii!" Teriak gadis itu sambil menembakkan bola api yang muncul dari lingkaran sihir di depan gadis itu.

Naruto yang melihat bola api itu berkeringat dingin, sebelum bergumam.

"S-sial"

Boom!

BERSAMBUNG.

vvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvv

vvvvvvv

vvvv.

Yo... Jumpa lagi dengan gua dengan fic baru(padahal yg lama belum kelar:)

Okelah, smoga kalian suka dengan fic ini. Saya Naruto no Ramen mohon undur diri...Bye~Bye~ Dattebayo