Duaaarrr!

"Hah.. Hah.. Hah.." sial! Susah sekali mengalahkan iblis tua itu. Bahkan setelah diberi kekuatan Ophis dan tubuh baru dari Great Red, aku masih bukan tandingan Trihexa, cih sial!

"Na-naru-kun, apakah kau baik-baik saja?" ku tolehkan kepalaku ke belakang dan dapat kulihat Rias-bochou bertanya kepadaku dengan raut wajah khawatir.

"Aku baik-baik saja, Buchou." ucapku.

Dapat kulihat dibelakang Rias teman-temanku sedang diobati oleh Asia setelah kami mengalahkan pasukan Grim Reaper dari Hades. Hah, ini melelahkan.

Ah, benar juga. Aku masih punya satu serangan mematikan, walaupun.. aku harus kehilangan nyawaku. Hah, asalkan keluargaku bahagia, aku rela melakukan apapun.

Syuuu! Duaarr!

Kualihkan pandanganku ke depan dan melihat Michael, Azazel-sensei, empat maou, dewa Odin, dan juga Vali sedang menahan amukan dari Trihexa. "Asia, Buchou kesini sebentar."

"Ada apa Naru/Naruto-kun?" tanya mereka. Hah, sejujurnya aku tak mau melakukan ini, tapi ini sudah menjadi resikonya.

"Aku ingin mencoba sesuatu, tolong obati dan beri aku sedikit energi, Buchou, Asia." ucapku.

"Baiklah. Tapi, apa yang ingin kau coba, Naru?" inilah pertanyaan yang aku tunggu-tunggu.

"Maaf, tapi aku tak ingin mengatakannya padamu meski kamu memaksaku, Bochou," maaf, Buchou, aku tak ingin dirimu dan Asia bersedih.

"Hah, baiklah Naru. Tapi, kau harus berhati-hati, oke?" ucapnya sambil tersenyum. Aku hanya tersenyum sebagai balasannya.

Hah, Buchou genitku dan Adik polosku sudah berubah, mereka berdua telah berubah menjadi gadis yang sangat cantik. Meski memiliki buah dada yang tak sebesar Akeno, tapi mereka berdua 'lah yang telah mencuri hatiku.

Setelah beberapa menit, aku 'pun menyuruh mereka berhenti. Aku menghadapkan tubuhku pada mereka dan mengecup lembut bibir mereka dengan singkat, karena.. ini adalah kecupan terakhir dari seorang Hyoudo Naruto.

Cup! Cup!

"Arigatou, Buchou, Asia" ucapku.

Aku terkekeh kecil melihat mereka merona, meski sudah puluhan kali mereka tetap saja merasa malu. "Ne, Asia-chan, Rias-chan, minna."

Mereka (Asia, Rias, dan kawan-kawan) secara bersamaan melihatku secara seksama. Yah, inilah akhirnya.

"Ada apa, Naruto?" suara ini, Kiba, sahabatku.

"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, telah ada di hidupku meski aku selalu merepotkan kalian. Terima kasih, Buchou karena telah membangkitkan diriku. Terima kasih, Akeno karena telah mengajari ku tentang segalanya meski kau selaku menggoda diriku. Terima kasih, Koneko-chan karena telah membantu dan berbagi cemilan denganku. Terima kasih, Asia karena telah menjadi adik yang penurut. Terima kasih, Kiba karena telah mengajariku arti dari Pedang dan Teman. Terima kasih, minna karena kalian sudah ada dalam hidupku. Hiks... Dan terima kasih untuk Rias dan Asia, hiks... karena telah mencintai diriku yang hanya hidup sebatang kara ini, ka-kalian semua adalah, hiks... orang yang paling berharga bagiku. Hiks... Se-selamat tinggal!" ucapku panjang lebar. Aku pun langsung terbang menggunakan Balance Breaker milik Ddraig dan menuju Trihexa.

[ Balance Breaker : Crimson Dragon Scale Mail ][ Promotion : Queen ]

Setelah jauh, ku lirik mereka yang semakin jauh dibelakang, "Aishiteru, Asia, Rias."

Setelah sampai, aku bisa melihat Michael, Azazel, empat maou, dewa Odin, dan Vali sedang berlindung di balik batu besar. Aku yang melihat hal tersebut terkekeh pelan dan maju ke arah Trihexa yang sedang mebabi-buta, 'Vali, kau semakin lemah saja.' Setelah jaraknya dekat, aku langsung ke tahap dimana hanya diriku yang sanggup menggunakan tahap tertinggi dalam sacred gear naga surgawi, karena memang teknik ini kuciptakan sendiri .

[Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost]

Chough!

Ah, sial. Sepertinya tubuhku sudah tidak kuat lagi.

[Kau tak apa, aibou?]

'A-aku baik-baik saja. Ddraig, aktifkan!'

[Roger!]

[ Balance Breaker : Berseker Mode ]

'Kau siap, Ddraig?'

[Kheh, tentu saja, Aibo!]

[ Berseker Mode : Mega Longinus Smasher ]

Syuuuut! Wuuussh! Duaaarr!

Disclaimer:

Naruto Masashi Kishimoto

Highschool DxD Ichiei Ishibumi

Genre :

Supranatural, Action, Romance, Harem :v, Ecchi (maybe :v)

Warning:

OOC, OC, Bahasa Abal-Abal, Typo, percakapan kadang tidak nyambung, dan hal-hal absurd lainnya... Selamat membaca :•}

Jika Tidak Suka, Tombol Back Sudah Disediakan :v

Unknown Place.

Gelap.

Apakah aku mati?

Ah, pasti iya. Teknik itu 'kan memang membuat sang pemakainya kehilangan nyawa, hah aku merasa sangat bersalah pada Buchou dan Asia meski aku yakin mereka akan bahagia.

Hm, ngomong-ngomong kenapa kegelapan ini sangat lama ya? Apakah tubuhku melebur sebelum mati? Aku tak ingat pasti sih.

Hm, kenapa disini rasanya hangat ya. Tunggu dulu, ini seperti rahim. Apakah aku akan terlahir kembali? Terima kasih, Kami-sama!

Sriiing!

Real place.

Ugh, kenapa silau sekali.

"Selamat, Namikaze-san. Anda mendapat bayi laki-laki yang sehat."

Ah, sudah kuduga. Dan, Namikaze? Sepertinya mereka manusia biasa dan mereka juga bukan orang Jepang karena saat pembicaraan tadi mereka bicara dengan bahasa Inggris. Dan-

"Ooeek! Ooeek! Ooeek!"

"Wahh! Anak ibu menangis, ini ibu mu nak. Cup cup cup."

Ugh, a-apa itu tadi!? Ra-rasanya ada kekuatan besar yang memasuki diriku. A-apa itu kau, Ddraig? Ah, lucunya. Sepertinya aku harus menunggu beberapa tahun agar bisa berkomunikasi dengannya dan semoga itu Ddraig, ya.. semoga saja.

Yah, kehidupan baruku.. aku datang..

10 Years Later.

Nama baruku, Namikaze Uzumaki Naruto. Anak dari Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki yang berubah marga menjadi Namikaze. Mereka hanya manusia biasa, tidak, tapi hanya kaa-chan saja yang manusia.

Tou-chan adalah salah satu anggota klan phenex yang di usir dari dunia bawah karena menikahi seorang manusia. Bagaimana aku tahu? Katakanlah jika aku ini jenius dan secara tak sengaja menemukan catatan milik tou-chan saat aku menabrak tumpukan buku di meja kerjanya. Sedangkan kaa-chan hanyalah seorang manusia biasa.

Ini sudah enam tahun sejak dilahirkan kembali, dan ini adalah hari ulang tahunku. Setelah acara tiup lilin dan potong kue, aku mengatakan pada tou-chan bahwa aku ingin liburan keluarga ke tempat yang udaranya dingin dan menyejukkan. Mereka memaklumi dan menuruti keinginanku, tou-chan juga bilang kalau kami akan berangkat hari minggu, itu berarti besok.

Kami pun bersiap-siap. Setelah berkemas kaa-chan menyuruhku agar tidur karena sudah larut malam dan aku menurutinya.

Esok paginya, kami berangkat ke tempat yang dingin dan menyejukkan. Kaa-chan bilang, kita akan pergi ke Gunung Fuji. Aku tak tau dimana dan apa saja yang ada di sana, salahkan saja rasa senang dan ketidakpedulian terhadap sekitar dari tubuh kecilku ini yang terlalu kuat untuk dikalahkan.

Saat sudah setengah perjalanan, tiba-tiba ada seekor rusa jantan--terlihat dari tanduknya yang besar--yang melompat tepat dai depan mobil kami. Tou-chan yang melihat hal tersebut langsung saja membanting setir, dan entah kebetulan atau tidak, dari arah berlawanan sebuah truk melaju kencang dan menabrak bagian depan mobil kami.

Mobil kami terseret cukup jauh dan akhirnya meledak saat mencapai sebuah pohon besar. Yang kuingat terakhir kali hanyalah teriakan kaa-chan dan sebuah pelukan hangat. Dan semuanya menjadi gelap.

Normal pov

Dua jam setelah kecelakaan yang dialami Naruto, banyak reporter dan penyiar berita yang mendatangi TKP. Polisi dan Petugas Pemadam kebakaran juga tak luput, mereka datang setelah 15 menit berlalu.

Polisi yang bertugas menyelidiki sebab kecelakaan dan mengatur para reporter dan lalu lintas yang macet akibat kecelakaan tersebut. Sedangkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang bertambah ganas.

Setelah padam, petugas polisi segera menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Salah seorang petugas yang sedang memeriksa agak jauh dari TKP, menemukan sosok bocah berusia enam tahun sedang pingsan di bawah pohon dengan beberapa luka memar ditubuhnya.

Petugas tersebut 'pun menggendong bridal style bocah tersebut ke dalam ambulan yang entah kapan datangnya (Wah, ajaib!#plak! Abaikan :v).

Setelah diselidiki, akhirnya polisi pun membuat hipotesis kecelakaan dan mencatatnya dalam sebuah laporan.

Pada akhirnya semua pun pulang.. Tamat.

Becanda, masih lanjut kog :v

Rumah sakit.

Di salah satu ruang rawat, seorang bocah berusia enam tahun sedang terbaring di atas kasur putih. Di tangannya tertancap infus agar ia tak kehabisan nutrisi, meski dalam hal fisik tidak terluka parah tetapi ini sudah dua hari setelah kecelakaan yang dialaminya dan ia belum siuman sama sekali.

Naruto Dream Naruto pov

'Ugh, apa yang tejadi padaku? Ke-kenapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku? Apa aku sudah mati.. lagi? Tidak, mana mungkin orang mati masih bisa berpikir.'

[Naruto]

'Hm? Siapa itu?'

[Kemarilah, Naruto]

'Hm, sepertinya aku kenal dengan suara in- ah! Ddraig! Kaukah itu!'

Aku membuka mataku dan tersentak, di depan mataku bukanlah ruang rumah sakit, hutan, ataupun ruangan gelap. Tapi sebuah pemandangan gunung berapi dan sungai lava lah yang justru terlihat. Banyak api yang berkobar namun aku tak merasa panas.

[Hei, kau melihat kemana Naruto?]

Suara itu!

"Ddraig!"

[Yo, aibo! Aku kembali!] uh, dia mengakatak itu dengan wajh watadosnya. Tapi tak masalah, karena saat ini aku bisa bertemu dengannya lagi.

"Ka-kau tidak benar-benar Ddraig ku?" tanyaku

[Tentu saja, aku adalah Red Dragon Emperor, Ddraig! Parner sekaligus saudara seorang manusia bernama Naruto!] dia mengatakan itu dengan lantang, dan apa-apaan tangan yang menepuk dadanya yang terbalut sisik hijau itu!

Ah sepertinya aku melupakan suatu informasi. "Ne, Ddraig?"

[Ada apa Naruto?]

Sepertinya nanti ia akan sangat terkejut saat mendengarnya. "Aku bukan manusia seutuhnya, kebih tepatnya manusia setengah iblis phenex." Dan-

[A-APA!?]

-benarkan?

~tbc~