Standard Disclaimer Applied.

GUEST (Sequel)

[Special thanks to Azura Shine] Sequel dari fict "Guest", juga A.N. tentang alasan kenapa gw sempat hiatus. Dan buat guest anonim yang merasa neror gw dulu, baca ini nying! Sorry ya ternyata gw masih bisa berkarya sampai sekarang, lol.

DON'T LIKE DON'T READ!

Brak!

Suara gebrakan meja mengisi ruang tamu apartemen salah satu idol terkenal Konohagakure, Sakura Haruno.

"Kau sudah gila ya?!" pekik seorang wanita bersurai pirang yang notabenenya sahabat Sakura sejak kecil, Yamanaka Ino.

"Mungkin."

"Ck, yang benar saja. Wawancara kemarin itu kesempatanmu jidat! Bagaimana bisa kau mengatakan kalau kau tak peduli?!"

"Jadi maksudmu aku harus peduli pada ujaran kebencian itu?" tanya Sakura balik, mengunyah keripik kentangnya santai dengan netra emeraldnya yang menatap lurus ke arah televisi.

"Bukan begitu juga, argh, dunia seperti ini benar-benar serba salah." Ino menghela nafas kasar dan ikut menyandarkan diri di sofa samping Sakura.

"Jika tidak peduli bukan solusi, lalu apa solusinya?" Sakura bertanya dengan santainya, masih dengan pandangan fokus pada televisi.

"Kau harus bisa mengambil semua ini sebagai pelajaran, jadikan ujaran kebencian itu introspeksi diri dan pedulilah sedikit saja, jangan tidak peduli seperti itu," ucap Ino menasehati.

"Saat kau memilih peduli padahal tau itu tidak akan merubah apapun, dan yang ada malah dikecewakan, maka apa kau akan tetap peduli?"

"Yah, maksudku jadikan itu introspeksi diri, Sakura."

"Bagian mana dari ujaran kebencian yang bisa diterima? Aku menerima kritik kok, tapi yang mereka katakan adalah ujaran kebencian tak berdasar, aku tidak akan menerimanya."

"Bukankah itu sama saja?"

"Tentu saja berbeda, orang yang mengkritikmu belum tentu benci padamu dan kau bisa mengambil pelajaran yang baik darinya, tapi orang yang menulis ujaran kebencian pasti mengkritikmu karena mereka memiliki rasa benci sebagai landasan."

Ino terdiam, tidak tahu harus merespon bagaimana.

"Ino, orang akan menghakimimu saat kau melakukan kesalahan, tapi mereka juga akan iri dan mengatakan hal buruk padamu saat kau menjadi sempurna, padahal kau tidak melakukan kesalahan apapun. Jadi kau tidak perlu peduli pada orang-orang yang seperti itu."

"Jidat, maksudku kau tahu kan ujaran kebencian itu hanya sebuah kebohongan, tapi bukan berarti kau menjadi rendah diri atau justru mungkin terlalu puas diri. Tidak ada salahnya kan menjadi lebih baik?"

"Ino, terkadang ketidakpedulian adalah bentuk lain dari bertahan hidup. Aku tidak peduli bukan karena aku sombong, terlalu puas atau justru mungkin rendah diri, tapi karena aku sedang bertahan hidup."

"Akh, ini rumit."

"Konan ..." Sakura menggantungkan ucapannya, teringat akan salah satu temannya yang 'pergi' karena sebuah ujaran kebencian.

Ino terdiam di tempatnya saat mendengar setelah sekian lama Sakura kembali membahas sosok wanita cantik berambut ungu yang pergi meninggalkan mereka.

"Konan adalah orang yang perasa, ia selalu berusaha untuk peduli. Suatu hari saat dia mengajukan gugatan hukum kepada pembencinya, dia lalu mencabutnya saat tau pembencinya masih anak sekolah. Ia tidak ingin merusak masa depan anak itu. Tapi nyatanya, perubahan tidak akan terjadi jika satu pihak saja yang introspeksi. Dia tetap mendapat banyak ujaran kebencian dan akhirnya ... pergi. Kalau begitu, siapa yang salah?"

"..."

"Tak peduli sekeras apa kau berusaha instrospeksi dan memperbaiki diri, itu mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa, karena pembenci tetaplah pembenci. Maka, jikau kau ingin bertahan hidup, kau harus mulai memilah hal mana yang pantas kau pedulikan dan mana yang sebaiknya kau bersikap tidak peduli."

Ino mengangguk pelan, ia mengerti, sikap tidak peduli Sakura adalah naluri alami manusia melindungi dirinya. Lagipula, masih banyak orang yang menyukainya yang harus ia pedulikan, kenapa terus memikirkan orang yang bahkan tidak peduli pada kondisinya? "Yah kurasa kau benar, aku mau mandi dulu kalau begitu."

Sakura mengangguk tanpa menoleh saat Ino berdiri dan berlalu pergi untuk mandi. Tanpa menyadari bahwa satu titik air mata baru saja lolos di pipi wanita musim semi itu.

Dalamnya laut bisa diukur, tapi hati manusia, siapa yang tahu? Ketidakpedulian Sakura adalah bentuk kepeduliannya terhadap dirinya sendiri.

Konan, aku akan bertahan hidup.

END


Oke gw mau curhat keluh kesah gw haha. Jadi awalnya gw emang mau buat sequel tp gtw plotnya gmn, dan kepikir setelah baca review Azura Shine, jadi gw mau berterimakasih sama dia. Sekaligus ini mungkin jawaban dr review dia wlo ada bagian gw ga setuju sama reviewnya (but thanks for the review, gw hargai opini lo). Dan btw scene Konan itu terinspirasi dari mendiang Sulli T_T.

Dan buat yang udah review fict guest, terimakasih banyak untuk kalian. Fict itu gw buat di saat gw lagi down banget, jadi ya gitu lah.

Ceritanya gw kesel sama guest anonim yg nyebar ujaran kebencian katanya gw penyebab A begini, padahal gw kenal sama si A aja kagak anying _-

Gw bener2 yang kek diteror sampai kek hal pribadi gw ditanyain, dan setelah gw cari tau ternyata si guest ini keknya kesel author kesayangan dia hapus fictnya karena komen dari B yang kritik fict author itu. Dan kemudian si B yang juga gak gua kenal ini ninggalin review baik di fict gw. Si guest kira si B ini komplotan sama gue hancurin si A. Padahal gw kenal mereka bertiga aja kagak nying _-

Dan setelahnya gw dikata2in, entah itu hate comment ke gua pribadi ataupun ke Sakura. Dia nyerang gw secara personal dan juga nyerang fict dan karakter yang gw tulis (komennya bukan kritik yg bisa dijadiin introspeksi, tapi pure ujaran kebencian). Dan mostly isinya ngata2in gw secara pribadi, kek sikap gw katanya jahanam, tukang bully, dll (padahal kita ketemu aja ga pernah jingan _-). Sampe saking hecticnya, gw waktu itu hiatus setahun. lol.

Dan sebenernya banyak alasan lain juga si, ujaran kebencian yang gw terima buka karena itu doang, tapi itu yang paling ngeselin _-

Dan semua itu unek-unek yang pen gw sampein klo-klo aja guest anonim sialan itu baca fict ini, don't try to fuck with me again dude _-

Tapi sekarang gw balik dengan ketidakpedulian gw yang gw lakuin agar gw bisa bertahan di dunia biru ini. Oke, sekian bacotan ga penting gw wkwk. Have a nice day peeps!

P.s. sekedar tips untuk guest, klo mau hate comment, pastiin dulu IP Adress lo ga bisa kelacak #grin.