For You

Naruto : Masashi Kishimoto

This Story : Amore I.

[Sasuke U., Sakura H.]

T / Romance and Poetry


Sakura Haruno, gadis broken home yang membenci takdir, segala cara yang dilakukan untuk memotivasinya selalu gagal.Dan akhirnya, Sasuke Uchiha memasrahkan usaha terakhirnya pada sebuah surat yang ditulisnya sendiri. Apakah usahanya akan berhasil? [ Belated birthday fict for Uchiharuno239 ]

! Don't like don't read !


"Aku harap kau mau membacanya, akan ku tunggu selama 15 menit, jika kau tidak keluar, maka aku akan pergi seperti apa maumu," ucap Sasuke Uchiha dengan kepasrahan yang terdengar jelas dalam suaranya.

"Ini hanya sia-sia," balas Sakura Haruno, jemarinya membolak-balikkan sepucuk amplop di tangannya.

"Aku tak peduli, jika kau setidaknya pernah mencintai ku, bacalah," tukas Sasuke yang kemudian beranjak untuk memberi Sakura ruang.

Hening senyap selama beberapa saat, Sasuke Uchiha menunggu dengan keputusasaan di luar kamar, berharap Kami-sama memberi setitik keajaiban.

Sedangkan Sakura, emeraldnya menatap dalam-dalam kertas dalam genggamannya, secara perlahan, mulai dibukanya amplop tersebut, mengambil secarik kertas yang terlipat rapi di dalamnya.

Dibukanya perlahan kertas tersebut, netra emerald sendunya mulai membaca satu demi satu, kata yang tertulis di dalamnya.


Dalam malam yang kelabu

Kutuliskan ini untuk dirimu

Dirimu yang bisu dan kelu

Yang meratap di bawah sendu

.

Mungkin hidup adalah drama

Takdir sebagai skenarionya

Tuhan sebagai Sutradaranya

Dan kita adalah pemerannya

.

Terasa hampa dan jauh

Membuat kita terus mengeluh

Seberapapun usaha tuk acuh

Hanya berakhir dengan jatuh

.

Tapi inilah hidup dan takdir

Rasa sakit membuat berpikir

Pikiran membuat bijaksana

Bijaksana merubah segalanya

.

Tak selamanya kita di atas

Tak selamanya juga di bawah

Bagaikan selembar kertas

Yang tertiup angin dan goyah

.

Aku bukanlah pujangga

Yang memotivasi lewat kata

Aku adalah aku, diriku

Yang akan ada untukmu

.

Dalam sepi aku bertanya

Bertanya dan terus bertanya

Apakah aku bisa melihatnya

Dirimu yang penuh akan tawa

.

Jika seandainya ku beritahu

Bahwa aku mencintaimu

Mungkinkah kau cintai dirimu

Selayaknya aku mencintaimu?

.

Aku tidak ingin membuat impian

Tentang hidup yang menawan

Tentang dunia dan juga harapan

Karena dunia baik mungkin bualan

.

Tapi lewat melodi malam sepi

Ku tuliskan curahan hati ini

Impian, harapan, atau mimpi

Aku sama sekali tak peduli

.

Di bawah langit yang merah saga

Di dalam indah semburat jingga

Aku sangat ingin mengatakannya

Aku ada di sini, Haruno Sakura.

-US.


Sakura terdiam, terpekur di tempat, netranya memandang sendu ke arah sepucuk puisi yang tengah digenggamnya, rahangnya terlihat mengeras beberapa saat, sebelum akhirnya setetes air mata menuruni netra emeraldnya.

"Bodoh, kenapa selama ini aku tak sadar bodoh," maki Sakura pada dirinya sendiri, jemarinya menaut helaian rambut gulalinya di sela-sela, meremas dan menariknya.

Bibir dan pikirannya sibuk merutuki kebodohannya sendiri, selama ini sahabat-sahabatnya selalu berusaha mendukung dirinya, pun dengan Sang kekasih, tapi ia seolah gelap mata, tak ingin percaya.

Namun kali ini, sepucuk surat yang diberikan oleh pria itu, Sasuke Uchiha, seperti menampar telak egonya, memang bukan kata manis bak pujangga yang tertulis di dalamnya, tapi untaian kata sederhana yang mampu meruntuhkan ego dan gelap mata.

Kata sederhana yang mengandung ketulusan yang sangat nyata di dalamnya, benar-benar tersampaikan dengan baik, mengetuk ruang kecil tak tersentuh di sudut hatinya.

Ungkapan terakhir Sasuke, yang mana mengatakan bahwa ia di sini, terasa sangatlah dalam, seolah-olah Sakura mendengar Sasuke mengatakannya dengan nyata.

Maka dari itu, perlahan tapi pasti, Sakura perlahan bangkit, bangkit dari duduknya dan juga bangkit dari keterpurukannya, ia kini sadar bahwa masih ada yang mencintainya. Dunia ini memang kejam, tapi bukan berarti bisa mengalahkan dirinya. Dan ia juga teringat perkataan Squidward tentakel, bahwa dunia ini tidak adil, jadi biasakanlah.

Dalam satu kali tarikan nafas, Sakura merasa terlahir kembali, udara segar yang masuk ke paru-parunya meruntuhkan segala kesesakan yang menghimpit perasaanya.

Dan tak perlu hitungan detik untuk kaki mungilnya melangkah ke luar kamar, suasananya sangatlah sepi, tapi netranya bisa menangkap siluet tubuh tegap yang siap melangkah keluar pintu.

"Sasuke-kun!" seru Sakura dari lantai dua dengan nada yang cukup keras, membuat pemuda prodigy itu terhenti di tempatnya dan segera membalikkan tubuhnya ke arah Sang pemanggil.

Kilau emerald dan kelam onyx bersiborok selama beberapa saat dalam keremangan yang menghanyutkan, dan entah siapa yang memulai, kedua insan itu seperti tertarik satu lain, bagai kutub utara yang selalu menarik kutub selatan.

Sakura mulai menuruni tangga yang tersedia, dan Sasuke kini sudah berada di hadapan undakan terdasar, merentangkan tangan, siap untuk memberi dekapan pada Sang kekasih.

Tinggal empat undakan tangga yang harus Sakura turuni, tapi gadis kembang gula itu tak peduli, ia tak bisa menunggu walau hanya sepersekian detik, maka langsung ditubrukkannya tubuh mungilnya ke dekapan Sasuke.

Sasuke Uchiha sempat terhuyung beberapa saat sebelum kemudian kembali menemukan pijakannya, lengan kokohnya semakin mendekap erat Sakura, menyalurkan semua perasan yang tengah dirasakannya.

"Aku di sini Sakura, akan selalu bersamamu."

"Aku tahu Sasuke-kun."

Suasana hening beberapa saat, hanya degup jantung yang saling beradu dan dentingan jarum jamlah yang kini mengisi kehampaan sunyi.

Sakura menenggalamkan kepala gulalinya semakin dalam di dekapan Sang kekasih, perlahan tapi pasti tangan mungilnya ikut melingkari tubuh tegap Sasuke Uchiha.

Tak butuh waktu lama untuk Sasuke menyentuh pelan sisi wajah Sakura, mengusapnya dengan ibu jari selembut yang ia bisa lakukan, sebelum kemudian bibir tipisnya menyentuh bibir mungil Sakura, mengecap setiap rasa yang bisa hadir di antara pagutan manis yang mereka lakukan.

"Aku ... mencintaimu, Sakura."

Kecapan, hisapan, pagutan, dan lumatan lembut mereka bagi bersama, ditemani degup jantung yang semakin terasa jelas dan juga detak jam yang terabaikan.

Dan akhirnya, disela-sela pagutan yang menawannya, di antara helaan nafas yang bersahutan mengirim udara panas, Sakura pun berujar, "Aku mencintaimu juga, Sasuke-kun."

- FIN -


Belated birthday fict yang ampas dan bener-bener telat TT_TT. Rather than say sorry I wanna say thank you Santi, thank you for always standing and never give up. Ini sebenernya fict yang mau aku kasih di 2018, tapi baru kelaksana sekarang #orz.

But, aku emang sengaja re-work fict ini drpd buat baru, karena di sini aku merepresentasikan km sebagi Sasuke yang kasih dukungan untuk Sakura (aku). Just like you. And last, happy belated birthday and thanks for all the things you've been done to me.